Anda di halaman 1dari 5

Denah Lokasi Layout Apotek

1 2 11
1
9
2
4
10
3
2
2 2 2
5
8 12 6

3 2
8

2 17 13 6

14
6 8
15 4 2

16 18

7
18

Keterangan :

1. Pintu masuk
2. Rak Swalayan (Rak obat-obat swamedikasi )
3. Rak obat Herbal
4. Meja Pelayanan dan Penyerahan obat Non Resep
5. Kasir
6. Meja penyerahan obat dengan Resep
7. Ruang Konseling
8. Rak obat (obat bebas terbatas, keras,prekursor atau obat-obatyang perlu perhatian
tinggi dan sangat mempengaruhi keuangan)
9. Tempat pencucian
10. Ruang Peracikan
11. Ruaang penyimpanan bahan medis habis terpakai
12. Kulkas
13. Lemari narkotika Psikotropika
Keterangan : lemari penyimpanan narotika harus memnuhi persyaratan : harus dibuta
dari kayu atau bahan kuat lainnya;harus mempunyai kunci yang kuat; lemari dibagi
menjadi dua kunci berlainan bagian pertama untuk morfin,petidin, dan garam-
garamnya,bagian dua untuk narkotika yang digunakan sehari-hari; apabila ukuran 40
x80 x 100cm, harus dipaku pada tembok atu lantai.
Sumber : Permenkes RI No. 28/MENKES/PER/1/1978
14. Ruang tunggu
15. Ruang penyimpanan alat kesehatan
16. Tempat do’a (muholla) dan toilet
17. Ruang penerimaan dan pelayanan resep
Jawaban
1. Rancangan layout apa yang dipilih?

Saya memilih rancangan layout self selection (Sebagian produk (kategori tertentu)
dapat diakses sendiri oleh konsumen)

2. Mengapa anda memilih jenis layout tersebut?


Supaya konsumen lebih banyak keempatan untuk memilih obat bebas atau bebas
terbatas sesuai dengan kondisi tubuhnya, tidak hanya itu, produk-produk lain seperti
kosmetik, suplemen, dan lain sebagainya, pasien dapat mudah memilih dan
menjangkaunya, sehingga dari awal tidak berkeinginan membeli barang tersebut,
menjadi tertarik membeli produk tersebut.
3. Bagaimana pola penataan obat di Apotek anda?
Saya menerapkan pola penatan Grid Layout. Dimana penataannya ini dibuat sejajar.
Pada pola ini, tata letak dibuat secara berlajur yang terdiri atas lorong-lorong untuk
meletakkan produkyang berdasarkan group atau sub group. Engan pola ini diharapkan
produk dapat dipajang lebih ba,tapi tetap memberikan keleuaaan bagi konsumen yang
hilir mudik. Yang diperhatikan dari pola penatan ini dalahproduk apa saja yang
ditampilkan di lorong utama. Pola lurusii mengeuntungkandalam hal kesan efisien,
memudahkan kosnsumenuntuk menghemat waktu pemebelian, menampung banyak
untuk display, dan mudah dalam pengontrolan.
4. Mengapa anda memilih jenis penataan obat tersebut?
Karena jenis penataan Grid Layout mempunyai banyak kelebihan seperti : mudah
dikontrol, mudah pengamanannya,seluruh area dpat digunakan secara mksimal,
ruangannya mudah dibersihkan, lebih murah, dan lebih efisien dalam memanfaatkan
ruang.
5. Sebutkan fungsi layanan ruangan apa saja yang ada didalam apotek tersebut?
a. Ruang penerimaan resep
Ruang penerimaan resep sekurang-kurangnya terdiri dari tempat penerimaan
resep, satu set meja dan kursi, serta satu set komputer. Ruang penerimaan
resep ditempatkan pada bagian paling depan dan mudah terlihat oleh pasien
b. Ruangan pelayanan resep dan peracikan
Ruang pelayanan resep dan peracikan atau produksi sediaan secara terbatas
meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Di ruang peracikan
sekurang-kurangnya disediakan peralatan peracikan, timbangan obat, air
minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat, bahan pengemas obat,
lemari pendingin, termometer ruangan, blanko salinan resep, etiket dan label
obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang
cukup, dapat dilengkapi dengan pendingin ruangan.
c. Ruangan penyerahan obat
Ruang penyerahan obat berupa konter penyerahan obat yang dapat
digabungkan dengan ruang penerimaan resep
d. Ruang konseling ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis terpakai
Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi, temperatur,
kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk dan
keamanan petugas. Ruang penyimpanan harus dilengkapi dengan rak/lemari
obat, pallet, pendingin ruangan, lemari pendingin, lemari penyimpanan khusus
narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan obat khusus, pengukur suhu
dan kartu suhu.
e. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta
pelayanan kefarmasian dalam jangka waktu tertentu

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor 35 tahun 2014 tentang


standar pelayanan kefarmasian di Apotek
Pustaka :

 Permenkes RI No. 28/MENKES/PER/1/1978


 Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor 35 tahun 2014 tentang
standarpelayanan kefarmasian di Apotek

Anda mungkin juga menyukai