Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER T.

A 2019-2020 GENAP

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PRODI : FARMASI
MATA UJIAN : FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI I
DOSEN PENGAMPU : YULASTRIO AHMADI, S.Farm., Apt.
KELAS : Reg.Malam
SEMESTER / SKS : 4 /2 SKS.
HARI/TANGGAL UJIAN : Sabtu, 11 April 2020
SIFAT UJIAN/WAKTU. :Take Home

NAMA : KARISMA PUTRI YULPANI


NIM : 201851138

GROWTH HORMON Berupa polipeptida dengan berat molekul 22.000.


Fungsi fisiologi: adalah tehadap pertumbuhan dan mempercepat proses pertumbuhan khusus
nya pada anak-anak. Defisiensi / kekurangan hormon ini : menyebabkan kekerdilan
(dwarfisme), Kelebihan hormon ini menyebabkan:
1. gigantisme pada anak, dan
2. akromegali pada orang dewasa.
OBAT HORMON PERTUMBUHAN
1. Somatrem
indikasi : - untuk defisiensi/kekurangan hormon pertumbuhan pada anak yang dapat
membantu pertumbuhan anak.
Dosis : Harus disesuaikan dan diberikan oleh spesialis. Maksimum 0,1 mg/kg tiga kali
seminggu. Dosis total seminggu 6-7 kali pemberian, respons lebih baik bila obat
diberikan tiap hari.
Efek samping : Hiperglikemia dan ketosis (diabeto genic) bisa terjadi pada pasien
dengan riwayat diabetes mellitus.
CARA KERJA OBAT INI YAITU : Pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah
menuju ke organ hati, di dalam hati : HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth
Factor 1). Lalu masuk melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-
organ yang ada di tubuh manusia dan GH merangsang produksi IGF – 1 di tulang,
yaitu tulang rawan. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh
organ-organ di dalam tubuh manusia.
2. Somatotropin
indikasi : Berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta
memengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada
hati untuk mensekresi hormon somatomedin dan defisiensi hormon pertumbuhan pada
anak. Efek samping : -
Dosis dan pemberian : Dosis maksimum 0,06 mg/kg dibagi tiga kali pemberian dalam
seminggu, atau 6-7 kali pemberian dalam seminggu dan di berikan dengan cara IM
( Inta Muscular )

OBAT HORMON TIROID


Anti hipertiroid Hipertiroidisme adalah suatu keadaan akibat dari produksi hormon tiroid
yang berlebihan oleh kelenjar tiroid sehingga menyebabkan kadar hormon tiroid didalam
darah berlebihan.
1. Karbimazole
Nama generik : Karbimazole
Nama dagang di Indonesia : Neo mecarzole (nicholas).
Indikasi : hipertiroidisme Kontraindikasi : blocking replacement regimen tidak boleh
diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.
Bentuk sediaan : tablet 5 mg
Dosis dan aturan pakai : 30-60 mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis diturunkan
menjadi 5-20 mg/hari; biasanya terapi berlangsung 18 bulan. Untuk dosis anak mulai
dengan 15 mg/hari kemudian disesuaikan dengan respon.
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual
muntah, leukopenia. Resiko khusus : penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena
PTU bisa menyebabkan hipoprotrombinemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui
(Lacy, et al, 2006).
Cara kerja : menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambat oksidasi dari iodin
dan menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin

2. Propiltiourasil (PTU)
Nama generik : Propiltiourasil
Nama dagang di Indonesia : Propiltiouracil (generik)
Indikasi : hipertiroidisme Kontraindikasi : hipersensisitif terhadap Propiltiourasil,
blocking replacement regimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.
Bentuk sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mg
Dosis dan aturan pakai : untuk anak-anak 5-7 mg/hari atau 150-200 mg//hari, dosis terbagi
setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. untuk hipertiroidisme
berat 450 mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasional memerlukan 600-900 mg/hari; dosis
pelihara 100- 150 mg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dosis untuk orangtua 150-
300 mg/hari (Lacy, et al, 2006)
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada
kecendrungan pendarahan, mual muntah, hepatitis.
Mekanisme Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasi dari
iodin dan menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin (Lacy, et al, 2006)

OBAT HORMON ESTROGEN


Estrogen dan progestin merupakan hormone steroid kelamin endogen yang diproduksi oleh
ovarium, kortek adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan. Kedua jenis hormon ini
dan derivate sintetiknya mempunyai peranan penting pada wanita dalam perkembangan tubuh,
proses ovulasi, fertilisasi, implantasi
1. Esetreva estradiol 0,1 g, distradiol hemihidrat 0,10125 etanol 45 g
Indikasi : kekurangan estrogen pada wanita menopouse ( berhentinya menstruasi )
secara natural atau akibat oprasi.
Kontra Indikasi : jangan di berikan kepada ibu yang hamil dan menyusui.
Efek samping : perasaaan tidak enak pada dada, pusing, keluarnya cairan pada puting
susu. Dosis : rata-rata : 1,5 g geli setiap hari
Cara kerja : membantu dalam proses pemberian hormon estrogen pada wanita yang
sudah mau selesai menopouse.
2. Microginon Etinillestradiol 0,03mg Levonorgestrel 0,15 mg
Indikasi : Kontrasepsi oral
Kontra Indikasi : Trombosis, emboli paru, infrak miokard, gangguan kardiovaskuler
Perhatian : tidak boleh diberikan kepada ibu hamil yang sedang kondisinya buruk atau
sakit. Efek Samping : perdarahan sedikit sedikit, sensitifitas pada payudara, nyeri
sekresi pada payudara, sakit kepala, perubahan libido,mual – mutah.
Dosis : Sehari 1 tablet di mulai pada hari pertama siklus haid.
PENYAKIT DIABETES
• DM tipe 1 (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin = DMTI) : Ciri – cirinya
terkurasnya insulin yang disekresikan oleh sel beta pancreas. Terjadi defisiensi secara
mutlak (ketidak normalan pada sel beta pankreas). Karna ketidak mampuan sel beta
pankreas dalam memperoduksi insulin.
• DM tipe 2 (Diabetes Mellitus Tak Tergantung Insulin = DMTTI) : Cirinya
ketidakmampuan sel β pancreas memproduksi insulin secara memadai. Terjadi
defisiensi insulin secara relative atas resistensi insulin. TANDA DAN GEJALA -
Poliurea (beser) - Polidipsi (selalu haus) - Polipagi (selalu lapar) karena rangsangan
pusat nafsu makan di hipotalamus. Pada DM gula darah tidak dapat masuk sel dan
disekresikan melalui urin dan badan kehilangan 4 kalori untuk tiap gram glukosa yang
diekresi.

CONTOH OBAT INSULIN


1. ADECCO Metformin HCl 500 mg Adalah antidiabetik oral golongan
beguanida, dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes terutama
dengan meningkatkan aksi insulin. Juga memperbaiki sensitifitas terhadap insulin,
sehingga mengurangi glukoneogenesis dihati, meningkatkan glikolisis dan
menghambat absorpsi glukosa dari hati. Indikasi: Diabetes Militus Tipe 2 Monoterapi
Atau Kombinasi dengan Antidiabetik Oral lain. DM Tipe satu dan tipe dua kombinasi
dengan insulin.
Kontra Indikasi : Koma Diabetes, Ketoasidosis, Kerusakan ginjal Penyakit luar kronik,
gagal jantung, alkoholik, hipoksia, syok dan kehamilan.
Perhatian : Asidosis Laktat, Gagal ginjal, Pembedahan.
Interaksi Obat : Sulfonilurea, Insulin, Beta-bloker, ACE inhibitor, olkohol, intra vena
iodin, media glukokortikoid dan diuretik.
Efek Samping : Gangguan sistem pencernaan rasa seperti logam.
Dosis : 500 mg 2-3 kali sehari maksimum 3g / hari. Sebelum atau sesudah makan.
Kemasan : Tablet 500 mg.

2. CLAMEGA Glibenklamid 5 mg.


Indikasi : Diabetesmilitus ringan atau sedang.
Konta Indikasi : Tidak boleh diberikan kepada penderita non diabetik dengan
glikosuria ginjal, gangguan fungsi hati dan ginjal parah, diabetesmilitus dengan
komplikasi, wanita hamil dan menyesui dan hipersensitif.
Perhatian : Reaksi hipoglikemia dapat terjadi karena pemberian dosis tinggi keamanan
dan efektifitas pada anak-anak belum dapat dipastikan, kemampuan konsentrasi bagi
pengendara motor atau operator mesin dapat terganggu.
Efek Samping :Efek gastrointestinal, reaksi hipoglikemia, dan alergi kulit.
Dosis : ½ tablet / hari bersama makan pagi, Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 tablet
maksimum 3 tablet / hari.
Kemasan : Dos 10x10 kaplet.

Anda mungkin juga menyukai