KASUS TIGA
Dosen pengampu:
Ns. Chandra Tri Wahyudi, S.Kep, M.Kes
Disusun oleh:
Muthia Fauziah 1810701026
1
KASUS 3
Keluarga Bapak T adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah (bapak T, 43 th), ibu (Ibu D, 32 th), dan
3 orang anak (Anak V berusia 15 th, anak C berusia 12 tahun, dan anak Vk 5 tahun). Berdasarkan
hasil pengkajian keluarga, didapatkan data Anak V (15 th) mengatakan sering minder atau malu
karena badannya gemuk,dimana BB An V = 72 kg dan TB= 150 cm, diantara teman-teman
seusianya di SMP dan kadang-kadang teman-temannya mengejeknya dengan mengatakan dirinya
gemuk sehingga anak V merasa sedikit tidak percaya diri jika berkumpul dengan teman-temannya.
Anak V mengatakan kadang mencoba merasa cuek terhadap keadaan tersebut tetapi membuat
kepikiran terhadap dirinya dan mengakibatkan dirinya malas berkumpul dengan teman-temannya
serta lebih senang di rumah saja.Pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang An V dan kesehatan
reproduksi di keluarganya juga belum baik. Selain itu, An V mempunyai masalah keputihan,
sudah lama dan keluar saat stress dan warnanya kuning. Bp. T juga mempunya masalah pada kulitnya.
Keluhannya mati rasa pada kulit di daerah kedua siku dan punggungnya. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kulit berwarna putih seperti panu dan tebal. Hasil BTA kerokan kulit Bp. T masih negatif.
Bp. T merasa gelisah dan cemas dengan masalah yang dihadapinya apalagi didiagnosa kusta.
Data Tambahan:
Bapak T tidak mempunyai orang tua ayahnya sudah meninggal ketika umur 70 tahun lalu ibu bpk.T
sudah meninggal di umur 68 tahun. Ibu D hanya tinggal memiliki ibu berumur 69 tahun. Bapak T
memiliki 3 bersaudara dan Ibu.D memiliki 4 bersaudara. Bapak T saat ini bekerja sebagai buruh saja
seadanya karena saat ini Bpk.T sudah kurang sehat karena penyakit yang dideritanya. Keluarga Bp.T
beserta anak-anaknya semua imunisasi lengkap. Bp.T selama menderita penyakit kusta rambutnya
menjadi rontok, nyeri pada daerah kedua siku dan punggungnya, kulit terasa kasar, setelah dilakukan
pemeriksaan TTV Bpk.T normal. Bpk.T memiliki anak An.V, dimana An.V menagalami masalah
kesehatan yang serius, yaitu keputihan. An.V tidak mengetahui cara mengatasi keputihannya, dan
An.V merasakan gatal pada daerah kemaluannya, An.V juga jarang untuk menjaga kebersihan diri
mandi hanya sehari sekalai, An.V mengatakan keputihan keluar pada saat stress dan biasanya
berwarna kuning dan berbau amis. An.V selain mengalami masalah keputihan, An.V lebih suka
menyendiri dan menjauh dari temannya. An.V lebih banyak menyendiri dirumah dibanding
berkumpul dengan temannya.
2
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bpk. T
Umur : 43tahun
Agama : Islam
Suku : Indonesian
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jakarta
b. Komposisi Keluarga
c. Genogram
3
d. Tipe keluarga :
a) Jenis tipe keluarga : Reconsititud Nuclear
b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga : Keluarga klien mempunyai
masalah yaitu An.V yang tidak percaya dengan bentuki tubuhnya. Dan, Kepala
keluarga yaitu Bpk. T yang memiliki masalah kulit yang dialami.
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa : Betawi
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Tidak ada budaya yang
bertentangan dengan kesehatan keluarganya.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Keluarga beragama islam dan Satu Keluarga mempercayai penyakitnya dari
Allah dan yang akan menyembuhkan adalah Allah SWT lewat petugas kesehatan.
g. Status sosial ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Bpk. T
b) Penghasilan : 1.500.000/bulan
c) Upaya lain : Tidak ada usaha sampingan
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : Klien mempunyai tv
,kulkas,dan sofa.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan >1.000.000
h. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Klien jarang keluar untuk rekreasi karena An. V yang tidak percaya
diri jika keluar rumah dan Bpk. T yang memiliki masalah kulit.
