Anda di halaman 1dari 4

Terselenggara atas kerja sama Harian Republika dan

Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah, Departemen


Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

Tim Redaksi Iqtishodia:


Dr Yusman Syaukat,
Dr M Firdaus,
Dr Dedi Budiman Hakim,
Dr Irfan Syauqi Beik,
Dr Iman Sugema,
Idqan Fahmi, MEc
JURNAL EKONOMI ISLAM REPUBLIKA Tony Irawan MApp.Ec

Kamis > 30 Juni 2011 23

Determinan Pembiayaan Pertanian


pada Perbankan Syariah
S
alah satu sektor yang sangat pendek, meskipun inflasi ini merupakan Salah satunya adalah melalui peningkatan lebih cenderung untuk menyalurkan kenaikan
penting dan memiliki peran risiko yang harus ditanggung oleh pihak volume pembiayaan pertanian, di samping DPK ini pada pembiayaan di sektor lain yang
yang sangat strategis dalam bank syariah. Dengan kata lain, kedua va- pembiayaan untuk sektor-sektor lainnya. dianggap lebih menguntungkan.
menunjang perekonomian riabel ini tidak menjadi pertimbangan utama
Indonesia adalah pertanian. perbankan syariah dalam menyalurkan pem- Dengan melihat hasil estimasi terhadap
Selain berperan dalam peme- biayaan pertanian. Bonus SBIS dan peningkatan kompetensi variabel jumlah DPK dan Bonus SBIS, dapat
nuhan kebutuhan pangan, Bonus SBIS juga berpengaruh secara po- disimpulkan bahwa perbankan syariah lebih
sektor ini juga mampu menyerap 40,3 persen Adapun suku bunga SBI, ternyata ber- sitif sebesar 0,106752. Artinya, jika Bonus mengandalkan bonus SBIS untuk penyalur-
tenaga kerja dan menggunakan 71,33 persen pengaruh positif terhadap pembiayaan per- SBIS naik sebesar satu persen maka pem- an pembiayaan sektor pertanian dibanding-
lahan yang ada. Namun demikian, kontri- tanian sebesar 0,220026. Artinya, ketika Su- biayaan pertanian akan naik 0,106752 kan dengan jumlah DPK yang berhasil di-
businya terhadap PDB hanya sebesar 15,3 ku Bunga SBI naik sebesar satu persen maka persen. Hal ini membuktikan bahwa kenaik- himpun. Inilah yang menjadi penyebab
persen. Salah satu permasalahan yang diha- pembiayaan pertanian akan naik sebesar an hasil Bonus SBIS memberi andil terhadap “stagnasi” prosentase pembiayaan pertanian
Winda Nur Aprianti dapi para pelaku usaha pertanian adalah mi- 0,220026 persen. Hal ini terjadi akibat kecen- peningkatan alokasi dana untuk pembiayaan selama ini, dimana angkanya masih di bawah
Mahasiswa Departemen Ilmu nimnya pembiayaan. Untuk itu diperlukan derungan perbankan konvensional untuk sektor pertanian. tiga persen.
Ekonomi FEM IPB adanya suatu model pembiayaan yang mam- menempatkan dananya pada SBI, apalagi
pu memberikan stimulus kepada para pelaku pada saat suku bunga SBI naik, dan bukan Yang sangat menarik, jumlah DPK ter- Adapun untuk jangka pendek, hasil esti-
usaha pertanian untuk dapat meningkatkan menyalurkannya pada sektor riil termasuk nyata berpengaruh secara negatif sebesar masi VECM menunjukan bahwa terdapat
produksinya. Disinilah peran penting per- pertanian, sehingga perbankan syariah ter- 3,799583. Artinya, jika jumlah DPK naik satu koreksi kesalahan sebesar -0,005059 yang
bankan syariah sebagai solusi penyediaan stimulasi untuk menaikkan proporsi pe- persen, maka pembiayaan pertanian justru secara statistik tidak signifikan. Pada jangka
pembiayaan bagi sektor ini. mbiayaan pertaniannya. turun sebesar 3,799583 persen. Ini menjadi pendek, variabel yang mempengaruhi pem-
indikasi bahwa peningkatan jumlah DPK biayaan pertanian secara signifikan adalah
Potensi yang dimiliki perbankan syariah Selanjutnya, Equivalent Rate Pembiayaan tidak secara otomatis menaikkan pembiaya- pembiayaan pertanian itu sendiri dan jumlah
cukup besar dalam mengatasi permasalahan (ERP) berpengaruh signifikan secara positif an pertanian, karena pihak perbankan syariah Dana Pihak Ketiga. Sedangkan variabel lain
ini karena perbankan syariah menawarkan terhadap pembiayaan pertanian, dengan
sistem pembiayaan berbasis bagi hasil, yang nilai sebesar 0,129624. Artinya, setiap ke-
dapat mengurangi beban para pelaku usaha naikan ERP sebesar satu persen maka akan
pertanian karena adanya pembagian risiko meningkatkan pembiayaan pertanian se-
yang tidak hanya ditanggung oleh pihak pe- besar 0,129624 persen. Ketika ERP naik,
minjam, sebagaimana skim kredit dengan maka pendapatan yang diterima perbankan
bunga di perbankan konvensional. Namun syariah semakin besar, dan sebagian dari
demikian, pada kenyataannya penyaluran hasil pendapatan ini disalurkan pada sektor
pembiayaan perbankan syariah terhadap pertanian, sehingga meningkatkan volume
sektor pertanian masih relatif kecil, bahkan pembiayaan pada sektor ini.
Dr Irfan Syauqi Beik pada tahun 2010 persentasenya hanya men-
Dosen IE – FEM IPB capai angka 2,58 persen. Suku bunga kredit bank umum berpenga-
ruh secara signifikan dan negatif terhadap
Artikel ini mencoba menganalisis faktor- pembiayaan pertanian, dengan angka
faktor yang mempengaruhi pembiayaan per- sebesar -0,204700. Artinya, jika suku bunga
tanian pada perbankan syariah di Indonesia kredit naik sebesar satu persen maka pem-
secara kuantitatif. Data yang digunakan biayaan pertanian akan turun sebesar
dalam penelitian ini adalah data sekunder 0,204700 persen. Hal ini terjadi melalui pe-
runtut waktu (time series) bulanan periode rantara variabel permintaan terhadap kredit
Juli 2004-Desember 2010, dan metode yang bank umum. Ketika suku bunga kredit naik,
digunakan adalah deskriptif analitis serta maka permintaan kredit konvensional akan
Vector Autoregression (VAR)/Vector Error menurun. Menurut penelitian Nugroho
Correction Model (VECM). Pada model (2009), hubungan antara kredit perbankan
penelitian ini, sejumlah variabel diduga konvensional dan pembiayaan perbankan
mempengaruhi tingkat pembiayaan perta- syariah adalah searah, sehingga turunnya
nian, antara lain NPF (Non Performing Fi- permintaan kredit konvensional akan me-
nancing) khusus pertanian dan bukan NPF nurunkan permintaan pembiayaan pada per-
keseluruhan, inflasi, suku bunga SBI, equi- bankan syariah. Penurunan terhadap pem-
valent rate pembiayaan, suku bunga kredit biayaan syariah ini berdampak pada penu-
bank konvensional, equivalent rate Dana runan pembiayaan sektor pertanian.
Pihak Ketiga (DPK), bonus SBI Syariah
(SBIS), dan jumlah DPK. Selain itu, benchmarking marjin profit
murabahah, sebagai akad yang mendominasi
perbankan syariah, terhadap tingkat suku
bunga juga ikut mempengaruhi pergerakan
Hasil VECM naik turunnya pembiayaan tersebut, seiring
Tabel 1 menunjukan hasil analisis VECM dengan naik turunnya kredit konvensional.
dalam jangka pendek maupun jangka pan- Karena itu, benchmarking ini perlu dikaji
jang untuk model pembiayaan pertanian. ulang, dan perbankan syariah hendaknya
Variabel NPF ternyata tidak signifikan da- mengembangkan pricing model tersendiri,
lam jangka panjang maupun jangka pendek, sehingga efek perubahan suku bunga dapat
sehingga penyaluran pembiayaan pada sek- diminimalisir.
tor pertanian pada dasarnya tidak terlalu di-
pengaruhi oleh nilai NPF. Fokus permasa- Selanjutnya, Equivalent Rate Dana Pihak
lahan sebenarnya lebih kepada belum ter- Ketiga (ERDPK) berpengaruh signifikan se-
sedianya skim pembiayaan yang tepat bagi cara positif terhadap pembiayaan pertanian
sektor pertanian, yang lebih sesuai dengan sebesar 0,323794. Setiap kenaikan ERDPK
karakteristik sektor ini. Demikian pula sebesar satu persen maka akan meningkatkan
dengan variabel inflasi yang juga tidak sig- pembiayaan pertanian sebesar 0,323794
nifikan dalam mempengaruhi pembiayaan persen. Ketika ERDPK naik, maka perbankan
sektor pertanian pada perbankan syariah, harus meningkatkan pendapatannya demi
baik dalam jangka panjang maupun jangka memenuhi kewajibannya kepada nasabah.

S
ebagai kepala negara, salah perekonomian dari inflasi, Umar mengin- nang mencetak uang, sehingga berpotensi Islam. Menurut Al-Haritsi (2003), riwayat
satu fokus kebijakan Umar bin struksikan rakyatnya untuk menginves- merusak fungsi dan nilai uang itu sendiri. tersebut mengukuhkan pendapat bahwa
Khattab dalam mengelola tasikan uang mereka pada sektor-sektor Karena itu, sebagai realisasi kebijakan pilar Umar-lah khalifah pertama yang mencetak
perekonomian negara adalah usaha produktif. Termasuk di dalamnya yang kedua, Umar mengeluarkan instruksi dirham, dan bukan menentukan timbang-
pengelolaan sektor moneter. Dengan wi- larangan untuk berlebih-lebihan dalam resmi yang melarang segala jenis transaksi an dirham yang legal.
layah kekuasaan yang semakin meluas, membelanjakan uang yang ada, jika terny- yang menggunakan uang palsu.

Manajemen manajemen sektor keuangan ini menjadi


hal yang sangat strategis. Pada praktek-
ata tidak sesuai dengan kebutuhan hidup.
Selanjutnya, Umar berusaha men-
Ketika hal yang sama terjadi pada
uang dirham, dimana dirham buruk mulai
Pelajaran umar
Dari kisah di atas, ada dua pelajaran
yang sangat penting. Pertama, orientasi
nya, Umar melandaskan kebijakan mon- cegah berbagai praktek yang dapat meng- beredar akibat melemahnya pemerinta-
Moneter eternya pada tiga pilar utama, yaitu men-
jaga stabilitas nilai uang dan daya beli
gerus nilai mata uang dengan mengelu-
arkan berbagai kebijakan, antara lain
han Persia, Umar segera mengambil tin-
dakan tegas. Tidak lama setelah mengua-
kebijakan moneter Umar yang paling uta-
ma adalah pada perlindungan kepen-
tingan rakyat dan penegakan keadilan.
masyarakat, menjaga tingkat kepercayaan larangan memperdagangkan uang dan sai Persia, Umar segera merestorasi
ala Umar masyarakat terhadap uang yang beredar,
dan mengembangkan konsep kesatuan
mengharamkan riba, serta memerangi
para penimbun yang berupaya menaikkan
tempat percetakan dirham resmi di negeri
tersebut demi menormalisasikan
Kelompok masyarakat berpendapatan
tetap adalah pihak yang paling dirugikan
uang pada seluruh wilayah Islam saat itu. harga pasar di atas kewajaran. Apalagi keadaan, sehingga dirham asli yang tidak jika terjadi inflasi berkepanjangan akibat
pada saat itu muncul upaya pemalsuan dicampur dengan bahan-bahan lain dapat manajemen sistem moneter yang buruk.
Tiga pilar uang, dimana dinar palsu (buruk) mulai segera dicetak dan diedarkan kembali. Kedua, kebijakan moneter didesain
Dalam melaksanakan pilar yang per - beredar di pasar, sehingga ketika terjadi Sedangkan pada pilar yang ketiga, sedemikian rupa untuk mendukung per-
tama, Umar secara ketat melakukan moni- pertukaran antara dinar yang baik dengan demi terciptanya penyatuan nilai uang kembangan sektor riil. Hubungan kedua-
toring terhadap pergerakan harga barang yang buruk kualitasnya, maka itu terma- yang beredar, Umar menetapkan dirham nya ibarat oli dengan mesin pada ken-
dan dampaknya terhadap nilai mata uang. suk ke dalam tindakan ribawi. resmi negara setelah melihat adanya daraan. Fungsi oli adalah melancarkan
Jika kemudian muncul inflasi dan penu- Untuk mencegah semakin meluasnya perbedaan pada nilai dirham yang ada. jalannya mesin kendaraan. Ketika oli ter-
runan nilai mata uang, maka Umar berusa- peredaran dinar yang buruk, Umar mengir- Pada saat itu beredar dirham bighali sebut bermasalah, maka mesin per-
ha untuk melakukan berbagai adjustment imkan surat ke berbagai wilayah provinsi dengan nilai delapan daniq, dirham ekonomian pun akan mengalami masa-
policy untuk menjaga agar daya beli masya- untuk mengingatkan rakyat agar jangan thabari dengan nilai empat daniq, dan lah, sehingga akan menzalimi rakyat
Dr Irfan Syauqi Beik
rakat jangan sampai turun. Misalnya, mengambil jalan riba, serta mengambil tin- dirham Yamani dengan nilai satu daniq. secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, Al-
Ketua Tim Prodi Ekonomi ketika harga unta terus naik dan harga dakan tegas terhadap para pelaku uta- Setelah melihat bahwa kedua jenis Ghazali telah membuat perumpamaan
Syariah FEM IPB emas terus turun, maka Umar menaikkan manya. Umar sadar, jika tidak mengambil dirham pertama yang paling banyak digu- sektor moneter laiknya aliran darah dalam
nilai diyat yang dibayarkan kepada keluar- tindakan tegas seperti itu, maka dikha- nakan masyarakat, maka Umar kemudian tubuh manusia. Jika terjadi “kemacetan”
ga yang terkena musibah, dari delapan ribu watirkan tingkat kepercayaan masyarakat menggabungkan keduanya sehingga jum- pada aliran tersebut, maka berpotensi
dirham menjadi dua belas ribu dirham. terhadap mata uang resmi akan berkurang, lahnya 12 daniq, dan mengambil separuh- menciptakan berbagai macam penyakit.
Yang sangat menarik, untuk melindungi termasuk terhadap lembaga yang ber we- nya (enam daniq) sebagai nilai dirham Wallahu a’lam. ■
JURNAL EKONOMI ISLAM REPUBLIKA

