AGAMA ISLAM II
Disusun Oleh :
Kelompok 7
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyekesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah AGAMA ISLAM IV.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu,sangat diharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini yang berjudul AKHLAK KEPADA ORANG TUA.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap orang
tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang
sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita. Makalah ini
mengandung poin-poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti
terhadap orang tuanya. Maka selain sebagai upaya untuk mengerjakan tugas akhlak,
saya berharap bahwa tugas makalah ini juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi
setiap orang muslim yang membacanya akan pentingnya akhlak terhadap orang
tua.
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka timbulah berbagai masalah yang dapat di
identifikasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian akhlak kepada orang tua ?
2 Bagaimana menjaga akhlak kepada orang tua ?
3. Apa saja ayat al quran dan hadist nabi tentang akhlak kepada orang tua ?
4. Apa dampak durhaka kepada kedua orang tua ?
5. Apa manfaat berbakti kepada kedua orang tua ?
6. Contoh sifat dan sikap yang harus diterapkan di kehidupan sehari hari
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlak merupakan gambaran tentang keadaan dalam diri manusia dan dari
gambaran tersebut menumbuhkan tingkah laku secara mudah dan senang tanpa
memerlukan pertimbangan atau pemikiran. Akhlak sangat penting dan pengaruhnya
sangat besar dalam membentuk tingkah laku manusia.Apa saja yang lahir dari
manusia atau segala tindak-tanduk manusia adalah sesuai dengan pembawaan dan
sifat yang ada dalam jiwanya.
Tepatlah apa yang di katakan oleh Al-Ghazali dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin,
“Sesungguhnya semua sifat yang ada dalam hati akan lahir pengaruhnya
(tandanya) pada anggota manusia, sehingga tidak ada suatu perbuatan pun
melainkan semuanya mengikuti apa yang ada dalam hati manusia”.Tingkah laku
atau perbuatan manusia mempunyai hubungan yang erat dengan sifat dan
pembawaan dalam hatinya.Umpama pokok dengan akarnya.Bermakna, tingkah
laku atau perbuatan seseorang akan baik apabila baik akhlaknya, sebagaimana
pokok, apabila baik akarnya maka baiklah pokoknya. Apabila rusak akarnya maka
akan rusaklah pokok dan cabangnya
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanaman nya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh
merana.Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-
orang yang bersyukur.” (QS. Al- A’raf: 58)
6
Akhlak yang mulia adalah matlamat utama bagi ajaran Islam.Ini telah dinyatakan
oleh RasulullahSallallahu’alaihiwasallam dalam hadisnya (yang bermaksud, antara
lain:
(QS. Al-Qalam: 4)
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak dan Ibu itu dari
keturunan ( nasab ) atau susuan , baik keduanya orang muslim maupun kafir ,
termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek kedua belah pihak
Menurut ad-durjani Birul Walidain adalah menghormati dan berbakti kepada kedua
orang tua .
Menurut Imam As-Syafii Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua baik
yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia .
Menurut Muhammad Abduh Birul Walidain adalah taat melaksanakan apa apa yang
di perintahkan oleh kedua orang tua dalam kebaikan
Menurut Ibnu Qoyim Birul Walidain adalah berbakti kepada orang tua semata mata
karena Allah SWT .
Jadi bisa disimpulkan bahwa akhlak kepada orang tua adalah menghormati dan
menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya
Dalam keadaan hidup maupun sudah meninggal .
7
2.2 Menjaga Akhlak Kepada Orang Tua
Manusia penting untuk selalu menjaga akhlak kepada orang tua. Manusia
harus mentaati perintah orang tua karena pada hakikatnya tidak ada orang
tua yang menginginkan keburukkan bagi anak anaknya, jadi apapun
perintah mereka, tak lain adalah bentuk kecintaan yang tulus tanpa pamrih.
Keutamaan menjaga akhlak kepada orang tua melebihi keutamaan berjihad
dijalan Allah,sebagaimana dalam hadis Abdullah binMas’ud r.a., yaitu
sebagai berikut :
“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW.: ‘Amalan yang paling utama?’