4
a) Riwayat kesehatan saat ini : An. V mengalami masalah dalam kesehatan
reproduksi, yaitu adanya masalah keputihan. Dan Bpk. T memiliki masalah
pada kulit yang berwarna putih dan tebal seperti panu.
b) Riwayat penyakit keturunan : Keluarga mengatakan bahwa tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan.
Iminisasi
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/POLIO/
Kesehatan Keluarga
DPT/HB/CAMPAK)
1. Bpk. T 43 78 Sakit Lengkap Tidak Ada
2. Ibu. D 32 60 Sehat Lengkap Tidak Ada
3. An. V 15 72 Sakit Lengkap Tidak Ada
4. An. C 12 38 Sehat Lengkap Tidak Ada
5. An. Vk 5 20 Sehat Lengkap Tidak Ada
5
a) Kebiasaan : Keluarga tersebut selalu berbagi dengan tetangga dan saling
bertemu untuk mempererat silahturahim
b) Aturan/kesepakatan : Keluarga tidak memiliki kegiatan dengan
aturan/kesepatakatn seperti arisan, dll.
c. Mobilitas geografis keluarga : Rumah keluarga tersebut tidak jauh dari perkotaan
jika barang sehari hari habis dapat di jangkau menggunakan roda dua maupun roda
empat dan keluarga tidak berpindah pindah tempat.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :Keluarga Bpk.T mengatakan kurang terbuka karena Bpk. T yang
sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Tetapi Keluarga tersebut saling
menyayangi ,dan menghormati. Namun, Anak-anaknya juga jarang berkomunikasi
dikarenakan sekolahnya.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Dalam keluarga ini terlihat kurang rukun
karena mereka selalu sibuk dengan peran masing-masing.
6
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Keluarga kurang interksi yang baik
dimana Bpk. T selalu pulang larut dan tidak ada waktu untuk berkomunikasi
yang baik.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Bpk. T
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : Kegiatan mereka hanya nonton tv atau
memainkan gadget masing-masing
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Keluarga jarang berpartisipasi dalam
kegiatan sosial.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Bpk. T periksa tes kulit BTA di rumah sakit
d. Fungsi reproduksi
An. V mengalami masalah reproduksi yaitu keputihan yang tidak wajar.
e. Fungsi ekonomi
Kebutuhan keluarga semua sudah terpenuhi akan tetapi Ny Du sangat mengiginkan
naik haji
7
b. Menyembuhkannya dengan berfikir jernih dan tidak stress, selalu terbuka kepada
keluarga dan tidak memendam perasaannya sendiri.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor: keluarga Bpk. T memecahkan
masalah lewat musyawarah
8
benjolan terdapat terdapat terdapat terdapat
benjolan benjolan benjolan benjolan
9
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
Bunyi paru Bunyi paru Bunyi paru Bunyi paru
Auskultasi: terdengan terdengan terdengan terdengan
Bunyi paru vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
terdengan
vesikuler Perkusi: Perkusi: Perkusi: Perkusi:
Bunyi dada Bunyi dada Bunyi dada Bunyi dada
Perkusi: tampak tampak tampak tampak
Bunyi dada sonor dan sonor dan sonor dan sonor dan
tampak sonor dan tidak tidak tidak tidak
tidak terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
massa massa massa massa massa
10
Abdomen terdengar terdengar terdengar terdengar
terdengar tympani. tympani. tympani. tympani.
tympani.
Tangan Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Kulit tangan pada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
klien terlihat pembekakan pembekakan pembekakan pembekakan
berwarna putih , dan , dan , dan , dan
seperti panu dan pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
tebal, terdapat normal normal normal normal
rasa mati pada
kulit. Tidak ada
pembekakan dan
pergerakan
normal.
Kaki Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembekakan,Kuli pembekakan pembekakan pembekakan pembekakan
t pada kaki pada turgo kulit turgo kulit turgo kulit turgo kulit
klien terlihat baik baik baik baik
berwarna putih
seperti panu dan
tebal, terdapat
rasa mati pada
kulit.
