Sistem Integumen
Sistem Integumen
“SISTEM INTEGUMEN”
Dosen Pengampu
Dra. Mbing Maria Imakulata, M.Si
Oleh
1. Jimmy Fredik D. Kolsasi (1701040016)
2. Sarce Akelina Dethan (1701040082)
3. Trifera Talan (1701040024)
4. Yumina Obenu (1701040005)
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
A. KESIMPULAN................................................................................................39
B. SARAN.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagian terluar dari tubuh manusia dan yang membungkus seluruh tubuh
adalah kulit. Kulit dan derivatnya (kuku, rambut, kelenjar) merupakan suatu kesatuan
dan merupakan suatu system organ yaitu system integumen.
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan
tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ
sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.
Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel
(epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2. Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3. Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4. Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2. Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3. Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4. Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Integumen
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luar. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal
atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada
sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki
sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap
total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction),
getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal
dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung
syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh
darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata,
yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
Lapisan Dermis
a. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas
yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari
jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf
, kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam
hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein
dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada
seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh
limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.
b. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat
serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan
retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
i. Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel
rambut yang mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit
berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak,
dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik
menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan.
ii. Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat
keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang
yang bekerja dalamr u a n g a n m e n g e k s k r e s i k a n 2 0 0 m L k e r i n g a t
t a m b a h a n , d a n b a g i o r a n g y a n g a k t i f jumlahnya lebih banyak
lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana
untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekulorganik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan
kelenjar keringat merokrin.
iii. Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang
memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat
penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh
darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses
pelebaran atau dilatasi pembuluh darah. Aliran darah untuk kulit berasal
dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri membentuk anyaman
yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah
di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini
adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut. Cabang
yang menembus stratum reticulare, memberi cabangke folikel rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
iv. S e r a t elastin d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen.
Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat
ditemukan pada berbagai jenis jaringan serta bagian tubuh yang harus
diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel-sel dalam
jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi
dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk
memenuhi berbagai fungsiy a n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen
tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan
elastin yang memberikan e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut
ini secara bersama-sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada
kulit. Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang
membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itu
sendiri akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit
mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
v. Syaraf nyeri dan r e s e p t o r sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal
dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang
terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-
ujung , saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam
kegiatan u n t u k menerima rangsangan.
4. Rambut
Anatomi rambut merupakan ilmu yang mempelajari susunan rambut, fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi rambut itu sendiri. Sedangkan kelainan-
kelainan kulit kepala dan rambut merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya
untuk dibahas karena berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan
rambut. Artinya bahwa pembahasan anatomi dan fisiologi rambut tentu saja tidak
akan lepas dari pembahasan kelainan-kelainan kulit kepala dan rambut yang dalam
istilah anatomi disebut sebagai patologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang adanya
kelainan atau gangguan atau penyakit yang ada dikulit kepala dan rambut.
a. Struktur Rambut
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan,
perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada
di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian
badan lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit.
Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau
kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta mengelilingi
akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil dan
kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui terutama
bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika rambut. Untuk
lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut:
Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit.
Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya
seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas
perhatikanlah gambar anatomi rambut.
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan
struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut:
Keterangan Gambar:
1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar,
kecil, lurus dan keritingnya rambut.
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila
dan folicle.
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
5. Arectormuscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih
kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang
berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel rambut dalam papil.
7. Pigmen (warna rambut).
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.
13. Penampang akar rambut.
b. Susunan Rambut
Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada
di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:
1. Akar Rambut (Hair
Folicle)
Dengan demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter,
berarti pada bulan ke 7 kehamilan, rambut lanugo bayi sudah diganti dengan rambut
dewasa terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada
waktu-waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setela mengalami istirahat
sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut
sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya.
Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase: yaitu fase
pertumbuhan (anagen), fase istirahat (katagen) dan fase kerontokan (telogen), baru
kemudian dimulai lagi dengan fase anagen yang baru.
Lama masing-masing fase pun berbeda-beda, fase anagen lamanya berkisar antara
2-5 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun kadang-kadang ada yang
sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya bisa lebih dari 1 (satu) meter
panjangnya. Itulah sebabnya maka jangan heran kalau ada wanita yang rambutnya
sampai sepanjang lutut atau mata kaki. Fase katagen singkat saja hanya beberapa
minggu. Sedangkan fase telogen rata-rata berkisar 100 hari.
Bila kita inginkan agar rambut tidak tumbuh lagi secara permanen, maka papil
harus dibunuh secara elektrolisis. Biasanya dari proses pertumbuhan rambut ini akan
terlihat rambut yang berwarna hitam dan pirang muda. Bila rambut itu berwarna
hitam akan lebih besar dan tebal, tetapi bila rambut pirang/kemerah-merahan akan
lebih halus.
5. Fungsi Rambut
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting.
Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan berbagai fungsi rambut.
Adapun fungsi utama rambut adalah sebagai berikut:
a) Pelindung
Ketika nenek moyang manusia masih hidup dihutan belukar
dan tinggal di dalam gua-gua, satu-satunya pelindung utama bagi
kepala adalah rambutnya. Akibat berbagai benturan dan gesekan
dengan kekejaman alam sekitar diperkecil oleh rambut subur yang
tumbuh dikepala. Kandung rambut di dalam kulit berhubungan
langsung dengan ujungujung saraf perasa, dengan cepat mampu
mengantar denyut-denyut .
b) Penghangat
Selain sebagai penyangga benturan dan alat sensorik, rambut
akan memberi kehangatan kepada tubuh manusia. Manusia purba yang
hidup dialam terbuka dengan segala kekerasannya. Rambut kepala
yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk
semacam insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala dari
pengaruh suhu udara disekitarnya. Dinginnya udara sekitar tidak dapat
langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator udara
yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita.
5. Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh
lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis
yang menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga
kelihatan kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel
stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kukusebgai
epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di
bawahlapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung
sepanjanghidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku
jaringan tanganmemerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18
bulan. Bagian darikuku, terdiri dari, ujung kuku atas ujung batas, badan
kuku yang merupakan bagianyang besar. dan akar kuku (radik).
Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng tanduk yang bertugas
melindungi ujung-ujung jari tangan dan kaki (Tresna, 2010). Selain itu, sepanjang
evolusi manusia, kuku berfungsi untuk menggaruk dan pertahanan, serta untuk fungsi
tangan optimal. Tanpa kuku, sensitifitas jari dapat berkurang sebanyak 50%, dan
kemampuan memegang sulit, karena tidak ada tekanan kuku terhadap jari (Wegener
dan Johnson, 2010).
Struktur kuku yang terdapat dalam Syaifuddin (2009) dasar kuku mengandung
lapisan-lapisan epidermis dan dermis, di bawahnya mempunyai rabung memanjang.
Di sini terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya banyak mengandung fibril
sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah sel menjadi homogen (berstruktur
sama) lalu menjadi zat tanduk, dan menyatu dengan lempeng kuku. Pada lapisan
dalam matriks kuku mengandung melanosit sehingga lempeng kuku mungkin
berpigmen pada ras hitam. Lempeng kuku Sterdiri atas sisik epidermis yang menyatu
erat dan tidak mengelupas, badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan
kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasar kuku. Sel-sel stratum
korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium
atau kutikula.
Di dalam Junqueira dan Carneiro (2007) juga disebutkan bahwa lempeng kuku
yang hampir transparan dan epitel tipis dari dasar kuku merupakan “jendela petunjuk”
yang berguna untuk mengetahui jumlah oksigen dalam darah dengan melihat warna
darah dalam pembuluh dermis.
Menurut Rao et al. (2011) perubahan kuku juga dapat terjadi secara umum
biasanya pada orang tua, yaitu termasuk warna, kontur, pertumbuhan, permukaan,
ketebalan, dan histologi. Pada saat terjadi penuaan kuku, yang meningkat adalah
kalsium, sedangkan kadar besi menurun.
Menurut Baran, Dawber, Haneke, Toste, dan Bristow (2003) anatomi
mikroskopis kuku adalah sebagai berikut:
6. Kelenjar
Pada sistem integumen manusia terdapat derivate berupa kelenjar antara lain:
a. Kelenjar Minyak
b. Kelenjar Sudiferous(Keringat)
Terdapat dua Jenis kelenjar keringat pada tubuh manusia yaitu sebagai berikut :
1. Kelenjar Keringat Ekrin
Kelenjar keringat ekrin terdapat hampir di sebagian besar bagian tubuh dan
menghasilkan keringat yang ringan serta tidak berbau. Kelenjar keringat ekrin
didistribusikan di seluruh tubuh, tetapi kepadatan bervariasi sesuai dengan daerah
tubuh.
Kepadatan tertinggi (> 250 kelenjar / cm2) ditemukan pada telapak kaki,
telapak tangan, dan kulit kepala. Kelenjar keringat ekrin merupakan kelenjar
keringat yang lebih kecil dan tidak meluas ke dermis.
2. Kelenjar Keringat Apokrin
Jenis kelenjar keringat ini membuka ke arah folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin banyak ditemukan pada daerah di mana terdapat banyak folikel rambut,
seperti di kulit kepala, ketiak, dan selangkangan. Kelenjar keringat ini melepaskan
keringat yang lebih berat atau padat dan mengandung lemak yang membawa bau
yang berbeda.
Bau tersebut disebut bau badan, bau ini dapat terjadi saat keringat yang keluar
dari kelenjar apokrin bercampur dengan bakteri di kulit.
c. Kelenjar ceruminous(wax)
Kotoran telinga , juga dikenal dengan istilah medis cerumen , adalah zat
kekuningan, lilin yang dikeluarkan di saluran telinga manusia dan banyak mamalia
lainnya. Ini memainkan peran penting dalam saluran telinga manusia, membantu
dalam pembersihan dan pelumasan, dan juga memberikan perlindungan dari bakteri,
jamur, dan serangga. Tinjauan komprehensif fisiologi dan patofisiologi cerumen
dapat ditemukan di Roeser dan Ballachanda. Kelumen yang berlebih atau impak
dapat menekan gendang telinga dan / atau menutup saluran pendengaran eksternal
dan mengganggu pendengaran.
Cerumen diproduksi di sepertiga terluar dari bagian tulang rawan kanal
telinga manusia. Ini adalah campuran dari sekresi kental dari kelenjar sebaceous dan
yang kurang kental dari kelenjar keringat apokrin yang dimodifikasi.
Dua jenis kotoran telinga yang ditentukan secara genetika dibedakan - jenis
basah yang dominan, dan jenis kering yang resesif. Orang Asia dan Penduduk Asli
Amerika lebih cenderung memiliki tipe cerumen kering (abu-abu dan bersisik),
sedangkan Kaukasia dan Afrika lebih cenderung memiliki tipe basah (madu-coklat
hingga coklat tua dan lembab). Jenis cerumen telah digunakan oleh para antropolog
untuk melacak pola migrasi manusia, seperti pola orang Inuit.
Perbedaan tipe cerumen telah dilacak ke perubahan basa tunggal
(polimorfisme nukleotida tunggal) dalam gen yang dikenal sebagai "gen C11 kaset
pengikat ATP". Selain mempengaruhi tipe cerumen, mutasi ini juga mengurangi
produksi keringat. Para peneliti menduga bahwa pengurangan keringat bermanfaat
bagi nenek moyang orang Asia Timur dan penduduk asli Amerika yang diperkirakan
hidup di daerah beriklim dingin.
Serumen berfungsi sebagai:
i. Pembersihan. Pembersihan saluran telinga terjadi sebagai akibat dari proses
"conveyor belt" migrasi epitel, dibantu oleh pergerakan rahang. Sel yang
terbentuk di tengah membran timpani bermigrasi keluar dari umbo (pada
tingkat yang setara dengan pertumbuhan kuku) ke dinding saluran telinga,
dan mempercepat menuju pintu masuk saluran telinga. Cerumen di kanal
juga dibawa keluar, dengan membawa semua kotoran, debu, dan partikel
yang mungkin terkumpul di kanal. Gerakan rahang membantu proses ini
dengan mencabut debris yang menempel pada dinding saluran telinga,
meningkatkan kemungkinan ekstrusi.
ii. Pelumasan. Pelumasan mencegah pengeringan dan gatal-gatal pada kulit di
dalam saluran telinga (dikenal sebagai asteatosis ). Sifat pelumas muncul
dari kandungan lipid yang tinggi dari sebum yang diproduksi oleh kelenjar
sebaceous. Setidaknya dalam cerumen tipe basah, lipid ini termasuk
kolesterol, squalene, dan banyak asam lemak rantai panjang dan alkohol.
iii. Peran antibakteri dan antijamur. Sementara penelitian yang dilakukan
hingga 1960-an menemukan sedikit bukti yang mendukung peran
antibakteri untuk cerumen, penelitian yang lebih baru telah menemukan
bahwa cerumen memberikan beberapa perlindungan bakterisida terhadap
beberapa jenis bakteri. Cerumen telah terbukti efektif dalam mengurangi
kelangsungan hidup berbagai bakteri (kadang-kadang hingga 99%),
termasuk Haemophilus influenzae , Staphylococcus aureus , dan banyak
varian Escherichia coli. Pertumbuhan dua jamur yang biasanya ada pada
otomycosis juga secara signifikan dihambat oleh cerumen manusia. Sifat
antimikroba ini terutama disebabkan oleh adanya asam lemak jenuh, lisozim
dan, terutama, dengan pH serumen yang relatif rendah (biasanya sekitar 6,1
pada individu normal).
d. Kelenjar Mammary(Susu)
Kelenjar susu adalah organ yang, pada mamalia betina, menghasilkan susu
untuk makanan anak-anak. Kelenjar eksokrin ini adalah kelenjar keringat yang
diperbesar dan dimodifikasi dan merupakan ciri khas mamalia yang memberi kelas
namanya.
omponen dasar kelenjar susu adalah alveoli (lubang berlubang, beberapa
milimeter besar) yang dilapisi sel epitel yang mensekresi susu dan dikelilingi oleh sel
mioepitel. Alveoli ini bergabung membentuk kelompok yang dikenal sebagai
lobulus , dan setiap lobulus memiliki saluran laktiferosa yang mengalir ke lubang di
puting susu. Sel-sel myoepithelial dapat berkontraksi, mirip dengan sel-sel otot, dan
dengan demikian mendorong susu dari alveoli melalui saluran laktiferosa menuju
puting, di mana ia terkumpul dalam pelebaran ( sinus ) saluran tersebut. Seorang bayi
yang menyusu pada dasarnya memeras susu dari sinus-sinus ini.
Keterangan:
1 - Lemak
2 - Saluran laktiferus / lobulus
3 - Lobule
4 - Jaringan ikat
5 - Sinus saluran laktiferosa
6 - Saluran laktiferosa
7. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning,
coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri
yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna
kulit terutama ditentukan oleh :
a.Oxyhemoglobin yang berwarna merah
b.Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
c.Melanin yang berwarna coklat
d.Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
e.Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan
warnakulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit
ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari
tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir
melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya e n z i m Tirosinase
dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu
yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi
pigmen melanin ini akan menentukan variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras
atau bangsa di dunia. Proses pembentukan p i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-
butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel
basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Pigmentasi
Warna kulit dipengaruhi oleh sejumlah pigmen, termasuk melanin, karoten, dan
hemoglobin. Ingat bahwa melanin diproduksi oleh sel-sel yang disebut melanosit,
yang ditemukan tersebar di seluruh lapisan dasar epidermis. Melanin ditransfer ke
dalam keratinosit melalui vesikel seluler yang disebut melanosom
Pigmentasi kulit
(Warna relatif kulit tergantung pada jumlah melanin yang dihasilkan oleh
melanosit di stratum basale dan diambil oleh keratinosit. )
Melanin terjadi dalam dua bentuk utama. Eumelanin ada sebagai hitam dan
coklat, sedangkan pheomelanin memberikan warna merah. Individu berkulit gelap
menghasilkan lebih banyak melanin daripada mereka yang memiliki kulit pucat.
Paparan sinar UV matahari atau salon penyamakan menyebabkan melanin diproduksi
dan dibangun dalam keratinosit, karena paparan sinar matahari merangsang
keratinosit untuk mengeluarkan bahan kimia yang merangsang melanosit. Akumulasi
melanin dalam keratinosit menyebabkan kulit menjadi gelap atau cokelat. Akumulasi
melanin yang meningkat ini melindungi DNA sel-sel epidermis dari kerusakan sinar
UV dan pemecahan asam folat, nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan dan
kesejahteraan kita. Sebaliknya, terlalu banyak melanin dapat mengganggu produksi
vitamin D, nutrisi penting yang terlibat dalam penyerapan kalsium. Dengan demikian,
jumlah melanin yang ada dalam kulit kita tergantung pada keseimbangan antara sinar
matahari yang tersedia dan penghancuran asam folat, dan perlindungan dari radiasi
UV dan produksi vitamin D.
Diperlukan sekitar 10 hari setelah paparan sinar matahari awal untuk sintesis
melanin memuncak, itulah sebabnya individu berkulit pucat cenderung menderita
kulit terbakar pada epidermis pada awalnya. Individu berkulit gelap juga bisa terkena
sengatan matahari, tetapi lebih terlindungi daripada individu berkulit pucat.
Melanosom adalah struktur sementara yang akhirnya dihancurkan oleh fusi dengan
lisosom; fakta ini, bersama dengan keratinosit yang diisi melanin di stratum corneum
yang mengelupas, membuat penyamakan menjadi tidak kekal.
Terlalu banyak paparan sinar matahari pada akhirnya dapat menyebabkan
keriput karena kerusakan struktur seluler kulit, dan dalam kasus yang parah, dapat
menyebabkan kerusakan DNA yang cukup untuk mengakibatkan kanker kulit. Ketika
ada akumulasi melanosit yang tidak teratur di kulit, bintik-bintik muncul. Tahi lalat
adalah massa melanosit yang lebih besar, dan meskipun kebanyakan jinak, mereka
harus dimonitor untuk perubahan yang mungkin mengindikasikan adanya kanker
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ
lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit
adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita
oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2.Penyakit Lupus
4.Jerawat
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh
minyak, kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel,
folikel ini terbuat dari rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan
sebum, yang berjalan melewati rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di
kulit. Sebum membuat kulit lembab dan lembut, jika anda menderita penyakit
Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini. Hal hal yang paling sering
menyebabkan jeawat adalah
a. Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
b. sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
c. bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori
5.Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker
yang tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya
ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma
tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma
berkembang sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam kandungan.
Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan kelainan. Biasanya juga tidak
terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya pemeriksaan yang tidak
terkait sama sekali dengan Hemangioma.
Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang
biasanya tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul
di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore
disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain
mengobati atau membasmi herpes tersebut. Terkadang penyakit ini akan kambuh
tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan didalam cold sore tersebut sangat
mudah menular.
7.Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan
bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda
tergantung dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala
seperti Psoriasis, lihatlah gambar dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu
Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau Psoriasis Plaque atau apakah itu Eczema
(Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna mirip dengan eksim. Jika anda
mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda akan lebih mudah
untuk mengobatinya.
8.Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta
warga Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya.
Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat
menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri.
Kemungkinan dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri
Khas Rosacea adalah lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada
kulit. Biasanya Rosacea hanya tumbuh pada bagian hidung, pipi dan kening. Rosacea
dapat menghilang dan timbul dengan sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi
ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya akan hilang namun akan
muncul kembali di masa yang akan datang.
Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan
Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap.
Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi
minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut
Malassezia. Biasana ditemukan didalam kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai
penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk penyakit ini, tetapi kita dapat
mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit Eksim ini dan
mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga kesehatan tubuh
khususnya kulit secara teratur dan benar.
B. SARAN
Penyusun menyarankan untuk mencari dan menambahkan referensi dalam
penyusunan tugas atau makalah tentang system integument agar materi dapat lebih
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA