Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS FILM “TAARE ZAMEEN PAR

(PSIKOLOGI PENDIDIKAN)

DISUSUN OLEH:

SUCI UTARI (A1C317021)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
ANALISIS FILM “TAARE ZAMEEN PAR”

Setiap anak itu berbeda-beda, masing-masing memiliki karakteristik dan potensi yang
berbeda-beda pula. Setiap anak memiliki cara mereka sendiri dalam memahami sesuatu hal, dalam
menyerap informasi dan juga dalam mendapatkan suatu ilmu. Dan tugas seorang gurulah untuk
membimbing mereka, mengarahkan mereka, dan memberikan layanan pendidikan sesuai dengan
kebutuhannya. Begitu juga dengan anak kebutuhan khusus “disleksia” mereka memiliki potensi
luar biasa salah satunya dalam bidang seni. Inilah yang ingin digambarkan dalam film “Taare
Zameen Par”.

Lahir dan bersekolah dalam lingkungan yang menganggap dan kepandaian adalah terukur
melalui angka-angka, Ishaan Awasthi (diperankan oleh Darsheet Safary) merasa ia menjadi
pembandingan bagi kakanya yang super genius, Yohan. Sang kakak menjuarai semua mata
pelajaran seperti Aljabra, Geometri, Sejarah, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia dan Biologi terkecuali
bahasa Hindi (juara 2 dikelasnya). Tokoh Ishaan mengalami dyslexia yakni kesulitan belajar dalam
hal membaca dan menulis ataupun mengenali huruf, dia melihat huruf-huruf seakan-akan menari
dan dalam posisi terbalik, kalau di pantulkan di cermin baru bisa terbaca tulisannya, dia bukan
anak yang tidak normal, tetapi anak yang memiliki kebutuhan khusus, artinya dia memerlukan
perlakuan dan sesuatu yang khusus dalam belajarnya, dia membutuhkan perhatian, pengertian dan
kasih sayang dari orang-orang dikehidupannya. Akibat hal tersebut maka dampaknya dia menjadi
malas belajar dan suka membolos, sebab tidak ada yang memahami keadaan dia, maka hal itu
menjadi pelariannya untuk menghadapi perasaannya, yang tidak di mengerti orang lain. Seolah-
olah di mata orang lain dia anak yang bodoh dan pemalas. Padahal jika kita perhatikan dia
mempunyai imajinasi yang sangat tinggi dan memiliki kemampuan dalam melihat dunia yang
tidak di miliki orang lain, hal ini bisa kita lihat dari hasil lukisannya yang begitu mempunyai nilai
seni yang tinggi.

Kesulitan ini dapat di atasi dengan bimbingan dan kasih sayang baik orang tua, guru-guru,
dan orang-orang di sekitarnya. Namun sayang dalam film itu orang tua Ishaan tidak mengerti
keadaannya, ibunya cukup perhatian namun belum mampu memahami kondisi sebenanya yang di
alami Ishaan, di sisi lain guru-guru Ishaan beranggapan bahwa Ishaan adalah anak idiot, bodoh,
pemalas dan keterbelakangn mental. Sehingga mereka semua tidak suka dengan perilaku Ishaan
di kelas dan malah menyarankan untuk di masukkan ke sekolah Luar Biasa.
Teori pembelajaran guru-guru Ishaan dalam mengajar beragam. Dalam ilmu psikologi
pendidikan ada teori behaviorisme, kognitif, dan kontruksivisme, dalam film ini kebanyakan dari
guru guru Ishaan menggunkan teori belajar behaviorisme dan kognitif yang tidak cocok bagi
keadaan atau kondisi Ishaan yang mengalami dyslexia tersebut, namun ada satu guru yang paham
dan menyadari kondisi Ishaan yang bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) dan dia dalam
pembelajaran menggunakan teori kontruksivisme atau teori membangun menurut Vygosky, yakni
dengan cara Scaffolding melakukan pendekatan-pendekatan bertahap, dengan usaha mendatangi
keluarga nya dan berusaha memecahkan permasalahan yang di alami Ishaan, dia membimbing
Ishaan, memberi motivasi, dorongan, kebebasan, memberikan kasih sayang dan kelembutan,
mengajari menulis, membaca dan menghitung dengan metode yang bisa di terima oleh Ishaan
dengan kondisinya yang seperti itu, dan akhirnya dia behasil membuat muridnya tersebut mampu
mengatasi kondisinya dan akhirnya dia menjadi anak yang pintar.
Multiple intellegensi yang di miliki Ishaan adalah kecerdasan spasial atau visual,
kecerdasan ini biasanya mampu berimajinasi mental dengan baik dan mampu
menggambarkan/menciptakan kembali suatu grapis, orang orang seperti ini mampu berpikir
beberapa dimensi artinya mampu menciptakan kembali dunia visual atau penglihatan pandangan,
kecerdasan ini salah satunya dapat ditemukan pada pelukis seperti Ishaan yang pandai melukis dan
menghasilkan lukisan yang luar biasa, sehingga dia berhasil memenangkan lomba melukis di
sekolahnya. Namun tampaknya dia ini juga memiliki kecerdasan tubuh atau kinestetik, karena dia
bisa melakukan gerakan seperti michael jackson pada film tersebut.
Hikmah yang dapat di ambil pelajaran dari film Taare Zameen Par tersebut banyak sekali,
karena memang film ini sangat inspiratif sekali, khususnya dalam dunia pendidikan, di antara
hikmah yang dapat di ambil adalah bahwa setiap anak itu memiliki kelebihan masing masing,
mempunyai kecerdasan tersendiri yang mungkin tidak bisa di pahami oleh orang lain, dari film ini
betapa penting arti dari sebuah pengertian orang tua sebagai pendidik di kalangan keluarga dan
bagi guru sebagai pendidik di sekolah, sangat penting bagi orang tua untuk memperhatikan kondisi
anaknya, memahami keinginannya dan memberi kasih sayang serta kelembutan sikap kepada anak,
dan bersikap pola asuh demokratis bukan otoritatif
Dan bagi guru sangat penting memahami karakter dan permasalahan murid, karena begitu
beragam murid yang dihadapi seorang guru, dengan begitu bisa sebagai bahan untuk memberikan
metode pembelajaran yang tepat bagi anak anak, bukan sebaliknya guru tidak boleh egois, tidak
boleh selalu berteori kognitif, kasar, ganas, keras, otoriter, acuh tal acuh yang pada akhirnya
membuat anak takut, hilangnya percaya diri, hilangnya motivasi, frustasi, depresi, sedih dan
menjadi pemurung dan pendiam, mental anak menjadi terganggu. Sangat bagus di ambil pelajaran
bagi calon seorang guru bagaimana seorang guru harus bisa mendidik anak didik dengan penuh
tanggung jawab dan membantu anak didik menemukan jati diri dan kesuksesannya, terakhir bahwa
kita tidak boleh menganggap remeh orang lain, karena suatu saat bisa jadi orang yang kita
remehkan lebih sukses daripada kita, bahkan lebih baik dari kita, jangan terlalu cepat menilai orang
lain, jangan sombong, jangan merasa hebat dan lebih pintar dari orang lain, sebab takdir Allah
tiada yang tahu, teruslah berprasangka baik, peduli dengan murid, dengan orang lain, dengan
orang-orang disekitar, saling mambantu kesulitan orang lain, saling memahami perasaan orang
lain, dan jangan suka membully orang lain.

Anda mungkin juga menyukai