Keadaan Tampak normal, Tampak Tampak Tampak Tampak
umum kesadaran penuh normal, normal, normal, normal,
kesadaran kesadaran kesadaran kesadaran
penuh penuh penuh penuh
11
B. DATA FOKUS
12
C. ANALISA DATA
DO:
1. kulit Bp. T tampak berwarna putih seperti
panu dan tebal
2. kulit Bp. T tampak kasar
3. Rambut Bp. T mengalami rontok
4. Bp. T didiagnosis kusta
5. Hasil BTA kerokan kulit Bp. T negatif
DS: Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan dengan
1. An. V mengatakan memiliki masalah penyakit Keputihan pada Keluarga Bpk. T
keputihan sejak lama khususnya anaknya An.V
2. An.V mengatakan keputihan keluar saat
sedang stress
3. An.V mengatakan keputihan berwarna kuning
dan berbau amis
4. An.V mengatakan tidak mengetahui
bagaimana cara mengatasi keputihannya
5. An. V mengatakan gatal pada daerah
kemaluan
6. An.V Mengatakan mandi hanya sehari sekali
DO:
1. Klien terdapat keputihan berwarna kuning
2. Klien tampak cemas dan gelisah
3. Klien tampak tidak mengetahui cara
mengatasi keputihannya.
4. Klien tampak tidak tahu cara melakukan
pemeliharaan kesehatan
13
5. Keluarga tampak ketidakefektifan koping,
dengan terlalu cuek terhadap anaknya.
D. SKORING DIAGNOSA
1. Diagnosa : Harga Diri Rendah
PENILAIAN NILAI BOBOT SKOR PEMBENARAN
Sifat Masalah : 1 3 Sifat masalah aktual berdasarkan data – data
X 1=1
a. Aktual 3 3 An. V yaitu An. V mengatakan minder ketika
b. Resiko 2 berkumpul bersama teman – temannya, An.
c. Potensial 1 V merasa sedikit tidak percaya diri dan
merasa malu karena sering diejek oleh teman
– temannya yang menjadikan An. V lebih
senang dirumah terutama mengurung diri di
kamar. terkait masalah An. V tersebut dapat
14
berdampak yaitu isolasi sosial, halusinasi
dan resiko perilaku kekerasan
Kemungkinan Kemungkinan masalah bisa di ubah tidak
Masalah Bisa diubah : dapat karena tidak mengetahui tentang harga
a. Mudah 2 diri rendah kronik dalam keluarga bp. T
b. Sebagian 1 terdapat 4 anggota keluarga yaitu : ibu D 32
c. Tidak Dapat 0 tahun dan 3 orang anak (an. V usia 15 tahun,
0 an. C 12 tahun dan an. Vk 5 tahun), An. V
2 X 2=0
2 tidak tahu cara perawatan dirumah pada
masalah perilaku harga diri rendah kronik
pada keluarga bp. T dan lingkungan
mendukung An. V mengalami harga diri
rendah kronik yaitu factor teman – teman
yang selalu mengejek An. V
Potensial Masalah di Kemungkinan masalah untuk dicegah Cukup
Cegah : karena An. V merasa malu jika berkumpul
a. Tinggi 3 dengan teman – temannya. Masalah ini
b. Cukup 2 2 2 muncul sudah sejak lama dan tindakan yang
1 X 1=
c. Rendah 1 3 3 dilakukan An. V pernah bersikap cuek namun
itu malah membuatnya kepikiran dan
tindakan lain yang An. V lakukan adalah
dengan mengurung diri dikamar.
Menonjolnya Masalah Menonjolnya masalah yang dialami An. V
: sudah dirasakan sejak lama tetapi An. V
a. Segera ditangani 2 sudah melakukan tindakan dengan bersikap
b. Masalah ada, 1 cuek namun itu malah membuatnya semakin
1 1
tapi tidak 1 X 1= kepikiran sehingga ia tidak melakukan
2 2
segera apapun lagi untuk menghentikan perilaku
ditangani harga diri rendah kronik tersebut.
c. Masalah tidak 0
segera ditangani,
TOTAL 1
2
6
15
No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. a.sifat masalah : 3 Sifat masalah Aktual, di buktikan
X 1=1
Aktual 3 1 3 dengan Tn.T mengatakan memiliki
Resiko 2 masalah pada kulit serta memiliki
Potensial/ 1 Keluhannya mati rasa pada kulit di
sejahtera daerah kedua siku dan punggungnya,
pada pemeriksaan fisik Tn.T
ditemukan kulit berwarna putih
seperti panu dan tebal , jika masalah
tidak diatasi maka akan berdampak
terjadi infeksi secara berkelanjutan
dan mengakibatkan menyebarnya
kejaringan lain yang nantinya dapat
merusak jaringan kulit lebih dalam.
