Anda di halaman 1dari 33

RESUME KEWIRAUSAHAAN

Aspek Pemasaran

Dosen pengampu :

Rahma Dani, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Suci Utari (A1C317021)

PROGRAM STUDI PENDDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
Aspek Keuangan

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi


mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-
tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).

Perencanaan keuangan (Sundjaja dan Barlian, 2003:162) merupakan aspek


penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk
yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan:

1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas


perusahaan.
2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk
laporan keuangan proforma.

Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga
dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.

Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma,


merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba
suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun
laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu :

1. Laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan.


2. Ramalan penjualan tahun yang akan datang.

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan


ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu
mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang
tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long range
financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan
finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh
adanya aktivitas yang sangat kompleks. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:265).

Langkah-langkah dalam penyusunan rencana (Gitosudarmo dan Basri,


1999:268-269) meliputi :

a. Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan


(formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat
tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.
b. Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahan.
Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam
hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini
sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan perubahan-
perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana
keuangan dari bisnis itu.
c. Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur. Dimaksud untuk menciptakan
koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang saling berhubungan, sehingga
tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung jawab.
d. Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan
ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh
karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya flesibilitas
(keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka
pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk
diterapkan.

Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25),
neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun”.

Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan
sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering
disebut balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil
usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan
laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk
suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa
alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam
meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.

3. Peramalan Penjualan

Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan


keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan
penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau
perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk
meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa
lalu. Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada
diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36).
Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang yang
menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat
menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang
obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu
dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan tersebut.

Canvas Rencana keuangan


Sumber tulisan :

Brigham & Houston, 1999, Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Edisi Ketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Gitosudarmo dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE
Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh, M & Halim, Abdul, 2000, Analisa Laporan Keuangan. UPP AMD
YKPN, Yogjakarta.

Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kieso & Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketutuh, Jilid Pertama,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Munawir, S. 1992, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.


ASPEK PEMASARAN

A. Manajemen Pemasaran
Pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau
kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk
suatu harga. Stanton mengemukakan pasar adalah kumpulan orang yang mempunyai
keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Manajemen pemasaran di perlukan perusahaan untuk mencapai sasarannya. Tugas
pemasaran adalah menciptakan permintaan akan produk yang dihasilkan perusahaan.
Konsep-Konsep Pemasaran terdiri dari:
1. The Production Concept (Konsep Produksi)
Perusahaan yang mengadopsi konsep ini, berfikir bahwa barang maupun jasa
yang dihasilkan harus murah sehingga dapat dibuat kapan saja dan di mana saja
agar tidak terjadi masalah dalam penjualan. Secara tidak langsung, perusahaan
ini mencoba manajemen pemasaran melalui upaya penurunan biaya produksi dan
penguatan sistem distribusi. Dalam rangka menurunkan biaya produksi ke level
minimum, perusahaan akan mengandalkan sistem produksi barang dalam skala
besar. Konsep ini akan berjalan dengan baik jika permintaan melebihi stok.
Namun, pelanggan tidak selalu membeli barang atau jasa yang murah dan mudah
didapat. Ada saatnya mereka membutuhkan barang berkualitas dengan harga
yang pantas.

2. The Product Concept (Konsep Produk)


Perusahaan yang menggunakan konsep ini memercayai bahwa kualitas barang
maupun jasa yang dihasilkan perusahaan haruslah bagus sehingga mudah
menarik konsumen. Konsep manajemen pemasaran ini dapat diterima oleh
sebagian konsumen, namun yang tidak boleh dilupakan adalah kualitas yang
bagus pasti memengaruhi harga, sedangkan bagi sebagian konsumen, harga yang
murah masih menjadi tujuan utama untuk membeli barang.

3. The Selling Concept (Konsep Penjualan)


Perusahaan yang menggunakan konsep ini berpikir bahwa pelanggan tidak boleh
dibiarkan sendirian. Perusahaan harus mengarahkan konsumen dengan sebuah
teknik penjualan yang harus dipikirkan karena barang tidak dibeli tetapi barang
harus dijual. Dalam konsep manajemen pemasaran ini, perusahaan harus
memikirkan usaha penjualan untuk memengaruhi konsumen membeli
produknya. Mereka percaya bahwa dengan sistem penjualan yang baik, mereka
dapat menjual produk apa saja yang mereka tawarkan. Hal ini terkadang ada
benarnya meskipun tidak dapat diandalkan secara terus menerus. Anda dapat
meraih hati pelanggan satu kali disaat pertama promosi, tetapi dengan banyaknya
kompetitor, pelanggan akan berpindah produk di kemudian hari.

4. The Marketing Concept (Konsep Pemasaran)


Konsep pemasaran disebut juga sebagai konsep marketing. Perbedaan antara
penjualan dan pemasaran yaitu penjualan lebih menekankan pada produk yang
dijual, sedangkan pemasaran lebih tertuju kepada keinginan dan kebutuhan
konsumen. Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran menganggap
bahwa kepuasan konsumen adalah segalanya sehingga barang atau jasa yang
dihasilkan harus sesuai kebutuhan mereka. Dengan kata lain, perusahaan seperti
ini tidak membuat apa yang mereka dapat buat, tetapi membuat apa yang
konsumen inginkan. Konsep manajemen pemasaran ini terkesan modern dan
dapat bertahan dalam waktu cukup lama, namun konsep ini hanya bisa dinikmati
kalangan tertentu yang memiliki tingkat kesejahteraan lebih.

