Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

MK. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM INTEGUMEN”

Dosen Pengampu
Dra. Mbing Maria Imakulata, M.Si

Oleh
1. Jimmy Fredik D. Kolsasi (1701040016)
2. Sarce Akelina Dethan (1701040082)
3. Trifera Talan (1701040024)
4. Yumina Obenu (1701040005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Anatomi Fisologi Manusia: Sistem Integumen” dengan baik.
Sistem Integumen merupakan sistem terluar pada tubuh manusia. Memiliki
fungsi perlindungan pertama dari lingkungan. Sistem integument meliputi kulita yang
merupakan organ terbesar dan terluas pada tubuh manusia. Kajian mengenai kulit
menjadi suatau topic yang menarik untuk dibahas dalam perkuliahan terkhususnya
mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Penulis sangat berharap pembaca sekalian dapat mengerti dan memahami
tentang sistem integument setelah membaca makalah ini. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulisi
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah ini.

Kupang, Februari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1

C. TUJUAN.............................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3

A. PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN...........................................................3

B. ANATOMI SISTEM INTEGUMEN MANUSIA..............................................3

C. FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN PADA MANUSIA...............................32

D. GANGGUAN PADA SISTEM INTEGUMEN MANUSIA............................34

BAB III PENUTUP.....................................................................................................39

A. KESIMPULAN................................................................................................39

B. SARAN.............................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagian terluar dari tubuh manusia dan yang membungkus seluruh tubuh
adalah kulit. Kulit dan derivatnya (kuku, rambut, kelenjar) merupakan suatu kesatuan
dan merupakan suatu system organ yaitu system integumen.
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan
tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ
sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.
Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel
(epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2. Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3. Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4. Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2. Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3. Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4. Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Integumen
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luar. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal
atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada
sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki
sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap
total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction),
getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal
dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

B. Anatomi Sistem Integumen Manusia

Gambar Anatomi Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :


1. Epidermis

Gambar Anatomi Epidermis


Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit
selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga
tersusun atas lapisan:
a. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus
epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang
mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya.
Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang
berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung
pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit 
akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat
menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap
efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
b. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang,
yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans
terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun.
Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-
sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan
dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara
sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.
c. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
d. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara
bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:
i. Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur
sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-
sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
ii. Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum
terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti
dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
iii. Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan
gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan
inti.
iv. Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel
pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang
disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen;
filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan)
antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini
banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti
telapak kaki.
v. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan
dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-
sel mitosis.

Lapisan Epidermis dan Sel-sel Penyusunnya

2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Kulit jangat atau dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung
syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh
darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata,
yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

Lapisan Dermis
a. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas
yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari
jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf
, kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam
hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein
dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada
seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh
limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.
b. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat
serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan
retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
i. Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel
rambut yang mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit
berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak,
dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik
menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan.
ii. Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat 
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat
keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang
yang bekerja dalamr u a n g a n m e n g e k s k r e s i k a n 2 0 0 m L k e r i n g a t
t a m b a h a n , d a n b a g i o r a n g y a n g a k t i f    jumlahnya lebih banyak
lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana
untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekulorganik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar  keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan
kelenjar keringat merokrin.
iii. Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang
memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat
penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh
darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses
pelebaran atau dilatasi pembuluh darah. Aliran darah untuk kulit berasal
dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri membentuk anyaman
yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah
di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini
adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut. Cabang
yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke folikel rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
iv. S e r a t elastin d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen.
Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat
ditemukan pada berbagai jenis jaringan serta bagian tubuh yang harus
diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel-sel dalam
jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi
dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk
memenuhi berbagai fungsiy a n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen
tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan
elastin yang memberikan e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut
ini secara bersama-sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada
kulit. Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itu
sendiri akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit
mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
v. Syaraf nyeri dan r e s e p t o r sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal
dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang
terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik   berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-
ujung ,  saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam
kegiatan  u n t u k   menerima rangsangan.

3. Subkutan atau Hipodermis


 Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
 Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah
kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.