Sehingga terjadi komplikasi
kerusakan jaringan kulit perifer.
Tn.T memiliki TD: 120/80 mmHg S:
36,5 C N: 70x/mnt RR: 14x/mnt, dan
CRT > 2 detik. . Bp. T merasa
gelisah dan cemas dengan masalah
yang dihadapinya apalagi didiagnosa
kusta.
b.Kemungkinan 2 Kemungkinan masalah dapat diubah :
X 2=2
masalah dapat 2 mudah. Dibuktikan dengan Tn.T
diubah : dalam mengalami penyakitnya sudah
Mudah 2 2 mau berusaha untuk mendatangi ke
Sebagian 1 pelayanan kesehatan untuk
Tidak dapat 0 mendapatkan penanganan dan
pengobatan terhadap penyakitnya,
karena Tn.T mengetahui bahwa jika
tidak ditangani lebih lanjut akan
timbul masalah baru. Sumber daya
keluarga saat ini memiliki 3 orang
anggota keluarga, yaitu istri satu dan
anak dua. Untuk perawatan mengenai
masalah yang dialami Tn.T mau
16
untuk ke pelayanan kesehatan agar
ditangani lebih lanjut.
c. Potensial 3 Potensial masalah untuk dicegah
X 1=1
masalah untuk 3 tinggi. Dibuktikan dengan masalah
dicegah : kerusakan integritas kulit masih pada
Tinggi 3 tipe 1, yaitu pada jaringan epidermis
Cukup 2 1 kemungkinan masalah ini dapat
Rendah 1 disembuhkan jika penanganannya
segera kemungkinan dapat dicegah,
jika tidak ditangani segera dapat
menyebar ke jaringan kulit dalam.
Lamanya masalah baru terjadi di
mingu-minggu ini. Tindakan yang
sedang dilakukan pengobatan dari
fasilitas klinik terdekat.
d. Menonjolnya 2 Menonjolnya masalah segera diatasi.
X 1=1
masalah : 2 Dibuktikan dengan ibu D khawatir
Segera diatasi 2 1 akan penyakit yang diderita oleh
Tidak segera 1 suaminya. Anak-anak Tn.T juga
diatasi mengkhawatirkan masalah kesehatan
Masalah tidak 0 ayahnya. Tn.T juga merasa cemas
dirasakan dengan penyakit yang dialaminya,
sehingga Tn.T mau untuk ke
pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan.
TOTAL 5
17
terbakar pada sekitar area
kewanitaan. Jika masalah ini tidak
terus diatasi maka dapat timbul
komplikasi yang dapat memperburuk
kondisi kesehatan An.V.
b. 0 Kemungkinan masalah dapat diubah
X 2=0
Kemungkinan 2 Mudah, dibuktikan dengan klien
masalah dapat belum mengetahui seberapa
diubah : pentingnya menjaga sisem
Mudah 2 2 reproduksi yang sehat, klien juga
Sebagian 1 mengabaikan masalah yang sedang
Tidak dapat 0 dialaminya. Saat ini klien tinggal
bersama ayah, ibu, dan adiknya.
Anggota keluarga yang lainnya juga
tidak memperdulikan masalah yang
dialami An.V. An.V tidak melakukan
perawatan dengan segera karena
tidak tahu cara penanganan keputihan
tersebut. Masyarakat ataupun
temannya tidak mendukung An.V
dalam merawat kesehatan.
c. Potensial 2 2 Potensial masalah untuk dicegah
X 1=
masalah untuk 3 3 Cukup, dibuktikan dengan
dicegah : melakukan pendidikan kesehatan
Tinggi 3 1 tentang pentingya menjaga sistem
Cukup 2 reproduksi
Rendah 1
d. Menonjolnya 1 1 Menonjolnya masalah Tidak Segera
X 1=
masalah : 2 2 diatasi, An.V mempunyai masalah
Segera diatasi 2 1 pada kesehatan reproduksinya, yaitu
Tidak segera 1 keputihan. Masalah ini sudah lama
diatasi dialaminya apalagi jika dalam
Masalah tidak 0 keadaan stress hal ini sangat
dirasakan berpengaruh sekali sampai
mengalami perubahan warna pada
keputihannya. Dalam hal ini An.V
tidak mengetahui bagaimana cara
memelihara reproduksi pengetahuan
18
yang baik, tetapi Tn.T sebagai ayah
dari An.V khawatir dan cemas akan
masalah yang diderita oleh ayahnya.