5. The Societal Marketing Concept (Konsep Pemasaran Sosial)


Konsep ini menekankan tidak hanya pada kepuasan konsumen tetapi juga
memerhatikan manfaat bagi orang lain. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan
menghasilkan mobil yang rendah bahan bakar tapi menyebabkan polusi. Hal ini
hanya membuat konsumennya puas, tetapi masyarakat tidak menerima
manfaatnya. Perusahaan dengan konsep manajemen pemasaran umum, tidak
akan menjualnya. Perusahaan dengan konsep ini percaya bahwa sebuah
kesuksesan bisnis akan dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan dan memiliki
dampak baik yang dapat diterima masyarakat umum sehingga konsep ini
memungkinkan untuk digunakan dan disukai banyak konsumen. Saat ini sudah
banyak perusahaan yang juga mempertimbangkan aspek etika, lingkungan dan
sosial atas aktivitas strategi pemasaran mereka.

Inti dari konsep penjualan adalah:

 Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang


tidak penting.
 Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai
peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian.
 Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi
pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.
Konsep pemasaran mempunyai pedoman untuk saling memberi kepuasan baik itu
bagi penjual maupun konsumen. Konsep ini percaya bahwa kunci dalam kesuksesan
bisnis yang efektif adalah menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai-
nilai yang dipegang konsumen untuk memuaskan konsumen itu sendiri. Konsep
pemasaran sangat berorientasi pada pasar yang didorong oleh konsumen. Dengan
demikian, dikarenakan tujuannya adalah laba jangka panjang, maka bisnis yang
mengaplikasikan konsep pemasaran akan menjaga hubungan baik dengan
konsumennya.

Konsep pemasaran mengandung tiga dasar pokok :

 Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan dan keinginan


pelanggan atau konsumen.
 Semua aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu (integrated marketing).
 Memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan
semaksimal mungkin pada pelanggan.

Pasar merupakan sebuah tempat untuk bertemunya penjual dan pembeli. Pasar juga
sering dikaitkan dengan tempat jual beli yang tradisional dengan cara lama.Bahkan, ada orang
yang membedakan antara supermarket dengan pasar. Konotasi pasar sebagai tempat
konvensional dan tradisional kurang tepat, karena definisi pasar sendiri cukup kuat. Pasar
memiliki fungsi yang signifikan dalam kehidupan manusia.

Berikut adalah fungsi pasar yang ada di tengah masyarakat di berbagai belahan dunia:

1. Mempertemukan pembeli dengan barang yang dibutuhkan/diinginkan.


2. Mata pencarian
3. Meningkatkan perekonomian sebuah komunitas atau negara
4. Menjaga stabilitas

Ada beberapa konsep pasar adalah sebagai berikut:

1) Konsep Pasar Monopoli

Konsep pasar monopoli terjadi saat sebuah pasar dikuasai hanya oleh satu
produsen. Kondisi ini terjadi saat sebuah perusahaan atau pihak menguasai sumber
daya atau dalam kondisi tertentu, hanya dia yang dapat menyediakan sumber daya
tertentu. Contoh dari monopoli di Indonesia adalah PLN, misalnya. PLN adalah
perusahaan listrik milik negara yang mengatur listrik di seluruh Indonesia, dan semua
masyarakat bergantung pada PLN.

2) Konsep Pasar Monopsoni

Kebalikan dari monopoli, monopsoni adalah kondisi di mana seorang konsumen


menguasai pasar. Ini terjadi dalam kondisi saat seorang pembeli memiliki daya beli
yang tinggi dan posisi tawar yang tinggi. Ini terjadi dalam kasus, salah satunya seorang
pembeli besar dan para petani. Para petani tak memiliki posisi tawar tinggi sehingga
mereka cenderung menuruti harga dari pemilik alat tukar alias konsumen.

3) Konsep Pasar Oligopoli

Konsep pasar oligopoli kurang lebih serupa dengan konsep pasar monopoli. Hanya
saja, apabila konsep pasar monopoli hanya memiliki satu penjual yang mendominasi,
pasar oligopoli memiliki beberapa penjual yang mendominasi. Penjual-penjual tersebut
memiliki modal besar dan menguasai sumber daya bersama. Penjual-penjual pun
bersaing dalam memperebutkan konsumen.

4) Konsep Pasar Oligopsoni

Pasar oligopsoni merupakan pasar yang didominasi oleh lebih dari satu konsumen
yang punya daya tawar dan daya beli tinggi. Konsepnya sama dengan monopsoni, di
mana penjual tak punya posisi tawar tinggi sehingga ‘menyerah’ pada tawaran pembeli.

