Iqtishodia 2011 06
Iqtishodia 2011 06
S
ebagai kepala negara, salah perekonomian dari inflasi, Umar mengin- nang mencetak uang, sehingga berpotensi Islam. Menurut Al-Haritsi (2003), riwayat
satu fokus kebijakan Umar bin struksikan rakyatnya untuk menginves- merusak fungsi dan nilai uang itu sendiri. tersebut mengukuhkan pendapat bahwa
Khattab dalam mengelola tasikan uang mereka pada sektor-sektor Karena itu, sebagai realisasi kebijakan pilar Umar-lah khalifah pertama yang mencetak
perekonomian negara adalah usaha produktif. Termasuk di dalamnya yang kedua, Umar mengeluarkan instruksi dirham, dan bukan menentukan timbang-
pengelolaan sektor moneter. Dengan wi- larangan untuk berlebih-lebihan dalam resmi yang melarang segala jenis transaksi an dirham yang legal.
layah kekuasaan yang semakin meluas, membelanjakan uang yang ada, jika terny- yang menggunakan uang palsu.
K
ali ini kami ingin memancing sukuk yang menurut para investor tak Ali, Rasulullah saw bersabda: “Kullu Tetapi kalaupun tidak mau meninggalkan-
sedikit diskursus diantara para memiliki perbedaan yang nyata dengan qordin jarro manfa’atan fahuwa riba (HR nya, kita dapat berpura-pura sebagai orang
pembaca. Harap difahami surat utang konvensional. Dalam sukuk Harits bin Usamah dengan isnad saqitun). bodoh yang taklid terhadap keputusan
bahwa banyak sekali per- memang diandaikan pemerintah memban- Terjemahan bebasnya kurang lebih sebagai dewan syariah. Setiap produk keuangan
tanyaan yang mampir kepada kami tentang gun atau membeli sesuatu dan kemudian berikut: “Segala bentuk transaksi pinja- yang ditawarkan oleh bank syariah pasti