Anda di halaman 1dari 3

L ockdown atau karantina wilayah adalah penerapan karantina terhadap suatu daerah atau

wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk maupun keluar
wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang mendesak.
Wabah virus corona semakin menyebar di Indonesia. Angka kasus positif virus ini terus
bertambah, namun keputusan untuk isolasi wilayah alias lockdown masih belum diambil
pemerintah.
Pengamat Ekonomi David Sumual justru menilai keputusan pemerintah yang menerapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dirasa sudah cukup untuk menekan angka penyebaran
virus corona.
"Saya pikir saat ini sudah bagus. Kalau ditutup total artinya perlu dilihat penyakit ini sudah
menyebar hampir ke seluruh Indonesia. Kalau di lockdown sedangkan sebenarnya sudah
menyebar (virus corona) saya nggak melihat urgensinya. Kalau mau lockdown itu kayak di
China (belum menyebar) langsung ditutup total," kata Ahmad kepada detikcom, Minggu
(5/4/2020).
Masyarakat juga dinilai sudah lebih sadar akan adanya risiko penyakit sehingga memilih
membatasi aktivitas di luar.
"Kantor sudah pada tutup, kegiatan sosial apapun dilarang dan masyarakat sudah sadar ada risiko
penyakit. Saya pikir cukup berhasil juga dalam 3 minggu ini," sebutnya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and
Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai lockdown harus dilakukan jika pemerintah dan tenaga
medis merasa sudah tidak mampu menangani jumlah korban yang terus berjatuhan.
"Saya kira memang kalau sudah sampai batas psikologis pemerintah tidak bisa menangani
korban yang jumlahnya tidak berhenti, maka mau tidak mau lockdown harus dilakukan," ucap
Tauhid.

Meski begitu, pemerintah harus sudah punya skenario terburuk jika ke depannya Indonesia harus
lockdown. Mengingat sudah semakin banyak virus corona menelan korban, bahkan berasal dari
tenaga medis.
"Pemerintah harus punya skenario terburuk, kalau tidak maka sulit karena ini grafiknya sudah
tidak terkendali. Sudah banyak tenaga medis, orang-orang terbaik bangsa ini yang menjadi
korban. Susah menghasilkan dokter-dokter seperti mereka dalam waktu relatif singkat, kita
kehilangan menurut saya," sebutnya.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid
Ahmad menilai pemerintah tidak sanggup jika harus mengambil kebijakan lockdown untuk
Indonesia menekan angka penyebaran virus corona (COVID-19).
Tauhid mengatakan, butuh biaya yang sangat besar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jika
ingin lockdown dan pemerintah tidak sanggup untuk memenuhi itu.
"Kapasitas pemerintah untuk menanggung biaya (lockdown) itu berat banget. Paling tidak
mereka harus menyediakan untuk penanggulangan sisi kesehatan, social safety net, industri,
sama untuk penanganan COVID-19 dari segi ekonomi. Tapi kelihatannya anggaran untuk social
safety net ini masih kurang, kalau diberlakukan lockdown pemerintah kelihatannya nggak
sanggup," kata Tauhid kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).
Selain tidak bisa menanggung kebutuhan masyarakat selama lockdown, pemerintah juga dinilai
tidak sanggup memulihkan ekonomi secara cepat setelah lockdown diberlakukan.

"Dampak ekonominya memang besar banget dan kelihatannya pemerintah nggak sanggup
melakukan recovery secepatnya," sebutnya.
Selain itu, dibutuhkan tenaga ahli seperti kepolisian dan tentara dengan jumlah yang tidak sedikit
untuk menjaga ketat Indonesia selama lockdown berlangsung.
"Secara teknis kalau hanya tentara dan polisi dengan luas negara kita sangat besar sekali.
Menurut saya berat karena memang bukan jalan besar saja. Jalan-jalan kecil juga perlu dijagain
kalau mau lockdown," urainya.
Dalam hal penyebaran virus, lockdown berarti kondisi di mana kita tidak boleh meninggalkan
tempat tinggal sama sekali. Ruang gerak dibatasi, bahkan di Italia, warga harus memiliki ijin
khusus jika ingin berpergian. Biasanya, supermarket, apotik, dan rumah sakit tetap buka. Tapi
kamu tidak bisa sebebasnya keluar masuk tempat tersebut.
yang harus dilakukan jika diharuskan lockdown yaitu Tetap tenang jangan langsung panic
buying saat pemerintah mengusulkan lockdown. Cek stok makanan dan kebutuhan harian lainnya
di rumah. Apakah cukup? Atau ada yang perlu dibeli? Hanya beli barang yang diperlukan kurang
lebih untuk dua minggu ke depan. Panic buying hanya akan membuat stok di pasaran menipis
dan bisa jadi rusak di rumah karena disimpan terlalu lama. Pilih bahan makanan yang awet
disimpan lama. Pastikan sehat dan bernutrisi. Buat daftar aktivitas harian. Tetap berkomunikasi
dengan orang dekat, tetap jalin komunikasi selama lockdown. Walaupun ruang gerak terbatas,
bukan berarti kamu tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. Gunakan video call sesekali
dengan teman dekat, saudara, atau teman kantor. Gunakan untuk bercerita atau sekedar bermain
game online agak kamu tidak bosan selama lockdown. Manusia adalah makhluk sosial yang
butuh interaksi, gunakan teknologi untuk sekedar ngobrol sebentar dan saling update kondisi di
tempat masing-masing.
Cari informasi lewat sumber yang kredibel. Dengan membanjirnya informasi soal Corona,
jangan sampai kamu stres di masa lockdown. Pilih hanya sumber kredibel untuk mendapatkan
informasi selama lockdown. Ingat, kesehatan mentalmu sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Tubuh yang bebas stres akan lebih kuat sistem imunnya. Kurangi informasi yang cenderung
mengarah ke hoaks agar pikiran tetap tenang dan tidak was-was.
Kegiatan saya dirumah selama lockdown dari bangun pagi jam 05.00 saya langsung minum air
putih 2 gelas, kemudian jam 7 pagi olahraga 15 menit dan gak lupa berjemur. Setelah itu mandi
jam 8 nan dan kemudian menyiapkan kuliah online. Disela-sela kuliah online jika tidak terlalu
padat saya sempatkan untuk membantu ibuku membersihkan rumah dan menyiapkan makan
siang. Setelah itu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, yang terkadang tugasnya
memang bikin greget. Mulai dari dosen yang killer, tugas deadline, belum lagi kalau tugasnya
ribet. Harus tetap tenang dan tidak panik serta menjaga imun tubuh agar tidak mudah terpapar
virus. Siang hari jika tidak ada jam kuliah saya sempatkan untuk tidur siang agar tubuh tidak
terlalu capek dan imun tubuh tetap terjaga. Sore hari saya sempatkan untuk olahraga yaitu
bersepeda menyusuri jalanan desa tempat tinggal saya. Itung-itung cari keringat supaya tubuh
menjadi sehat. Biasanya saya bersepeda dengan teman-teman. Saat jam malam saya sempatkan
untuk merefresh otak dengan menonton film atau mendengarkan musik. Film-film favorit atau
lagu-lagu favorit. Selain itu saya juga sempatkan untuk membeli jajan atau cemilan sebagai
teman menonton film. Selain itu juga kumpul dengan keluarga untuk berbincang-bincang
membicarakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi sekarang, atau sekedar kumpul untuk berbagi
cerita. Yang terpenting kita tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dengan cara cuci
tangan pakai sabun, menghindari keramaian, pakai masker ketika sakit dan bepergian, makan
makanan yang sehat dan bergizi, patuhi aturan pemerintah dengan menerapkan Social
Distancing, banyak minum air putih, menjaga kekebalan tubuh, rajin olahraga, jangan panick,
dan selalu berpikiran yang positif. Sekian cerita inspirasi dari saya terimakasih karena sudah mau
membaca

Anda mungkin juga menyukai