Para ilmuwan di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Amerika
Serikat telah mengunggah beberapa gambar baru yang menunjukkan penampakan
Virus Corona jenis baru atau COVID-19.
Menurut NIAID, gambar menunjukkan ratusan partikel virus COVID-19 dengan struktur
titik-titik kecil pada permukaan sel manusia. Subjek ini diambil dari pasien di Amerika
Serikat saat memasuki keadaan apoptosis atau kematian sel.
Dalam gambar yang diunggah, virus terlihat sangat kecil. dimensi Virus Corona generik
berdiameter antara 120 hingga 160 nanometer. Dengan kata lain, virus-virus itu terlalu
kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya dan hanya dapat diamati dengan
mikroskop elektron.
Dalam pengaturan eksperimental studi, virus tetap ditangguhkan selama tiga jam,
tetapi itu akan melayang jauh lebih cepat di sebagian besar kondisi. Sementara itu,
temuan pada aerosol khususnya tidak selaras dengan pernyataan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus tidak diangkut melalui udara. Virus ini hidup
paling lama di plastik dan baja, bertahan hingga 72 jam. Tetapi jumlah virus yang layak
menurun tajam selama waktu ini. Itu juga tidak buruk pada tembaga, bertahan empat
jam. Di atas kardus, dapat bertahan hingga 24 jam, yang menunjukkan bahwa paket-
paket yang tiba dari jasa pengiriman barang hanya memiliki tingkat virus yang rendah.
Kecuali, jika ada orang yang telah batuk atau bersin di atasnya atau telah menyentuh
kardus dengan tangan yang terkontaminasi.
Masa inkubasi adalah waktu dari mulai seseorang terpapar virus hingga orang
tersebut menimbulkan gejala penyakit.
Virus Corona
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang system
pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah terpapar virus Corona.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti
yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari
daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita
infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun,
Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14
hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus
Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar
di bawah ini.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit,
atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
1. Zona Hijau
Upayanya: Menegakkan karantina 14 hari untuk individu yang berisiko, termasuk semua
pelancong dari Zona Merah.
2. Zona Kuning
Negara atau daerah dengan beberapa kasus penularan lokal, tetapi tanpa
kelompok penularan komunitas.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus adalah dengan semua
respons pada zona hijau, ditambah mengidentifikasi kontak dari kasus yang
dikonfirmasi (pelacakan kontak), dan uji, pantau dan atau isolasi sendiri.
3. Zona Oranye
Negara atau wilayah yang berdekatan dengan Zona Merah atau dengan
kelompok kecil.
Upaya yang bisa dilakukan adalah melaksanakan semua upaya pada Zona
Kuning, ditambah dengan melaksanakan perlindungan pribadi, termasuk
masker wajah.
4. Zona Merah
Komunitas yang terinfeksi lockdown (karantina) menjaga orang-orang
di rumah mereka dan mengirimkan kebutuhan mereka tanpa kontak fisik,"
lanjut pernyataan tersebut.