Anda di halaman 1dari 19

Marwan: PKKPM Solusi Nyata Atasi Kemiskinan

Jumat, 30 Oktober 2015 18:39 WIB


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Marwan: PKKPM Solusi Nyata
Atasi Kemiskinan, http://www.tribunnews.com/nasional/2015/10/30/marwan-pkkpm-
solusi-nyata-atasi-kemiskinan.
Editor: Advertorial

TRIBUNNEWS.COM - Kemiskinan merupakan masalah krusial yang harus segera


diatasi, karena menghambat terwujudnya kesejahteraan bangsa. Namun harus diakui
bahwa masalah kemiskinan tidak mudah diatasi, berbagai upaya penanggulangan
kemiskinan yang berlangsung selama ini belum menghasilkan capaian sebagaimana
yang diharapkan, sehingga diperlukan terobosan.

“Pengentasan kemiskinan saat ini memasuki periode krusial karena menghadapi


sasaran dimana penduduk miskin banyak yang berada di desa-desa tertinggal, wilayah
terpencil yang sulit terjangkau, wilayah perbatasan, wilayah pedalaman, untuk itu kita
lakukan terobosan, kami kembangkan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi kongkrit masalah
kemiskinan di desa” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Marwan Jafar, di Jakarta hari ini.

Program tersebut merupakan upaya nyata pengembangan penghidupan secara


berkelanjutan (sustainable livelihood) bagi masyarakat miskin. “Pengembangan
penghidupan berkelanjutan mengarahkan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan
yang menjamin peningkatan taraf hidup masyarakat miskin secara layak dan
berkesinambungan, melalui pendekatan pemenuhan lima aset penghidupan secara
berkelanjutan, yakni manusia, keuangan, sarana dan prasarana, alam, dan sosial-
politik, tiga di antaranya, yaitu: sosial, manusia dan keuangan menjadi arah tindak
(intervention) pengembangan program PKKPM ini,” ujar  Marwan.

Untuk mensukseskan program ini, dikembangkan strategi jitu yaitu: (a) memperkuat
aspek sosial di dalam masyarakat khususnya ketahanan mereka dalam mengatasi
berbagai situasi guncangan dan kerentanan, (b) meningkatkan
kemampuan/keterampilan masyarakat miskin untuk mengisi kesempatan kerja yang
tersedia dan mengembangkan kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi lokal
yang tersedia, (c) mendorong peran pemerintah daerah mengembangkan identifikasi
dan pengembangan potensi lokal dalam kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat
miskin, dan (d) menyediakan infrastuktur ekonomi pendukung kebutuhan masyarakat
miskin.

“PKKPM memiliki 3 program utama, pertama Pengembangan Usaha/Kerja Keluarga


(PUKK) yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat guna memberikan keterampilan dan meningkatkan keahlian masyarakat
miskin/rentan, kedua Penyediaan Infrastruktur Ekonomi (PIE) dalam bentuk bantuan
dana untuk pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat miskin guna
menunjang kegiatan ekonomi, dan ketiga pendampingan oleh tenaga ahli sebagai
fasilitator bagi kelompok rumah tangga miskin mulai dari tahapan pembentukan dan
manajemen kelompok, analisis potensi, pengusulan usaha produktif, pelaksanaan
kegiatan, pengelolaan, dan pemasaran produk” terang Marwan.
Menteri asal Pati, Jawa Tengah ini menjelaskan, pada tahun ini program PKKPM telah
dilaksanakan di berbagai pelosok tanah air, meliputi tidak kurang dari 183 kecamatan di
114 kabupaten pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada
ranking Indeks Kemiskuinan Wilayah (IKW). Bahkan diujicoba penuh di 26 kecamatan
pada 14 kabupaten di lima provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara
Barat, Bengkulu, dan Jambi. Sementara itu, 157 kecamatan lainnya menjadi tempat
ujicoba untuk program PIE.

“Ujicoba penuh atau full treatment itu artinya lokasi tersebut mendapat dana BLM untuk
kegiatan PUKK dan PIE masing-masing kecamatan mendapatkan dana Rp1,5 miliar
untuk kegiatan PUKK dan Rp1,5 miliar untuk PIE” ungkap Marwan.

Direktur  Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Johozua Markus


Yoltuwu menambahkan, mekanisme untuk memperoleh dana BLM untuk PUKK dan
PIE sifatnya bottom up, dalam arti usulan pengajuan datang dari masyarakat yang
bersangkutan.