1
TOTAL 4
6
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
19
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan Pada Diagnosis Kerusakan Integritas Kulit
20
c. mengidentifkasi 1. Menyebutkan penyebab 1) dorong keluarga mengidentifikasi penyebab
integritas kuliat pada ntegritas kulit pada Bp T dari integrtias kulit bp T
Bp T
2) beri recoinforcement positif atas kemampuan
Respon kognitif keluarga bp T
3. melkukan oahraga
secara rutin
21
b. Memutuskan untuk Keluarga memutuskan untuk 1) Diskusikan kembali dengan keluarga tentang
merawat Bp. T merawat anggota keluarga lingkungan keluarga untuk merawat keluarga
dengan masalah Respon Kognitif dengan masalah integritas kulit dengan masalah integritas kulit
integritas kulit Dan Respon 2) Beri reinforcement positif atas keputusan
Afektif keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan masalah integritas kulit
22
4 Setelah …… kunjungan, Menyebutkan 2/3 cara TUK 4 :
Keluarga mampu Memodifikasi lingkungan 1) Jelaskan tujuan dari modifikasi lingkungan
memodifikasi lingkungan dengan : yang bersih
yang dapat mencegah a. Memasang poster tentang 2) Motivasi keluarga untuk mengulangi
masalah integritas kulit penyakit kulit penjelasan yang diberikan
Respon Kognitif
a. Menyebutkan cara b. Memodifikikasi tata letak 3) Beri reinforcement positif atas jawaban
memodifikasi ventilasi udara yang sesuai keluarga
lingkungan dengan pencahayaan
c. Memodifikasi lingkungan
yang bersih
b. Melakukan Pada kunjungan tidak terencana 1) Observasi lingkungan rumah/modifikasi
modifikasi melakukan tindakan modifikasi lingkungannya pada kunjungan dengan
lingkungan yang lingkungan memodifikasi terencana
tepat bagi Bp. T lingkungan dengan memasang 2) Demonstrasikan bersama keluarga
dengan integritas poster mengenai integritas kulit modifikasi lingkungan dengan memasang
Respon Afektif
kulit dan penyakit kusta poster mengenai initegritas kulit
Psikomotor
3) Diskusikan dengan keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga khususnya pada
Bp. T
4) Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
5 Setelah …….. Manfaat kunjungan ke fasilitas TUK 5 :
kunjungan, keluarga kesehatan : 1) Evaluasi modifikasi lingkungan
mampu memanfaatkan a. Mendapatkan pelayanan 2) Informasikan mengenai pengobatan dan
pelayanan kesehatan kesehatan pengobatan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh
Dengan cara : Respon kognitif masalah integritas kulit keluarga di klinik atau puskesmas
a. Menyebutkan b. Mendapat pendidikan 3) Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali manfaat kesehatan tentang masalah kembali hasil diskusi
kunjungan fasilitas integritas kulit 4) Beri reinforcement positif atas hasil yang
kesehatan dicapainya
23
b. Memanfaatkan a. Keluarga membawa anggota 1) Memotivasi keluarga untuk membawa Bp T
pelayanan kesehatan keluarga dengan masalah apabila kondisinya tidak dapat ditanganin
dalam masalah integritas kulit apabila dirumah
merawat maasalah Respon Afektif kondisi : 2) Temani keluarga ke klinik/balai pengobatan
integritas kulit Psikomotor 1) Kulit ada bercak putih bila diperlukan
2) kemerahan 3) Berikan reinforcement atas hasil yang
b. Adanya kartu berobat dicapai
24
kesehatan jasmani yaitu jika
koordinasi organ-organ tubuh
manusia atau makhluk hidup
lainnya dalam keadaan yang
stabil atau normal.
25
c. Ketidakefektifan koping 3) Memberi reinforcement positif pada keluarga
keluarga atas usaha yang telah dilatkukan sesuai
d. Kesehatan Linkungan dengan kemampuan
e. Kurang dukungan sosial
c. Mengidentifikasi a. Menyebutkan Penyebab 1) Dorong Keluarga Meindentifikasi penyebab
ketidakefektifan ketidakefektifan dari ketidakefektifan gizi kurang pada An.V
pemeliharan pemeliharaan kesehatan 2) Beri reinforcement positif atas kemampuan
kesehatan pada Respon kognitif pada An.V keluarga mengidentifikasi penyebab Dari
An.V
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
pada An.V
d. Menyebutkan tanda Menyebutkan 3/5 Tanda dan 1) Diskusikan dengan keluarga tanda gejala dari
dan gejala gejala ketidakefektifan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
ketidakefektifan pemeliharan kesehatan adalah : 2) Motivasi keluarga untuk menyebutkan
pemeliharaan
a. Kurang minat dalam kembali tanda gejala ketidakefektifan
kesehatan
meningkatkan perilaku pemeliharaan kesehatan
sehat 3) Berikan reinforcement positif atau jawaban
b. Menunjukkan perilaku yang tepat
kurang adaptif terhadap
Respon Kognitif perubahan lingkungan
c. Menunjukkan kurang
pengetahuan tentang
praktik dasar kesehatan
d. Riwayat kurang perilaku
sehat
e. Melaporkan atau tampak
mengalami gangguan
sistem pendukung pribadi
e. Menyebutkan cara Respon Kognitif Menyebutkan 3/5 mencegah 1) Dorong Keluarga Untuk Menyebutkan
mencegah ketidakefektifan pemeliharaan pencegahan ketidakefektifan pemeliharaan
ketidakefektifan kesehatan : kesehatan
26
pemeliharaan a. Dengan Mengonsumsi Air 2) Berikan Reinforcement positif atas
kesehatan putih min 8 gelas kemampuan keluarga cara mencegah
b. Dengan Mengonsumsi ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
makanan sumber
Karbohidrat seperti nasi,
gandum,dll
c. Dengan Mengonsumsi
Buah dan sayur secara
seimbang
d. Dengan mengonsumsi
Protein Hewani dan Nabati
seperti tempe, tahu,telor,
ikan dll
e. Dengan Mengonsumsi
garam dan gula secara
seimbang
f. Mengidentifikasi Kondisi An.V yang mengalami 1) Bantu Keluarga membandingkan apa yang
Masalah yang terjadi ketidakefektifan pemeliharaan telah dijelaskan dengan kondisi An. V
pada keluarga kesehatan 2) Motivikasi keluarga untuk mengidentifikasi
khususnya An.V masalah yang timbul pada anggota keluarga
Respon Kognitif (An.V)
3) Bantu keluarga menyimpulkan masalah yang
dihadapi oleh anggota keluarga
4) Berikan Reinforcement positif atas usaha
yang dilakukan keluarga
2. Selama 1x 60 menit Respon Kognitif Akibat lanjut dari masalah TUK 2 :
keluarga mampu Dan Respon ketidakefektifan pemeliharaan 1) Jelaskan kepada keluarga akibat lanjut
mengambil keputusan Afektif kesehatan yang tidak diobati apabila malah ketidakefektifan pemeliharaan
untuk merawat anggota adalah : kesehatan pada keluarga tidak diobati.
keluarga yang mengalami a. Terganggu fungsi otak 2) Motivasi keluarga untuk menyebutkan
ketidakefektifan b. Tenaga berkurang kembali akibat lanjut dari penyakit keputihan
27
pemeliharaan kesehatan c. Terganggu fungsi yang tidak diobati.
dengan cara : pertumbuhan 3) Berikan reinforcement positif atau jawaban
a. Menyebutkan akibat yang tepat
lanjut tidak
ditanganinya
masalah
ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
b. Memutuskan untuk Keluarga memutuskan untuk 1) Diskusikan kembali dengan keluarga tentang
merawat An.V merawat anggota keluarga lingkungan keluarga untuk merawat keluarga
dengan masalah dengan masalah ketidakefektifan dengan masalah ketidakefektifan
ketidakefektifan Respon Kognitif pemeliharaan kesehatan pemeliharaan kesehatan
pemeliharaan Dan Respon
kesehatan 2) Beri reinforcement positif atas keputusan
Afektif keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan masalah ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
3. Setelah 1x 60 menit Menyebutkan perawatan TUK 3 :
kunjungan, keluarga pemeliharaan kesehatan : 1) Diskusikan dengan keluarga tentang
merawat anggota a. Storytelling perawatan ketidakefektifan pemeliharaan
keluarga dengan
kesehatan
ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan 2) Motivasi keluarga untuk menyebutkan
Respon Kognitif ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
dengan cara :
a. Menyebutkan cara perawatan gizi kurang
perawatan 3) Berikan reinforcement positif atau usaha
ketidakefektifan yang dilakukan keluarga
pemeliharaan
kesehatan dirumah
b. Melakukan Story Respon Psikomotor Keluarga dapat 1) Mendemostrasikan bersama keluarga cara
Telling mengenai mendemonstrasikan cara melakukan terapi story telling yang benar
masalah melakukan Story Telling agar membantu dalam peningkatan
ketidakefektifan
mengenai masalah pemeliharaan kesehatan
28
pemeliharaan ketidakefektifan pemeliharaan 2) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
kesehatannya kepada kesehatan kepada An.V dan mencoba melakukan Story Telling mengenai
An.V dan keluarga keluarga lainnya masalah pemeliharaan kesehatan kepada An.
lainnya
V dan keluarga lainnya
3) Berikan reinforcement positif atau usaha
yang dilakukan keluarga
4) Pastikan Keluarga akan melakukan tindakan
yang diajarkan jika diperlukan
4 Setelah 1x 60 menit Menyebutkan 2/3 cara TUK 4 :
kunjungan, Keluarga Memodifikasi lingkungan 1) Evaluasi terapi Storytelling
mampu memodifikasi dengan : 2) Jelaskan tujuan dari modifikasi lingkungan
lingkungan yang dapat a. Memasang Poster yang dapat meningkatkan pemeliharaan
mencegah masalah tentang pemeliharaan kesehatan
ketidakefektifan Respon Kognitif kesehatan 3) Motivasi keluarga untuk mengulangi
pemeliharaan kesehatan b. Memasang poster penjelasan yang diberikan
a. Menyebutkan tenatang menu gizi 4) Beri reinforcement positif atas jawaban
cara c. Memasang poster keluarga
memodifikasi tentang keputihan
lingkungan
b. Melakukan Respon Afektif Pada kunjungan tidak terencana 1) Observasi lingkungan rumah/modifikasi
modifikasi Psikomotor melakukan tindakan modifikasi lingkungannya pada kunjungan dengan
lingkungan yang lingkungan memodifikasi terencana
tepat bagi An.V lingkungan dengan memasang 2) Demonstrasikan bersama keluarga
dengan poster mengenai pemeliharaan modifikasi lingkungan dengan memasang
ketidakefektifan kesehatan poster mengenai pemeliharaan kesehatan
pemeliharaan yang beraneka ragam
kesehatan 3) Diskusikan dengan keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga khususnya pada
An.V
4) Beri reinforcement positif atas usaha yang
29
dilakukan keluarga
30
No Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
DX TUM TUK Kriteria Standar
1. Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan Harga diri rendah adalah TUK 1 :
4x kunjungan kunjungan 1x60 menit perasaan tidak berharga, tidak 1) Mendiskusikan bersama keluarga pengertian
pertemuan diharapkan keluarga berarti dan rendah diri yang harga diri rendah
diharapkan mampu mengenali berkepanjangan akibat evaluasi 2) Menanyakan kembali pengertian dari harga
masalah harga diri masalah harga diri rendah yang negative terhadap diri diri rendah
Respon kognitif
rendah dapat dengan cara : sendiri dan kemampuan diri. 3) Berikan reinforcement positif kepada
teratasi pada a. Menyebutkan keluarga atas jawaban yang tepat
keluarga Bp. T definisi harga diri
khususnya anak V rendah
(15 tahun)
b. Menyebutkan Menyebutkan 3/4 Penyebab dari 1) Diskusikan bersama keluarga tentang
penyebab harga diri Harga Diri Rendah adalah: penyebab harga diri rendah
rendah a. Pola asuh keluarga 2) Menyanyakan kembali mengenai faktor
penyebab harga diri rendah
b. Tekanan 3) Memberi reinforcement positif pada keluarga
Respon kognitif
atas usaha yang telah dilatkukan sesuai
c. Keadaan fisik
dengan kemampuanDiskusikan bersama
d. Ketidakberfungsian secara keluarga tentang penyebab harga diri rendah
sosial 4) Menyanyakan kembali mengenai faktor
penyebab harga diri rendah
c. Menyebutkan cara Respon kognitif Menyebutkan 3/4 Pencegahan 1) Dorong individu dan Keluarga Untuk
mencegah atau atau solusi timbulnya harga diri Menyebutkan pencegahan atau solusi dari
solusi timbulnya rendah : harga diri rendah
harga diri rendah a. Mengidentifikasi 2) Berikan Reinforcement positif atas
kemampuan positif yang kemampuan keluarga cara mencegah dari
dimiliki timbulnya harga diri rendah
31
c. Menerapkan kemampuan
diri yang positif dalam
kehidupan sehari – hari