Kamis > 30 Juni 2011 24

Pinilaian Manager Menengah Bank


BRI Terhadap Office Channeling
P
engembangan bisnis syariah kantor cabang dan atau di kantor cabang seluruh anggota organisasi melihat strategi tivasi 40 responden adalah 35. Skor ini jika
di Bank BRI dimulai sejak ta- pembantu konvensional untuk dan atas beserta implementasinya sebagai suatu prio- dibandingkan dengan skor tertinggi yaitu 50
hun 2001 dengan dibukanya nama kantor cabang syariah pada bank yang ritas kerjanya. dan dipersentasekan sama dengan 70 persen.
Unit Usaha Syariah (UUS) sama. Namun hal ini tidak berlaku sebalik- Skor motivasi ini relatif tinggi jika dibanding-
BRI. Sesuai dengan aturan nya, sehingga bank konvensional tidak dapat Hasil Penelitian kan dengan hanya 40 persen responden yang
Bank Indonesia, Unit Usaha melakukan kegiatan di unit kerja operasional Dari hasil penelitian, para manajer me- telah mengetahui adanya layanan syariah di
Syariah (UUS) merupakan unit bisnis syariah bank syariah. nengah mendukung untuk terikat dan mela- Bank BRI dengan office channeling. Hal ini
yang statusnya tidak independen. Sehingga Penerapan ketentuan office channeling kukan yang terbaik bagi implementasi stra- menunjukkan adanya komitmen yang tinggi
UUS ini masih bernaung di bawah aturan pada bank konvensional merupakan peluang tegi layanan syariah. Hal ini merupakan dari para manajer level menengah Bank BRI
manajemen perbankan konvensional dalam besar bagi Bank Syariah dalam rangka me- motivator intrinsik yang akan mendukung kepada organisasinya. Mereka siap terlibat
hal ini adalah Bank BRI. ningkatkan jangkauan layanan syariah bagi tingkat keberhasilan dalam operasionalisasi aktif untuk melaksanakan program-program
Pada akhir tahun 2008, Bank BRI memi- masyarakat. Masyarakat akan semakin mu- strategi tersebut di lapangan. Faktor intrin- baik yang telah maupun akan dilakukan oleh
Nungroho Imam sahkan UUS melalui spin off. Pemisahan dah dan mempunyai banyak pilihan untuk sik ini misalnya kebanggaan dan rasa puas perusahaan. Relatif rendahnya persentase
Santoso (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) BRI melakukan transaksi berbasis syariah. De- ketika suatu pekerjaan dapat diselesaikan responden yang yakin bahwa layanan syariah
menjadi Bank Umum Syariah (BUS) BRI ngan demikian akses terhadap bank syariah dengan baik. akan menunjang kinerja unit kerjanya ke-
Alumnus Program Magister
Syariah merupakan bentuk transformasi yang selama ini menjadi kendala dapat tera- Selain itu, para manajer menengah juga mungkinan disebabkan masih rendahnya ting-
Manajemen Bisnis IPB
bisnis Bank BRI sebagai induk BRI Syariah. tasi. Pertumbuhan bisnis syariah pada akhir- memiliki komitmen dan motivasi berprestasi kat pemahaman pemimpin Unit kerja tentang
Dengan demikian, BRI Syariah akan mem- nya juga akan menunjang kinerja bisnis bank yang cukup tinggi. Implikasinya, mereka office channeling layanan syariah itu sendiri.
punyai struktur bisnis yang lebih dedicated konvensional induknya secara keseluruhan. akan bertanggungjawab terhadap tindakan Masih berdasarkan hasil survei, sebanyak
dan lebih fokus pada operasional bisnis bank Dalam kaitan ini maka penelitian untuk men- dan hasil yang dicapainya, menentukan 53 persen responden yakin Layanan syariah
syariah. BRI Syariah akan memiliki potensi getahui sejauh mana ketentuan office chan- tujuannya, mencari umpan balik dan men- di Bank BRI akan diminati oleh nasabah.
yang lebih besar untuk mencapai tujuan-tu- neling Bank Indonesia telah diadopsi oleh yukai pencapaian prestasi baik melalui Keyakinan responden tersebut didasari oleh
juan bisnisnya. Bank BRI dalam pengembangan bisnis sya- upaya individual maupun kolektif. banyaknya pertanyaan dari nasabah di unit
riahnya mempunyai arti yang penting. Akan tetapi, pencapaian yang sama tidak kerja tentang produk syariah di Bank BRI.
Office Channeling Relatif rendahnya jumlah responden (10 terjadi pada perhatian penuh yang dapat Selanjutnya sebanyak 63 persen yakin
Dalam rangka memperluas cakupan la- persen dari total responden) yang telah me- diberikan oleh para manajer menengah ter- bahwa office channeling akan mampu me-
yanan perbankan syariah, Bank Indonesia ngetahui tentang adanya layanan syariah de- sebut. Rendahnya persentase tersebut ke- narik nasabah baru.
telah mengeluarkan peraturan yang me- ngan office channeling tersebut menunjuk- mungkinan karena responden sebenarnya be- Berkaitan dengan hal tersebut di atas, BRI
mungkinkan penggunaan jaringan Bank kan perlunya peningkatan sosialisasi internal lum memahami bagaimana bentuk nyata Syariah hendaknya melakukan proses pen-
Umum konvensional untuk memberikan yang dilakukan oleh manajemen di kantor implementasi program layanan syariah di unit ciptaan nilai produk bagi pelanggannya
layanan syariah. Pola layanan syariah ter- pusat kepada seluruh jajaran pekerja, khu- kerjanya. Selain itu mereka belum mengerti secara berkelanjutan. Oleh karena itu diper-
sebut oleh Bank Indonesia dinamakan office susnya para manajer menengah. Mengingat bagaimana bentuk penghargaan perusahaan lukan adanya upaya riset yang teratur untuk
channeling. Syarat dilaksanakan office chan- potensi bisnis syariah sangat besar bagi Bank atas kinerja yang akan dicapai. Perhatian menggali kebutuhan nasabah serta membuat
neling adalah bank bersangkutan telah BRI maka sangat disarankan agar manaje- mereka masih tertuju pada kinerja bisnis bank produk yang melebihi harapan pelanggan.
Dr Muhammad Firdaus memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) atau men Bank BRI melakukan komunikasi yang konvensional yang dilakukan saat ini. Hal ini bisa dilakukan dengan merekrut
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi telah menjadi Bank Umum Syariah (BUS). lebih efektif. Hal ini dilakukan antara lain Meskipun demikian, hasil survei untuk SDM yang kreatif dan inovatif. Selain itu
dan Manajemen IPB Menurut ketentuan ini, layanan syariah melalui sosialisasi secara langsung kepada mengetahui tingkat motivasi Pemimpin Ca- BRI Syariah harus didukung oleh SDM yang
yang berupa kegiatan penghimpunan dana, pejabat dan seluruh pekerja secara berjen- bang dan Pemimpin Cabang Pembantu ter- menguasai dengan baik produk syariah serta
penyaluran dana dan pemberian jasa per- jang dengan lebih intensif. Komunikasi yang hadap office channeling di Bank BRI mempunyai pengetahuan pemasaran yang
bankan lainnya yang dapat dilakukan di efektif ini juga untuk menjamin bahwa memberikan hasil skor rata-rata tingkat mo- baik pula. Wallahu a’lam. ■

