Anda di halaman 1dari 34

Sistem Kendali Kipas dan Lampu Menggunakan Arduino un Berbasis

Android dengan Suara

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan semakin

banyaknya kesibukan manusia, membuat orang berpikir untuk dapat bekerja lebih

efektif dan efisien. Oleh karena itu salah satu caranya yaitu dengan mengganti

piranti mekanik menjadi piranti otomatis dengan maksud untuk menekan biaya,

waktu dan tenaga. Perangkat listrik adalah perangkat elektronik yang

membutuhkan sumber energi listrik untuk dapat bekerja, Sebagai contoh pada

perangkat listrik rumah adalah lampu yang digunakan sebagai penerangan disaat

rumah gelap.

Pada umumnya untuk mengendalikan kipas dan lampu masih dilakukan

secara manual yaitu pemilik rumah harus mendekati kipas atau menuju saklar

untuk menyalakan dan mematikan kipas maupun lampu. Salah satu masalah yang

terjadi yaitu pada saat pemilik rumah malas untuk mematikan kipas maupun

lampu maka dirancanglah sistem kendali berbasis voice atau sura ini untuk

mengendalikan kipas maupu lampu ini. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat

kendali yang dapat mengendalikan kipas dan lampu jarak jauh dimana pun dan

kapanpun diinginkan.

Perangkat tersebut bisa dikembangkan lebih luas tidak hanya sistem

kontrol listrik dan pintu pagar saja tetapi berbagai perangkat elektronik lainnya.

Adanya Aplikasi SMS gateway untuk sistem kontrol listrik dan pintu pagar rumah
dapat memberikan solusi untuk permasalahan di atas. Perangkat tersebut bisa

digunakan untuk berbagai jenis lokasi dari mulai ruangan sampai perusahaan

besar.

2. Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas, maka penulis identifikasi

permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimana cara pemilik rumah dapat mengendalikan pintu pagar rumah

tanpa datang ke pusat kontrol (saklar) ?

b. Bagaimana cara agar handphone pemilik rumah hanya dengan mengirim

perintah SMS dapat digunakan sebagai piranti bergerak pengendali pintu

geser ?

3. Perumusan Masalah

Agar pembahasan proposal penelitian lebih terarah maka penulis

memberikan perumusan maslah yaitu :

a. Kontrol pintu geser menggunakan motor DC untuk membuka dan

menutup pintu secara otomatis.

b. Untuk dapat membuka dan menutup pintu secara otomatis maka penulis

harus mengirim SMS ke modul GSM.

c. Agar handphone pemilik rumah hanya dengan mengirim perintah SMS

dapat digunakan sebagai piranti bergerak untuk mengendalikan pintu

geser.

4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan proposal penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Aplikasi SMS Gateway selalu terintegrasi dengan alat komunikasi berupa

handphone atau modem GSM.

b. Tidak membahas kualitas layanan provider.

c. Memiliki format perintah SMS yang telah ditetapkan pada sistem kendali

tersebut.

d. Mengendalikan pintu geser rumah.

e. Menggunakan Serial port atau RS232 sebagai penghubung mikrokontroller

dan modul GSM.

f. Menggunakan handpone atau modem yang support dengan AT Command.

5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian proposal ini

adalah :

1. Merancang dan membangun aplikasi kendali yang dapat dikendalikan

menggunakan handpone sebagai piranti bergerak pengganti saklar

manual dengan perintah SMS sebagai perintah pengendali untuk

mengendalikan pintu geser tanpa harus datang ke pusat kontrol (saklar).


2. Membangun aplikasi SMS Gateway sebagai penerima pesan perintah

SMS yang dikirimkan oleh handphone pemilik rumah dan mengirimkan

laporan pesan secara otomatis ke handphone pemilik rumah.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam penulisan skrpsi.

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Pembaca

a.Dapat memberi pengetahuan tentang alat yang dapat digunakan

b. Sebagai literatur bagi penyusunan skripsi periode berikutnya

2. Manfaat Bagi Penulis

a. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan

suatu penelitian ilmiah.

b. Menerapkan penguasaan ilmu yang diterima selama mengikuti

perkuliahan Jurusan Sistem Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen

dan Ilmu Komputer Musi Rawas Lubuklinggau.

B. Ladasan Teori

1. Motor DC

Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah

tenaga listrik arus searah ( Listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau

mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada motor.

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung

yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada


penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau

percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Motor DC

ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Motor DC

(Sumber :www.tutorvista.com)

2. IC L293D

IC L293D ini adalah suatu bentuk rangkaian daya tinggi

terintegrasi yang mampu melayani 4 buah beban dengan arus nominal

600mA hingga maksimum 1.2 A. Keempat kanal inputnya didesain untuk

dapat menerima masukan level logika TTL. Biasa dipakai sebagai driver

relay, motor DC, motor stepper maupun pengganti transistor sebagai

saklar dengan kecepatan switching mencapai 5kHz. Driver tersebut berupa

dua pasang rangkaian h-bridge yang masing-masing dikendalikan oleh

enable 1 dan enable 2.


IC driver L293D merupakan H-bridge driver dengan kemampuan

yang jauh lebih unggul dibandingkan H bridge biasa (terbuat dari

transistor yang dirangkai menjadi H-bridge).

Kelebihannya antara lain:

a. lebih mudah pembuatannya

b. mampu menangani 2 motor

c. arus dan tegangannya relatif lebih besar daripada transistor

Gambar 8 Konfigurasi Pin ICL293D

(Sumber: Pengatar Membuat Robot,Moh Ibnu Malik ST.)

Cara kerjanya cukup sederhana dengan memberikan tegangan 5V

sebagai Vcc pada pin 16 dan 9 Volt pada pin 8 untuk tegangan motor,

maka IC siap digunakan. Saat terdapat tegangan pada input 1,2, dengan

memberikan logika tinggi pada enable 1 maka output 1,2 akan aktif.

Sedangkan jika enable 1 berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan


pada input 1 dan 2 output tetap nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk

input dan output 3,4 serta enable 2.

Pada pembuatan alat ini kami menggunakan IC L293D sebagai

motor driver. IC L293D mempunyai empat pin input dan empat pin

output, dapat dilihat pada Gambar 8 IC L293D merupakan rangkaian

penyangga (buffer) pada sistem digital yang dapat mempertahankan

jumlah tegangan maupun arus sehingga dapat menggerakkan motor DC

dengan stabil tanpa mempengaruhi rangkaian lainnya.

Gambar 9 Rangkaian Penyangga Ic L239D

(Sumber:Pengatar Membuat Robot,Moh Ibnu Malik ST.)

3. Mikrokontroller ATmega 8535


Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga

semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian

besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat

membedakan sekali dengan instruksi MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang

membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set

Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.


AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga

AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga AT86RFxx.  Dari kesemua

kelas yang membedakan satu sama  lain adalah ukuran onboard memori,

on-board peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang

digunakan mereka bisa dikatakan hampir sama.

a. Fitur ATMega8535

 Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal

16 MHz.

 Ukuran memory  flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM

sebesar 512 byte.

 ADC  internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel

 Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5

Mbps

 Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

b. Konfigurasi Pin ATMega8535


Gambar 3 Konfigurasi Pin ATMega8535

(Sumber : Iswanto 2008, hal: 6)

 VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya

 GND merupakan Pin Ground

 Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC

 Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai

fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI

 Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai

fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

 Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus

yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi

serial

 RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset

mikrokontroler

 XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal

 AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC

 AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

c. Arsitektur ATMega8535

 Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu PortA, PortB, PortC dan PortD

 ADC 10 bit sebanyak 8 Channel

 Tiga buah timer / counter


 32 register

 Watchdog Timer dengan oscilator internal

 SRAM sebanyak 512 byte

 Memori Flash sebesar 8 kb

 Sumber Interrupt internal dan eksternal

 Port SPI (Serial Pheriperal Interface)

 EEPROM on board sebanyak 512 byte

 Komparator analog

 Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver

Transmitter)

AVR menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam satu

siklus dan memiliki struktur I/O yang cukup lengkap sehingga

penggunaan komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler

AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, di mana ruang

dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori

data. Memori program diakses dengan single-level pipelining, di

mana ketika sebuah instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya

akan di-prefetch dari memori program.


Gambar 4 Blok Diagram Internal ATMega8535

(Sumber : Iswanto 2008, hal: 4)

Dalam I/O lines terdapat empat port, yaitu Port A, Port B, Port C,

dan Port D yang masing-masing mempunyai 8 pin I/O.

Deskripsi masing-masing port

 Port A (PA7.. PA0) merupakan port yang digunakan sebagai input ADC

(Analog to Digital Converter). jika ADC tidak digunakan maka port A

merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada PortA terdapat internal Pull-up

resistor. Ketika pin di portA disetting low “0” maka arus akan mengalir

jika resistor pull-up internal diaktifkan.

 Port B (PB7..PB0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada PortB

terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di portB disetting low “0”

maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan.


 Port C (PC7..PC0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada PortC

terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di portC disetting low “0”

maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan.

 Port D (PD7..PD0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada PortD

terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di portD disetting low “0”

maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan.

RESET merupakan pin jika diberikan inputan low “0” maka

program yang telah dibuat akan kembali dari awal.

4. LCD (Liquid Crystal Display)

Penelitian ini penampil menggunakan LCD (Lyquid Crystal

Display). LCD merupakan suatu modul tampilan yang dipergunakan untuk

menampilkan informasi kegiatan dalam agenda elektronik. LCD ini

merupakan alat berupa kristal cair yang akan beremulasi apabila dikenakan

tegangan kepadanya. Tampilan LCD ini berupa dot matik 5x7, sehingga

jenis huruf yang mampu ditampilkan akan lebih banyak dan lebih baik

resolusinya dibandingkan seven segment. Dalam perancangan ini akan

digunakan LCD tipe M1632, karena LCD ini mempunyai keunggulan

antara lain adanya panel pengatur kekontrasan cahaya tampilan LCD,

tampilan terdiri dari 2 baris yang masing-masing terdiri dari 16 karakter

mempunyai character generator ROM untuk 192 tipe karakter, selain itu

LCD ini membutuhkan konsumsi daya yang rendah.


Gambar 5 LCD Karakter 16*2

5. LED (Light Emiting Diode)

Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-

emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya

monokromatik yang tidak kohoren ketika di beri tegangan maju. Gejala

ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang di hasilkan

bergantung pada bahan semikonduktor yang di pakai, dan bias juga

ultraviolet dekat atau inframerah dekat.Tim Pusttena ITB (2011:24)

Gambar 6 Simbol Led


6. Modul GSM

Modem yang saya gunakan untuk aplikasi SMS atau Short

Message Service ini adalah modem GSM Wavecom Fastrack yang

bentuknya seperti ini:


 

Gambar 8 Modul GSM Wavecom

(Sumber: Rumaniar, Wahyu.2011: tutorial-mengirim-dan-menerima-sms)

Kelebihannya modem GSM ini adalah, jika ingin mengirimkan

data tidak lagi bentuk PDU yang rumit, cukup dengan perintah pengiriman

data serial biasa pada mikrokontroler.

Fungsi-fungsi lainnya pada modem GSM ini antara lain:

- AT+CMGL="REC UNREAD"   untuk melihat SMS yang belum dibaca

- AT+CMGL="ALL"untuk menampilkan semua SMS yang tersimpan

- AT+CMGD=1   untuk menghapus SMS pada index 1

7. SMS

SMS (Short Message Sevice) merupakan salah satu layanan

pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang

bernama ETSI (European Telekomunication StandardsIstitute).Sebagai

bagiandari pengembangan GSM phase 2. yang terdapat pada dokumentasi

GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur sms ini memungkinkan perangkat

stasiun digital (digital cellular terminal, seperti ponsel) untuk dapat

mengirim dan menerima pesan- pesan teks dengan panjang sampai

dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. (ETSI.1996)


8. Bahasa Pemrograman BASCOM – AVR

a. Karakter Dalam BASCOM AVR

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter

alphabet (A-Z dan a-z), karakter numeric (0-9), dan karakter special.

Berikut ini tabel karakterdasar dalam BASCOM – AVR. Iswanto (2008:

43-50)

Tabel 2 Karakter dalam BASCOM

Karakter Nama

Blank atau spasi

‘ Apostrophe

* Asterisks ( simbol Perkalian )

+ Plus

, Comma

. Period

/ Slash

: Colon

“ Double Quiotation Mark

; Semicolon

< Lebih Kecil dari

= Sama dengan

> Lebih Besar dari

\ Backslash
b. Tipe Data

Setiap variabel dalam BASCOM meiliki tipe data yang menuukkan

daya tampugnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori

mikrokontroler. Berikut ini adalah tipe data pada BASCOM – 8051 berikut

keterangannya.

Tabel 3 Tipe Data pada BASCOM

Tipe Data Ukuran ( Byte ) Range

Bit 1/8 -

Byte 1 0 – 255

Integer 2 -32,768 - +32,768

Word 2 0 – 65535

Long 4 -2147483648 -
+2147483648
Single 4 -

String 0 s/d 254 -

c. Variabel
Varabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat

penyimpanan data atau penampung data sementara, misalnya menampung

data hasil pembacaan register, dan lain sebagainya. Variabel merupakan

pointer yang menujuk pada alamat memori fisik di mikrokontroler.

Dalam BASCOM, ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah

variabel:

 Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter

 Karakter biasa berupa angka atau huruf

 Nama variabel harus dimulai dengan huruf

 Variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang digunakan oleh

BASCOM sebagai perintah, pernyataan, internal register dan nama

operator (AND, OR, DIM dan lain- lain).

Sebelum digunakan, maka variabel harus dideklarasikanterlebih

dahulu. Dalam BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan

sebuah variabel. Cara pertama adalah menggunakan pernyataan ‘DIM’

diikuti nama dan tipe datanya. Contohnya pendelarasiaan mengguanakan

‘DIM’ sebagai berikur:

Dim nama as byte

Dim tombol1 as integer

Dim tombol2 as word

Dim tombol3 as word

Cara mempercepat pendeklarasian sebuah variable yang banyak adalah:


Dim nama as byte, tombo1l as integer

Dim tombol2 as bit, tombol4 as word

Dim kas as string *10

Cara lain untuk mendeklarasikan sbuah variabel adalah mengguanakan

DEFINT, DEFBIT, DEFBYTE, dan atau DEFWORD. Contohnya:

Defbyte nama

Defint tombol1

Defword tombol2; tombol3;tombol4

d. Alias

Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan

nama lain. Tujuannya adalah mempermudah proses pemrogrman.

Umumnya, alias digunakan untuk mengganti nama variabel yang telah

baku, seperti port mikrokontroler.

Ledbar alias P1

Tombol1 alias P0.1

Tombol2 alias P0.2

Dengan menggunakan seperti diatas, perubahan pada tombol1 akan

mengubah kondisi P0.1.

d. Konstanta

Dalam BASCOM, selain variabel kita mengenal konstanta.

Konstanta merpakan variabel pula. Perbedannya dengan variabel biasa

adalah nilai yang dikandung tetap. Dengan konstanta, kode program yang

kita buat akan lebh mudah dibaca dan dapat mencegah kesalahan penulisa

pada program kita. Kita akan lebih mudah menuli phi menulis
3,14159867. Sama seperti variabel, agar konstanta bias dikenali oleh

program, maka harus dideklarasikan terlebih dahulu. Berikut adalah cara

pendeklarasian sebuah konstanta.

Dim A as const 5

Dim B1 as const &B1001

Cara lain yang paling mudah:

Const Cbyte =&hf

Const Cint = -100

Const Csingle = 1.1

Const Cstring =”test”

f. Array

Dengan array, kita bisa menggunakan sekumpulan variabel dengan

nama dan tipe yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array,

kita harus menggunakan indeks. Indeks harus berupa angka dengan tipe

data byte, integer, atau word. Artinya, nilai maksimum sebuah indeks

sebesar 65535.

g. Operasi-operasi Dalam BASCOM AVR

Pada subbab, kita akan membahas tentang cara menggabungkan,

memodifikasi, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang

sebuah pernyatan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di

BASCOM. Subbab akan menjelaskan pula bagaimana sebuah pernyatan

terbentuk dan dihasilkan dari oprator-operator berikut:

 Operator Aritmatika
Operator digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika

meliputi +, -, / dan *.

 Operator Relasi

Operator berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya

dapat digunakan untuk membuat keputusan sesuai dengan program yang

akan kita buat.

h. Kontrol Program

Keunggulan sebuah pemrograman terletak pada kontrol program.

Dengan kontrol program, kita akan mengedlikan alur sebuah program dan

menentukan apa yang harus dilakukan oleh sebuah program ketika

menemukan kondisi tertentu. Kontrol program meliputi kontrol

pertimbangan kondisi dan keputusan, kontrol pengulangan , serta kontrol

alternative. BASCOM meyediakan beberapa kontrol program yang sering

digunakan untuk menguji sebuah keputusan. Berikut adalah berapa kontrol

program yang sering digunakan dalam pemrograman dengan BASCOM.

 IF…….THEN
 SELECT……CASE
 WHILE……..WEND
 DO……..LOOP
 FOR…….NEXT
 EXIT
 GOSUB
 GOTO

C . Kerangka Berpikir
Semakin maju perkembangan teknologi dan informasi tentu akan

memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan peradaban manusia.

Dengan mengacu pada hal diatas penulis merancang dan membuat sebuah

alat “Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur Berbasis

SMS Getway dan Mikrokontroller”, mikrokontroler dan bahasa

pemrograman basic compiler AVR. Teknik yang digunakan adalah apabila

sensor mendeteksi benda didepan makan akan menentukan jarak kendaraan

didepan, apakah pada jarak aman atau tidak.

Sehingga dengan adanya alat penetasan telur berbasis SMS Getway

dan Mikrokontroller. Flow chart alat Perancangan dan Implementasi Kendali

Suhu Penetasan Telur Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

MULAI

INISIALISASI INPUT
DAN OUTPUT

MENGUKUR SUHU

APAKAH SUHU HiDUPKAN LAMPU


< 36 ˚C DAN MATIKAN KIPAS

HiDUPKAN KIPAS DAN


APAKAH SUHU
40 ˚C MATIKAN LAMPU
APAKAH PUTAR RAK TELUR 180˚
WAKTU
=09.00

APAKAH PUTAR RAK TELUR


WAKTU -180˚
=16.00

MULAI

D.Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan tanya jawab pada peternak itik

maupu unggas. Serta melakukan pengujian alat di desa perternakan

yang ada di Tugu Mulyo.

b. Metode Observasi

Metode pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan


lansung / lapangan agar bisa mengetahui sistem yang dibuat apakah

bisa mengirimkan pesan ke nomer yang telah ada pada program sesuai

dengan perencanaan.

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem dalam penelitian ini penulis

menggunakan Metode Waterfall Model. Metode ini merupakan metode

yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari

metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara

berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka

tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya.  Secara

otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah

dilakukan. 

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-

langkah sebagai berikut

a. Analisa

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.

Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian,

wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali

informasi sebanyak-banyaknya dari user  sehingga akan tercipta sebuah

sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan

oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user

requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan


keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan

menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa

pemprogram.

b. Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat

coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebutsoftware

requirment. Dokumen inilah yang akan

digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan

sistemnya.

c. Coding & Testing

Coding merupan penerjemahan design  dalam bahasa yang bisa

dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan

meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang

merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem.

Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam

tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi.


Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap

sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

d. Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah

sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka

sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

e. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan

pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena

mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan

dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau

karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa

bagian, yaitu :

• Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.

• Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah

selesai baru mulai menuju fase berikutnya. 

Sistem Enginering

Analisis

Desingn
Coding

Testing

Maintenace

Gambar 9 fase sistem waterfall

(http://djogjakarta.blogdetik.com/)

Tahapan penelitian pada model waterfall meliputi metodologi berupa :

1. System Engineering

Menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek 

2.Analisis 

Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau

pengembangan perangkat lunak

3.Design 

Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke


dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer . Tiga atribut yang

penting dalam proses perancangan yaitu : struktur data, arsitektur

perangkat lunak dan prosedur rinci / algoritma.

4.Coding 

Menerjemahkan data yang telah dirancang / algoritma ke dalam bahasa

pemrograman yang telah ditentukan

5.Testing 

Uji coba terhadap program telah dibuat .

6. Maintenance 

Perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan

user.

Kelebihan dari metode WaterFall :

Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah

tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu,

metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan

baik.

Kekurangan dari metode Waterfall :

> Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada

teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.


> Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara

eksplisit.

> Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai

ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum

desain bisa memakan waktu yang lama.

> Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.

3. Waktu dan Tempat

a. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dari bulan

Maret 2014 s/d Juni 2014.

b. Tempat Penenelitian

Tempat penelitian dalam pembuatan proposal skripsi akan dilakukan di

desa Tugu Mulyo.

4. Alat dan Bahan

Dalam Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur

Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller maka diperlukan beberapa

spesifikasi alat dan bahan demi terlaksanakan kegiatan penelitian dan

perancangan ini, adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Alat

1 Solder
2. Penyedot timah

3. Obeng +

3. Tang potong

4. Timah

5. Bor PCB

6. Multimeter

3.2 Bahan

a. Modul Sensor LM35

b. Modul Mikrokontroler ATmega 8535

c. Modul LCD

d. Dowloader USB

e. Rangkaian Catu Daya

f. LED

g. Kabel

h. Lampu Bolam

i. Kipas DC

j. Modul GSM

5. Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian sistem yang dilakukan yaitu dengan cara

sebagai berikut:
a. Confidentality

Sistem dapat menjamin dan menjaga kerahasian informasi secara

optimal.

b. Intergrity

Sistem dapat menjamin integritas data (informasi) secara optimal.

c. Availabity

Sistem dapat menjamin ketersedian informasi secara optimal.

d. Crestness

Melakukan pengujian dengan melihat sejauh mana sistem berhasil

melakukan fungsi yang telah dibuat dan sejauh mana kita melihat

celah kekurang atau kesalahan sistem.

6. Metode Analisis dan Desain Sistem

Dalam pembuatan sistem ini penulis menganalisis data yang

didapat dari teknik pengumpulan data dan dari permasalahan yang

ditimbulkan pada alat yang dibuat. Berikut ini teknik yang dipakai

dalam analisis data :

a. Teknik Deskriptif

Teknik ini merupakan teknik yang digunakan dalam upaya

penulis mengungkapkan data-data dan informasi-informasi yang


didapat yang selanjutnya dirumuskan kedalam permasalahan yang

ada.

b. Teknik Komparatif

Teknik ini penulis melakukan suatu perbandingan baik dari

alat yang dibuat maupun dari data-data informasi yang didapat.

7. Rancangan Hasil Analisis dan Desain Sistem

Setelah kita melakukan analisa sistem dan desain sistem dengan

judul “Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur

Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller”. Maka dengan desain ini

memungkinkan kita untuk menetaskan telur ayam atau itik ini dengan

persentase penetasan telur diatas 50 persen dan dapat membuat ayam

bertelur lagi dikarenakan ayam tidak mengerami telur . Pada gambar

merupakan rancangan desain sistem dari blok diagram “Perancangan

dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur Berbasis SMS

Getway dan Mikrokontroller”.

LCD 16*2

Sensor LM35

ATMEGA LAMPU
DRIVER BOLAM
8535
RELAY
KIPAS DC

MODUL
GSM MOTOR DC
Gambar 11 Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur

Berbasis SMS dan Mikrokontroller

Penjelasnya gambar diatas:

Bahwa sensor lm35 yang digunakan untuk mendeteksi suhupada ruang

penetesan telur secara otomatis apabila suhu pada ruang penetas dibawah

36 ˚C maka akan menyalakan lampu pada ruang penetas telur telur dan

apabila suhu diatas 39 ˚C maka akan menyala kipas pada ruang untuk

membuat suhu kembali pada kisaran 36-39 ˚C. untuk memutar rak telur

digunakan motor yang tehubung pada rak telur dan pemutar dilakukan dua

kali dalm sehari yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 16.00. dan apabila

sudah ada telur yang menetas maka akan mengirimkan sms ke hp pemilik

yaiyu dengan isi sms “ TELUR TELAH MENETAS”.

8. Hasil Observasi Awal

Input

Sensor LM35

Mikrokontroller LCD LAMPU


LED KIPAS
ATmega 8535 M.GSM
MOTOR DC
Gambar 12 Struktur Kenerja Sistem

Penjelasannya :

Berdasarkan dari gambar diatas dapat di jelaskan bahwa : sistem kerja dari sistem

“Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan Telur Berbasis SMS

Getway dan Mikrokontroller”.. Sensor LM35 digunakan sebagai data masukan

untuk memberikan data pengukuran suhu pada ruang penetas telur yang akan

digunakan untuk mengendalikan lampu bolam maupu kipas agar suhu penetasasn

telur sesuai dengan suhu yang diinginkan. Pemutar rak telur menggunakan motor

DC yang dikendalikan oleh mikrokontroller untuk pemuran disetting pada waktu

pukul 09.00 dan 16.00 setiap harinya. Apabila telur telah menetas maka akan

mengirimkan sms kepada pemilik yaitu dengan isi SMS “ TELUR TELAH

MENETAS”.

A. Kesimpulan Awal

Berdasarkan uraian diatas sebelumnya, serta hasil analisa data dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari gambaran awal alat Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu

Penetasan Telur Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller dan sensor LM35

sebagai kendali utama pengukuran suhu penetasan telur didalam ruang.


b. Kinerja dari awal alat Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan

Telur Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller ini yaitu : suhu penetasan telur

diruang dikendalikan oleh mikrokontroller dan sensor LM35. Apabila suhu

dibawah 36˚C maka akan menyalakan lampu dan bila suhu diatas 39 ˚C maka

akan menyalakan kipas dan mematikan lampu, pemutaran rak menggunakan

motor DC diputar 2 kali dalam sehari

c. Gambaran alat – alat yang digunakan sebagai berikut :

 Mikrokontroller Atmaga 8535 Sebagai alat kontrol

 Sensor LM35 sebagai pengukur suhu

 Keluaran berupa LCD, LED dan Buzzer

Gamabar 9 Perancangan dan Implementasi Kendali Suhu Penetasan

Telur Berbasis SMS Getway dan Mikrokontroller

Anda mungkin juga menyukai