d. Berusaha untuk
menghiraukan respon –
respon negataif tentang
dirinya
32
diri rendah perawatan harga diri rendah
Dengan cara : 3) Berikan reinforcement positif atau usaha
a. Menyebutkan cara yang dilakukan keluarga
perawatan harga diri
rendah dirumah
b. Melakukan Story Keluarga dapat 1) Mendemostrasikan bersama keluarga cara
Telling mengenai mendemonstrasikan cara melakukan terapi story telling yang benar
masalah Gizi kurang melakukan Story Telling agar membantu dalam mengungkapkan
kepada An.R dan mengenai masalah harga diri perasaannya
keluarga lainnya rendah kepada An. V dan 2) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
keluarga lainnya mencoba melakukan Story Telling mengenai
Respon Psikomotor
masalah harga diri rendah kepada An.V dan
keluarga lainnya
3) Berikan reinforcement positif atau usaha
yang dilakukan keluarga
4) Pastikan Keluarga akan melakukan tindakan
yang diajarkan jika diperlukan
6 Setelah 1x 60 menit Menyebutkan 2/3 cara TUK 4 :
kunjungan, Keluarga Memodifikasi lingkungan 1) Evaluasi terapi Storytelling
mampu memodifikasi dengan : 2) Jelaskan tujuan dari modifikasi lingkungan
lingkungan yang dapat a. Memasang Poster dengan yang dapat meningkatkan masalah harga diri
mencegah masalah harga Respon Kognitif kata – kata yang positif rendah
diri rendah b. Menganjurkan kepada 3) Motivasi keluarga untuk mengulangi
a. Menyebutkan cara keluarga untuk mengajak penjelasan yang diberikan
memodifikasi teman – teman yang positif 4) Beri reinforcement positif atas jawaban
lingkungan bagi anaknya keluarga
4.1 Melakukan modifikasi Pada kunjungan tidak terencana 1) Observasi lingkungan rumah/modifikasi
lingkungan yang tepat melakukan tindakan modifikasi lingkungannya pada kunjungan dengan
bagi An.V dengan Respon Afektif lingkungan memodifikasi terencana
harga diri rendah Psikomotor lingkungan dengan memasang 2) Demonstrasikan bersama keluarga
poster kata – kata yang lebih modifikasi lingkungan dengan memasang
33
positif dan tokoh – tokoh yang poster kata – kata yang lebih positif dan
menginspirasi tokoh – tokoh yang menginspirasi
3) Diskusikan dengan keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga khususnya pada
An. V
4) Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
5 Setelah 1x 60 menit Manfaat kunjungan ke fasilitas TUK 5 :
kunjungan, keluarga kesehatan : 1) Evaluasi modifikasi lingkungan
mampu memanfaatkan a. Mendapatkan pelayanan 2) Informasikan mengenai pendidikan
pelayanan kesehatan kesehatan dengan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di
Dengan cara : Respon kognitif pendidikan kesehatan klinik atau puskesmas
a. Menyebutkan tentang masalah harga diri 3) Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali manfaat rendah kembali hasil diskusi
kunjungan fasilitas 4) Beri reinforcement positif atas hasil yang
kesehatan dicapainya
b. Memanfaatkan Keluarga membawa anggota 1) Memotivasi keluarga untuk membawa An.V
pelayanan kesehatan keluarga dengan masalah harga apabila kondisinya tidak dapat ditanganin
dalam masalah diri rendah apabila kondisi : dirumah
merawat maasalah Respon Afektif a. Lemas 2) Temani keluarga ke klinik/balai pengobatan
harga diri rendah Psikomotor b. Mengisolasi diri bila diperlukan
c. Kurang komunikasi verbal 3) Berikan reinforcement atas hasil yang
d. Apatis dicapai
e. Tidak merawat diri
34