Feminis gelombang ketiga dimulai pada tahun 1980 oleh feminis yang
menginginkan keragamaan perempuan (women’s diversity) atau keragaman secara
umum., secara khusus dalam teori feminis dan politik. Sebagai contoh perempuan kulit
berwarna dipertahankan ketika dahulu pengalaman, kepentingan dan perhatian mereka
tidak terwakili oleh feminis gelompang kedua yang didominasi oleh wanita kulit putih
kelas menengah. Sebagai contoh ketertindasan perempuan perempuan putih kelas
menengah berbeda secara signifikan dengan penindasan yang dialami oleh perempuan
kulit hitam Amerika. Ketertindasan kaum perempuan heteresexual berbeda dengan
ketertindasan yang dialami oleh kaum lesbi, dan sebagainya.
Teori-Teori Feminis Gelombang Ketiga
Tokoh/Pemikiran dan
Dasar Pemikiran Isu-isu Feminis
Karya Feminis
”Otherness” dari
perempuan yang Helene Cixious, ”L
Seperti aliran dilontarkan oleh ’ecriture Feminine”.
postmoderenisme Simone de Beauvoir, Luce Irigaray,
menolak pemikiran merupakan sesuatu “Speculum”-refleksi
phalogosentris (ide- yang lebih dari kondisi perempuan. Julia
Feminisme
ide yang dikuasai oleh inferioritas dan Kristeva, “to be able to
Postmoderen
logos absolut yakni ketertindasan tetapi juga “play” between
”laki-laki” merupakan cara berada, semiontic and symbolic
berreferensi pada cara berpikir, berbicara, realm.” LindaNicholson,
phallus) keterbukaan, pluralitas, “Femini sme
diversitas dan Postmodern”.
perbedaan
Tokoh/Pemikiran dan
Dasar Pemikiran Isu-isu Feminis
Karya Feminis
Audre Lorde :Age, Race,
Class and Sex : Women
Redefining Difference
(1995).
Pemindasan terhadap
Alice Walker : Coming
perempuan tidak dapat
Apart (1991).
hanya dijelaskan lewat
Angela Y Davis :
patriarki tetapi ada
Women, Race and Class
keterhubungan masalah
(1981).
Sejalan dengan dengan ras, etnisitas,
Charlotte Bunch :
filsafat postmoderen dsb, (interlocking
Feminisme Prospects For Global
tetapi lebih system). Di dalam
Multikultural Feminism (1985).
menekankan kajian Feminisme Global
Susan Brownmiller :
kultural. bukan saja ras dan
Against Our Will : Men,
etnisitas, tetapi juga
Women and Rape
hasil kolonialisme dan
(1976).
dikotomi ”dunia
Susan Bordo : Feminism,
pertama” dan ”dunia
Postmodernism, and
ketiga”
Gender-Skepticsm
(1990).
Maria Mies ; The Need
for a New Vision (1993).
Sumber : Gadis Arivia, 2002