5) Konsep Pasar Persaingan Sempurna

Inilah pasar yang ideal baik, bagi penjual maupun pembeli. Pasar persaingan
sempurna adalah kondisi pasar di mana pembeli dan penjual sama-sama punya posisi
tawar. Bukan hanya itu saja, konsep pasar persaingan sempurna juga memungkinkan
setiap orang untuk menjadi konsumen atau produsen, dan memilih barang yang sesuai
dengan kantong atau kebutuhan mereka. Memang di era masa kini agak sulit
mewujudkan pasar persaingan sempurna dalam konsep makro. Namun, dalam e-
commerce, sebenarnya konsep pasar ini masih bisa berlaku. Pasar persaingan sempurna
adalah pasar ideal yang adil bagi setiap pihak. Namun, dalam sebuah pemerintahan
oligarki, terkadang pasar persaingan sempurna sengaja ditiadakan.

B. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki


perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu
pasar tertentu. Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis
perbedaan para pembeli di pasar. Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary
Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-
beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap
kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut.
Syarat-Syarat Segmentasi Pasar terdiri dari:
1. Measurability (Dapat diukur)
Dapat diukur (Measurability), yaitu informasi mengenai sifatsifat pembeli yang
mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Segmen pasar harus
diukur berdasarkan nilai atau volume penjualan (yaitu jumlah pelanggan dalam
segmen ini). Riset pasar yang andal harus mampu mengidentifikasi ukuran segmen
pasar hingga tingkat akurasi yang masuk akal, sehingga ahli strategi kemudian
dapat memutuskan apakah, bagaimana, dan sejauh mana mereka harus
memfokuskan upaya mereka pada pemasaran ke segmen ini. Misalnya, jumlah
segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen
penjualan mobil Toyota Kijang.

2. Accessibility (Dapat dijangkau)


Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif. Ketika melakukan riset terhadap segmen pasar, penting untuk
mempertimbangkan bagaimana audiens dapat mengakses informasi tersebut.
Lalu, Anda juga harus mengenal kekuatan dan kemampuan departemen pemasaran
perusahaan Anda. Mungkin ada segmen yang efektif menanggapi
iklan outdoor lebih baik seperti baliho atau papan reklame. Namun ada pula
segmen yang lebih suka menanggapi informasi melalui kampanye media
sosial, iklan televisi, atau sejumlah pendekatan lainnya.

3. Actionability (Dapat ditindak lanjuti)


Segmen pasar harus memiliki nilai praktis dan harus menyediakan data
pendukung untuk posisi pemasaran atau pendekatan penjualan. Hal ini harus
menjadi hasil yang mudah diukur, ideal dalam kaitannya dengan pengukuran yang
ada dari segmen pasar sebagaimana didefinisikan oleh riset dalam mengeahui
segmen pasar.

4. Substantiality (Substansial)
Sederhananya, tidak akan ada gunanya membuang anggaran pemasaran dalam
pasar yang tidak cukup besar, atau memiliki daya beli negatif. Segmen pasar yang
layak adalah dari kelompok yang homogen dengan karakteristik yang jelas seperti
kelompok usia, latar belakang sosio-ekonomi dan persepsi merek. Hal yang
“musiman” juga penting di sini. Tidak ada ahli segmentasi pasar yang akan
merekomendasikan untuk fokus pada kelompok pelanggan yang tidak stabil yang
kemungkinan akan bubar, satu atau dua tahun.

C. Market Targeting (Target Pasar)


Target pasar adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan
perusahaan untuk membeli produk yang dijual. Singkatnya, target pasar adalah
kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen. Target pasar biasanya mempunyai
rentan umur, sifat dan karakter yang hampir sama. Dengan menerapkan target pasar,
perusahaan bisa mengembangkan posisi produk dan strategi marketing untuk setiap
target pasar yang bersangkutan. Beberapa manfaat dari target pasar, yaitu:

 Memudahkan dalam menyesuaikan produk dan strategi marketing mix (bauran


pemasaran) yang dijalankan dengan target pasar.
 Mengembangkan posisi produk dan strategi marketing mix (bauran
pemasaran).
 Dengan melakukan identifikasi bagian pasar yang bisa dilayani secara efektif,
perusahaan dapat berada dalam posisi yang lebih baik.
 Mengantisipasi adanya persaingan.
 Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas secara efisien dan
efektif.
 Membidik peluang pasar yang lebih luas.
 Menempatkan gagasan pemasaran dengan lebih jelas
 Mengatur produk menjadi lebih baik.
 Menemukan dan membandingkan kesempatan pasar.
 Mengelompokkan budget yang dimiliki secara tepat.
 Menciptakan daya tarik di bidang pemasaran.
 Perusahaan akan berada pada posisi yang lebih baik.
Didalam target pasar, ada namanya strategi target pasar yaitu:
1. Undifferentiated Marketing (Strategi yang Tidak Membeda-bedakan Pasar)
Undifferentiated marketing merupakan suatu usaha perusahaan yang dilakukan
dengan jalan meninjau pasar secara keseluruhan dan memusatkan pada kemasan
– kemasan barang dalam rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Penggunaan strategi target pasar dengan undifferentiated marketing ini
didasarkan pada adanya penghematan ongkos – ongkos, baik dalam bidang
pemasaran maupun ongkos-ongkos perusahaan pada umumnya.

2. Differentiated Marketing (Strategi yang Membeda-bedakan Pasar)


Differentiated marketing adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan dalam
rangka mengidentifikasi kelompok – kelompok pembeli tertentu dengan
membagi pasar dalam dua kelompok atau lebih.Untuk hal ini, perusahaan harus
membuat produk yang berbeda – beda untuk masing – masing segmen pasar yang
ada. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan barang dan jasa,
serta untuk mendapat kedudukan yang kuat di setiap segmen pasarnya.

3. Concentrated Marketing (Strategi yang Terkonsentrasi)


Concentrated marketing merupakan suatu usaha perusahaan yang dilakukan
untuk memusatkan pemasaran produk – produknya pada satu atau beberapa
kelompok pembeli yang dianggap potensial saja. Tujuan strategi target
pasar concentrated marketing adalah agar dapat memusatkan pemasaran pada
segmen pasar yang dilayaninya saja. Dengan begitu, perusahaan dapat
memperoleh penghematan dalam operasi pemasaran, karena adanya spesialisasi
dalam hal produk, harga, promosi, dan distribusi.

D. Positioning Product (Memposisikan Produk)


Positioning adalah memposisikan produk dalam pikiran konsumen, atau dengan
kata lain, apa yang seseorang inginkan dari konsumen ketika memikirkan tentang
produk/barang/jasa/mereknya. Positioning merupakan langkah “terakhir” dalam
strategi pemasaran (STP: Segmentation, Targeting, Positioning). Pada segmentasi, kita
sudah membahas bagaimana membagi pasar ke dalam segmen-segmen; pada targeting,
kita sudah membahas cara memilih target market berdasarkan fitur manfaat dan
segmen-segmen yang ada; lalu yang terakhir, positioning adalah bagaimana cara
mempengaruhi target market agar melakukan apa yang anda inginkan (membeli
produk, menyumbang, mengunjungi website tertentu, dll). Positioning terjadi dalam
pikiran konsumen, oleh karena itu pemasar dapat mengubah pikiran konsumen dengan
membuat klaim dan mendukung klaim tersebut dengan alasan yang kredibel
atau Reason To Believe (RTB). Ini adalah konsep model lima kotak positioning (five
box positioning model).

E. Barang Konsumsi
Menurut tujuan pemakaiannya, barang konsumsi dibagi menjadi:

1. Convinience Goods
Jenis klasifikasi Barang Konsumen yang satu ini disebut Convenience Goods, yang
merupakan barang yang sering dibeli, dibutuhkan segera, serta hanya membutuhkan
sedikit upaya dalam melakukan pembandingan atau pembeliannya. Contohnya
adalah sabun, permen, pasta gigi, dan lain-lain.
2. Shopping Goods
Shopping Goods merupakan barang yang dalam proses pemilihan serta
pembeliannya selalu dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai macam pilihan
yang tersedia. Pada umumnya, kriteria perbandingannya adalah kualitas barang,
harga, dan model dari masing-masing barang. Yang termasuk ke dalam Shopping
Goods ini salah satunya adalah pakaian, alat rumah tangga serta furniture.
3. Speciality Goods
Jenis Barang Konsumen atau Consumer Goods yang satu ini adalah barang
yang memiliki karakteristik dan ciri khas merek yang unik, dimana
sekelompok konsumen akan bersedia untuk melakukan upaya khusus demi
membelinya. Karakteristik khusus ini meliputi merek yang unik, model,
ataupun hal lainnya yang membuat pembeli ingin melakukan usaha apapun
untuk membelinya. Contoh dari barang jenis ini adalah mobil mewah,
peralatan fotografi, pakaian mewah, dan lain sebagainya yang biasanya
bernilai fantastis.
4. Unsought Goods (Barang yang tidak dicari)
Yang terakhir yaitu ada Unsought Goods atau disebut juga sebagai Barang
yang Tidak Dicari. Jenis atau klasifikasi barang ini merupakan barang yang
jarang dicari oleh konsumen atau bahkan barang ini tidak diketahui oleh
konsumen. Salah satu contohnya adalah batu nisan.

Menurut tingkat kecepatan konsumsi,barang konsumsi dibagi menjadi:


1. Durable Goods (Barang Tahan Lama)
Barang Tahan Lama adalah barang berwujud yang pada umumnya dapat
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Dengan kata lain, umur
ekonomisnya apabila dengan pemakaian normal berkisar antara satu tahun
atau bahkan lebih. Contoh dari Barang Tahan Lama, seperti mobil, TV,
Laptop, dan lain sebagainya yang dapat digunakan berulang kali dalam jangka
waktu lama tanpa perlu membeli yang baru. Pada umumnya jenis Barang
Tahan Lama membutuhkan pelayanan yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan Barang Tidak Tahan Lama, membutuhkan personal selling,
memberikan keuntungan yang lebih besar serta membutuhkan jaminan atau
garansi tertentu dari setiap penjualnya.

2. Non Durable Goods (Barang Tidak Tahan Lama)


Barang tidak tahan lama merupakan barang berwujud yang pada umumnya
akan habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan
kata lain, umur ekonomisnya jika dalam kondisi pemakaian normal kurang
dari 1 tahun. Contoh untuk barang tidak tahan lama, seperti minuman,
makanan, sabun, gula, garam, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan barang
jenis ini biasanya dikonsumsi dengan cepat dan frekuensi pembeliannya juga
sering, maka strategi yang paling tepat untuk menjualnya adalah dengan
menyediakan produk tersebut di banyak lokasi dengan menetapkan markup
yang kecil, serta menciptakan referensi bagi konsumen untuk mencoba dan
membeli melalui marketing atau kegiatan pemasaran.

Di dalam barang konsumsi, ada namanya barang industry yang digunakan yaitu:
1. Bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk, bahan
tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan
bagian terbesar dari bentuk barang).
2. Komponen dan bahan setengah jadi
Barang setengah jadi adalah produk yang digunakan untuk menghasilkan
produk akhir yang baik atau barang jadi. Barang-barang ini dijual antara
industri untuk dijual kembali atau produksi barang-barang lainnya. Salah satu
contoh barang setengah jadi adalah garam, produk yang dikonsumsi langsung
tetapi juga digunakan untuk memproduksi produk makanan.
3. Perlengakapan operasi
Barang yang dapat membantu kelancaran proses produksi atau kegiatan
perusahaan yanglain
4. Instalasi
Alat produksi utama bagi suatu erusahaan yang dapat digunakan untuk
jangka waktuyang lama
5. Alat bantu lainnya
Alat yang digunakan untuk menunjang jalannya proses produksi perusahaan

F. Marketing Opportunities
1. Pengembangan Intensif
Pengembangan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang belum
menggali sepenuhnyakesempatan yang terdapat pada produk dan
pasarnya yang sekarangPengembangan intensif dapat digolongkan sebagai
berikut :
a. Penetrasi Pasar
Usaha peningkatan penjualan produk sekarang di pasar yang
sekarang melalui usahapemasaran yang agresif.
b. Pengembangan pasar
Cara yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualan
dengan jalan mencaridaerah pemasaran yang baru.
c. Pengembangan Produk
Usaha peningkatan penjualan dengan cara mengembangkan produk
dengan lebih baikuntuk pasar yang dikuasai sekarang.
d. Diversifikasi produk
Peningkatan penjuualan dilakukan dengan cara membuat berbagai
jenis produk untukdi kembangkan ke dalam pasar yang baru

2. Pengembangan Integratif
Jenis pengembangan ini digunakan untuk perusahaan yang industri
dasarnya mempunyaimasa depan yang cerah dan dapat menaikkan
profitabilitas, efisiensi atau pengawasannyadengan cara bergerak ke muka,
ke belakang maupun horizontal dalam industry:
a. Integrasi ke muka
Berusaha memiliki atau meningkatkan control atas system distribusi
produk.
b. Integrasi ke belakang
Usaha untuk memilih atau meningkatkan control atas system
pelayanan pemasok.
c. Integrasi horizontal
Usaha untuk meningkatkan control atas perusahaan saingan

3. Pengembangan Diversifikasi
Pengembangan ini dilaksanakan jika system pemasaran ini tidak
banyak menunjukkantambahan kesempatan untuk pertumbuhan, juga
kesempatan di luar system pemasaraninti yang lebih baik
Pengembangan diversifikasi dibagi atas :
a. Diversifikasi konsentris
Usaha untuk menambah produk baru yang mempunyai energy
teknologis denganjajaran produk yang ada.
b. Diversifikasi Horizontal
Usaha untuk menambah produk baru yang dapat menarik
pelanggan, meskipunproduk itu tidak mempunyai hubungan dengan
jajaran prooduk yang ada.
c. Diversifikasi Konglomerat
d. Usaha untuk menambah produk baru yang akan dijual untuk
golongan pembeli barudengan maksud untuk menjaga stabilitas
penjualan

G. Pemasaran

Kotler merupakan seorang American marketing author, consultant, and professor,


mendefinisikan marketing atau pemasaran sebagai aktivitas sosial dan sebuah
pengaturan yang dilakukan oleh perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan
untuk mendapatkan tujuan mereka dengan jalan membuat produk dan menukarkannya
dengan besaran nominal tertentu ke pihak lain. - (Kotler).

Adapun tujuan rencana pemasaran diantaranya yaitu:

 Mengetahui dan memperbanyak informasi perubahan pasar dan kompetitor


 Menciptakan hubungan dan jaringan kerja yang lebih luas dengan organisasi-
organisasi lain
 Sebagai bentuk penyesuaian bisnis
 Meningkatkan keuntungan dengan usaha yang efisien dan efektif.

Fungsi Perencanaan Pemasaran:

1. Orientasi ke masa depan


2. Koordinasi keputusan
3. Menentukan tujuan organisasional

Analisa Lingkungan yg Perlu diperhatikan:

1. Perekonomian
2. Kebudayaan
3. Teknologi
4. Permintaan
5. Hukum
6. Persaingan
7. Bahan Baku
8. Sumber Daya Financial
9. Manajemen
10. Pemasok
11. Sasaran/ Tujuan

Adapun tujuan rencana pemasaran diantaranya yaitu:

1. Mengetahui dan memperbanyak informasi perubahan pasar dan kompetitor


2. Menciptakan hubungan dan jaringan kerja yang lebih luas dengan organisasi-
organisasi lain
3. Sebagai bentuk penyesuaian bisnis
4. Meningkatkan keuntungan dengan usaha yang efisien dan efektif.

Manfaat dari dibuatnya rencana pemasaran yaitu :

1. Untuk mencapai koordinasi aktivitas pemasaran yang lebih baik

2. Bisa mengidentifikasi sejauh mana perkembangan perusahaan


3. Menjadi acuan bagaimana perusahaan harus berubah

4. Bisa menjadi alat untuk menghindari konflik tentang bagaimana perusahaan


harus bergerak

5. Bisa menjadi sumber informasi bagaimana kebijakan perusahaan harus dibuat


atau diperbarui

6. Menjadi acuan agar manajer bergerak dan berpikir ke arah yang lebih sistematis

Selain itu, rencana pemasaran juga memberikan keuntungan lain bagi bisnis,
diantaranya yaitu:

1. Memberikan kejelasan siapa target market. Lebih mudah untuk menemukan


klien dan pelanggan jika tahu siapa mereka.

2. Membantu membuat pesan pemasaran yang akan memberikan hasil.


Pemasaran adalah mengenai mengetahui apa yang dapat dilakukan produk
atau layanan untuk membantu target pasar. Pesan perlu berbicara langsung
dengan pasar.

3. Menyediakan fokus dan arah. Email, media sosial, periklanan, blog tamu,
surat langsung, publisitas, dan seterusnya. Dengan begitu banyak pilihan
pemasaran, perlu sebuah rencana untuk menentukan tindakan terbaik untuk
bisnis.

Berikut ini beberapa langkah cara menyusun rencana pemasaran diantaranya yaitu:

1. Melakukan Analisis Situasi

Dengan adanya analisis SWOT maka manajer pemasaran perusahaan bisa


membuat memetakan bagaimana peluang dan permasalahan yang mungkin
muncul di pasar serta apa kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran.

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran


Setelah melakukan analisis SWOT, rencana pemasaran dilanjutkan dengan
menetapkan sasaran atau target pemasaran. Misalnya dengan mengidentifikasi
siapa saja yang memerlukan produk tersebut dan kemana produk tersebut harus
dipasarkan, sehingga ketika sudah mengetahui kearah mana pemasaran dilakukan
bisa dilakukan penyusunan strategi untuk mencapai target tersebut. Strategi
pemasaran penting dilakukan untuk meminimalkan anggaran dan effort yang
diperlukan untuk promosi tapi dengan keuntungan yang maksimal.

3. Menyusun Strategi dan Program

Strategi dan program dibuat berdasarkan tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Strategi ini merupakan tindakan jangka panjang dan dibuat sebagai
rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi dan untuk mendukung
strategi tersebut dibuat program atau tindakan jangka pendek secara
berkesinambungan.
Canvas Rencana Pemasaran
ASPEK PRODUKSI

A. Pengertian Perencanaan Produksi

Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan


(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa, modal,
tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).Perencanaan
produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi
oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan
produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam
penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya
optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk
pelaksanaan proses produksi tersebut.

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada
waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu (Noviyasari, 2013).
Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat
membutuhkan aktivitas perencanaan.

Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya


mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk
mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-
usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
direncanakan.

B. Perencanaan Produksi

Menurut Sukaria Simulingga (2013) perencanaan produksi meliputi:

a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh


pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
b. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk yang diproduksi.
c. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar
(bought-out items) dan bahan baku.
d. Menjadwalkan proses operasi setiap order pada stasiun kerja terkait.
e. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada para pemesan.

Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk


agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen teras
(top management) dan manufaktur. Di samping itu juga, perencanaan produksi
merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk produksi..

C. Fungsi dan Tujuan Manajeman Produksi

Beberapa fungsi lain perencanan produksi adalah :

1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa rencana


strategis perusahaan
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
startegis
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.

Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali


perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat
luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan
pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang
disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang
ditetapkan. Tujuan perencanan produiksi menurut Amri, Trisna & Harahap (2007),
adalah:
1. Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas prduksi yaitu sebaga
referensi perencanaan lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam
jadwal induk produksi.
2. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaansumber
dayadapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.
3. Meredam ( stabilisasi ) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi
permintaan.

Agar manajemen teras dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa


harus rinci, maka perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau
famili (agregat). Satuan unit yang dipakai dalam perencanaanproduksi bervariasi dari
satu pabrik ke pabrik lain. Hal ini bergantung dari jenis produk seperti : ton, liter, kubik,
jam mesin atau jam orang.Jika satuan menitsudah ditetapkan maka faktor konversi
harus ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan deperatemen lainnya seperti
departemen pemasaran dan akuntansi. Satuan unit di atas harus dikonversikan dalam
bentuk satuan rupiah. Disamping menjaga faktor konversi diperlukan untuk
menterjemahkan perencanaan produksi ke jadwal produksi induk produksi (Djamal &
Azizi, 2015).

D. Aspek-Aspek Manajemen Produksi


Aspek-aspek manajemen produksi terdiri dari:
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi mempunyai tujuan agar dilakukanya persiapan yang
sistematis bagi produksi yang akan dijalankan.
Adapun keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi :
a. Jenis barang yang diproduksi
b. Kualitas barang
c. Jumlah barang, dan
d. Bahan baku
2. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi mempunyai tujuan agar mencapai hasil yang maksimal
dengan biaya seoptimal mungkin.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pengendalian produksi antara lain :
a. Menyusun perencanaan
b. Membuat jadwal kerja
c. Merencanakan kepada siapa barang akan dipasarkan
3. Pengawasan Produksi
Pengendalian produksi mempunyai tujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pengawasan produksi antara lain :
a. Menetapkan kualitas barang
b. Menetapkan standar barang
c. Pelaksanaan produksi tepat waktu

E. Penentuan Lokasi Perusahaan


Terdapat 2 kriteria dalam menentukan lokasi produksi, yaitu:
1. Kriteria subyektif, keputusan lokasi produksi berdasarkan pertimbangan
subyektif pemilik perusahaan dimana keputusan subyektif ini akan sangat
membantu tercapainya keberhasilan dalam bisnis sekiranya keputusan
subyektif ini didukung oleh berbagai faktor yang memperkuat keputusan
subjektif.
2. Kriteria obyektif, mempertimbangkan berbagai faktor yang akan mendukung
tercapainya keberhasilan. Seperti regulasi pemerintah seputar bisnis yang
dijalankan, budaya masyarakat, akses terhadap pasar dan pemasok, tingkat
persaingan, akses transportasi dan lain-lain.

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Lokasi Kerja:


1. Biaya ruang kerja
Biaya untuk membeli ruang kerja dapat berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain
tergantung dari letak tanah.
2. Ketersediaan dan biaya tenaga kerja
Perusahaa dapat memilih lokasi dimana terdapat banyak tenaga kerja dengan
keahlian khusus yang diperlukan. Biaya tenaga kerja sangat bervariasi
tergantung dari lokasi perusahaan.
3. Insentif pajak
Insentif pajak diberikan untuk menambah lapangan kerja dan memperbaiki
kondisi ekonomi di daerah-daerah yang menawarkan kridit pajak.
4. Sumber permintaan
Biaya trasportasi dan jasa produk dapat dikurangi dengan memproduksi di
lokasi yang dekat sumber permintaan dari konsumen.
5. Akses trasportasi
Perusahaan lebih memilih lokasi dekat sumber utama transportasi agar para
konsumen lebih mudah mengakses perusahaan.
Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang,
biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti
ekspansi, pembelian mesin. Proses peramalan telah memberikan informasi mengenai
besarnya permintaan akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah
membuat rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua permintaan dari
hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang dimiliki tidak
mencukupi. Pada dasarnya perencanaan produksi adalah upaya menjabarkan hasil
peramalan menjadi rencana produksi yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal
rencana produksi Banyak metode yang dapat dilakukan untuk maksud tersebut, salah
satunya adalah perencanaan agregat yang akan dijelaskan pada buku ini.

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan


produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian
yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat
mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode
tertentu.Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk
mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas.
Canvas Rencana Produksi

Sumber tulisan :

Noviyasari, C. (2013). Simulasi Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Pada


Perusahaan Manufaktur. JAMIKA-Jurnal Manajemen Informatika UNIKOM,
2.

Amri, A., Trisna, T., & Harahap, E. N. (2017). Perencanaan Pengendalian Produksi Air
Minum Dalam Kemasan Menggunakan Metode Aggregate
Planning. MIEJ, 1(1).

Djamal, N., & Azizi, R. (2015). Identifikasi dan Rencana Perbaikan Penyebab Delay
Produksi Melting Proses dengan Konsep Fault Tree Analysis (FTA) di PT.
XYZ. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 1(1).
Aspek SDM dan Organisasi

Sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber
daya manusia.
Peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab Departemen sumber daya manusia adalah:
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan
yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu
faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,
departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment


Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan
sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan
yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga
spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection


Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat
dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu
dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup
/ cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan
penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi
standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih
untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses
seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu
pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and
protection

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi
yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga
kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat
tetap maksimal dari waktu ke waktu
Peranan sumber daya manusia dalam berorganisasi sangatlah penting karena
sumberdaya manusia ini sebagai pengelola system, agar system ini tetap berjalan tentu
dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan,
pengembangan , dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan
manejemen sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan vital.
SDM merupakan aset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya
tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya. SDM dalam organisasi harus
senantiasa berorientasi terhadap visi,misi,tujuan,dan sasaran organisasi dimana dia
berada di dalamnya. Untuk mencapai visi,misi,tujuan tersebut tentu manusia harus
memiliki nilai kompetensi dan karekteristik, ada lima nilai karekter dan kompetensi
yaitu :
1. Motivasi
2. Sikap atau ciri bawaan
3. Konsep diri
4. pengetahuan
5. Skills
Dan sekurang-kurangnya SDM harus menyesuaikan diri dengan tuntutan global yang
cenderung bersifat tanpa batas.
Ada 4 peran yang harus dimiliki oleh SDM dalam menghadapi tuntutan atau tantangan
global:
1. Melakukan analisis jabatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3. Menyeleksi tenaga kerja
4. Memperhatikan atau menata gaji dan upah karyawan.
Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya
manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya
harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan,
motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya
manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu
peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun
modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun
tanpa sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak bermakna.
Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah
tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi
agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam
organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran
organisasi di mana dia berada di dalamnya.
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus
mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi ada lima karakteristik
kompentensi yaitu:
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan- keinginan
yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang
mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten
terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada
bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang
paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan
pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik
dan mental tertentu.

Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron
dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu
sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi
yang semakin komppetitive. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi
dan merespon perubahan tersebut, ada empat strategi utama untuk melakukan
perubahan, yaitu dengan melakukan:

1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan


2. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan
bertindak.
3. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan
networking.
4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Dengan stategi tesebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam
organisasi akan melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global
yang cenderung bersifat tanpa batas.
Ada empat peran baru yang mesti dijalankan oleh manajemen sumber daya
manusia dalam menghadapi sejumlah tantangan global, yaitu:
Human Cafital Steward
Knowledge Facilitator
Relationship Builder
Rapid Deployment Specialist

Ada beberapa peran SDM dalam Perumusan Strategi yaitu:


1. MSDM dapat memainkan peran sebagai pengamatan lingkungan.
2. SDM adalah suatu posisi yang unik untuk memasok inteligensi bersaing yang
mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan strategic.
3. SDM juga berpartisipasi dalam proses formulasi strategi dengan mensuply
informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
4. Kekuatan dan kelemahan sdm memiliki satu efek pada kelangsungan hidup dari
pilihan strategik perusahaan.

SDM diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang


dirancang untuk menciptakan sebuah kultur perusahaan yang mencapai :
1. Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit
bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada
mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbali keunggulan individu dan unit.
2. Doronglah sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir
inovatif di kalangan karyawan
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang
saham.

Secara umum, proses pengembangan organisasi diawali dengan kegiatan membuat


struktur organisasi, diikuti dengan kegiatan malakukan analisa jabatan dan job
description, membuat perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning) dan
dilanjutkan dengan proses penghitungan analisa beban kerja (work load analysis).
Selanjutnya, proses pengembangan (people development) diawali dengan kegiatan
melakukan analisa kompetensi yang dibutuhkan organisasi, diikuti dengan proses
pemetaan potensi yang dimiliki karyawan, membuat perencanaan karir, dan dilanjutkan
dengan program pelatihan dan pengembangan.
Adapun pola yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi sumber daya
manusia organisasi didalam organisasi antara lain :
 Manajer lini menangani aktivitas sumber daya manusia (strategik dan
manajerial), sementara administrasi sumber daya manusia ditangani oleh
pimpinan unit teknis operasional.
 Manajer lini dan Biro kepegawaian/ sumber daya manusia saling berbagi
tanggung jawab dan kegiatan, dalam kontek manajer lini sebagai pemilik dan
sumber daya manusia sebagai konsultan.
 Departemen sumber daya manusia berperan dalam melatih manajer dalam
praktik-praktik sumber daya manusia dan meningkatkan kesadaran para
manajer berhubungan dengan HR concerns

Perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah


tertentu berkaitan dengan aktivitas. Perencanaan sumber daya manusia menuju
organisasi modern. Langkah-langkah tersebut meliputi :
1. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun
persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis
masa depan.
2. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia.
3. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat
memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya
manusia.
4. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan. Keempat tahap
tersebut dapat diimplementasikan pada pencapaian tujuan jangka pendek
(kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun jangka
panjang (lebih dari tiga tahun).

Teknik perencanaan sumber daya manusia yang meliputi tahap :


1. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional.
2. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber daya
manusia saat ini dan masa depan.
3. Erencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain.
4. Utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback
bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam
merencanakan sumber daya manusia adalah dengan actiondriven, yang
memudahkan organisasi untuk menfokuskan bagian tertentu dengan lebih
akurat atau skill-need, daripada melakukan perhitungan numerik dengan angka
yang besar untuk seluruh bagian organisasi. Perencanaan sumber daya manusia
umumnya dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model MSDM meski
pada praktiknya tidak selalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan
sumber daya manusia merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan
“strategik,” implikasinya menjadi tidak sama dengan “manpower planning”
meski tekniknya mencakup hal yang sama. Manpower planning
menggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya forecasting apakah ada
ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan
penyesuaian kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara aspek-aspek
perencanaan sumber daya manusia terhadap pengembangan bisnis sebaiknya
memastikan bahwa kebutuhan perencanaan sumber daya manusia harus dilihat
sebagai suatu tanggung jawab lini.
Canvas Rencana SDM dan Organisasi

Anda mungkin juga menyukai