4. Rambut
Anatomi rambut merupakan ilmu yang mempelajari susunan rambut, fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi rambut itu sendiri. Sedangkan kelainan-
kelainan kulit kepala dan rambut merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya
untuk dibahas karena berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan
rambut. Artinya bahwa pembahasan anatomi dan fisiologi rambut tentu saja tidak
akan lepas dari pembahasan kelainan-kelainan kulit kepala dan rambut yang dalam
istilah anatomi disebut sebagai patologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang adanya
kelainan atau gangguan atau penyakit yang ada dikulit kepala dan rambut.
a. Struktur Rambut 
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan,
perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada
di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian
badan lainnya memiliki rambut. 
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit.
Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau
kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta mengelilingi
akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil dan
kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui terutama
bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika rambut. Untuk
lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut: 
 Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit. 
 Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya
seperti sisik ikan pada lapisan luarnya. 
 Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas
perhatikanlah gambar anatomi rambut. 
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan
struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut:

Keterangan Gambar:
1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar,
kecil, lurus dan keritingnya rambut. 
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis. 
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila
dan folicle. 
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar. 
5. Arectormuscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit. 
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih
kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang
berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel rambut dalam papil. 
7. Pigmen (warna rambut). 
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut. 
9. Pembuluh darah. 
10. Akar rambut. 
11. Kelenjar keringat. 
12. Batang rambut. 
13. Penampang akar rambut. 
b. Susunan Rambut
Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada
di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:
1. Akar Rambut (Hair
Folicle) 

Akar rambut adalah bagian


rambut yang tertanam di dalam
kulit. Seperti yang terlihat pada
gambar di samping maka akar
rambut terbagi:
a) Bulp
Bulp adalah bagian
pangkal rambut yang
membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi papil rambut. 
b) Papil
Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak
dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti
piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut,
lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit
jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat
melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan
terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu
juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening,
yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan
rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafifolicle rambut. Itu sebabnya
rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit
bila rambut digunting atau dipangkas. 
c) Folicle
Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya
rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-
sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut
yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini
bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga
lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya
itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara
kelenjar lemak (palit). 
d) Otot
Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri
bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya
merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya. 
e) Matrix
Matrix disebut juga dengan umbi atau tombol atau lembaga rambut. Seperti
dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang
berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya.
Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah
diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel
melanosit.
Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna keputih-
putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung
parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras,
mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut
yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian.
Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut


Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti
yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3
bagian, yakni:
a) Cuticula (selaput kulit ari)
Cuticula yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi untuk
melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di
samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat
cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna
rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticulanya juga kasar.
Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticulanya juga halus.
b) Cortex atau kulit ari rambut
Cortex ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di bawah
cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena
pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan
zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan
dengan sifat elastisitas rambut.
c) Medulla atau sum-sum rambut.
Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang
tidak terdapat medullanya. Agar jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini,
yang menunjukkan penampang dari batang rambut.

3. Struktur Batang Rambut


Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a) Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting.
Biasanya rambut yang lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si
pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang
disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle
yang lurus dan penampangnya bulat.
b) Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut.
Hal ini disebabkan karena foliclenya melengkung dan penampangnya
lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang
disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek.
c) Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau
sedang. Ini adalah karena foliclenya amat melengkung sedangkan
penampangnya gepeng.

4. Siklus Pertumbuhan Rambut


Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel
daerah matrix/umbi atau tombol rambut secara terus menerus membelah. Rambut
mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok
dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan siklus
pertumbuhan rambut.
Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di dalam
kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata diseluruh
permukaan kulit. Diakhir bulan ke 6 atau awal bulan ke 7 usia kandungan, rambut
pertama sudah mulai tumbuh dipermukaan kulit, yaitu berupa rambut lanugo, atau
rambut khusus bayi dalam kandungan.
Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini
akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada
yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak
panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3 centimeter.
Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 1/3 milimeter per hari atau sekitar 1
centimeter perbulan.

Dengan demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter,
berarti pada bulan ke 7 kehamilan, rambut lanugo bayi sudah diganti dengan rambut
dewasa terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada
waktu-waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setela mengalami istirahat
sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut
sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya.
Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase: yaitu fase
pertumbuhan (anagen), fase istirahat (katagen) dan fase kerontokan (telogen), baru
kemudian dimulai lagi dengan fase anagen yang baru.
Lama masing-masing fase pun berbeda-beda, fase anagen lamanya berkisar antara
2-5 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun kadang-kadang ada yang
sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya bisa lebih dari 1 (satu) meter
panjangnya. Itulah sebabnya maka jangan heran kalau ada wanita yang rambutnya
sampai sepanjang lutut atau mata kaki. Fase katagen singkat saja hanya beberapa
minggu. Sedangkan fase telogen rata-rata berkisar 100 hari.
Bila kita inginkan agar rambut tidak tumbuh lagi secara permanen, maka papil
harus dibunuh secara elektrolisis. Biasanya dari proses pertumbuhan rambut ini akan
terlihat rambut yang berwarna hitam dan pirang muda. Bila rambut itu berwarna
hitam akan lebih besar dan tebal, tetapi bila rambut pirang/kemerah-merahan akan
lebih halus.

5. Fungsi Rambut 
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting.
Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan berbagai fungsi rambut.
Adapun fungsi utama rambut adalah sebagai berikut:
a) Pelindung 
Ketika nenek moyang manusia masih hidup dihutan belukar
dan tinggal di dalam gua-gua, satu-satunya pelindung utama bagi
kepala adalah rambutnya. Akibat berbagai benturan dan gesekan
dengan kekejaman alam sekitar diperkecil oleh rambut subur yang
tumbuh dikepala. Kandung rambut di dalam kulit berhubungan
langsung dengan ujungujung saraf perasa, dengan cepat mampu
mengantar denyut-denyut .
b) Penghangat 
Selain sebagai penyangga benturan dan alat sensorik, rambut
akan memberi kehangatan kepada tubuh manusia. Manusia purba yang
hidup dialam terbuka dengan segala kekerasannya. Rambut kepala
yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk
semacam insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala dari
pengaruh suhu udara disekitarnya. Dinginnya udara sekitar tidak dapat
langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator udara
yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita.

5. Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh
lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis
yang menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga
kelihatan kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel
stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kukusebgai
epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di
bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung
sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku
jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18
bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung batas, badan
kuku yang merupakan bagianyang besar. dan akar kuku (radik).
Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng tanduk yang bertugas
melindungi ujung-ujung jari tangan dan kaki (Tresna, 2010). Selain itu, sepanjang
evolusi manusia, kuku berfungsi untuk menggaruk dan pertahanan, serta untuk fungsi
tangan optimal. Tanpa kuku, sensitifitas jari dapat berkurang sebanyak 50%, dan
kemampuan memegang sulit, karena tidak ada tekanan kuku terhadap jari (Wegener
dan Johnson, 2010).
Struktur kuku yang terdapat dalam Syaifuddin (2009) dasar kuku mengandung
lapisan-lapisan epidermis dan dermis, di bawahnya mempunyai rabung memanjang.
Di sini terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya banyak mengandung fibril
sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah sel menjadi homogen (berstruktur
sama) lalu menjadi zat tanduk, dan menyatu dengan lempeng kuku. Pada lapisan
dalam matriks kuku mengandung melanosit sehingga lempeng kuku mungkin
berpigmen pada ras hitam. Lempeng kuku Sterdiri atas sisik epidermis yang menyatu
erat dan tidak mengelupas, badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan
kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasar kuku. Sel-sel stratum
korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium
atau kutikula.
Di dalam Junqueira dan Carneiro (2007) juga disebutkan bahwa lempeng kuku
yang hampir transparan dan epitel tipis dari dasar kuku merupakan “jendela petunjuk”
yang berguna untuk mengetahui jumlah oksigen dalam darah dengan melihat warna
darah dalam pembuluh dermis.
Menurut Rao et al. (2011) perubahan kuku juga dapat terjadi secara umum
biasanya pada orang tua, yaitu termasuk warna, kontur, pertumbuhan, permukaan,
ketebalan, dan histologi. Pada saat terjadi penuaan kuku, yang meningkat adalah
kalsium, sedangkan kadar besi menurun.
Menurut Baran, Dawber, Haneke, Toste, dan Bristow (2003) anatomi
mikroskopis kuku adalah sebagai berikut:

1. Lipatan Kuku (Nail Fold)


Lipatan kuku proksimal mirip dengan struktur kulit tetapi
biasanya tidak memiliki kelenjar sebasea. Dari area distal sampai
proksimal lipatan kuku, kutikula menggambarkan atau
mencerminkan permukaan lempeng kuku. kutikula terdiri dari
modifikasi stratum korneum dan berfungsi untuk melindungi
struktur di dasar kuku, khususnya matriks germinativum dari
lingkungan tidak baik seperti iritasi, alergi, serta bakteri dan
jamur patogen.
2. Matriks Kuku (Nail Matrix)
Proksimal (dorsal) dan distal (intermediet) matriks kuku
menghasilkan bagian yang penting bagi kuku. seperti halnya
epidermis kulit, matriks memiliki lapisan pemisah basal yang
menghasilkan keratinosit. Keratinosit inilah yang mengeras lalu
mati, serta memberikan kontribusi pada lempeng kuku. Matriks
kuku juga mengandung melanosit yang menyebabkan pigmentasi
pada keratinosit. Dalam keadaan normal, pigmen tidak terlihat
pada orang berkulit putih. Tetapi pada kebanyakan orang yang
berkulit hitam menunjukkan melanogenesis yang tidak sempurna.
3. Palung Kuku (Nail Bed)
Palung kuku terdiri dari epidermis dan bagian dermis yang
mendasari penutupan periosteum falang distal. Terdapat
pembuluh darah, limfatik, dan sel-sel lemak.
4. Lempeng atau Badan Kuku (Nail Plate)
Terdiri dari 3 lapisan horizontal, yaitu: lamina dorsal tipis, lamina
intermediet tebal, dan lapisan ventral dari palung kuku. Dilihat
dari mikroskopisnya, terdiri dari sel-sel skuamus yang mati, pada
orang tua biasanya tampak massa acidophilic yang disebut tubuh
pertinaks. Lempeng kuku kaya kalsium, ditemukan sebagai fosfat
dalam kristal hidroksiapatit. Unsur-unsur lain yang hanya dalam
jumlah kecil, seperti tembaga, mangan, seng, dan besi.
Konsentrasi kalsium pada kuku 10 kali lipat dari pada rambut.
Kalsium tidak secara signifikan berkontribusi untuk membuat
kuku menjadi keras. Kekerasan kuku terutama dikarenakan
adanya protein belerang yang padat dari matriks. Kelengkungan
normal kuku berkaitan dengan bentuk tulang falang yang
mendasari lempeng kuku, yang secara langsung diikat oleh
jaringan ikat antara epitel subungual dan periosteum.
Adapun bagian-bagian kuku menurut Tresna (2010) yaitu sebagai
berikut:
1. Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) yaitu bagian yang
kelihatan dari kuku yang berada di atas palung kuku mulai dari
atas batas akar sampai tepi ujung lepas.
2. Akar kuku (free edge) yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan
tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang
tumbuh yaitu matriks atau kandungan kuku.
3. Ujung lepas yaitu merupakan bagian yang berbatasan dengan
badan kuku dan ujung jari.
Selain itu Tresna (2010) juga menjelaskan jaringan-jaringan yang
berbatasan dengan kuku, yaitu :
1. Palung Kuku
Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak
terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk
pertumbuhan yang terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga
terdapat urat syaraf.
2. Kandungan kuku
Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku dan banyak
terdapat urat syaraf, getah bening, dan pembuluh darah. Bulan
sabit (lanula) kelihatan keputih-putihan, yang berada di dasar
(bawah) badan kuku. Warna pucat pada lanula disebabkan
pemberian darah berkurang di sekitar perkandungan kuku.
3. Kulit kuku (cuticle) yaitu bagian epidermis yang menutupi pinggir
sekeliling kuku.
4. Eponychium yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku
yang menutupi lanula.
5. Hyponichium yaitu bagian dari epidermis yang berada di bawah
ujung lepas.
6. Mantel atau penutup kuku yaitu lipatan yang berada di kulit dan
tempat akar kuku.
7. Dinding kuku yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi
pinggir- pinggir kuku.
8. Alur kuku yaitu lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku.
Pertumbuhan Kuku
Menurut Syaifuddin (2010) dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku
menghasilkan geseran lambat lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan
kuku rata-rata 0,5 mm perminggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan
daripada jari kaki dan bila lempeng kuku dicabut paksa asalkan matriksnya tidak
rusak kuku akan tumbuh kembali.

6. Kelenjar
Pada sistem integumen manusia terdapat derivate berupa kelenjar antara lain:
a. Kelenjar Minyak

Kelenjar minyak adalah jaringan yang mengeluarkan minyak pada


kulit mamalia. Ketika sepotongepidermis diperiksa di bawah mikroskop, kita melihat
folikel rambut yang telah menembus permukaan kulit ke lapisan subkutan. Di
dalamnya terletak jaringan minyak sekretori.
Minyak lilin yang disekresikan ke folikel rambut disebut sebum. Minyak ini
melumasi kulit dan kulit kepala mamalia. Karena kelenjar minyak mengeluarkan
minyak mereka ke dalam saluran sebelum mencapai permukaan kulit, mereka
dianggap kelenjar eksokrin.
Sebum adalah campuran lemak (trigliserida, kolesterol, squalene, ester lilin),
puing-puing, dan keratin. Ini membentuk lapisan tipis minyak pada permukaan kulit
kita. Jika Anda pernah mengambil foto diri Anda dan tampak mengkilap di bingkai,
sebumlah yang membuatnya.
Sebaiknya kita mengenali sebum sebagai zat lilin di wajah dan kulit kepala
kita sebelum mandi. Tapi sebenarnya, kelenjar minyak terletak di setiap bagian kulit
kecuali bibir bawah Anda, telapak tangan Anda, dan telapak kaki Anda. Ada dua
jenis kelenjar minyak: kelenjar yang terhubung ke folikel rambut, dan kelenjar yang
tidak.
Mereka yang terkait dengan folikel rambut menempatkan sebum ke rambut,
yang membawanya sepanjang folikel. Yang ada di area kulit yang tidak berambut
terletak di bagian dalam hidung, dan organ kelamin. Demikian juga, kelenjar
meibomiam mengisi kelopak mata kita dan mengeluarkan sebum menjadi air mata
untuk menambah berat dan pelumasan. Kelenjar areolar melingkari puting susu dan
menjaga kulit dari pengeringan atau kerak.
Di dasar kedua pori terletak kelenjar minyak. Ini asinar dalam struktur sebagai
kelenjar asinar muncul seperti lobus berry. Lobus ini, atau kantung, mengeluarkan
suspensi berminyak.

Perkembangan Kelenjar Minyak


Kelenjar minyak terbentuk selama embriogenesis akhir sampai awal
kehidupan. Ini biasanya memulai perjalanannya selama bulan keempat kehamilan.
Sel-sel induk mulai berdiferensiasi di dalam selubung akar luar (atau ORS), dan
muncul sebagai bulgings, atau kantong kecil, dari batang rambut. Ketika sel-sel ini
hancur, mereka melepaskan sekresi berminyak mereka.
Faktor genetik menjadi apakah kelenjar minyak muncul atau tidak, juga.
Ketika faktor pensinyalan seperti Wnt dan Myc diekspresikan berlebih, ada
kemungkinan lebih banyak untuk membentuk kelenjar minyak. Faktanya, zat bening,
lilin yang melapisi kulit bayi yang baru lahir setelah lahir dikeluarkan dari sejenis
kelenjar minyak.
Namun, setelah lahir, kelenjar minyak menyusut sampai hampir tidak ada
aktivitas. Ini berubah setelah usia enam tahun, dan mencapai puncak aktivitas saat
pubertas. Aktivitas kelenjar sangat terkait dengan kadar hormon pria,testosteron.

Gambar tersebut menggambarkan ilustrasi dan slide histologis kelenjar minyak.

Fungsi Kelenjar Minyak


Fungsi utama kelenjar minyak adalah untuk melumasi kulit. Ini mencegah
hilangnya kelembaban. Pada gilirannya, kulit tetap lembab dan fleksibel. Tanpa
sebum kulit akan mudah kering dan terkoyak. Bercak kering lebih rentan terhadap
infeksi, karena patogenmampu menembus kulit yang rusak. Ini membuktikan
pentingnya sebum dalam menjaga kulit tetap utuh.
Sebum di helai rambut kita, di sisi lain, membuat rambut kita kedap air.
Seperti disebutkan sebelumnya, komponen penting sebum (dan rambut) adalah
keratin. Air tidak dapat menembus atau menghancurkan untaian. Tanpa sebum,
rambut tidak akan memiliki penghalang pelindung agar tidak rapuh atau bahkan
menguap. Tentu saja, secara evolusi, rambut melindungi kulit dari kerusakan
lingkungan.

Gangguan kelenjar Minyak


Sebum kurang produksi atau kelebihan produksi menciptakan beberapa
komplikasi. Seperti kebanyakan proses, kontrol homeostatis menyeimbangkan garis
halus ini. Kelenjar yang kurang produktif akan menyebabkan kerusakan kulit dan
infeksi.
Kelenjar minyak yang terlalu produktif terlibat dalam masalah kulit yang
sangat umum, acne vulgaris. Papula terbentuk ketika kelenjar minyak menyumbat,
yang memungkinkan sebum untuk mengumpulkan dalam folikel dan saluran.
Kerusakan bakteri trigliserida dalam sebum akhirnya akan melepaskan asam lemak
yang akan memicu lesi inflamasi, atau “jerawat.” Demikian juga, kelenjar yang
terlalu aktif dapat menyebabkan kista sebasea. Ini adalah kantong nanah yang
menyakitkan yang terbentuk di dalam saluran minyak saat tersumbat. Tidak seperti
jerawat papula yang dekat dengan permukaan kulit, kista akan lebih dalam di kulit
dan menyakitkan saat disentuh karena kedekatannya dengan saraf kulit.
Kelenjar minyak yang terlalu aktif juga terkait dengan kesusahan yang lebih
serius, hiperplasia, dan adenoma minyak. Hiperplasia mengacu pada pertumbuhan
cepat jaringan yang mungkin menandakan fase awal kanker. Demikian pula, adenoma
adalah benjolan sel dalam saluran minyak yang mungkin merupakan tanda penyakit
internal. Karsinoma minyak adalah tumor kulit yang jarang namun mematikan yang
berasal dari kelenjar.

b. Kelenjar Sudiferous(Keringat)

Berkeringat merupakan aktivitas normal tubuh yang berfungsi untuk


membantu mengatur suhu pada tubuh. Kelenjar keringat biasanya disebut juga
dengan kelenjar suderifous, dimana kelenjar ini tersebar di seluruh permukaan tubuh
dan sangat berlimpah atau sangat banyak terdapat pada telapak tangan, telapak kaki
dan pada dahi.
Kelenjar keringat adalah kelenjar yang memiliki sistem keringat yang
mengandung atau menghasilkan air dan mineral lain. Keringat akan dikeluarkan
melalui pori-pori yang terletak di bagian Lapisan dermis (kulit jangat) dan dalam
aktivitas fisik berat di suhu yang hangat sampai panas, kelenjar akan mengeluarkan
sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya.
Jenis Kelenjar Keringat

Terdapat dua Jenis kelenjar keringat pada tubuh manusia yaitu sebagai berikut :
1. Kelenjar Keringat Ekrin
Kelenjar keringat ekrin terdapat hampir di sebagian besar bagian tubuh dan
menghasilkan keringat yang ringan serta tidak berbau. Kelenjar keringat ekrin
didistribusikan di seluruh tubuh, tetapi kepadatan bervariasi sesuai dengan daerah
tubuh.
Kepadatan tertinggi (> 250 kelenjar / cm2) ditemukan pada telapak kaki,
telapak tangan, dan kulit kepala. Kelenjar keringat ekrin merupakan kelenjar
keringat yang lebih kecil dan tidak meluas ke dermis.
2. Kelenjar Keringat Apokrin
Jenis kelenjar keringat ini membuka ke arah folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin banyak ditemukan pada daerah di mana terdapat banyak folikel rambut,
seperti di kulit kepala, ketiak, dan selangkangan. Kelenjar keringat ini melepaskan
keringat yang lebih berat atau padat dan mengandung lemak yang membawa bau
yang berbeda.
Bau tersebut disebut bau badan, bau ini dapat terjadi saat keringat yang keluar
dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri di kulit.

c. Kelenjar ceruminous(wax)
Kotoran telinga , juga dikenal dengan istilah medis cerumen , adalah zat
kekuningan, lilin yang dikeluarkan di saluran telinga manusia dan banyak mamalia
lainnya. Ini memainkan peran penting dalam saluran telinga manusia, membantu
dalam pembersihan dan pelumasan, dan juga memberikan perlindungan dari bakteri,
jamur, dan serangga. Tinjauan komprehensif fisiologi dan patofisiologi cerumen
dapat ditemukan di Roeser dan Ballachanda. Kelumen yang berlebih atau impak
dapat menekan gendang telinga dan / atau menutup saluran pendengaran eksternal
dan mengganggu pendengaran.
Cerumen diproduksi di sepertiga terluar dari bagian tulang rawan kanal
telinga manusia. Ini adalah campuran dari sekresi kental dari kelenjar sebaceous dan
yang kurang kental dari kelenjar keringat apokrin yang dimodifikasi.
Dua jenis kotoran telinga yang ditentukan secara genetika dibedakan - jenis
basah yang dominan, dan jenis kering yang resesif. Orang Asia dan Penduduk Asli
Amerika lebih cenderung memiliki tipe cerumen kering (abu-abu dan bersisik),
sedangkan Kaukasia dan Afrika lebih cenderung memiliki tipe basah (madu-coklat
hingga coklat tua dan lembab). Jenis cerumen telah digunakan oleh para antropolog
untuk melacak pola migrasi manusia, seperti pola orang Inuit.
Perbedaan tipe cerumen telah dilacak ke perubahan basa tunggal
(polimorfisme nukleotida tunggal) dalam gen yang dikenal sebagai "gen C11 kaset
pengikat ATP". Selain mempengaruhi tipe cerumen, mutasi ini juga mengurangi
produksi keringat. Para peneliti menduga bahwa pengurangan keringat bermanfaat
bagi nenek moyang orang Asia Timur dan penduduk asli Amerika yang diperkirakan
hidup di daerah beriklim dingin.
Serumen berfungsi sebagai:
i. Pembersihan. Pembersihan saluran telinga terjadi sebagai akibat dari proses
"conveyor belt" migrasi epitel, dibantu oleh pergerakan rahang. Sel yang
terbentuk di tengah membran timpani bermigrasi keluar dari umbo (pada
tingkat yang setara dengan pertumbuhan kuku) ke dinding saluran telinga,
dan mempercepat menuju pintu masuk saluran telinga. Cerumen di kanal
juga dibawa keluar, dengan membawa semua kotoran, debu, dan partikel
yang mungkin terkumpul di kanal. Gerakan rahang membantu proses ini
dengan mencabut debris yang menempel pada dinding saluran telinga,
meningkatkan kemungkinan ekstrusi.
ii. Pelumasan. Pelumasan mencegah pengeringan dan gatal-gatal pada kulit di
dalam saluran telinga (dikenal sebagai asteatosis ). Sifat pelumas muncul
dari kandungan lipid yang tinggi dari sebum yang diproduksi oleh kelenjar
sebaceous. Setidaknya dalam cerumen tipe basah, lipid ini termasuk
kolesterol, squalene, dan banyak asam lemak rantai panjang dan alkohol.
iii. Peran antibakteri dan antijamur. Sementara penelitian yang dilakukan
hingga 1960-an menemukan sedikit bukti yang mendukung peran
antibakteri untuk cerumen, penelitian yang lebih baru telah menemukan
bahwa cerumen memberikan beberapa perlindungan bakterisida terhadap
beberapa jenis bakteri. Cerumen telah terbukti efektif dalam mengurangi
kelangsungan hidup berbagai bakteri (kadang-kadang hingga 99%),
termasuk Haemophilus influenzae , Staphylococcus aureus , dan banyak
varian Escherichia coli. Pertumbuhan dua jamur yang biasanya ada pada
otomycosis juga secara signifikan dihambat oleh cerumen manusia. Sifat
antimikroba ini terutama disebabkan oleh adanya asam lemak jenuh, lisozim
dan, terutama, dengan pH serumen yang relatif rendah (biasanya sekitar 6,1
pada individu normal).

d. Kelenjar Mammary(Susu)

Kelenjar susu adalah organ yang, pada mamalia betina, menghasilkan susu
untuk makanan anak-anak. Kelenjar eksokrin ini adalah kelenjar keringat yang
diperbesar dan dimodifikasi dan merupakan ciri khas mamalia yang memberi kelas
namanya.
omponen dasar kelenjar susu adalah alveoli (lubang berlubang, beberapa
milimeter besar) yang dilapisi sel epitel yang mensekresi susu dan dikelilingi oleh sel
mioepitel. Alveoli ini bergabung membentuk kelompok yang dikenal sebagai
lobulus , dan setiap lobulus memiliki saluran laktiferosa yang mengalir ke lubang di
puting susu. Sel-sel myoepithelial dapat berkontraksi, mirip dengan sel-sel otot, dan
dengan demikian mendorong susu dari alveoli melalui saluran laktiferosa menuju
puting, di mana ia terkumpul dalam pelebaran ( sinus ) saluran tersebut. Seorang bayi
yang menyusu pada dasarnya memeras susu dari sinus-sinus ini.
Keterangan:
1 - Lemak
2 - Saluran laktiferus / lobulus
3 - Lobule
4 - Jaringan ikat
5 - Sinus saluran laktiferosa
6 - Saluran laktiferosa

Seseorang membedakan antara kelenjar susu sederhana , yang terdiri dari


semua jaringan yang mengeluarkan susu yang mengarah ke saluran laktifer tunggal,
dan kelenjar susu kompleks , yang terdiri dari semua kelenjar susu sederhana yang
melayani satu puting susu.
Manusia biasanya memiliki dua kelenjar susu kompleks, satu di setiap
payudara, dan setiap kelenjar susu kompleks terdiri dari 10-20 kelenjar sederhana.
(Kehadiran lebih dari dua puting dikenal sebagai polythelia dan keberadaan lebih dari
dua kelenjar susu kompleks sebagai polymastia.)

7. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning,
coklat,   kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri
yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna
kulit terutama ditentukan oleh :
a.Oxyhemoglobin yang berwarna merah
b.Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
c.Melanin yang berwarna coklat
d.Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
e.Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan
warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit
ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari
tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir
melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya  e n z i m  Tirosinase
dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu
yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi
pigmen melanin ini akan menentukan variasi w a r n a   kulit berbagai golongan ras
atau bangsa di dunia. Proses pembentukan  p i g m e n   melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel
basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Pigmentasi
Warna kulit dipengaruhi oleh sejumlah pigmen, termasuk melanin, karoten, dan
hemoglobin. Ingat bahwa melanin diproduksi oleh sel-sel yang disebut melanosit,
yang ditemukan tersebar di seluruh lapisan dasar epidermis. Melanin ditransfer ke
dalam keratinosit melalui vesikel seluler yang disebut melanosom
Pigmentasi kulit
(Warna relatif kulit tergantung pada jumlah melanin yang dihasilkan oleh
melanosit di stratum basale dan diambil oleh keratinosit. )

Melanin terjadi dalam dua bentuk utama. Eumelanin ada sebagai hitam dan
coklat, sedangkan pheomelanin memberikan warna merah. Individu berkulit gelap
menghasilkan lebih banyak melanin daripada mereka yang memiliki kulit pucat.
Paparan sinar UV matahari atau salon penyamakan menyebabkan melanin diproduksi
dan dibangun dalam keratinosit, karena paparan sinar matahari merangsang
keratinosit untuk mengeluarkan bahan kimia yang merangsang melanosit. Akumulasi
melanin dalam keratinosit menyebabkan kulit menjadi gelap atau cokelat. Akumulasi
melanin yang meningkat ini melindungi DNA sel-sel epidermis dari kerusakan sinar
UV dan pemecahan asam folat, nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan dan
kesejahteraan kita. Sebaliknya, terlalu banyak melanin dapat mengganggu produksi
vitamin D, nutrisi penting yang terlibat dalam penyerapan kalsium. Dengan demikian,
jumlah melanin yang ada dalam kulit kita tergantung pada keseimbangan antara sinar
matahari yang tersedia dan penghancuran asam folat, dan perlindungan dari radiasi
UV dan produksi vitamin D.
Diperlukan sekitar 10 hari setelah paparan sinar matahari awal untuk sintesis
melanin memuncak, itulah sebabnya individu berkulit pucat cenderung menderita
kulit terbakar pada epidermis pada awalnya. Individu berkulit gelap juga bisa terkena
sengatan matahari, tetapi lebih terlindungi daripada individu berkulit pucat.
Melanosom adalah struktur sementara yang akhirnya dihancurkan oleh fusi dengan
lisosom; fakta ini, bersama dengan keratinosit yang diisi melanin di stratum corneum
yang mengelupas, membuat penyamakan menjadi tidak kekal.
Terlalu banyak paparan sinar matahari pada akhirnya dapat menyebabkan
keriput karena kerusakan struktur seluler kulit, dan dalam kasus yang parah, dapat
menyebabkan kerusakan DNA yang cukup untuk mengakibatkan kanker kulit. Ketika
ada akumulasi melanosit yang tidak teratur di kulit, bintik-bintik muncul. Tahi lalat
adalah massa melanosit yang lebih besar, dan meskipun kebanyakan jinak, mereka
harus dimonitor untuk perubahan yang mungkin mengindikasikan adanya kanker

C. Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam
menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi
proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat
seperti batu bata di permukaan kulit. 
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi. selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh
bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi
keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada
stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di
sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari,
sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi
gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul keganasan.
e.  Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertamaadalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudianada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba
yang masuk melewati keratindan sel Langerhans.
2. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti
vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik
dapat diserap seperti aseton,dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut
lemak, sepertikortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan
melepaskan antihistamin di tempat  peradangan. Kemampuan absorpsi kulit
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis
vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui
muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada
yang melalui muara kelenjar.
3. Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar
eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan
subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di
dermis, badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan,
demikian pula badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap
tekanan diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut
lebih banyak jumlahnyadi daerah yang erotik.
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di
pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam
jumlah banyak serta memperlebar  pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas
akan terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan
mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.
6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7
dihidroksi kolesteroldengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu
memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang
aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium
makanan dari traktus gastrointestinal kedalam  pembuluh darah. Walaupun tubuh
mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh
secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
Pada manusia kulit dapat pulam engekspresikan emosi karena adanya pembuluh
darah, kelenjar keringat, dan otot-ototdi bawah kulit.
D. Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia
Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia
1.Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ
lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit
adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita
oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.

2.Penyakit Lupus

Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang


terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem
kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan
bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak
jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan
masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan kulit.

3.Rubeola atau Penyakit Campak


Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang
berkembang dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah
menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika penderita rubeola batuk
atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung
berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari penyakit Rubeola. Jika tidak
dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi telinga, pneunomia dan
encephalitis (pembengkakan otak).

4.Jerawat

Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel,
folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan
sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di
kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda menderita penyakit
Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini. Hal hal yang paling sering
menyebabkan jeawat adalah
a. Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
b. sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
c. bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori

5.Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker
yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya
ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma
tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma
berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam kandungan.
Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan. Biasanya juga tidak
terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya pemeriksaan yang tidak
terkait sama sekali dengan Hemangioma.

6.Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang
biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul
di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore
disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain
mengobati atau membasmi herpes tersebut. Terkadang penyakit ini akan kambuh
tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan didalam cold sore tersebut sangat
mudah menular.
7.Psoriasis

penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan
bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda
tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala
seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu
Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis Plaque atau apakah itu Eczema
(Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda
mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda akan lebih mudah
untuk mengobatinya.

8.Rosacea

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta
warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya.
Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat
menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri.
Kemungkinan dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri
Khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada
kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian hidung, pipi dan kening.  Rosacea
dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi
ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya akan hilang namun akan
muncul kembali di masa yang akan datang.

9.Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan
Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap.
Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi
minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut
Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai
penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk penyakit ini, tetapi kita dapat
mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit Eksim ini dan
mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga kesehatan tubuh
khususnya kulit secara teratur dan benar.

10. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai


timbulnya benjolan-benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit
ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap
pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan iritasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada
Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages
atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi,
ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin
D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit,
penyakit pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore
(Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic),
dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

B. SARAN
Penyusun menyarankan untuk mencari dan menambahkan referensi dalam
penyusunan tugas atau makalah tentang system integument agar materi dapat lebih
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-


pada-kulit. ( Diakses 1 Maret 2020)

Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen.


http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-
integumen-(kulit). (Diakses 1 Maret 2020)

Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku Kedokteran


EGC

Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai