Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN REMAJA

DASAR KESEHATAN REPRODUKSI DAN KIA

DISUSUN OLEH :

Desi Oktavia (1913201017)

DOSEN PENGAMPU :

Bintang Agustina Pratiwi. SKM.,MKM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2020
KATA PENGHANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang “kesehatan reproduksi remaja ” ini
dapat terselesaikan meskipun masih terdapat kekurangan di dalamnya.
Baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, 1 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata penghantar................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

BAB I (Pendahuluan).......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................2

BAB II (Pembahasan).......................................................................................3

a. Definisi kesehatan remaja.....................................................................3


b. Klasifikasi remaja.................................................................................3
c. Krakteristik remaja ..............................................................................4
d. Permasalahan remaja ...........................................................................4

BAB III (Penutup)............................................................................................6

a. Kesimpulan ..........................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah remaja (usia > 10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional diindonesia. Masalah remaja terjadi
karena tidak dipesiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berubungan
dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja
mencakup aspek fisik biologis dan mental social. Pada masa remaja adalah masa-
masa yang rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan
remaja dengan segala konsekuensinya.

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut


system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini
tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta social.

Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap


berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja
berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan ampir 100 juta
terinfeksi penyakit menular seksual (PMS) yang dapat disembukan. Secara global
40% dari semua kasus terinfeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24
tahun. Perkiraan terakir adala, setiap hari ada 7.000 remaja terifeksi HIV. Oleh
karena itu, penyebaran informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu diupayakan
secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang benardan tidak terjerumus
terutama diinstitusi pendidikan sekolah.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang


benar mengenai proses reproduksi serta berbagai factor yang ada disekitarnya.
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingka laku
yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi kesehatan remaja

1
2. Klasifikasi remaja
3. Krakteristik remaja
4. Permasalahan remaja

C. Tujuan
1. Untuk menegtahui definisi kesehatan remaja
2. Apa saja karakteristik remaja
3. Dan bagaimana klasifikasi remaja
4. Permasalaan yang dihadapi oleh remaja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut


sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Penegertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan,
namun juga sehat secara mental dan social budaya. Remaja perlu menegtahui
kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses
reproduksi serta berbagai factor yang ada disekitarnya. Dengan demikian
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. (Meilan, Maryanah & Follona,
2018).

B. Karakteristik Reproduksi Remaja


Ciri-ciri sekunder dapat disebutkan anatara lain :

Ciri-ciri sekunder Pria :


a) Tumbuh suburnya rambut, janggut, kumis, dan lain-lain.
b) Selaput suara semakin membesar dan berat.
c) Badan mulai membentuk segi tiga, urat-urat pun jadi kuat, dan muka
bertambah persegi.

Ciri-ciri sekunder wanita :


a) Pinggul semakin besar dan melebar.
b) Kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi (lemak).
c) Suara menjadi bulat, merdu, dan tinggi.
d) Muka menjadi bulat dan berisi

Adapun ciri-ciri tertier antara lain, biasanya diwujudkan dalam perubahan


sikap dan perilaku, contoh bagi pria ada perubahan mimik jika bicara, cara
berpakaian, cara mengatur rambut, bahasa yang diucapkan, aktingnya dan lain-

3
lain. Bagi wanita, ada perubahan cara bicara, cara tertawa, cara pakaian, jalannya,
dan lain-lain. (ahmadi & sholeh,2005)

C. Klasifikasi Reproduksi Remaja


1. Remaja Awal (12-15 tahun)

Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan
perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia
luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi
namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada
masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan
merasa kecewa.

2. Remaja pertengahan (15-18 tahun)

Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa
remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan
badaniah sendiri. Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan
perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.

Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada
rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada
remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian
terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja
menentukan diri sendiri atau jati dirinya.

3. Remaja Akhir (18-21 tahun)

Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya
dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan kebebranian.
Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja
sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru
ditemukannya.

D. Masalah Reproduksi Remaja

Masalah reproduksi yang dapat dialami oleh remaja adalah:

4
1. Seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan diusia remaja dan
tertularnya penyakit menular seksual.
2. Pendarahan diluar haid (pendaharan yang terjadi di antara 2 haid ). Hal ini
disebabkan ole kelainan organic (polip, tumor ovarium, perlukan serviks,
dll) dan kelainan hormonal (kelainan pada rantai hormonal
hopotalamushipofisis dan ovarium).
3. Haid yang tidak lancar. Al ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
hormone (FSH, LH, GnRH) dipengaruhi oleh stress, indeks massa tubuh,
dan aktivitas fisik. Stress mempengaruhi hormone FSH-LH yang tidak
teratur menyebabkan hormone estogen dan progenteron yang tidak teratur
juga. Aktivitas yang tinggi dapat mempengaruhi peningkatan kadar LH.
Sedangkan lemak yang berlebihan dalam tubuh mempengaruhi
meningkatnya hormone estrogen yang mengakibatkan umpan negative
pada GnRH sehingga mengakibatkan tergantungnya hormone FSH.
(Meilan, Maryanah & Follona, 2018).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahamaan akan


kesehatan reproduksi yang cukup, masih cukup banyak ditemukan . terutama
dikalangan remaja yang merupakan golongan yang paling rentan terhadap
masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.

Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik serta ditunjang peran serta
lingkungan yang memadai dalam memberikan informasi mengenai kesehatan
reproduksi kepada remaja akan memebentuk pribadi remaja sebagai generasi
muda penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani serta melindungi remaja dari
sikapa seksual yang berbahaya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka


Cipta,

Meilan, Nessi. Maryanah. dan Follona, Willa.2018. Kesehatan reproduksi remaja.


Malang: Wineka Media.

Aisyaroh N.2011. kesehatan reproduksi remaja. Semarang: fakultas ilmu


kesehatan unissula.

Anda mungkin juga menyukai