“Masyarakat sendiri yang paling mengetahui apa yang benar-benar mereka butuhkan
agar dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan secara berkelanjutan, jadi
mereka sendiri yang mengajukan program atau kegiatan apa saja yang akan mereka
laksanakan untuk kita biayai” kata Marwan.

Selanjutnya, kata Johozua,  rencana kerja itu diajukan ke unit pelaksana kegiatan
(UPK) di tingkat kecamatan untuk mendapatkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB). Surat itu ditandatangani oleh Camat setempat dan ketua UPK. “Dari sana,
rencana kerja yang di dalamnya memuat rencana penggunaan dana itu kemudian
diserahkan ke satuan kerja (satker) di Kemendes PDTT Jakarta. Satker selanjutnya
memverifikasi guna memastikan proposal masyarakat itu memenuhi syarat dan
memang benar adanya,” ujarnya.  

Dikatakan Johosua lagi, optimis program PKKPM memberikan hasil nyata bagi
kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. “Melihat manfaat
nyata dan dampak positifnya, saya yakin program PKKPM ini memberikan kontribusi
nyata terhadap pertumbuhan ekonomi desa hingga 2 persen, mampu mengatasi
pengangguran dengan memberikan pekerjaan minimal 500 ribu orang,” ujarnya.

“Sehingga berdampak mengurangi angka kemiskinan di desa hingga 2 juta orang, dan
jumlah rumah tangga yang berhasil ditingkatkan daya beli dan kesejahteraannya saya
perkirakan tidak kurang dari 500 KK” ujar  Johozua.
PKKPM terobosan atasi kemiskinan

Rabu, 28 Oktober 2015 22:33 WIB

https://www.antaranews.com/berita/526246/pkkpm-terobosan-atasi-kemiskinan

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi membuat terobosan pengentasan kemiskinan masyarakat desa dengan
program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat
(PKKPM).
"Setiap kecamatan akan mendapatkan bantuan Rp3 miliar yang penyebarannya tidak
kurang dari 183 kecamatan di 114 kabupaten seluruh Indonesia," ujar Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, di Jakarta, Rabu.
Pengentasan kemiskinan, lanjut dia, memasuki periode krusial karena penduduk miskin
banyak berada di desa-desa tertinggal, wilayah terpencil yang sulit terjangkau, wilayah
perbatasan, wilayah pedalaman.
"Untuk itu, dilakukan terobosan Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi
konkret masalah kemiskinan di desa," jelas dia.
Menteri Marwan mengemukakan, program PKKPM memiliki program utama, yakni
Pengembangan Usaha/Kerja Keluarga (PUKK) yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat.
Kemudian, Penyediaan Infrastruktur Ekonomi (PIE) untuk pengadaan infrastruktur
penunjang kegiatan ekonomi.

"Uji coba penuh artinya lokasi tersebut mendapat dana BLM untuk kegiatan PUKK dan
PIE masing-masing kecamatan mendapatkan dana Rp1,5 miliar untuk kegiatan PUKK
dan Rp1,5 miliar untuk PIE," kata dia.

Menteri Marwan menjelaskan, pada tahun ini program PKKPM telah dilaksanakan di
berbagai pelosok Tanah Air, yang meliputi tidak kurang dari 183 kecamatan di 114
kabupaten pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada ranking
Indeks Kemiskinan Wilayah (IKW).

Mekanisme untuk memperoleh program PUKK dan PIE, berdasarkan usulan pengajuan
datang dari masyarakat yang bersangkutan, karena masyarakat yang paling
mengetahui kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan secara
berkelanjutan.

"Jadi mereka sendiri yang mengajukan program atau kegiatan apa saja yang akan
mereka laksanakan untuk kita biayai," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP),


Johozua Markus Yoltuwu, menyatakan optimistis program PKKPM memberikan hasil
nyata bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

"Melihat manfaat nyata dan dampak positifnya, saya yakin program PKKPM ini
memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi desa hingga 2 persen,"
kata Johozua.

Selain itu, juga mampu mengatasi pengangguran dengan memberikan pekerjaan


minimal 500.000 orang, sehingga berdampak mengurangi angka kemiskinan di desa
hingga 2 juta jiwa.
Program PKKPM Solusi Atasi Kemiskinan

Kamis, 29 Okt 2015, 00:00 WIB


http://mediaindonesia.com/read/detail/8501-program-pkkpm-solusi-atasi-
kemiskinan.html
Media Indonesia - Kemiskinan merupakan masalah krusial yang harus segera diatasi
lantaran menghambat terwujudnya kesejahteraan bangsa. Namun, harus diakui bahwa
mengatasi masalah kemiskinan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai
upaya penanggulangan kemiskinan sejauh ini belum sesuai harapan sehingga
diperlukan terobosan.

