Anda di halaman 1dari 6

2.4.

PEMBAHASAN
Praktikum Peragaan Peralatan Produksi acara pertama berjudul Well
Completion. Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
mengenai well completion yang dilakukan setelah pemboran mencapai target
pemboran atau telah mencapai formasi produktif. Selain itu juga untuk
mengetahui komponen-komponen dari well completion baik tahapannya, jenis-
jenisnya, maupun peralatan dalam well completion serta fungsi alat-alat yang
digunakan.
Setelah kegiatan pemboran telah mencapai target kedalaman yang
diinginkan, maka penyelesaian sumur perlu dilakukan sebelum dapat
memproduksikan fluida reservoir. Kegiatan penyelesaian dan mempersiapkan
sumur pemboran menjadi sumur produksi ini disebut sebagai well completion.
Tahapan operasi dalam komplesi sumur yaitu dimulai dengan tahap pemasangan
dan penyemenan production casing, kemudian tahap perforasi atau pemasangan
pipa liner, dan yang terakhir tahap penimbaan atau swabbing lubang sumur.
Metode well completion terdiri dari formation completion, tubing
completion dan wellhead completion. Metode formation completion dibedakan
menjadi open hole completion, cased hole completion dan sand exclusion
completion. Pemilihan penggunaan jenis-jenis well completion berdasarkan pada
kekompakan formasi produktif. Untuk formasi produktif yang kompak, digunakan
metode open hole completion dimana production casing hanya dipasang sampai
pada bagian atas zona produksi sedangkan untuk formasi produktif yang kurang
kompak, digunakan cased hole completion ataupun sand exclusion completion
untuk problem kepasiran. Keuntungan penggunaan metode komplesi open hole
yaitu diameter lubang maksimum, skin akibat perforasi dapat diminimalkan dan
kekurangan dari komplesi ini salah satunya adalah kita tidak dapat mengontrol
bila produksi air atau gas berlebihan. Ciri untuk tipe komplesi Cased Hole yaitu
production casing dipasang dan disemen sampai zona produktifnya serta
dilakukan perforasi. Metode ini dipilih apabila formasi bersifat unconsolidated.
Sedangkan tipe komplesi yang dikhususkan untuk menangani problem kepasiran
disebut sand exclusion completion yang dicirikan dengan pemasangan slotted atau
screen liner dan adanya gravel packing system untuk menanggulangi problem
kepasiran.
Tahapan tubing completion yang meliputi pemasangan tubing sebagai
tempat untuk mengalirkan fluida reservoir sampai permukaan. Tubing completion
terdiri dari single completion, commingle completion, dan multiple completion.
Single completion yaitu komplesi yang hanya menggunakan satu tubing pada
sumur yang hanya memiliki satu zona produktif. Commingle completion
digunakan jika sumur memiliki lebih dari satu zona produktif dan memiliki
karakteristik fluida yang sama akan diproduksikan dengan satu tubing, jika
berbeda dapat diproduksikan melalui tubing dan annulus antara tubing dan casing
dengan masing-masing jalurnya diatas permukaan juga memiliki dua wellhead.
Multiple completion digunakan jika beberapa zona produktif yang ingin
diproduksikan secara bersamaan dengan tubing yang berbeda pada satu sumur.
Untuk penggunaan cased hole completion, harus dilakukan perforasi agar fluida
produksi dapat masuk ke dalam lubang sumur.
Perforasi merupakan tahapan pembuatan lubang menembus casing dan
semen sehingga terjadi koneksi antara formasi dengan sumur yang mengakibatkan
fluida formasi dapat mengalir ke dalam sumur. Perforasi dapat dilakukan dengan
gun perforator maupun jet perforator. Perforasi gun perforator yang bekerja
dengan prinsip gaya powder yang melepas bullet. Sedangkan pada jet perforator
prinsip kerjanya powder yang eksplosif diarahkan oleh bentuk powder chargenya
menjadi suatu arus yang berkekuatan tinggi yang dapat menembus casing, semen,
dan formasi. Perforasi dapat dilakukan baik dalam kondisi overbalance yaitu
kondisi dimana tekanan hidrostatik lumpur lebih besar dari tekanan formasi
maupun kondisi underbalance yaitu kondisi dimana tekanan hidrostatik lumpur
lebih kecil dari tekanan formasi. Setelah tahapan perforasi, tahapan selanjutnya
adalah swabbing yaitu tahapan penghisapan fluida komplesi dan fluida sumur agar
fluida produksi dari formasi dapat masuk ke dalam lubang sumur. Ada dua sistem
penghisapan fluida yang berbeda pada sumur sebelum diproduksikan, yaitu
dengan penurunan densitas cairan dan dengan penurunan kolom cairan. Prinsip
dari penurunan densitas cairan adalah dengan diinjeksikannya densitas yang lebih
kecil dari fluida yang berada di lubang sumur, maka akan memperkecil tekanan
hidrostatiknya, sehingga diharapkan akan terjadi aliran menuju sumur. Sedangkan
prinsip dari penurunan kolom cairan adalah dengan menurunkan kolom cairan
maka tekanan hidrostatik akan berkurang sehingga terjadi aliran menuju lubang
sumur.
Wellhead completion merupakan tahapan terakhir dari well completion.
Wellhead merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan yang membentuk
suatu sistem penyekat untuk menahan semburan/kebocoran cairan sumur ke
permukaan yang tersusun atas casing head dan tubing head.
Peralatan bawah permukaan pada well completion antara lain: packer,
gravel pack, screen liner, blast joint, dan perforator. Packer merupakan peralatan
untuk menyekat annulus antara casing dan tubing. Dibagi menjadi tiga jenis
packer, yaitu retrievable packer, permanent packer, dan inflatable packer. Cara
pemasangan packer dapat dilakukan secara hidrolik, dengan menggunakan
tekanan yang berasal dari lumpur; dan mekanis, dengan menggunakan tekanan
yang berasal dari beban tubing itu sendiri. Gravel pack memiliki fungsi yang sama
dengan screen liner, sebelum gravel pack dipasang, lubang harus dibersihkan
terlebih dahulu untuk memberi ruang bagi gravel, dan kemudian screen liner
dimasukkan, serta gravel diinjeksikan sampai mengisi sekeliling ruang dimuka
formasi produktif sehingga butiran pasir tertahan oleh gravel. Screen liner
digunakan untuk mencegah terproduksinya pasir secara berlebihan yang terbawa
bersama-sama dengan minyak. Screen liner dipasang didepan formasi dan
menggantung pada casing menggunakan liner hanger.
Blast Joint merupakan alat yang mempunyai dinding yang relatif tebal dan
biasanya dipasang pada bagian bawah atau atas nipple dan berfungsi untuk
mengatasi turbulensi aliran agar tidak langsung mengenai tubing dan
mengikisnya. Sebenarnya blast joint ini merupakan tubing yang memiliki ukuran
lebih besar dan lebih tebal, panjangnya tergantung pada seberapa dalam formasi
produktif. Blast joint dipasang berhadapan dengan lubang perforasi untuk
mencegah pengaruh benturan kecepatan aliran (jet action) dari formasi.
Perforator merupakan alat pembuat lubang menembus casing dan semen
sehingga terjadi koneksi atau hubungan antara formasi dengan lubang sumur yang
mengakibatkan fluida formasi dapat mengalir ke dalam lubang sumur. Perforasi
biasanya dilakukan pada cased hole completion. Kondisi kerja perforasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu conventional overbalance dan underbalance.
Perforator yang biasa dipakai di lapangan adalah: HSD (High Shoot Density),
Enerjet, dan TCP (Tubing Conveyed Perforator). Ciri-ciri dari HSD adalah
digunakan pada kondisi overbalance, terpasang di BOP (Blow Out Preventer),
sumur tidak langsung diproduksikan, dan daya ledaknya besar. Ciri-ciri dari
Enerjet adalah digunakan pada kondisi underbalance, terpasang di x-mas tree,
sumur langsung di produksikan, dan daya ledaknya kecil. Sedangkan ciri-ciri dari
TCP adalah digunakan pada kondisi underbalance, dan terpasang di x-mas tree.
2.5. KESIMPULAN
1. Well completion merupakan tahapan akhir dari proses pemboran sebuah
sumur minyak dan gas atau mempersiapkan sumur pemboran menjadi
sumur produksi.
2. Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan langkah selanjutnya setelah
sumur mencapai target pemboran sehingga nantinya sumur dapat
memproduksikan fluida produksi ke atas permukaan.
3. Tahapan komplesi sumur :
a. Pemasangan dan penyemenan production casing
b. Tahap perforasi atau pemasangan pipa liner
c. Tahap penimbaan atau swabbing lubang sumur.
4. Metode well completion diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
a. Down-hole completion atau formation completion
 Open-hole completion
 Cased-hole completion
 Sand exclussion completion
b. Tubing completion
 Single completion
 Commingle completion
 Multiple completion
c. Well-head completion
 X-mastree
 Casing head
 Tubing head
5. Peralatan bawah permukaan pada well completion antara lain :
a. Packer
b. Screen liner
c. Gravel pack
d. Blast joint
e. Perforator

Anda mungkin juga menyukai