Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Ekstraksi

1. Tujuan dilakukan Ekstraksi


Untuk menarik semua kompenen kimia yang terdapat dalam simplisia.
2. Teknik ekstraksi dengan metode maserasi dan sonikasi
a. Ekstraksi dengan metode maserasi
Pada metode maserasi, sampel direndam dalam pelarut selama beberapa waktu,
dapat dilakukan pengocokan untuk mempermudah kontak antara pelarut dan
sampel dan cocok untuk ekstraksi bahan yang mudah menguap dan tidak tahan
panas.
Prosdur kerja metode maserasi :

1. Masukkan 25 gram bahan ke dalam erlenmeyer

2. Tuang pelarut etanol 96% (100 mL) ke dalam erlenmeyer

3. Tutup mulut erlenmeyer dengan aluminium foil.

4. Diamkan selama 15 menit sambil sekali-sekali diaduk, dengan


caramenggoyangkan erlenmeyer.

5. Pisahkan filtrat dan sampel dengan cara menyaring dengan kertas saring
(metode dekantir). Tampung filtrat pada erlenmeyer.

6. Residue di maserasi lagi sebanyak 2 kali dengan prosedur yang sama (volume
etanol yang ditambahkan 75 mL).

7. Kumpulkan semua filtrat

8. Uapkan pelarut dengan dengan menggunakan rotary evaporator (rotavapor)


sehingga diperoleh ekstrak kental. Atur suhu water bath pada 40°C.

9. Tuangkan ekstrak kental ke dalam cawan porselen yang sudah ditimbang


sebelumnya.

10. Masukkan cawan porselen ke dalam oven suhu 40°C, timbang cawan dan
ekstrak beberapa kali hingga diperoleh berat konstan (lihat persyaratan pada
Farmakope Indonesia).

11. Hitung % rendemen ekstrak yang diperoleh


b. Ekstraksi dengan metode sonikasi
Metode sonikasi merupakan maserasi dengan menggunakan gelombang
ultrasonik (frekuensi > 20 KHz). Pengaruh gelombang ultrasonik ini yaitu
merusak dinding dari kelenjar eksternalsehingga mempermudah pelepasan analyt
ke dalam pelarut (misalnya minyak atsiri), dan membuat pembengkakan dinding
sel, sehingga mudah ditembus oleh pelarut.
Proseur kerja metode sonkasi :
1. Memasukkan 25 gram bahan ke dalam erlenmeyer

2. Menuang pelarut etanol 96% (100 mL) ke dalam erlenmeyer

3. Menutup mulut erlenmeyer dengan aluminium foil.

4. Ultrasonik sampel selama 3 x 5 menit


5. Memisahkan filtrat dan sampel dengan kertas saring (dekantir) dan filtrat
ditampung pada erenmeyer
6. Residue di maserasi lagi sebanyak 2 kali dengan prosedur yang sama (volume
etanol yang ditambahkan 75 mL).

7. Mengumpulkan semua filtrat

8. Menguapkan pelarut dengan dengan menggunakan rotary evaporator


(rotavapor) sehingga diperoleh ekstrak kental. Krmudin mengatur suhu water bath
pada 40°C.

9. Menuangkan ekstrak kental ke dalam cawan porselen yang sudah ditimbang


sebelumnya.

12. Memasukkan cawan porselen ke dalam oven suhu 40°C, timbang cawan dan
ekstrak beberapa kali hingga diperoleh berat konstan (lihat persyaratan pada
Farmakope Indonesia).

3. Menghitung % randemen

Berat ekstrak
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 = 𝑥 100%
Berat simplisia

Anda mungkin juga menyukai