Beliau menjawab: ’shalat tepat pada waktunya.’Aku bertanya lagi:
‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua. ‘aku
bertanya lagi: ‘kemudia apa? Beliau menjawab. ‘Berjihad dijalan Allah.’
(H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah.)
b. Menolak perintah bermaksiat kepada allah dan rasul-Nya dengan cara baik
dan Beretika
8
Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan (QS. Luqman :15
d. Merawat kedua orang tua lanjut usia dengan sabar dan ikhlas
Agar Akhlak kepada orang tua seorang muslim tetap terjaga hendaknya
mereka menjaga orang tuanya hingga kahir hayatnya. Allah berfirman
dalam Q.S. A-Isra’ ayat 23
“… Bila salah satu dari keduanya atau kedua-duanya mencapai usia lanjut
disisimu, maka janganlah kamu katakan : “uhf!” dan jangan pula
menghardik, dan katakana kepada mereka perkataan yang mulia!”
9
Bahwa seorang laki laki Bani Salamah dating kepada Rasulullah, apakah
masih ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada kedua
orang tuaku setelah keduanya wafat?”
f. Takim
Kata Tahkim berasal dari bahasa Arab yang berarti "Penyelesaian
Perkara". Bila kedua belah pihak yang bertikai mengadukan perkaranya
kepada seseorang yang dipilh dan disenangi orang itu disebut hakam
(penengah atau juru damai), antara keduanya. Bertahkim mencari keadilan
melalui hakim atas perselisihan yang timbul diantara dua golongan atau
lebih. Islam menganjurkan untuk bertahkim jika timbul perselisihan antara
sesama.
Adapun Ayat yang menganjurkan untuk bertahkim Firman Allah :
صالَ ًحا ُي َو ِّف ِق هّللا ُ َب ْي َن ُه َما إِنَّ هّللا َ َكانَ َعلِي ًما
ْ َِوإِنْ ِخ ْف ُت ْم شِ َقاقَ َب ْينِ ِه َما َفا ْب َع ُثو ْا َح َك ًما مِّنْ أَهْ لِ ِه َو َح َك ًما مِّنْ أَهْ لِ َها إِن ُي ِريدَ ا إ
ً َِخب
يرا
Artinya :
Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka
kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari
keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan
perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
(Q.S.An-Nisaa Ayat 35)
10
2.3 Akhlak Kepada Orang Tua
Itu pula sebabnya secara kudrati, setiap orang tua menyayangi dan
mencintai anaknya sebagai mana ia menyayangi dan mencintai dirinya
sendiri. Kasih dan sayang ini mulai dicurahkan sepenuhnya terutama oleh
ibu, semenjak anak masih dalam kandungan sampai ia lahir dan menyusui
bahkan sampai tua.
Orang tua tidak mengharapkan balas jasa dari anak atas semua pengorbanan
yang diberikan kepada anak. Harapan orang tua hanya satu yaitu kelak
anaknya menjadi anak yang saleh dan salehah, anak yang memberi
kebahagiaan orang di dunia dan mendo’akan mereka setelah mereka
meninggal dunia.
Atas dasar itu, antara lain yang menyebabkan seorang anak harus berbakti
kepada orang tua, bukan saja saat keduanya masih hidup, tetapi kebaktian
anak itu harus lanjut sampai kedua orang tuanya meninggal.
Orang tua yang sudah meninggal dunia tidak lagi dapat menerima apa-apa,
selain apa yang mereka lakukan selama di dunia kecuali jika mereka
memiliki tiga hal yang mensubsidi bekal berupa pahala untuk mereka di
akhirat sebagai tambahan dari mereka bawa dari dunia, yaitu sedekah
jariyah, ilmu yang diajarkan, dan anak yang saleh yang mendo’akannya.
11
Seorang ayah atau ibu yang sudah meninggal dunia masih memiliki hak
mendapatkan limpahan pahala dari do’a yang disampaikan anaknya. Hal ini
juga mengandung arti bahwa anak memiliki kewjiban mendo’akan orang
tuanya yang sudah meninggal. Dalam ajaran tasawuf, dikatakan, do’a yang
paling besar kemungkinan diterima Allah adalah do’a seorang anak untuk
orang tuanya dan do’a oaring fakir untuk orang kaya.
Kita sebagai anak, meskipun orang tua kita sudah wafat, orang tua tetap
sebagai orang tua yang wajib dihormati, oleh sebab itu, kewajiban anak
terhadap mereka berlanjut sampai mereka wafat.
Islam mengatur hubungan antara anak terhadap kedua orang tuanya dan tata cara
pergaulannya. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang saling berkaitan.
Seorang anak tidak diperkenankan mengucapkan kata-kata yang kurang berkenan
terhadap kedua orang tua, apalagi hingga membuat mereka sakit hati. Allah Swt.
berfirman:
a. Al-Qur’an
12
ي َمرْ ِج ُع ُك ْم َّ َك بِ ِه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َما ۚ إِل
َ َْس ل
َ ك بِي َما لَي َ ص ْينَا اإْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه ُح ْسنًا ۖ َوإِ ْن َجاهَدَا
َ ك لِتُ ْش ِر َّ َو َو
ُ ْ َ ُ ْ ُ
َفأنبِّئك ْم بِ َما كنت ْم تع َملون ُ ُ َ ُ َ
b.Dasar Al-Hadis
) (رواه البخارى و مسلم.ِ اَ ْل ِجهَا ُد فِ ْي َسبِ ْي ِل هللا: ثُــ َّم أَيٌّ؟قَا َل:ت
ُ بِرُّ ْال َوالِ َد ْي ِن قُ ْل
Artinya:
2. Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Amr bin Ash dikatakan:
)اال َوالِ َدي ِْن َوس ُْخطُ هللاِ فِ ْي َس ُْخ ِط ْال َوالِ َد ْي ِن (اخرجه التّرمذى وصحّحه ابن حبّان والحاكم
ْ ض َ ِر
13
Artinya:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA., dari Nabi SAW beliau bersabda:
Keridlaan Allah terletak pada keridlaan kedua orang tua, dan kemarahan
Allah terletak pada kemarahan kedua orang tua. (dikeluarkan oleh Tirmidzi
dan dibenarkan oleh Ibnu Hibban)
ال َ أُ ُّم:ال
َ َ ثُـ َّم َم ْن؟ق:ك قَا َل َ أُ ُّم: ثُـ َّم َم ْن؟ قَا َل:ك قَا َل
َ َ ثُـ َّم َم ْن؟ ق:ك قَا َل َ أُ ُّم:ص َحابَتِ ْي؟ قَا َل ُّ َم ْن اَ َح:
َ ق بِ ُح ْس ِن
Artinya:
14
2.5 Dampak Durhaka Kepada Orang Tua
1. Di benci Allah SWT
“Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua, dan murkanya Allah tergantung
pada murkanya orangtua.”
(HR. Al-Hakim)Maksud dari hadits tersebut adalah, Allah akan meridhai kita
jika orang tua kita meridhainya,dan apa bila orang tua kita murka kepada kita
maka Allah pun begitu.
2. Di dunia akan diberikan azab atau hukuman seorang anak yang durhaka
Kepada ibunya tidak hanya mendapat dosa, namun Allah juga akan
menimpakan azab dunia bagi mereka yang durhaka kepada ibunya.Dalam
sebuah riwayat Rasulullah SAW. Pernah bersabda :
Seorang anak yang durhaka shalatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT,
sebaik apapun dan sekhusyuk apapun, Allah akan tetap menolak sholat
seorang anak yang durhaka. Dalam(HR. Abu Al-Hasan bin Makruf) telah
dikatakan :
“Allah tidak akan menerima shalat orang yang dibenci kedua orang tuanya
yang tidak aniaya terhadapnya.”
15
Dalam hadits tersebut jelas dikatakan oleh Rasulullah SAW.bahwa Allah dan
Rasul tidak akan memberikan ampunan kepada seseorang yang durhaka
terhadap orangtuanya.
Seseorang yang rajin beribadah namun diadurhaka kepada orang tuanya (ibu)
maka segala amalibadah yang telah dilakukannya akan terhapus.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits berikut :
“Sesungguhnya aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan seribu tahun, dan
demi Allah tidak akan mendapatinya barang siapa yang durhaka kepada orang
tuanya.”
(HR. Thabrani)
surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua dan juga
seorang dayyuts atau banci (orang yang merelakan kejahatan berlaku di dalam
keluarganya, merelakan istri dan anak perempuannya serong)” (HR.
Nasa’Idan Ahmad)
16
8.Dapat di sebut orang kafir
“Sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan
hina orang yang mendapati orang tua nya atau salah satunya sampai tua,
lantas ia tidak dapat masuk surga.”
(HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, seorang anak yang mendapati orang
tuanya atau salah satunya sampai tua namun dia durhaka dan tidak berbakti
pada orang tuanya, maka sesungguhnya dia adalah orang yang merugi dan
hina.
17
2.6 Dampak Berbakti Kepada Orang Tua
18
e. Mempermudah Perhitungan Amal pada Hari Kiamat
Imam Muhammad Al – Baqir ( sa ) berkata : “ Berbaktilah kepada kedua
oramg tua dan menjalin silaturrahmi akan di mudahkan hisab amalnya . ”
( Mustadrak Al – Wasail 15: 177 )
2.7 Sikap dan Sifat yang harus di Terapkan dalam Kehidupan Sehari – hari
19
kepada dua orang tua ibu bapak..." (QS. An-Nisaa': 36).
[[15]] Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua
orang tua semakin tua dan lanjut hingga kondisi mereka melemah
dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anaknya. Ini
juga diperkuat dengan
Firman Allah dalan Al-qur’an Surah Al-Israa’ ayat 23-24.
g. Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan
Lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum
ditentukan. Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah saw dan
bertanya: "Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?" Beliau
balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?"
Laki-laki itu menjawab: "Masih."
20
Beliau bersabda: "Berjihadlah dengan cara berbakti kepada
keduanya.[[17]]
Seorang laki-laki hijrah dari negeri Yaman lalu Nabi saw
bertanya kepadanya: "Apakah kamu masih mempunyai kerabat di
Yaman?" Laki-laki itu menjawab: "Masih, yaitu kedua orang tuaku."
Beliau kembali bertanya: "Apakah mereka berdua mengizinkanmu?"
Laki-laki itu menjawab: "Tidak." Lantas,
21
i. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang
Lain
Hal ini pernah dilakukan oleh para sahabat ketika Nabi Bersabda “
saya akan berpuasa pada bulan asyura” tetapi sebelum bulan itu
datang Nabi telah wafat terlebih dahulu, tetapi dengan ijtihad para
sahabat tetap melaksankan ritual puasa tersebut sampai sekarang.
22
2.8 Analisis dan Metode yang digunakan dalam Pembelajaran Akhlak kepada
Orang Tua
1. Metode Kisah
Metode bercerita adalah penyampaian atau penyajian materi pembelajaran
secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik Taman Kanak-
kanak. Oleh karena itu materi yang disampaikan berbentuk cerita yang awal dan
akhirnya hubungan erat dalam kesatuan yang utuh, maka cerita tersebut harus
dipersiapkan terlebih dahulu. Pada dasarnya, metode bercerita ini padanan dari
metode ceramah, dengan kata lain untuk anak usia dini Taman Kanak-kanak
dipergunakan istilah metode cerita sedangkan untuk anak usia sekolah dan
orang dewasa menggunakan istilah metode ceramah.
2. Metode Amtsal
23
Kedua bentuk tersebut kadang-kadang pula digunakan secara bersamaan dalam
satu ayat, yang tujuanya untuk menampilkan hal ihwal kebenaran atau
menunjukan betapa pentingnya pesan yang terkandung di dalamnya. Disamping
itu juga matsal digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang sangat mendasar dan
bersifat abstrak. Cara seperti ini dapat ditemukan, misalnya, ketika al Qur’an
menjelaskan ke-Esaan Allah dan orang-orang yang meng- Esakan Allah,
tentang kemusyrikan dan orang-orang musyrik, serta tentang perbatan-
perbuatan mulia. Masalah-masalah tersebut diungkapkan melalui perumpama-
an yang bersifat konkrit (hissi) yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan
menegaskan makna pesan yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan
perumpamaan yang konkrit
”media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata”medium”yang secara harafia berarti”perantara atau pengantar”.Dengan
demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan. Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan
demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan
media.
24
4. Metode Mauidzah
metode mau’izhah dalam penelitian ini adalah suatu metode atau upaya untuk
memberi nasehat tentang suatu kebenaran dengan cara mengingatkan,
menegur, mengajak, dan mengarahkan disertai dengan penjelasan tentang baik
dan buruknya sesuatu. Nasehat merupakan metode pendidikan yang cukup
efektif dalam membentuk iman seorang anak, serta mempersiapkan akhlak,
jiwa, dan rasa sosialnya. Memberi nasehat dapat memberikan pengaruh besar
untuk membuka hati anak terhadap hakikat sesuatu, mendorongnya menuju hal-
hal yang baik dan positif dengan akhlak mulia dan menyadarkannya akan
prinsip-prinsip Islami ke dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang
mengetuk relung jiwa melalui pintunya yang tepat.
5. Metode Ibrah
Pengertian Ibrah dalam Al-Quran dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain atau peristiwa yang terjadi
pada masa lanpau melalui suatu proses berfikir secara mendalam, sehingga
manimbulakan kesadaran pada diri seseorang
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjaga akhlak kepada kedua orang tua dapat dilakukan dengan berbagai
cara salah satunya yaitu menghormati serta berbicara dengan penuh kasih
kepada kedua orang tua, serta berakhlak yang baik diperintahkan oleh Allah
SWT baik dalam Al-Qur’an maupun hadis, Ada 2 dosa yang disegerakan
hukumannya di dunia ini, yaitu zina dan durhaka kepada kedua orangtua.
Medurhakai orang tua akan mendapatkan ganjaran yang amat pedih
sebaliknya berbakti kepada orang tua akan mendapatkan ganjaran yang
setimpal baik didunia maupun di akhirat karena keridhaan Allah terletak pada
keridhaan kedua orang tua.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, siapapun yang membacanya dapat
memperhatikan dan memahami tentang akhlak kepada orang tua dan dapat
menerapkannya didalam kehidupan bermasyarakat atau sehari-hari.
Dan semoga dapat bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain baik di dunia
maupun di akhirat nanti,adapun kekurangan dari makalah ini datangnya dari penulis
karena kami adalah manuasia biasa yang membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://kantin-rama.blogspot.com/2016/05/makalah-akhlak-kepada-orang-tua.html
http://mochfazrulhidayat.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-kedua-
orang-tua.html
https://yusrilsamalanga.blogspot.com/2016/08/pengertian-akhlak-kepada-orang-
tua.html
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-ahlak-kepada-orang-tua-dan-
hak.html
https://www.ilmusaudara.com/2019/01/tahkim-pengertian-tahkim-dalil-tahkim.html
https://syamsuri149.wordpress.com/2008/10/10/akibat-berbakti-kepada-orang-tua/
http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/05/metode-bercerita-anak-usia-dini.html
file:///C:/Users/Asus/Downloads/1227-3142-1-PB%20(1).pdf
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/ayat-al-quran-dan-hadits-
tentang_22.html
http://fatkhan.web.id/pengertian-media-pembelajaran-audio-visual/
http://ippnuteni.blogspot.com/2013/12/metode-ibroh-dan-mauidzhah-smt-5.html
27
28