Implementasi Strategi Pengembangan Bisnis Syariah


Via Office Channeling Bank BRI
P
rogram implementasi strategi pola berbeda dibandingkan dengan fitur simpanan Bank BRI secara rutin
office channeling di Bank BRI Bank BRI. Hasil survei juga menunjukkan di unit kerja operasional
dirancang berdasarkan hasil bahwa 73 persen responden melihat perlunya office channeling.
wawancara pra penelitian dengan counter khusus Layanan syariah di Bank BRI.
beberapa Pemimpin Cabang dan Pemimpin Menurut responden, adanya counter khusus Struktur Hirarki AHP
Cabang Pembantu Bank BRI. Dari kegiatan ini sangat diperlukan terutama di unit kerja yang Keduabelas usulan
diperoleh 18 alternatif program yang dimasuk- transaksinya banyak. program implementasi
kan ke dalam kuesioner untuk penelitian Counter khusus syariah tersebut juga hen- office channeling
tahap pertama. daknya mempunyai pola layanan khusus agar layanan syariah di Bank
Rancangan alternatif program tersebut dapat merebut pelanggan baru. Menurut BRI tersebut di atas
mengacu pada Sistem Manajemen Kinerja responden, produk syariah bisa diibaratkan selanjutnya disusun
yang digunakan oleh Bank BRI yang berdasar- sebagai follower bagi produk konvensional, kedalam struktur hirarki
kan indikator kinerja utama pada keempat sehingga sebagai follower maka harus lebih AHP. Berikutnya dilaku-
aspek Balanced Scorecard, yaitu aspek keu- agresif dalam menarik nasabah. Layanan kan pemilihan prioritas
angan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal khusus bisa berupa teller khusus syariah program menggunakan
serta aspek pekerja (aspek pertumbuhan dan dengan customer service syariah dengan AHP oleh pakar.
pembelajaran). Dari 18 alternatif program layanan yang terpadu yang dapat melakukan Hasil AHP menunjuk-
dalam kuesioner terpilih 12 alternatif program jemput bola. kan bahwa urutan priori-
yang dipilih oleh lebih dari 50 persen respon- tas program tidak kon-
den. Pada 12 alternatif program tersebut di Aspek Proses Bisnis Internal sisten dengan urutan
masing-masing kriteria Balanced Scorecard Berkaitan dengan aspek proses bisnis kriteria. Seharusnya
terdiri dari tiga alternatif. internal, mayoritas responden berpendapat prioritas 10 sampai 12
bahwa sebelum layanan syariah dengan pola akan berada dipering-
Aspek Keuangan office channeling di Bank BRI di rollout kat teratas karena mer-
Target kinerja keuangan yang telah diadop- dengan melibatkan unit kerja operasional yang upakan kelompok
si oleh Bank BRI antara lain adalah laba, out- sangat banyak, maka sebaiknya telah dipersi- aspek pertumbuhan
standing pinjaman, penghimpunan Dana Pihak apkan suatu prosedur standar operasional dan pembelajaran.
Ketiga, pendapatan dari jasa perbankan (fee (SOP) yang komprehensif, infrastruktur help Demikian seterusnya
based income) dan rasio kredit bermasalah desk yang memadai dan dukungan SDM yang bat mengganggu layanan produk konvensional. hingga prioritas 1 sam-
(non performing loan). Pertumbuhan dan kom- memahami dengan baik produk syariah yang pai 3 akan berada diperingkat bawah karena
posisi pendapatan ditentukan oleh jumlah dan dipasarkan kepada nasabah. Aspek Pertumbuhan dan Pembelajaran merupakan kelompok aspek keuangan.
kualitas pinjaman, jumlah dan komposisi DPK Sebanyak 98 persen responden berpenda- Usulan program berdasarkan aspek per- Namun demikian walaupun peringkat tidak
yang menentukan biaya dana dan pendapatan pat bahwa diperlukan adanya SOP yang kom- tumbuhan dan pembelajaran (pekerja) berkai- konsisten tetapi ternyata urutan pertama
fund transfer price, pendapatan dari jasa per- prehensif sebelum Layanan syariah diterapkan tan dengan kesiapan sumberdaya manusia pada prioritas program yaitu pengetahuan
bankan (fee based income). Peningkatan pro- di Unit kerja. Hal ini untuk mengurangi adanya dalam pembukaan Layanan syariah di unit produk (product knowledge) masih konsisten
duktivitas umumnya dilakukan dengan mene- berbagai aturan revisi yang memungkinkan ter- kerja operasional. Terdapat tiga usulan dengan urutan kriteria yaitu berdasarkan
rapkan efisiensi pada sisi biaya operasional. jadinya kendala dalam penerapannya. Selain program berkaitan dengan aspek pertumbu- aspek pertumbuhan dan pembelajaran.
Sedangkan strategi penggunaan aset berkai- itu adanya SOP yang komprehensif diperlukan han dan pembelajaran (pekerja) yaitu perlu- Demikian pula dengan urutan terakhir proritas
Sebanyak 98 tan dengan penyaluran Dana Pihak Ketiga agar layanan syariah tidak menambah beban nya pendidikan dan latihan produk syariah program yaitu (kinerja) masih konsisten
melalui berbagai skim kredit yang ada. bagi unit kerja operasional. bagi pekerja Bank BRI, perlunya penguasaan dengan urutan kriteria yaitu berdasarkan
persen Kinerja keuangan di unit kerja Bank BRI Selanjutnya 85 persen responden menyata- pengetahuan produk yang baik dan perlunya aspek keuangan.
responden merupakan tolok ukur penting dalam pemberi- kan perlunya help desk pendukung layanan kegiatan sosialisasi produk syariah bagi Selain itu, jika bobot alternatif program
an penghargaan dari perusahaan. Bentuk syariah oleh BRI Syariah. Menurut responden, pekerja Bank BRI secara rutin agar pekerja pada setiap kelompok kriteria yang sama
menyatakan penghargaan misalnya bonus tahunan, insen- SDM yang terlibat help desk ini harus mengua- selalu up date dengan perkembangan produk. dijumlahkan maka diperoleh urutan kriteria
perlunya program tif jangka pendek, kenaikan gaji sesuai presta- sai dengan baik produk maupun ketentuan Sebanyak 98 persen responden menyata- berdasarkan bobot yang konsisten dengan
si, serta sebagai salah satu satu bahan per- operasional produk. kan perlunya program pendidikan dan pelati- urutan kriteria Balanced Scorecard berdasar-
pendidikan dan timbangan bagi promosi pekerja. Oleh karena Sebanyak 78 persen responden juga me- han bagi pekerja Bank BRI untuk produk kan analisis AHP dan sesuai teori dalam buku
pelatihan bagi itu dalam pelaksanaan office channeling ter- nyatakan perlunya disediakan SDM khusus un- syariah baik produk simpanan maupun pinja- teks yaitu aspek pertumbuhan dan pembelaja-
dapat tiga hal yang dipandang sangat perlu tuk melayani produk syariah. Hal ini diperlu- man (pembiayaan). Selanjutnya sebanyak 88 ran (0,4707), aspek proses bisnis internal
pekerja Bank BRI oleh responden sebagai usulan program, yaitu kan setidaknya karena dua alasan. Pertama, persen responden mengemukakan pentingnya (0,2665), aspek pelanggan (0,2067) dan
memasukkan kinerja keuangan dari pelaksa- untuk melayani produk syariah yang spesifik pekerja Bank BRI untuk menguasai pengetahu- aspek keuangan (0,1516).
untuk produk naan office channeling syariah dalam penila- diperlukan SDM syariah yang mempunyai kom- an produk (product knowledge) syariah secara Selengkapnya urutan prioritas program
syariah baik ian pekerja di unit kerja operasional, menerap- petensi dan keahlian yang baik, sehingga ma- lengkap dan benar. berdasarkan AHP disajikan pada Tabel 1.
kan pembagian biaya dan pembagian penda- syarakat akan dapat dengan mudah diyakinkan Hal ini mutlak perlu agar pekerja Bank BRI Mengingat 12 alternatif program terpilih hasil
produk simpanan patan. untuk bertransaksi dengan produk syariah di dapat memberikan layanan menggunakan analisis AHP ini merupakan program-program
maupun pinjaman Bank BRI. Kedua, adanya SDM yang khusus produk yang tepat kepada nasabah sesuai yang belum pernah dijalankan sampai dengan
Aspek Pelanggan melayani syariah akan memungkinkan kegia- kebutuhannya. Selain itu, 80 persen respon- saat ini maka diperlukan persiapan yang
(pembiayaan) 90 persen responden berpendapat bahwa tan layanan dapat dilakukan secara lebih fokus den menyatakan perlunya dilakukan kegiatan cermat serta kajian kesiapan internal untuk
fitur produk simpanan BRI Syariah perlu dan optimal. Sehingga hal ini juga tidak beraki- sosialisasi produk syariah kepada pekerja dapat menjalankannya. Wallahu a’lam. ■
JURNAL EKONOMI ISLAM REPUBLIKA

Kamis > 30 Juni 2011 25

Model Pembiayaan Usaha Mikro


BAZ Kota Bogor
S
ektor UMKM nasional dikenal Kota Bogor menggulirkan program “Dana
memiliki karakteristik positif Berkah” (Dana Berputar untuk Ekonomi
seperti sektor yang menyerap Umah) dalam rangka membantu menum-
tenaga kerja yang besar, men- buhkan para pelaku usaha yang tidak memi-
gakomodasi peran masyarakat liki modal dan jaringan yang mapan. Pro-
miskin, dan dominan dalam gram Dana Berkah ini diambil dari dana
struktur ekonomi. Berdasarkan data, sektor zakat yang tekumpul dari muzaki dan disa-
tersebut memiliki jumlah pelaku usaha yang lurkan ke mustahik dengan menggunakan
mencapai angka 51,3 juta unit usaha, meny- skema qardhul hasan atau pinjaman kebaji-
erap tenaga kerja 90,9 juta pekerja, menyum- kan, di mana penerima manfaat hanya ber-
bang PDB sebesar Rp 2.609 triliun (55,6 per- kewajiban untuk mengembalikan modal
sen), serta memberikan sumbangan devisa pokok saja.
Deni lubis sebesar Rp 183,8 triliun (20 persen). Program ini, sejak diinisiasi pada Februari
Melihat pentingnya sektor UMKM dalam 2009 hingga Desember 2010, tercatat sudah
Dosen Program Studi
perekonomian nasional, artikel ini mencoba membantu 808 orang penerima manfaat.
Ekonomi Syariah FEM IPB
membahas model pembiayaan usaha mikro Pada 2009 para mustahik program ini terdiri
yang dikembangkan oleh Badan Amil Zakat atas 62 kelompok dan 137 perorangan de-
(BAZ) Kota Bogor. Selain sektor perbankan ngan total penerima manfaat sebanyak 569
syariah, institusi pengelola zakat telah pula orang, dan pada 2010 bertambah menjadi
memainkan peran sebagai lembaga pem- 239 anggota yang terdiri atas 22 kelompok
biayaan syariah bagi pengembangan usaha dan 15 perorangan.
mikro masyarakat. Total realisasi pencairan dana program
selama dua tahun adalah sebesar Rp 416 juta.
Program berkah Dana bergulir tersebut diberikan kepada
Jumlah penduduk Kota Bogor hasil sensus mustahik dengan kisaran Rp 300 ribu sampai
2010 adalah 950.334 jiwa. Adapun jumlah Rp 1 juta per orang, yang diberikan melalui sembako atau warung kecil. Usaha-usaha dan berusaha mengembangkan usaha
penduduk miskin di Kota Bogor tercatat kelompoknya masing-masing. Adapun lainnya adalah pembuatan mainan, salon, mereka. Dana yang dikembalikan oleh para
sebanyak 40.876 Kepala Keluarga (KK). De- waktu pengembaliannya adalah 40-50 penjahit, pengrajin lemari, isi ulang gas mustahik akan dimasukkan sebagai sim-
ngan jumlah penduduk hampir satu juta, Ko- minggu atau 10-12 bulan, dengan angsuran elpiji, pembuat manisan, pedagang gorengan, panan pokok pada Koperasi Syariah Paluh
ta Bogor menjadi kota metropolitan. Pereko- dicicil tiap minggu. dan pedagang bakso. Raya, dan dijadikan sebagai penyertaan
nomian kota ini ditopang oleh perdagangan, Dana bergulir yang sudah dikembalikan Selain memberikan modal, BAZ Kota modal para mustahik di koperasi tersebut.
pariwisata, dan jasa. Masih banyaknya pen- hingga akhir 2010 adalah Rp 215 juta. Bogor juga memberikan pendampingan sem- Mereka diperbolehkan mengambil modal
duduk miskin di kota ini menjadi perhatian Adapun batas terakhir pengembalian dana inggu satu kali kepada setiap kelompok yang mereka setelah satu tahun digulirkan oleh
tersendiri bagi Pemerintah Kota Bogor dan bergulir adalah Desember 2011. Selain cicil- terdiri atas tujuh sampai 12 orang anggota. koperasi syariah, dan mereka berhak men-
BAZ Kota Bogor. an pokok, mereka dianjurkan untuk me- Pengembalian pinjaman pokok menggu- dapatkan bagi hasil atau SHU di akhir tahun
Pengelompokan Dana yang terhimpun di BAZ Kota Bogor nabung dan berinfak. Anjuran berinfak ini nakan metode tanggung renteng, di mana dari Koperasi Syariah tersebut.
yang dilakukan masih tergolong minim dengan jumlah pen- minimal Rp 1.000/orang/minggu. Total infak kelompok membantu anggotanya yang Jika mereka ingin mengajukan modal
duduk yang mayoritas Muslim. Pada 2010, yang diterima dari anggota pada 2010 se- kesulitan untuk mengembalikan modal pin- yang lebih besar untuk mengembangkan usa-
biasanya jumlah dana yang terkumpul oleh BAZ Kota besar Rp 13,97 juta. Sehingga, total dana ber- jaman. Pengelompokan yang dilakukan hanya, mereka dapat mengajukan pembi-
Bogor sebesar Rp 2,73 miliar, yang terdiri atas gulir yang kembali ditambah infak anggota biasanya disesuaikan dengan kesamaan jenis ayaan dengan menggunakan skema mud-
disesuaikan dana zakat sebesar Rp 2,145 miliar dan dana adalah Rp 229,31 juta. usaha dan kedekatan tempat tinggal. harabah atau murabahah, dan tidak lagi
infak sebesar Rp 585 juta. Terdapat pe- Penerima manfaat program mayoritas menggunakan skema qardhul hasan. Dengan
dengan kesamaan ningkatan sebesar 6,23 persen dari total pener- adalah kaum perempuan atau ibu rumah Koperasi Syariah Mustahik pola seperti ini, diharapkan akan ada aksel-
jenis usaha dan imaan ZIS tahun 2009 yang mencapai angka tangga, dengan angka mencapai 90 persen. Pada pertengahan tahun 2011 ini BAZ erasi bisnis mustahik, sehingga mereka bisa
Rp 2,57 miliar. Dengan angka tersebut, maka Jenis usaha yang dilakukan oleh para ibu Kota Bogor bekerja sama dengan Koperasi mandiri secara ekonomi. Dengan demikian,
kedekatan tempat setiap penduduk Kota Bogor hanya menyum- rumah tangga cukup beragam, sebagian Syariah Paluh Raya berusaha untuk mem- tingkat kesejahteraan para pelaku usaha
bang Rp 2.731 per tahun ke BAZ Kota Bogor. besar di antaranya bergerak di sektor pen- berikan perhatian lebih dalam kepada para mikro ini dapat meningkat seiring perjalanan
tinggal Meski dengan segala keterbatasan, BAZ golahan makanan, disusul usaha pengadaan mustahik penerima manfaat Dana Berkah, waktu. Wallahu a’lam. ■

CSR (Infak Perusahaan) dan Usaha Mikro


C
orporate Social Responsibility akan meningkatkan efisiensi dan profitabili- yang diterima. Modal sosial
(CSR) adalah konsep yang te- tas, sebagaimana telah dibuktikan oleh Ketika fase ini dilalui, antara lain dicirikan Dalam mengelola usaha mikro ini, ada
lah berkembang pesat, teruta- penelitian Prof Benkler dari Harvard University dengan kemampuan mengembalikan pinja- sejumlah modal sosial yang harus diperta-
ma dalam dua dekade terakhir. terhadap sejumlah perusahaan besar dunia. man qardhul hasan tepat waktu, diharapkan hankan sehingga ketika mereka ini nantinya
Secara definisi, Corporate Social Responsibi- para pelaku usaha mikro ini dapat tumbuh menjadi usaha menengah dan besar,
lity (CSR) adalah bagian dari menjalankan usa- Penyaluran tidak langsung meningkatkan kemandirian usahanya sehing- mereka tidak kehilangan rasa sosialnya, dan
ha untuk mencapai aspek etika, legalitas, ko- Dalam penyaluran tidak langsung, ada dua ga mereka dapat menggunakan jasa koperasi bahkan memiliki semangat yang lebih tinggi
mersial, dan ekspektasi masyarakat. Penca- skema pembiayaan berbasis CSR (infak syariah dan BMT, sebagai sumber pembiaya- untuk berkontribusi terhadap sesama. Modal
paian ini diukur melalui kontribusi perusahaan perusahaan) yang dapat diberikan kepada an untuk meningkatkan usahanya. Jika sosial yang dimaksud adalah suatu modal
tersebut dalam meningkatkan kualitas hidup usaha mikro, yaitu qard hasan dan kemitraan perusahaan menghadapi komunitas usaha yang terdiri atas kepercayaan, nilai-nilai,
komunitas di sekitarnya. Dalam hal ini, per - (partnership). Contoh penyaluran tidak lang- mikro yang relatif telah mandiri, pilihan infak ataupun jaringan yang dimiliki oleh pihak yang
usahaan seharusnya tidak lagi mengede- sung, seperti yang digambarkan pada Gambar perusahaan (CSR) yang dilakukan adalah terlibat dalam pengembangan usaha mikro.
pankan aspek keuntungan karena peruntukan 1, mengindikasikan bahwa pada tahap awal, dengan menyuntikkan dana kepada koperasi Lingkungan kerja sama ini membentuk
Laily Dwi bagian ini (CSR) telah khusus ditujukan untuk suatu usaha mikro dapat menerima dana CSR atau BMT yang telah ada, atau mendirikan sebuah kondisi yang para anggotanya saling
Arsayianti sosial kemasyarakatan. Paradigma bahwa melalui institusi amil zakat ataupun donasi BMT/koperasi syariah dengan bekerja sama bekerja sama dalam semua aspek sehingga
CSR adalah “sekadar” untuk pencitraan dan yang sifatnya masih sosial. Di Indonesia, yang dengan pihak lain. secara individu, masing-masing anggota dapat
Dosen Program Studi
“bagi-bagi” uang semata, harus dihilangkan. jumlah masyarakat miskinnya jauh lebih besar Pada fase kemandirian usaha ini, usaha merasakan persaudaraan antara satu dan lain-
Ekonomi Syariah FEM IPB
dan UIKA Bogor Ketika orientasi pemberdayaan dan pening- dibandingkan dengan dana ZIS yang bisa mikro telah mencapai sifat usaha yang aktif nya. Situasi ini pernah diaplikasikan ketika
katan kesejahteraan masyarakat menjadi dihimpun, dana sosial ini masih perlu sehingga memiliki potensi untuk dapat men- Islam membentuk sebuah peradaban yang di-
tujuan yang hendak dicapai, keberadaan dana dipergilirkan dari satu kantung kemiskinan jalin kerja sama dengan pihak lain, termasuk mulai dari sekelompok kecil Muslim hidup ber-
CSR perusahaan besar ini harus dijadikan se- kepada kantung kemiskinan yang lain. Oleh lembaga keuangan mikro syariah. Skema dampingan dengan kaum Kristiani dan Yahudi.
bagai peluang bagi pengembangan usaha mik- karena itu, pada tahap ini skema pembiayaan pembiayaan yang digunakan pada tahap ini Sebuah character-building yang dibangun de-
ro masyarakat. Di sisi lain, perusahaan besar yang cocok adalah skema qard hasan. sebaiknya adalah skema bisnis syariah, ngan manajemen Islami telah mengembangkan
tidak perlu merasa terancam akan perkem- Diberlakukannya pola ini bertujuan untuk seperti mudharabah, musyarakah, dan komunitas ini menjadi komunitas yang lebih
bangan usaha mikro. Sebaliknya, mereka dido- memberikan edukasi dan mentalitas untuk murabahah. Diharapkan pertumbuhan bisnis besar sehingga terbentuk sebuah peradaban.
rong untuk berkontribusi dalam perkembangan mempertanggungjawabkan setiap rupiah dana usaha mikro ini akan semakin meningkat. Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada
usaha mikro tersebut sehingga secara makro kita tentang berbisnis yang baik, yaitu dengan
akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi membangun kepercayaan dan bertindak adil.
yang berkelanjutan, sebagaimana pertum- Oleh karena itu, suatu konsep pelatihan dan
buhan industri besar di Jepang yang ditopang pendidikan yang menyeluruh mencakup
oleh industri kecil dan menengah mereka. dimensi spiritual, mental, dan fisik sangat
Penyaluran dana CSR untuk pembiayaan diperlukan untuk mencapai hal tersebut.
usaha mikro dapat dilakukan dengan dua cara, Usaha mikro akan tumbuh secara konsisten
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pe- dan memiliki dasar yang baik sehingga dapat
nyaluran “secara langsung” telah dilakukan be- membentuk karakter yang Islami. Pelatihan
Apabila size berapa perusahaan besar di Indonesia, semen- dan pendidikan yang dimaksud perlu men-
tara yang lain melakukannya secara “tak lang- cakup pembinaan keahlian, etika bekerja,
bisnis tersebut sung”, yaitu melalui kerja sama dengan lem- motivasi, pengembangan kepribadian, dan
telah melebihi baga lain, seperti BAZ dan LAZ. Salah satu ta- penguatan spiritualitas.
hapan penyaluran tidak langsung secara syariah Selain itu, perlu ditanamkan kebiasaan un-
nishab, adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1. tuk berinfak dan berzakat. Apabila size bisnis
Dalam konsep Islam, istilah CSR ini usaha mikro belum mencapai nishab, berinfak
kewajiban sesungguhnya merefleksikan konsep infak merupakan pilihan yang harus dibiasakan.
perusahaan. Infak ini jika dikembangkan akan Logika berpikir untuk senantiasa berbagi
berzakat dan semakin memperkuat potensi zakat perusa- dalam keadaan senang ataupun sulit harus
haan, yang menurut hasil penelitian BAZNAS diejawantahkan melalui infak. Apabila size
kesadaran untuk dan FEM IPB (2011) mencapai angka 1,85 bisnis tersebut telah melebihi nishab, kewa-
persen dari PDB. Jika asumsi makro PDB jiban berzakat dan kesadaran untuk berinfak
berinfak (di luar 2011 sebesar Rp 7 ribu triliun terpenuhi, akan (di luar zakat) harus terus diperkuat. Ini akan
zakat) harus ada dana zakat perusahaan senilai Rp 129,5 menjaga komitmen sosial para pelaku usaha
triliun tahun ini. Angka akan semakin besar mikro dan kecil sehingga perekonomian akan
terus diperkuat. apabila ditambah oleh dana infak. Bagi terus tumbuh dan berkembang. Wallahu
perusahaan sendiri, semangat “berbagi” ini a’lam. ■
JURNAL EKONOMI ISLAM REPUBLIKA

Kamis > 30 Juni 2011 26

Mendorong Pembiayaan Bank


Syariah untuk Pertanian
P
ertanian mempunyai peran- berpotensi untung dan rugi. Bahkan di pangsa pasar perbankan syariah otomatis Pelaku usaha tani harus
an penting bagi kehidupan sejumlah negara maju, prinsip profit sharing akan mempengaruhi besaran alokasi pem-
manusia. Bahkan, pertanian sudah banyak digunakan dengan argumen- biayaan untuk sektor pertanian. menyiapkan dana setiap
adalah awal mula peradaban tasi bahwa penerapan profit sharing dan Hal tersebut diperburuk oleh sejumlah
manusia, sebagaimana kata model employee participation lebih memberi masalah, antara lain : kebiasaaan masyara- bulan untuk pembayaran
kebudayaan (culture) dise- rasa tentram, tenang serta jaminan berlan- kat dalam memanfaatkan perbankan kon-
matkan pada akhir kata pertanian (agricul- jutnya sebuah usaha. vensional dengan sistem bunga komersial, bunga kepada bank,
ture). Sebagai negara agraris, sektor pertani- Namun demikian, keberpihakan bank kebiasaan masyarakat dalam menggunakan
an dan pedesaan memiliki peran sangat nasional terhadap sektor pertanian masih lembaga pembiayaan informal berbunga sementara sebagian
strategis dalam pembangunan nasional. Na- sangat rendah. Berdasarkan data BI, penya- tinggi dengan prosedur sangat mudah, ke-
mun demikian, sektor pertanian dan pede- luran kredit bank nasional terhadap pertani- biasaan masyarakat dalam mendapatkan besar perhitungan ke-
saan meninggalkan banyak persoalan teruta- an masih kurang dari enam persen. Demikian kredit program dengan subsidi bunga, ke-
ma lemahnya permodalan. Hal ini tentu saja pula dengan perbankan syariah yang dihara- terbatasan pengetahuan tentang perbankan untungan dalam usaha
membatasi ruang gerak peningkatan taraf pkan menjadi pioner dalam usaha pemban- syariah, keberadaan bank syariah yang ma-
Salahudidin El hidup dan kesejahteraan petani yang may- gunan di sektor pertanian, ternyata masih sih terbatas baik dari sisi jumlah kan- tani dilakukan setelah
Ayyubi oritas digolongkan sebagai penduduk miskin. belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari tor/jaringan maupun sebaran geografis, dan
Dosen program studi Proporsi kredit pertanian dan sarana per- pangsa terbesar pembiayaan perbankan masih lemahnya sosialisasi dan promosi
masa panen.
Ekonomi Syariah FEM IPB tanian hingga saat ini masih jauh dibawah syariah masih diberikan pada sektor jasa kelembagaan perbankan syariah.
pembiayaan untuk sektor jasa dunia usaha, dunia usaha sebesar 29,67 persen pada akhir
perindustrian, perdagangan dan sektor-sek- 2010, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel Enam Langkah Utama
tor lainnya. Padahal sektor inilah yang pa- dan restoran (11,16 persen), dan sektor kon- Dalam mencari alternatif model pembi-
ling banyak menyumbang atau menyerap struksi 6,15 persen (lihat Gambar 1). Ban- ayaan, setidaknya ada empat jenis produk
tenaga kerja di Indonesia. dingkan dengan pembiayaan sektor pertani- pembiayaan syariah yang dipandang ideal
Karakteristik usaha sektor pertanian yang an yang masih kurang dari tiga persen. untuk sektor pertanian, yaitu mudharabah,
mengandung banyak resiko menyebabkan Hal ini barangkali tidak lepas dari masih murabahah, bai’ assalam dan musyarakah.
minat lembaga pembiayaan untuk mendanai relatif kecilnya pangsa dan volume per- Produk mudharabah dan murabahah lebih
sektor usaha ini relatif rendah. Kalaupun bankan syariah. Berdasarkan data Direk- preferable sebagai pilihan utama dibanding-
ada, biasanya telah mengantisipasi risiko de- torat Perbankan Syariah BI, hingga Desem- kan produk pembiayaan lainnya. Pemilihan
ngan menetapkan bunga (interest) yang ting- ber 2010 total aset bank syariah nasional ma- kedua jenis produk pembiayaan ini tidak ter-
gi, hanya membiayai usaha pada komoditas sih kurang dari empat persen dari total ke- lepas dari pengalaman penyaluran pembi- dipraktekkan karena secara konsep produk
komersial bernilai tinggi (high value com- seluruhan aset perbankan nasional. Dana pi- ayaan yang selama ini telah dilakukan oleh ini sangat cocok untuk sektor pertanian.
modity), atau lebih memilih hanya sebagai hak ketiga (DPK) yang dihimpun pun masih perbankan syariah. Walau bagaimanapun, Selain itu, modifikasi dan kombinasi pola-
channeling bagi kredit program pemerintah. sangat terbatas dibandingkan dengan total pembiayaan yang lain seperti bai’ assalam pola pembiayaan yang sesuai dengan karak-
Program kredit yang diluncurkan peme- DPK perbankan nasional. Kecilnya aset dan hendaknya juga mendapat perhatian untuk teristik produk pertanian perlu dibangun
rintah pun setali tiga uang, yaitu memakai dan dikembangkan secara terus menerus.
sistem bunga. Sebagai contoh, kisaran ting- Oleh karena itu, ada beberapa hal yang
kat suku bunga setelah subsidi sebesar enam seharusnya dilakukan oleh pihak-pihak
hingga tujuh persen yang berlaku pada pro- terkait dalam pembangunan sektor pertanian
gram Kredit Ketahanan Pangan dan Energi ini. Pertama, pemerintah harus mendukung
(KKP-E) di Kementerian Pertanian dianggap penuh pembiayaan petani melalui perbankan
masih terlampau berat. Pelaku usaha tani khususnya perbankan syariah dengan mem-
harus menyiapkan dana setiap bulan untuk perbanyak kredit pada sektor riil berskala
pembayaran bunga kepada bank, sementara kecil pada bidang pertanian. Kedua, mem-
sebagian besar perhitungan keuntungan perbanyak jumlah lembaga-lembaga pem-
dalam usaha tani dilakukan setelah masa biayaan sehingga mudah di akses oleh para
panen. Hal ini bisa semakin memberatkan, petani terutama di pelosok pedesaan. Ketiga,
apabila bunga harus tetap dibayarkan wa- proses pembiayaan hendaknya dibuat lebih
laupun usaha tani dalam kondisi merugi. mudah dan sederhana.
Alih-alih menyelesaikan masalah, pada Keempat, dalam program bantuannya,
kenyataannya menimbulkan persoalan baru pemerintah ataupun lembaga pembiayaan
yaitu membengkaknya hutang petani serta khususnya syariah harus menggunakan pola
terjadinya kredit macet. pikir yang tidak business as usual, tetapi
sudah saatnya memberikan bantuan secara
Model Alternatif cuma-cuma kepada para petani miskin de-
Persoalan tersebut, tentu saja perlu dise- ngan menggunakan akad qard hasan atau
lesaikan dengan mencari model pembiayaan bantuan melalui dana zakat dan infak yang
alternatif lainnya. Lembaga keuangan diperoleh dari hasil bisnis perbankan sya-
syariah dianggap paling berpeluang untuk riah. Kelima, perbankan syariah dalam prak-
diterapkan pada sektor pertanian. Usaha teknya bukan hanya berarti bebas dari riba
pertanian yang penuh risiko dan ketidakpas- tetapi harus lebih dari itu, yaitu adanya
tian membutuhkan pembiayaan yang lebih usaha yang bersungguh-sungguh pengem-
fleksibel dalam pembagian keuntungan atau bangan usaha kecil dengan melakukan
kerugian (profit and loss sharing) yang meru- bantuan berupa pelatihan bagi para pen-
pakan ciri khas pembiayaan syariah, di sam- gusaha mikro kecil. Keenam, peningkatan
ping ia juga bebas dari bunga (interest free), koordinasi antar lembaga keuangan syariah
dan perhitungan bagi hasil dilakukan pada yang kelihatan cenderung berjalan sendiri-
saat transaksi berakhir. Sistem bagi hasil sendiri. Melalui keenam langkah tersebut
pada perbankan syariah dinilai lebih realistis diharapkan kesejahteraan petani akan se-
dan sesuai dengan iklim bisnis yang memang makin meningkat. Wallahu a’lam. ■

K
ali ini kami ingin memancing sukuk yang menurut para investor tak Ali, Rasulullah saw bersabda: “Kullu Tetapi kalaupun tidak mau meninggalkan-
sedikit diskursus diantara para memiliki perbedaan yang nyata dengan qordin jarro manfa’atan fahuwa riba (HR nya, kita dapat berpura-pura sebagai orang
pembaca. Harap difahami surat utang konvensional. Dalam sukuk Harits bin Usamah dengan isnad saqitun). bodoh yang taklid terhadap keputusan
bahwa banyak sekali per- memang diandaikan pemerintah memban- Terjemahan bebasnya kurang lebih sebagai dewan syariah. Setiap produk keuangan
tanyaan yang mampir kepada kami tentang gun atau membeli sesuatu dan kemudian berikut: “Segala bentuk transaksi pinja- yang ditawarkan oleh bank syariah pasti

Riba Implisit apakah sistem keuangan syariah di


Indonesia khususnya dan di negara-negara
muslim umumnya telah betul-betul Islami
memberi marjin kepada pihak yang mem-
berikan fasilitas pembiayaan yakni
investor. Sulit memang untuk membe-
man (qardh) dimana dikenakan satu
manfaat akibat peminjaman tersebut,
maka itu termasuk riba.”
telah melalui persetujuan dewan syariah.
Dengan demikian, tanggung jawab halal
haramnya berada sepenuhnya pada
atau telah melenceng. Apakah sistem dakan marjin dan suku bunga tetap (fixed Lalu kita juga bisa menukil riwayat mereka, bukan kita sebagi nasabah. Itu
keuangan syariah sudah seratus persen interest rate) karena keduanya secara dimana seorang kreditur di zaman kalau kita mau berpura-pura bodoh.
terbebas dari riba atau tidak. Ini tentunya matematika sama saja. Rosulullah pernah menolak tunggangan Atau bisa juga kita merintih kepada
merupakan pertanyaan yang berat untuk Contoh yang ketiga adalah transaksi yang ditawarkan pihak debitur hanya Allah langsung. Pernah suatu ketika
dijawab. serial pembelian emas secara kredit karena takut fasilitas tunggangan tersebut teman kami yang profesor matematika
Walaupun rubrik ini bertema “Bukan (qardh) yang diikuti transaksi penitipan termasuk riba. Saking hati-hatinya, segala membuat pengaduan langsung kepada
Tafsir”, ada baiknya kami memberi sedikit atau gadai. Anda bisa membeli emas dari bentuk kebaikan atau manfaat yang Allah secara bersungguh-sungguh. Doanya
penjelasan mengenai isu ini hanya sekedar sebuah bank syariah dengan cara mencicil diberikan oleh debitur dianggap sebagai adalah sebagai berikut: “Ya Allah, dengan
Dr Iman Sugema untuk memancing diskursus. Mari kita tanpa dikenakan bunga atau marjin. Tetapi tambahan atas pinjaman atau riba ilmu yang Engkau berikan kepada hamba-
bicarakan hal ini secara terbuka dan anda diikat untuk menitipkan emas terse- walaupun hal tersebut tidak langsung Mu yang lemah ini, aku tak bisa membe-
Dosen IE FEM IPB seterang-terangnya. but pada bank, dan atas jasa itu anda bersangkut paut dengan transaksi pinjam dakan dengan nyata riba yang terkandung
Masalahnya memang saat ini terlalu dikenakan biaya penitipan sekian rupiah meminjam. dalam KPR syariah dan konvensional.
banyak produk dan jasa keuangan yang per gram per bulan. Jadi bank mendap- Inti dari hadist tersebut adalah kehati- Maka aku putuskan untuk mengambil KPR
berlabel syariah ternyata memiliki skema atkan keuntungan bukan dari transaksi hatian untuk tidak terjerumus dalam riba konvensional semata-mata karena lebih
yang terlalu mirip dengan produk keuangan qord tetapi dari jasa penitipan yang diwa- dengan berbagai bentuknya. Bisa jadi murah. Kalaupun ada riba di dalamnya,
konvensional. Produk yang demikian kita jibkan kepada nasabah penerima kredit. transaksi dibuat sedemikian rupa dengan aku terlibat dalam jumlah yang lebih
sebut produk remang-remang. Karena biaya penitipan dikaitkan dengan cara yang berliku-liku untuk menghindari sedikit. Kalau Engkau tak ridho dengan
Contoh yang pertama adalah transaksi waktu dan jumlah pembiayaan maka anda riba. Tetapi pada akhirnya pihak debitur keputusanku ini, maka berilah hamba-Mu
pembiayaan rumah yang berbasis muraba- bisa dengan mudah membuat padanan diharapkan untuk membayar manfaat ini kemampuan untuk melunasinya
hah. Persoalannya bukan pada apakah dengan suku bunga. Transaksinya saja kepada kreditur sebagai bentuk lain dari sesegera mungkin”.
M Iqbal Irfany transaksi tersebut telah sesuai dengan dibuat melingkar-lingkar, tetapi esensinya balas jasa pembiayaan. Barangkali itulah Apa yang terjadi? Ia mampu melunasi-
syariah atau tidak. Tetapi lebih pada tetap sama yaitu pihak kreditur mendap- yang dimaksud dengan riba implisit dan nya hanya dalam enam bulan saja walau-
Dosen IE-FEM IPB
persepsi konsumen yang tidak bisa mem- atkan “tambahan” atas pembiayaan yang kita harus berhati-hati untuk tidak terlibat pun harus membayar denda besar kepada
bedakan antara KPR konvensional dengan diberikan. di dalamnya. bank. Di dalam era yang penuh dengan
KPR syariah. Bahkan pengalaman kami Untuk menjawab pertanyaan yang Sebagai panduan, kalau kita tidak wilayah abu-abu, masih ada satu kekuatan
menunjukan bahwa KPR syariah cenderung bertubi-tubi mengenai berbagai kemiripan terlalu yakin bahwa sebuah produk atau yang akan menuntun kita. Allah selalu ber-
lebih mahal. tersebut kami biasanya menukil sebuah jasa telah terbebas dari riba, maka urusan ada dalam hati kita yang jernih. Allah sela-
Contoh yang kedua adalah transaksi hadist “sapu jagat” sebagai berikut. Dari tersebut sebaiknya ditinggalkan saja. lu memberi kita yang terbaik. Yakinlah. ■

Anda mungkin juga menyukai