"Pengentasan kemiskinan saat ini memasuki periode krusial. Penduduk miskin banyak
berada di desa-desa tertinggal, wilayah terpencil yang sulit terjangkau, wilayah
perbatasan, dan wilayah pedalaman. Untuk itu, kita lakukan terobosan. Kami
kembangkan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan
Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi konkret," ujar Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, kemarin.

Program itu merupakan upaya nyata pengembangan penghidupan secara


berkelanjutan (sustainable livelihood) bagi masyarakat miskin. Pengembangan
penghidupan berkelanjutan mengarahkan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan
yang menjamin peningkatan taraf hidup masyarakat miskin secara layak dan
berkesinambungan melalui pendekatan pemenuhan lima aset penghidupan secara
berkelanjutan, yakni manusia, keuangan, sarana dan prasarana, alam, dan sosial
politik. "Adapun tiga di antaranya, yaitu sosial, manusia, dan keuangan menjadi arah
tindak (intervention) pengembangan program PKKPM tersebut," imbuh Marwan.

Guna menyukseskan program itu, Kementerian Desa telah mengembangkan strategi


jitu, yakni (a) memperkuat aspek sosial di dalam masyarakat, khususnya ketahanan
mereka dalam mengatasi berbagai situasi guncangan dan kerentanan, (b)
meningkatkan kemampuan/ keterampilan masyarakat miskin untuk mengisi
kesempatan kerja yang tersedia dan mengembangkan kewirausahaan dengan
memanfaatkan potensi lokal yang tersedia, (c) mendorong peran pemerintah daerah
mengembangkan identi kasi dan pengembangan potensi lokal dalam kaitannya dengan
kesejahteraan masyarakat miskin, serta (d) menyediakan infrastruktur ekonomi
pendukung kebutuhan masyarakat miskin.

"PKKPM memiliki tiga program utama, yaitu pertama pengembangan usaha/kerja


keluarga (PUKK) yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat, kedua penyediaan infrastruktur ekonomi (PIE) dalam bentuk bantuan dana
guna menunjang kegiatan ekonomi, dan ketiga pendampingan oleh tenaga ahli sebagai
fasilitator bagi kelompok rumah tangga untuk kegiatan usaha produktif," terangnya.

Menteri asal PKB itu juga menambahkan, pada tahun ini program PKKPM telah
dilaksanakan di berbagai pelosok Tanah Air, meliputi 183 kecamatan di 114 kabupaten
pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada ranking Indeks
Kemiskinan Wilayah (IKW). Lebih jauh, politikus asal Pati itu optimistis program PKKPM
memberikan hasil nyata bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa.
Menteri Desa: PKKPM adalah Solusi Nyata Atasi Kemiskinan

Sabtu, 31 Oktober 2015 – 08:53 WIB


https://www.jpnn.com/news/menteri-desa-pkkpm-adalah-solusi-nyata-atasi-kemiskinan?page=1

JAKARTA(JARINGAN BERITA TERLUAS DI INDONESIA) - Kemiskinan merupakan


masalah krusial yang harus segera diatasi. Sebab, kemiskinan menghambat
terwujudnya kesejahteraan bangsa. Namun menyelesaikan masalah kemiskinan bukan
perkara mudah. Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang berlangsung
selama ini belum menghasilkan capaian sebagaimana yang diharapkan. Terobosan pun
perlu dilakukan.

“Pengentasan kemiskinan saat ini memasuki periode krusial. Sebab untuk menghadapi
sasaran  penduduk miskin di desa-desa tertinggal, perlu dilakukan terobosan. Karena
itu kami kembangkan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui
Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi kongkrit masalah kemiskinan di
desa” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan
Jafar, di Jakarta.

Program tersebut merupakan upaya nyata pengembangan penghidupan secara


berkelanjutan (sustainable livelihood) bagi masyarakat miskin. 
Untuk mensukseskan program ini, perlu dikembangkan strategi jitu. Di antaranya,
memperkuat aspek sosial di dalam masyarakat khususnya ketahanan mereka dalam
mengatasi berbagai situasi guncangan dan kerentanan.

Yang kedua adalah meningkatkan kemampuan/keterampilan masyarakat miskin untuk


mengisi kesempatan kerja yang tersedia dan mengembangkan kewirausahaan dengan
memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. 

Selanjutnya, adalah mendorong peran pemerintah daerah mengembangkan identifikasi


dan pengembangan potensi lokal dalam kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat
miskin. Dan yang keempat adalah menyediakan infrastuktur ekonomi pendukung
kebutuhan masyarakat miskin.

Politikus PKB ini lantas menjelaskan bahwa PKKPM memiliki 3 program utama. Yang
pertama Pengembangan Usaha/Kerja Keluarga (PUKK) yang dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat guna memberikan keterampilan
dan meningkatkan keahlian masyarakat miskin. 

Yang, kedua adalah Penyediaan Infrastruktur Ekonomi (PIE) dalam bentuk bantuan
dana untuk pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat miskin guna
menunjang kegiatan ekonomi. Dan yang ketiga adalah pendampingan oleh tenaga ahli
sebagai fasilitator bagi kelompok rumah tangga miskin.

Menteri asal Pati, Jawa Tengah ini menjelaskan, pada tahun ini program PKKPM telah
dilaksanakan di berbagai pelosok tanah air. Tidak kurang dari 183 kecamatan di 114
kabupaten pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada ranking
Indeks Kemiskuinan Wilayah (IKW). 

Bahkan diujicoba penuh di 26 kecamatan pada 14 kabupaten di lima provinsi, yakni


Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, dan Jambi. Sementara itu,
157 kecamatan lainnya menjadi tempat ujicoba untuk program PIE. 
“Ujicoba penuh atau full treatment itu artinya lokasi tersebut mendapat dana BLM untuk
kegiatan PUKK dan PIE masing-masing kecamatan mendapatkan dana Rp1,5 miliar
untuk kegiatan PUKK dan Rp1,5 miliar untuk PIE” ungkap Marwan. 

Direktur  Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Johozua Markus


Yoltuwu menambahkan, mekanisme untuk memperoleh dana BLM untuk PUKK dan
PIE sifatnya bottom up, dalam arti usulan pengajuan datang dari masyarakat yang
bersangkutan. 

“Masyarakat sendiri yang paling mengetahui apa yang benar-benar mereka butuhkan
agar dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan secara berkelanjutan, jadi
mereka sendiri yang mengajukan program atau kegiatan apa saja yang akan mereka
laksanakan untuk kita biayai” kata dia.

Selanjutnya, kata Johozua,  rencana kerja itu diajukan ke unit pelaksana kegiatan
(UPK) di tingkat kecamatan untuk mendapatkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB). Surat itu ditandatangani oleh Camat setempat dan ketua UPK. 

“Dari sana, rencana kerja yang di dalamnya memuat rencana penggunaan dana itu
kemudian diserahkan ke satuan kerja (satker) di Kemendes PDTT Jakarta. Satker
selanjutnya memverifikasi guna memastikan proposal masyarakat itu memenuhi syarat
dan memang benar adanya,” ujarnya.  

Dikatakan Johosua lagi, optimis program PKKPM memberikan hasil nyata bagi
kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. “Melihat manfaat
nyata dan dampak positifnya, saya yakin program PKKPM ini memberikan kontribusi
nyata terhadap pertumbuhan ekonomi desa hingga 2 persen, mampu mengatasi
pengangguran dengan memberikan pekerjaan minimal 500 ribu orang,” ujarnya.

“Sehingga berdampak mengurangi angka kemiskinan di desa hingga 2 juta orang, dan
jumlah rumah tangga yang berhasil ditingkatkan daya beli dan kesejahteraannya saya
perkirakan tidak kurang dari 500 KK,” ujar  Johozua.
Marwan: PKKPM Solusi Nyata Atasi Kemiskinan

Sabtu 31 Oktober 2015 10:00 WIB

https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/10/30/nx1kc2219-marwan-pkkpm-
solusi-nyata-atasi-kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Kemiskinan merupakan masalah krusial yang harus


segera diatasi, karena menghambat terwujudnya kesejahteraan bangsa. Namun harus
diakui bahwa masalah kemiskinan tidak mudah diatasi, berbagai upaya
penanggulangan kemiskinan yang berlangsung selama ini belum menghasilkan capaian
sebagaimana yang diharapkan, sehingga diperlukan terobosan.

"Pengentasan kemiskinan saat ini memasuki periode krusial karena menghadapi


sasaran dimana penduduk miskin banyak yang berada di desa-desa tertinggal, wilayah
terpencil yang sulit terjangkau, wilayah perbatasan, wilayah pedalaman, untuk itu kita
lakukan terobosan, kami kembangkan program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
melalui Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi kongkrit masalah
kemiskinan di desa" ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, Marwan Jafar, di Jakarta hari ini.

Program tersebut merupakan upaya nyata pengembangan penghidupan secara


berkelanjutan (sustainable livelihood) bagi masyarakat miskin. "Pengembangan
penghidupan berkelanjutan mengarahkan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan
yang menjamin peningkatan taraf hidup masyarakat miskin secara layak dan
berkesinambungan, melalui pendekatan pemenuhan lima aset penghidupan secara
berkelanjutan, yakni manusia, keuangan, sarana dan prasarana, alam, dan sosial-
politik, tiga di antaranya, yaitu: sosial, manusia dan keuangan menjadi arah tindak
(intervention) pengembangan program PKKPM ini," ujar  Marwan.

Untuk menyukseskan program ini, dikembangkan strategi jitu yaitu: (a) memperkuat
aspek sosial di dalam masyarakat khususnya ketahanan mereka dalam mengatasi
berbagai situasi guncangan dan kerentanan, (b) meningkatkan
kemampuan/keterampilan masyarakat miskin untuk mengisi kesempatan kerja yang
tersedia dan mengembangkan kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi lokal
yang tersedia, (c) mendorong peran pemerintah daerah mengembangkan identifikasi
dan pengembangan potensi lokal dalam kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat
miskin, dan (d) menyediakan infrastuktur ekonomi pendukung kebutuhan masyarakat
miskin.
"PKKPM memiliki 3 program utama, pertama Pengembangan Usaha/Kerja Keluarga
(PUKK) yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat guna memberikan keterampilan dan meningkatkan keahlian masyarakat
miskin/rentan, kedua Penyediaan Infrastruktur Ekonomi (PIE) dalam bentuk bantuan
dana untuk pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat miskin guna
menunjang kegiatan ekonomi, dan ketiga pendampingan oleh tenaga ahli sebagai
fasilitator bagi kelompok rumah tangga miskin mulai dari tahapan pembentukan dan
manajemen kelompok, analisis potensi, pengusulan usaha produktif, pelaksanaan
kegiatan, pengelolaan, dan pemasaran produk" terang Marwan.

Menteri asal Pati, Jawa Tengah ini menjelaskan, pada tahun ini program PKKPM telah
dilaksanakan di berbagai pelosok tanah air, meliputi tidak kurang dari 183 kecamatan di
114 kabupaten pada 33 provinsi di luar DKI Jakarta, yang dinilai berdasarkan pada
ranking Indeks Kemiskuinan Wilayah (IKW). Bahkan diujicoba penuh di 26 kecamatan
pada 14 kabupaten di lima provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara
Barat, Bengkulu, dan Jambi. Sementara itu, 157 kecamatan lainnya menjadi tempat
ujicoba untuk program PIE.
"Ujicoba penuh atau full treatment itu artinya lokasi tersebut mendapat dana BLM untuk
kegiatan PUKK dan PIE masing-masing kecamatan mendapatkan dana Rp1,5 miliar
untuk kegiatan PUKK dan Rp1,5 miliar untuk PIE" ungkap Marwan.

Direktur  Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Johozua Markus


Yoltuwu menambahkan, mekanisme untuk memperoleh dana BLM untuk PUKK dan
PIE sifatnya bottom up, dalam arti usulan pengajuan datang dari masyarakat yang
bersangkutan.

"Masyarakat sendiri yang paling mengetahui apa yang benar-benar mereka butuhkan
agar dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan secara berkelanjutan, jadi
mereka sendiri yang mengajukan program atau kegiatan apa saja yang akan mereka
laksanakan untuk kita biayai" kata Marwan.

Selanjutnya, kata Johozua,  rencana kerja itu diajukan ke unit pelaksana kegiatan
(UPK) di tingkat kecamatan untuk mendapatkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB). Surat itu ditandatangani oleh Camat setempat dan ketua UPK. "Dari sana,
rencana kerja yang di dalamnya memuat rencana penggunaan dana itu kemudian
diserahkan ke satuan kerja (satker) di Kemendes PDTT Jakarta. Satker selanjutnya
memverifikasi guna memastikan proposal masyarakat itu memenuhi syarat dan
memang benar adanya," ujarnya.  
Dikatakan Johosua lagi, optimis program PKKPM memberikan hasil nyata bagi
kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. "Melihat manfaat
nyata dan dampak positifnya, saya yakin program PKKPM ini memberikan kontribusi
nyata terhadap pertumbuhan ekonomi desa hingga 2 persen, mampu mengatasi
pengangguran dengan memberikan pekerjaan minimal 500 ribu orang," ujarnya.

"Sehingga berdampak mengurangi angka kemiskinan di desa hingga 2 juta orang, dan
jumlah rumah tangga yang berhasil ditingkatkan daya beli dan kesejahteraannya saya
perkirakan tidak kurang dari 500 KK" ujar  Johozua.
Format Analisis Kasus

N Pertanyaan Jawaban
o
1 Siapa pelaku yang Pada kasus ini didaptkan bahwa Menteri asal
berusaha mengatasi Pati, Jawa Tengah yaitu Marwan Jafar yang
masalah pada kasus mengatasi masalah ini (Tribunnews.com,2015)
ini?
2 Masalah apakah yang Masalah yang berusaha diatasi oleh Marwan
berusaha diatasi oleh yaitu Pengentasan kemiskinan saat ini memasuki
pelaku? periode krusial karena menghadapi sasaran
dimana penduduk miskin banyak yang berada di
desa-desa tertinggal, wilayah terpencil yang sulit
terjangkau, wilayah perbatasan, wilayah
pedalaman, untuk itu kita lakukan terobosan,
kami kembangkan program Peningkatan
Kesejahteraan Keluarga melalui Pemberdayaan
Masyarakat (PKKPM) sebagai solusi kongkrit
masalah kemiskinan di desa.
(mediaindonesia.com,2015)
3 Bagaimana upaya Untuk menyukseskan program ini,
pelaku mengatasi dikembangkan strategi jitu yaitu: (a) memperkuat
masalah tersebut? aspek sosial di dalam masyarakat khususnya
ketahanan mereka dalam mengatasi berbagai
situasi guncangan dan kerentanan, (b)
meningkatkan kemampuan/keterampilan
masyarakat miskin untuk mengisi kesempatan
kerja yang tersedia dan mengembangkan
kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi
lokal yang tersedia, (c) mendorong peran
pemerintah daerah mengembangkan identifikasi
dan pengembangan potensi lokal dalam
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat
miskin, dan (d) menyediakan infrastuktur
ekonomi pendukung kebutuhan masyarakat
miskin.( Republika.co.id,2015)
4 Bagaimana tingkat Berdampak mengurangi angka kemiskinan di
kerhasilan dari upaya desa hingga 2 juta orang, dan jumlah rumah
pelaku mengatasi tangga yang berhasil ditingkatkan daya beli dan
masalah? kesejahteraannya saya perkirakan tidak kurang
dari 500 KK. .(Jpnn.com,2015)
5 Teori apakah yang
relevan untuk
menjelaskan kasus
ini?
6 Nilai-nilai Pancasila Sila kelima
apakah yang
tercermin pada upaya
pelaku tersebut?

Daftar Rujukan
Tribunnews.com,2015. Marwan: PKKPM Solusi Nyata Atasi Kemiskinan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/10/30/marwan-pkkpm-solusi-nyata-atasi-
kemiskinan. Jumat, 30 Oktober 2015 18:39 WIB

Antaranews.com,2015. PKKPM terobosan atasi kemiskinan.


https://www.antaranews.com/berita/526246/pkkpm-terobosan-atasi-kemiskinan. Rabu,
28 Oktober 2015 22:33 WIB

Mediaindonesia.com,2015. Program PKKPM Solusi Atasi Kemiskinan.


http://mediaindonesia.com/read/detail/8501-program-pkkpm-solusi-atasi-
kemiskinan.html. Kamis, 29 Okt 2015, 00:00 WIB.

Jpnn.com,2015. Menteri Desa: PKKPM adalah Solusi Nyata Atasi Kemiskinan.


https://www.jpnn.com/news/menteri-desa-pkkpm-adalah-solusi-nyata-atasi-kemiskinan?
page=1. Sabtu, 31 Oktober 2015 – 08:53 WIB.

Republika.co.id,2015. Marwan: PKKPM Solusi Nyata Atasi Kemiskinan.


https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/10/30/nx1kc2219-marwan-pkkpm-
solusi-nyata-atasi-kemiskinan. Sabtu 31 Oktober 2015 10:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai