Anda di halaman 1dari 9

Balance Vol. XV No.

1 | Januari 2018

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Tax


Avoidance Dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2016)
1
Aprilian Kusuma Ningrum , Eny Suprapti 2, Achmad Syaiful Hidayat Anwar 3
Prodi Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRACT
This research is aim to provide empirical evidence of the influence of corporate social
responsibility (CSR) to tax avoidance by genderas moderating variavble . The sample is listed
manufactures corporation in Indonesia Stock Exchange, according to purposive sampling method
which produces 65 companies. Observation period is 2016. Independent variable disclosure of CSR
is measured by using Global Reporting Initiative (GRI) 63 indicator. Dependent variable tax
avoidance is measured by using effective tax rate (ETR). Gender moderating variable is measured
by the proportion of the women in company’s board of commissioners and board of directors. The
data in this research is analized by using SPSS with Moderated Regression Analysis (MRA)
method.The result of this research shows that CSR disclosure provides the negative effect totax
avoidance. Gender (the proportion of women in company councils) has strengthened the effect of
CSR disclosure on tax avoidance practice.

Keywords : Corporate Social Responsibility (CSR), Gender, Tax Avoidance


Correspondence to : apriliankusuma@gmail.com, e.suprapti@yahoo.com

PENDAHULUAN / INTRODUCTION beban pajak penghasilan yang harus di


Selama beberapa dekade terakhir, bayarkan oleh perusahaan kepada negara
terdapat beberapa perusahaan yang melalui pemerintah secara legal, yaitu dengan
melakukan CSR sebagai kamuflase untuk memanfaatkan celah-celah hukum perpajakan
mengelabui banyak pihak. Alasan yang yang berlaku. Perusahaan melakukan praktik
paling menonjol adalah sebagai strategi bisnis tax avoidance untuk meningkatkan cash flow
untuk bertanggung jawab kepada masyarakat perusahaan, akan tetapi mengakibatkan tidak
agar tidak memprotes dan menolak kehadiran tercapainya tujuan negara untuk
perusahaan yang telah mengeksploitasi alam memaksimalkan penerimaan atau pendapatan
dan merusak lingkungan. Alasan lain yaitu negara dari sektor pajak (Putri et al., 2014).
menghindari pajak. Perusahaan dengan Pada dasarnya perusahaan memiliki
sengaja membuat program dan aktivitas CSR kewajiban atas seluruh aktivitasnya
semu serta melakukan markup biaya CSR kepadastakeholder. Perusahaan harus
dalam jumlah besar dengan motif menjaga hubungan baik dengan stakeholder
menghindari pajak (tax avoidance). dan memenuhi harapan-harapan yang di
(Kontan.co.id) inginkan. Salah satu bentuk pemenuhan hak
Tax avoidance merupakan upaya atau stakeholder adalah dengan melakukan
tindakan perusahaan untuk meminimalisir pembayaran pajak sesuai ketentuan kepada

63
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

pemerintah, sehingga perusahaan dapat tax avoidance secara agresif. Penelitian yang
dikatakan betanggung jawab terhadap para dilakukan oleh Dharma dan Noviari (2017)
stakeholder dan akan mendapatkan legitimasi bertujuan untuk menguji dan memberikan
dari masyarakat. bukti empiris pengaruh corporate social
Tanggung jawab sosial atau dapat responsibility (CSR) dan capital intensity
disebut Corporate Social Responsibility terhadap tax avoidance. Hasilnya
(CSR) merupakan komitmen perseroan atau menunjukkan perusahaan yang melakukan
perusahaan untuk berperan serta dalam aktivitas CSR lebih tinggi, tidak banyak
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna melakukan praktik tax avoidance sebagai
meningkatkan kualitas kehidupan dan bentuk tindakan bertanggung jawab secara
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi sosial.
perseroan sendiri, komunitas setempat, Pemilihan dan penetapan suatu
maupun masyarakat pada umumnya keputusan bisnis juga diperlukan sumber
(Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Pasal 1 manusia yang memadai dari pihak-pihak
ayat 3). Di Indonesia pengungkapan CSR pengambil keputusan dalam hal ini adalah
merupakan hal yang bersifat voluntary atau dewan komisaris dan direksi yang merupakan
tidak wajib dilakukan oleh perusahaan. organ perusahaan. Adanya perempuan dalam
Perusahaan melakukan aktivitas CSR perusahaan diharapkan dapat memberikan
sebagai cara memeroleh legitimasi dari kesempatan yang sama bagi setiap orang dan
masyarakat. CSR dianggap sebagai memberikan keputusan yang tepat dengan
kepedulian perusahaan dalam risiko yang lebih rendah (Kusumastuti et al.,
menyejahterakan masyarakat dan kelestarian 2006). Perempuan cenderung memiliki sifat
lingkungan (Habibi, 2017). Selain itu, kehati-hatian yang tinggi, teliti, dan
perusahaan melakukan aktivitas CSR untuk menghindari risiko.
memenuhi kewajiban terhadap stakeholder- Penelitian ini merupakan penelitian
nya. yang dilakukan dengan landasan belum
Hubungan CSR dengan tax avoidance konklusifnya hasil penelitian sebelumnya,
dapat dijelaskan bahwa CSR merupakan dengan melakukan pengujian kembali
bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pengaruh pengungkapan CSR terhadap tax
seluruh stakeholder. Pajak merupakan salah avoidance dengan menggunakan gender
satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel moderasi.
kepada stakeholder melalui pemerintah.
Dengan demikian, perusahaan yang terlibat PERUMUSAN HIPOTESIS
penghindaran pajak adalah perusahaan yang Pengaruh Corporate Social Responsibility
tidak bertanggung jawab sosial (Lanis dan Terhadap Tax Avoidance
Richardson, 2012), sehingga keputusan Perusahaan melakukan
perusahaan untuk melakukan praktik tax pengungkapan CSR untuk mendapatkan
avoidance juga dipengaruhi oleh keputusan legitimasi positif dari masyarakat guna
melakukan aktivitas CSR (Hidayat et al., mempertahankan kelangsungan hidup
2016). perusahaan. Perusahaan dituntut untuk
Hoi et al., (2013) meneliti pada mampu melakukan aktivitasnya sesuai
perusahaan Public United State tahun 2003- dengan nilai dan batasan norma yang berlaku
2009. Hasilnya, perusahaan dengan di masyarakat (Pradipta dan Supriyadi, 2015).
pengungkapan CSR yang tidak bertanggung Perusahaan dengan reputasi yang baik akan
jawab maka perusahaan melakukan praktik mempertahankan reputasinya dengan
64
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

melakukan tanggung jawab atas aktivitasnya melakukan pengungkapan informasi CSR


dan tidak melakukan praktik tax avoidance secara luas.
(Ratmono dan Sagala, 2014). Hal tersebut H2 : Gender memperlemah pengaruh
menunjukkan, semakin perusahaan Corporate Social Responsibility
melakukan pengungkapan CSR maka terhadap Tax Avoidance
semakin rendah tingkat tax avoidance.
Dharma dan Noviari (2017), METODE PENELITIAN / METHODS
mengungkapkan perusahaan dengan kegiatan Penelitian ini merupakan penelitian
CSR yang bertanggung jawab memiliki asosiatif dengan mengambil objek perusahaan
kemungkinan lebih rendah untuk terlibat manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
dalam praktik tax avoidance. Hal serupa Indonesia (BEI) tahun 2016. Pengambilan
diungkapkan oleh Hoi et al., (2013) yaitu sampel menggunakan metode purporsive.
perusahaan dengan kegiatan CSR yang tidak Data yang digunakan dalam penelitian adalah
bertanggung jawab secara sosial memiliki data sekunder berupa laporan tahunan dan
keterlibatan dalam praktik tax avoidance. laporan keuangan yang diperoleh dari website
H1 : Pengungkapan Corporate Social BEI yaitu www.idx.co.iddan website masing-
Responsibility berpengaruh negatif masing perusahaan dengan teknik
terhadap Tax Avoidance dokumentasi.
Pengaruh Gender Sebagai Variabel Definisi operasional dan pengukuran variabel
Moderasi Pada Corporate Social penelitian sebagai berikut :
Responsibility Terhadap Tax Avoidance 1. Dependent Variable. Variabel dependen
Keberadaan perempuan dalam jajaran adalah variabel yang dijelaskan oleh
dewan komisaris dan direksi menandakan variabel independen. Dalam penelitian ini
perusahaan tidak melakukan diskriminasi variabel dependen yaitu tax avoidance.
bagi setiap orang, sehingga pada akhirnya Tax avoidance dalam penelitian ini
akan meningkatkan reputasi dan nilai diproksikan menggunakan rasio effective
perusahaan (Brammer et al., 2007 dalam tax rate (ETR) yang digunakan oleh Lanis
Rahindayati, 2015). Keberagaman dalam dan Richardson (2012), dengan rumus
dewan perusahaan menunjukkan peningkatan sebagai berikut:
representasi pandangan moral dan etika yang 

ℎ 

 =
akan memicu perusahaan meningkatkan 
  

kualitas pembuatan keputusan pengungkapan 2. Independent Variable. Variabe
tanggung jawab sosial perusahaan (Arfken, Independen adalah variabel yang
Bellar dan Helms, 2004; Strandberg, 2005; menjelaskan variabel dependen. Dalam
Mackenzie, 2007 dalam Handajani, 2014). penelitian ini variabel independen yaitu
Bernardi dan Threadgill (2010), CSR. CSR diukur menggunakan rasio
mengungkapkan keberadaan dan pengungkapan CSR dengan tabel checklist
meningkatnya jumlah wanita sebagai board yang mengacu pada Global Reporting
of director perusahaan berkorelasi kuat Initiative (GRI) G3 sebanyak 79 item.
dengan meningkatkan perhatian terhadap Apabila item i diungkapkan perusahaan
masalah-masalah etis dan lingkungan. Hal maka diberikan nilai 1 dan 0 jika item i
serupa diungkapkan oleh Rahindayati (2015) tidak diungkapkan pada tabel check list.
yaitu perusahaan dengan keterwakilan Adapun rumus CSRI sebagai berikut :
perempuan dalam dewan perusahaan ∑ 
CSRIj =

65
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

CSRIj : Indeks luas pengungkapan dengan meregresi nilai absolut residual


tanggung jawab sosial dan terhadap variabel independen. Jika
lingkungan perusahaan j. nilai signifikansi variabel independen ≥
∑Xij : nilai 1 jika item i diungkapkan; 0,05 (probabilitas) maka model regresi
nilai 0 jika item i tidak tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.
diungkapkan. 3. Uji Hipotesis. Uji ini dilakukan dengan
Nj : jumlah item untuk perusahan j, menggunakan metode analisis Moderated
nj ≤ 79. Regression Analysis (MRA) atau uji
3. Moderated Variable. Variabel Moderasi interaksi. Adapun model persamaan
adalah variabel independen yang dapat pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut :
memperkuat atau memperlemah hubungan ETR = a + b1 CSR + b2 GDR + b3
antara variabel independen dengan CSR*GDR
variabel dependen. Dalam penelitian ini Dalam uji hipotesis terdapat 3 (tiga) tahap
variabel moderating yaitu gender yang pengujian, yaitu :
merupakan proporsi perempuan dalam a. Koefisien Determinasi(R2). Uji ini
dewan komisaris dan direksi dibandingkan bertujuan untuk mengukur seberapa
dengan jumlah keseluruhan anggota jauh kemampuan model regresi dalam
dewan komisaris dan direksi. menerangkan variasi variabel
Analisis data dilakukan dengan tahapan dependen. Nilai koefisien determinasi
sebagai beriku : (R2) adalah nol dan satu.
1. Statistic Descriptive. Uji ini dilakukan b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F). Uji F
untuk memberikan gambaran atau bertujuan untuk memprediksi model
deskripsi suatu data dari sampel penelitian regresi apakah variabel independen dan
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), moderasi secara bersama-sama
standar deviasi, maksimum dan minimum. berpengaruh terhadap variabel
2. Uji Asumsi Klasik. Dalam uji asumsi dependen. Variabel independen dan
klasik terdapat 2 (dua) tahap pengujian, moderasi dikatakan secara bersama-
yaitu : sama berpengaruh terhadap variabel
a. Uji Normalitas. Uji ini bertujuan untuk dependen apabila nilai signifikansi
menguji model regresi, apakah terdapat yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat
variabel pengganggu atau residual signifikansi yang ditentukan, yaitu
terdistribusi normal. Uji statistik sebesar 5% atau 0,05
sederhana dapat dilakukan dengan c. Uji Signifikansi Parameter Individual
melihat nilai signifikansi Skewness- (Uji t). Uji t bertujuan untuk mengukur
Kurtosis (S-K). Uji S-K dapat masing-masing variabel independen
dikatakan nilai residu terdistribusi terhadap variabel dependen. Variabel
normal apabila nilai Zskew dan Zkurt ≤ independen dikatakan berpengaruh
±1,96. terhadap variabel dependen apabila
b. Uji Heteroskedastisitas. Uji ini nilai signifikansi yang dihasilkan lebih
dilakukan untuk menguji apakah dalam kecil dari tingkat signifikansi yang
model regresi terjadi ketidaksamaan ditentukan, yaitu sebesar 5% atau 0,05.
varian dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Dalam
penelitian ini digunakan uji Glejser

66
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

HASIL PENELITIAN / RESULTS menggunakan 3 variabel, terdiri dari variabel


Penelitian ini menggunakan sampel dependen yaitu tax avoidance, variabel
perusahaan go publicsektor manufaktur independen berupa corporate social
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) responsibility (CSR), serta variabel moderasi
tahun 2016. Berdasarkan distribusi yaitu gender. Penelitian statistik deskriptif
pengambilan sampel, maka jumlah sampel dalam penelitian ini berupa nilai minimum,
dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar
perusahaan dari total populasi penelitian deviasi.
sebanyak 144 perusahaan. Penelitian ini
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
ETR 65 ,02 ,43 ,2585 ,08078
CSR 65 ,15 ,62 ,2954 ,08516
GDR 65 ,00 ,43 ,1728 ,13042
Valid N (listwise) 65
Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1 perempuan dalam dewan perusahaan sebesar
menunjukkan bahwa variabel tax avoidance 17,28%.
yang diproksikan dengan effective tax rate Uji asumsi klasik dilakukan dengan 2
(ETR) memiliki nilai minimum sebesar 0,02 tahap, yaitu uji normalitas dan uji
dan nilai maksimum sebesar 0,43, sedangkan heteroskedastisitas. Uji normalitas yang
nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,2585 dilakukan menghasilkan nilai Zhitungskewness
dengan standar deviasi sebesar 0,08078 yang dan Zhitungkurtosis dibawah nilai Ztabel yaitu -
menunjukkan tingkat variasi sebaran data. 0,309 < 1,96 > 1,193. Hal ini menunjukkan
Variabel corporate social responsibility yang data residual terdistribusi normal. Uji
diproksikan dengan corporate social heteroskedastisitas menghasilkan tidak
responsibility index (CSRI) memiliki nilai adanya variabel independen yang signifikan
minimum sebesar 0,15 dan nilai maksimum secara statistik mempengaruhi variabel
sebesar 0,62, sedangkan nilai rata-rata dependen. Nilai signifikansi setiap variabel
keseluruhan sebesar 0,2954 dengan standar independen menghasilkan nilai di atas
deviasi menunjukkan sebaran data sebesar probabilitas signifikansi yang telah
0,08516. Hasil analisis menunjukkan bahwa ditentukan, yaitu sebesar 5% atau 0,05. Hal
indeks CSR yang dilakukan oleh perusahaan ini berarti dapat dikatakan bahwa model
manufaktur sebesar 29,54%. Variabel gender regresi yang digunakan terbebas dari adanya
yang diproyeksikan dengan proporsi heteroskedastisitas.
perempuan dalam dewan perusahaan
memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan
nilai maksimum sebesar 0,43, sedangkan
nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,1728
dengan standar deviasi sebesar 0,13042.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsi

67
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Tabel 2. Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate

1 ,389a ,151 ,110 ,07622

Sumber: Data Diolah

Tabel 2 menunjukkan nilai koefisien independen (CSR) dan variabel moderasi


determinasi dengan parameter Adjusted R (gender). Sedangkan selebihnya 89% (100%
Square sebesar 0,110. Hal ini berarti bahwa - 11%) dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel dependen yaitu tax avoidance dapat variabel lain diluar model regresi.
dijelaskan sebesar 11% oleh variabel

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression ,063 3 ,021 3,628 ,018b
Residual ,354 61 ,006
Total ,418 64
Sumber: Data Diolah

Tabel 3 menunjukkan hasil uji F Hal ini menunjukkan bahwa model


diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,628 dan persamaan regresi dapat digunakan untuk
apabila dibandingkan dengan nilai Ftabel maka memprediksi tax avoidance atau dapat
diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 3,628> dikatakan bahwa CSR dan gender (GDR)
3,15. Nilai dari signifikansi sebesar 0,018 secara bersama-sama berpengaruh terhadap
lebih kecil dari 0,05. tax avoidance (ETR), sehingga model yang
digunakan untuk penelitian layak (fit).

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,432 ,061 7,027 ,000
CSR -,659 ,210 -,695 -3,135 ,003
1 GDR -,480 ,233 -,774 -2,055 ,044
CSR.GDR 1,981 ,764 1,149 2,592 ,012

Sumber: Data Diolah


Tabel 4 menunjukkan nilai signifikansi probabilitas 0,05 dan nilai B (beta) sebesar -
untuk CSR adalah 0,003 lebih kecil dari 0,659. Hal ini berarti CSR berpengaruh

68
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

negatif terhadap tax avoidance (H1 diterima) melakukan penghindaran pajak, maka
atau dengan kata lain semakin tinggi reputasi perusahaan akan rusak dimata
perusahaan melakukan pengungkapan CSR masyarakat ataupun stakeholder. Sehingga
maka semakin rendah perusahaan melakukan tingkat aktivitas CSR yang tinggi cenderung
praktik tax avoidance. Selain itu dapat semakin tinggi pula sikap tanggung jawab
dilihat pada tabel 1 menunjukkan rata-rata yang dimiliki perusahaan dicerminkan dalam
dari variabel CSR sebesar 0,2954 atau sikap patuhnya dalam membayar beban pajak
sebesar 29,54%. Perusahaan dengan yang telah ditetapkan atau tidak melakukan
pengungkapan CSR >29,54% sebanyak 35 penghindaran pajak.
perusahaan atau sebesar 53,85% dari total Hasil penelitian ini mendukung teori
perusahaan dalam penelitian ini yaitu sebesar legitimasi yang menyatakan bahwa
65 perusahaan. Dalam indikator perusahaan akan mendapat legitimasi dari
pengungkapan CSR (EC1) menyatakan masyarakat dengan mengungkapkan aktivitas
perolehan dan distribusi nilai ekonomi CSR yang telah dilakukan dan melakukan
langsung, meliputi pembayaran kepada pembayaran pajak melalui pemerintah
penyandang dana serta pemerintah, dll. dengan jumlah yang telah ditentukan. Hal ini
Pernyataan tersebut dapat diproyeksikan juga mendukung teori stakeholder dimana
sebagai kepatuhan dalam pembayaran pajak. perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
Perusahaan yang melakukan pengungkapan terhadap kepentingan dalam perusahaan
pada indikator EC1 sebanyak 49 perusahaan tetapi juga bertanggung jawab terhadap
atau sebesar 75,38%. kepentingan seluruh stakeholder-nya.
Di Indonesia aktivitas CSR merupakan Perusahaan harus memberikan kontribusi
hal yang bersifat voluntary atau tidak wajib kepada masyarakat melalui aktivitas CSR dan
dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut pemerintah melalui pembayaran pajak,
dapat dijelaskan dalam Undang-Undang sehingga perusahaan dapat bertanggung
No.40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 3 tentang jawab sosial terhadap seluruh stakeholder.
Perseroan Terbatas (PT) menyatakan bahwa Hasil penelitian ini mendukung
tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) penelitian yang dilakukan oleh Hoi et al.
adalah komitmen perseroan/perusahaan untuk (2013) yang menyatakan bahwa perusahaan-
beperan serta dalam pembangunan ekonomi perusahaan dengan kegiatan CSR yang tidak
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas bertanggung jawab secara sosial memiliki
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, keterlibatan dalam penghindaran pajak yang
baik bagi perseroan sendiri, komunitas lebih tinggi. Hal yang sama diungkapkan
setempat maupun masyarakat pada oleh Dharma dan Noviari (2017), perusahaan
umumnya. Berdasarkan pengertian tersebut, dengan kegiatan CSR yang bertanggung
tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) jawab memiliki kemungkinan lebih rendah
merupakan sebuah komitmen atau kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan penghindaran
dari perusahaan. pajak.
Perusahaan dengan pengungkapan Untuk gender nilai signifikansi
tanggung jawab sosial (CSR) secara sukarela diperoleh sebesar 0,044 lebih kecil dari
atau atas kesadaran dari organ-organ probabilitas 0,05 dan nilai B (beta) sebesar -
perusahaan mengintegrasikan perhatian dan 0,480. Hal ini berarti secara parsial gender
transparansi terhadap sosial dan lingkungan berpengaruh negatif secara signifikan
ke dalam operasi perusahaan dan interaksi terhadap tax avoidance. Dengan adanya
kepada para stakeholder-nya. Jika perusahaan perempuan dalam dewan perusahaan maka
69
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

perusahaan tidak akan melakukan praktik tax Hasil pengujian hipotesis pertama
avoidance. ditemukan bahwa corporate social
Interaksi antara CSR dan gender responsibility (CSR) berpengaruh negatif
(CSR.GDR) menghasilkan nilai signifikansi terhadap tax avoidance. Sehingga perusahaan
sebesar 0,012 lebih kecil dari nilai yang melakukan pengungkapan CSR secara
probabilitas 0,05 dan nilai B (beta) sebesar luas, maka perusahaan tersebut tidak
1,981, sehingga gender memperkuat melakukan praktik tax avoidance. Hasil
pengaruh CSR terhadap tax avoidance (H2 pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa
ditolak). Hal ini berarti bahwa dengan adanya keberadaan perempuan dalam dewan
proporsi perempuan dalam dewan perusahaan komisaris dan direksi (gender) dapat
(gender) sebagai variabel moderasi dapat memperkuat pengaruh corporate social
memperkuat pengaruh CSR terhadap tax responsibility (CSR) dengan tax avoidance.
avoidance. Perusahaan yang memiliki dewan Sehingga keberadaan perempuan dalam
komisaris dan direksi perempuan maka dewan perusahaan tidak dapat memberikan
perusahaan tersebut melakukan kontribusi dalam pengambilan keputusan
pengungkapan CSR secara bertanggung yang
jawab dan melakukan praktik tax avoidance. tepatuntukmelakukanpengungkapansecaralua
Selain itu, analisis data pada Tabel 4.3 sdan praktiktax avoidance.
menunjukkan rata-rata gender sebesar 0,0527 KETERBATASAN DAN SARAN
atau sebesar 5,27%. Proporsi perempuan Penelitian ini berpotensi adanya
dalam dewan perusahaan memiliki nilai yang subjektifitas peneliti saat melakukan checklist
sangat rendah, sehingga tidak mampu terhadap item pengungkapan corporate
memberikan kontribusi untuk pengambilan social responsibility. Untuk meminimalkan
keputusan yang tepat dan belum mampu adanya subjektifitas, peneliti selanjutnya
melakukan pengawasan secara optimal untuk dapat melakukan checklist secara berulang
mencegah terjadinya tindakan tax avoidance. dan dengan melibatkan tim.
Perusahaan melakukan aktvitas CSR dan
pengungkapan secara luas hanya untuk DAFTAR PUSTAKA
menutupi atau mengelabui banyak pihak Bernardi, R.A and V. Threadgill. 2010. “Women
Directors and Corporate Social
bahwa perusahaan tersebut melakukan Responsibility”. Electronic Journal of
praktik tax avoidance. Business Ethics and Organization
Penelitian ini tidak mendukung Studies. Vol. 15 No. 2, pp. 15-21.
penelitian yang dilakukan oleh Bernardi dan Dharma, N.B.S. and N. Noviari. 2017. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility dan
Threadgill (2010) yang menemukan bahwa Capital Intensity Terhadap Tax
jumlah anggota dewan perusahaan Avoidance”. E-Jurnal Akuntansi
perempuan berpengaruh pada perilaku sosial Universitas Udayana. Vol. 18 No. 1,
perusahaan. Rahindayati (2015) Januari: 529-556. ISSN (Online): 2302-
8556. Diakses: 23 Maret 2017.
mengungkapkan bahwa perusahaan yang Femitasari, L. 2014. “Pengaruh Proporsi Dewan
memiliki keterwakilan perempuan dalam Komisaris Independen, Kepemilikan
jajaran dewan komisaris dan dewan direksi Institusional dan Corporate Social
dengan presentase tertentu melakukan Responsibility Terhadap Agresivitas
Pajak”. Skripsi. Fakultas Bisnis
pengungkapan informasi CSR yang lebih Universitas Katolik Widya Mandala
luas. Surabaya.
Habibi, A.S. 2017. “Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Agresivitas
KESIMPULAN/CONCLUSION
70
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 1 | Januari 2018

Pajak”. Skripsi. Jurusan Akuntansi Pradipta, D.H., and Supriyadi. 2015. “Pengaruh
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Corporate Social Responsibility (CSR),
Universitas Muhammadiyah Malang. Profitabilitas, Leverage dan Komisaris
Handajani, L. 2014. “Pengungkapan Tanggung Independen Terhadap Praktik
Jawab Sosial Perusahaan: Determinan, Penghindaran Pajak”. Simposium
Kinerja Keuangan dan Peran Nasional Akuntansi 18. Vol, No, hlm.
Sumberdaya Tanwujud”. Disertasi. Pradnyadari, I Dewa A.I. 2015. “Pengaruh
Doktor Ilmu Akuntansi Pascasarjana Pengungkapan Corporate Social
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Responsibility Terhadap Agresivitas
Universitas Brawijaya. Pajak”. Skripsi. Jurusan Akuntansi
Hidayat, K., A. P. Ompusunggu., H. Suratno. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
2016. “Pengaruh Corporate Social Universitas Diponegoro.
Responsibility Terhadap Agresivitas Rahindayati, N.M. 2015. “Pengaruh Diversitas
Pajak dengan Insentif Pajak Sebagai Pengurus Pada Luas Pengungkapan
Pemoderasi”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Corporate Social Responsibility
Fakultas Ekonomi. Vol. 2 No. 2. Hal. Perusahaan Sektor Keuangan yang
39-59. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Hoi, C. K., Q. Wu, and H. Zhang. 2013. "Is Thesis. Megister Akuntansi Universitas
Corporate Social Responsibility (CSR) Udayana Denpasar.
Associated with Tax Avoidance? Rahmawati, A., M.G. Wi Endang, and R.R.
Evidence from Irresponsible CSR Agusti. 2016. “Pengaruh
Activities". American Accounting Pengungkapan Corporate Social
Association. Vol. 88 No. 6, pp. 2025– Responsibility dan Corporate
2059. Governance Terhadap Tax Avoidance”.
Kusumastuti, S., Supatmi, and P. Sastra. 2006. Jurnal Perpajakan (JEJAK). Vol. 10
“Pengaruh Board Diversity terhadap No. 1.
Nilai Perusahaan dalam Perspektif Ratmono, D. and W.M. Sagala. 2015.
Corporate Governance”. Jurnal “Pengungkapan Corporate Social
Ekonomi Akuntansi-Universitas Kristen Responsibility (CSR) Sebagai Sarana
Petra. Available at: Legitimasi: Dampaknya Terhadap
http://puslit.petra.ac.id/journals/account Tingkat Agresivitas Pajak”. Jurnal
ing. Diakses: 23 Maret 2017. Nominal. Vol. 4 No. 2.
Lanis, R. and G. Richardson. 2012. "Corporate Undang-Undang Republik Indonesia No. 40
Social Responsibility and Tax Tahun 2007 Tentang Perseroan
Aggressiveness". Journal of Terbatas
Accounting and Public Policy. Vol. 31 Wahyudi, D. 2015. “Analisis EmpirisPengaruh
No. hlm: 86-108. Aktivitas Corporate Social
Nugraha, N.B. 2015. “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Responsibility, Ukuran Perusahaan, Prnghindaran Pajak di Indonesia”.
Profitabilitas, Leverage dan Capital Jurnal Lingkar Widyaiswara. Vol. 2
Intensity Terhadap Agresivitas Pajak”. No. 4. pp. 05-17. ISSN (Online): 2355-
Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas 4118. Diakses: 23 Maret 2017.
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.

71
Jurnal Balance

Anda mungkin juga menyukai