Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Nuryatul Imanah

NIM : 210412624053

ANALISIS FILM “Every Child is SpeciaL”

1.Tokoh :

1. Ishaan Awasthi
2. Ram Shankar Nikumbh
3. Maya Awasthi ( mama )
4. Nandkishore Awasti ( papa )
5. Yohan Awasthi
6. Rajan

Karakteristik Tokoh :

1. Ishaan Awasthi
Memiliki sifat yang baik, pandai, menderita dislexia, penyayag kepada teman, tidak
pantang menyerah ( rasa semangat yang tinggi )
2. Ram Shankar Nikumbh
Memiliki sifat yang sangat baik,penyabar, penyayang, suka membantu proses belajar
anak yang berkebutuhan khusus,rasa empati yang tinggi.
3. Maya Awasthi ( mama )
Memiliki sifat sosok ibu yang sabar , tabah, kuat penyayang dalam mendidik anak, patuh
terhadap suami.
4. Nandkishore Awasti ( papa )
Memiliki sifat sosok ayah yang keras dalam mendidik anak, mementingkan kemauan
sendiri tanpa memikirkan akibat bagi orang lain, tidak bisa menerima saran / pendapat
dari orang lain.
5. Yohan Awasthi
Memiliki sifat sosok anak yang cerdas, penurut, penyayang serta baik
6. Rajan
Memiliki sifat sosok teman yang baik, pintar dan penyayang

Alur Ceriita :

Film ini bercerita tentang anak berkebutuhan khusus bernama Ishaan Awasthi. Ishaan
adalah seorang anak berusia 8 tahun dan tidak menyukai sekolah. Baik di sekolah maupun
dirumah Ishaan selalu mendapatkan labeling negatif oleh guru dan lingkungannya seperti,
nakal, bodoh, idiot, dsb. Ishan selalu melakukan kesalahan yang serupa baik dalam menulis
maupun berhitung. Ibunya sering merasa sedih dengan keadaan ini, karena anak-anak
seusianya dapat melakukan hal-hal itu dengan sangat mudah, sedangkan Ishan sangat sulit
untuk melakukannya. Tetapi di sisi lain, Ishaan mempunyai kelebihan yaitu seni. Daya imajinasi
Ishaan sangat bagus sehingga bisa menghasilkan lukisan yang luar biasa. Kelebihan ini yang
tidak tampak oleh orang lain. Keluarganya mengetahui bakat Ishaan ini tapi tidak
menganggapnya sebagai suatu kelebihan.

Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi Ishaan itulah ayahnya bermaksud


mengirimnya ke sekolah berasrama. Ishaan menganggap bahwa sekolah di asrama merupakan
hukuman orang tua terhadap anak-anak yang nakal dan tidak mau menurut.Suasana kelas dan
asrama yang tidak menyenangkan membuat Ishaan semakin frustasi, semua guru menyebutnya
bodoh dan Ishaan menerima berbagai hukuman karena tidak mampu mengikuti pelajaran
dengan baik. Keadaan ini semakin membuat Ishaan tertekan dan akhirnya menjadi pendiam
dan penyendiri. Keadaan ini terus berlangsung hingga akhirnya datanglah guru seni pengganti
yang bernama Ram Shankar Nikumbh.

Guru baru ini mempunyai metode mengajar yang sangat berbeda dengan guru-guru
yang ada disekolah tersebut. Hal ini membuat Nikumbh sangat disukai oleh para siswa, tapi
tidak oleh Ishaan. Sampai pada suatu waktu ketika Nikumbh sedang berkumpul di ruang guru
dan para guru membicarakan tentang Ishaan bahwa Ishaan adalah anak bodoh yang tidak bisa
menulis dan membaca. Terdorong oleh rasa ingin tahu Nikumbh lalu melihat semua buku tulis
Ishaan dan akhirnya ia menyadari bahwa Ishaan ternyata mengalami Dyslexia. Oleh sebab itu,
Dia membuat orang tua dan guru lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal,
tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat sendiri. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan,
Nikumbh berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam
mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang, serta mau
kembali aktif dalam menuangkan imajinasinya dalam lukisan-lukisan yang selama ini menjadi
dunianya. Hingga akhirnya Ishaan dapat membaca, menulis dan berhitung, bahkan Ishaan
akhirnya memenangkan lomba melukis yang diadakan di sekolahnya.

Pelajaran yang dapat di ambil :

Orang tua merupakan tokoh utama dalam membimbing dan mengajari, serta berperan
sebagai pihak yang mengontrol semua urusan anak. Kurangnya peran keterlibatan ayah dalam
membimbing anak-anaknya. Dan sibuk dengan urusan pekerjaan dan memiliki harapan yang
tinggi untuk kedua anaknya serta sosok ayah sebagai sosok pribadi yang mengedepankan
komunikasi satu arah, kurang mendengarkan pendapat orang lain dan ringan tangan. Sikap
semacam inilah yang menyebabkan anggota keluarganya yang lain seperti kurang dapat
mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka inginkan.
Pelajaran yang dapat di ambil yaitu sebagai orang tua memperhatikan dan selalu
meluangkan waktu berkomunikasi yang baik sangatlah di perluka karena dengan itu anak
merasa di perhatikan dan tidak bersifat introvert terhadap semua masalah yang sedang dia
hadapi sehingga mereka bisa mendpatkan bantuan solusi dari orangtua dan tidak merasa
tertekan dalam masa perkembangannya.
Bahwa semua orang pasti memiliki kekurangan dalam melakukan suatu hal dan juga
memiliki kelebihan seuatu yang mungkin orang lain belum tentu bisa melakukanya tetapi untuk
menghapus semua kelemahan yang di alami tersebut juga harus di dasari rasa kemuan yang
tinggi dan tidak mudah semangat sehingga pada suatu saat kita bisa membuktikan bhawa yang
mereka bisa kita juga bisa melakukanya bahkan lebih dari mereka.

2. Kesulitan Belajar (Anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik
khusus membaca terutama dalam hal kemampuan menulis dan berhitung atau matematika)
sedangkan pada mata pelajaran lain mereka
tidak mengalami kesulitan yang signifikan.

Ciri ciri yang di alami tokoh utama pada film :


Kesulitan membaca dan menulis (disleksia),sulit mengikuti perintah, kesulitan membedakan /
mengenali huruf huruf,kesulitan mengikuti beberpa perintah, tidak bisa melakukan hal yang
bisa dengan mudah dilakukan dengan anak seusianya. Akan tetapi memiliki kelebihan pada
kemapuan dunia Seni.

3. Analisislah masalah perkembangan yang dialami oleh tokoh utama dalam film tersebut, mulai
dari masalah fisik-psikomotorik, kognitif, bahasa, sosial, emosi dan moral-spiritual.

Fisik – Psikomotorik
Keturunan atau gen dari keluarga (termasuk lingkungan dan pola asuh)
Pola asuh dari kedua orang tua yang kurang baik sehingga anak mengalami gangguan pada
perkembangan ini pada film ini terlihat bahwa ayah ishaan kurang baik dalam mengasuh anak
belau selalu menggunakan keputusan sepihak tanpa memikirkan apa yang di rasakan pada
anaknya sehingga membuat ihshaan menjadi tertekan. Dan juga pengaruh dari lingkungan yang
kurang mendukung ihsaan selalu di kucilkan dengan teman – temanya sehingga ishaan merasa
cemas dan tidak bisa membaur dengan lingkunganya.

Kognitif

Bahasa

Sosial

Emosi
Moral spiritual
Kesulitan membaca dan menulis ( disleksia),sulit mengikuti perintah,tidak bisa melakukan hal
biasa kesulitan membedakan / mengenali huruf huruf,kesulitan mengikuti beberpa perintah,
tidak bisa melakukan hal yang bisa dengan mudah dilakukan dengan anak seusianya.

Penyebab ; factor genetic, kurang perhatian dari orang tua / orang tua kurang ada waktu untuk
anak

Anda mungkin juga menyukai