Anda di halaman 1dari 6

PLUMBING DAN POMPA

Disusun oleh:

Nama : Khoirudin Hidayat

NIM : 181.11.1014

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2020
1. a) Sistem plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan atau berkaitan
dengan instalasi pemipaan. Baik itu instalasi pipa untuk pelaksanaan pemasangan,
penyambungan, perawatan serta pemeliharaan pipa yang digunakan untuk
menyalurkan air. Tentunya pada setiap bangunan seperti rumah, perkantoran,
rumah sakit, hotel dan gedung lainnya pasti menggunakan sistem pemipaan
(plumbing) untuk kebutuhan penyaluran aliran air, entah itu untuk air bersih
ataupun air kotor.

b) Mekanisme pengetesan sambungan pipa dengan menggunakan “X” Ray Test :


1. Set-up jarak antara sumber dengan benda uji yang sudah ditentukan
2. Tempatkan penny diatas benda uji
3. Tempatkan film di bawah benda uji
4. Penyinaran benda uji dengan sinar-X dengan waktu penyinaran, tegangan, dan
arus yang sudah ditentukan.
5. Setelah film kering selanjutnya film di cuci, setelah itu film diperiksa dengan
alat viewer dan dilakukan pengukuran densitas dengan densitometer

Mekanisme pengetesan sambungan pipa dengan menggunakan tes hidrostatik:


1. Untuk pelaksanaan pengujian dipastikan semua jalur yang akan di uji sudah
tersambung dengan baik.
2. Tekanan hydro test adalah minimal sebesar 1.5 x Tekanan design
3. Pemeriksaan visual dilakukan saat tekanan tidak kurang dari 2/3 tekanan
pengujian
4. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, 25%, 50%, 75% dan 100%
dengan waktu tunggu atau holding times 10 menit untuk setiap tahap.
5. Harus dilakukan pengurangan (decreasing pressurized) melalui jalur drain
point, agar menghindari terjadinya tekanan Vacuum (Negative stress) pada
material yang diuji.
6. Holding time atau waktu pengujian dilakukan selama 1 (satu) jam. Selama
proses pengujian lakukan pencatatan Temperatur dan Tekannya pada piping test
record.
7. Periksa semua jalur pipa yang di lakukan pengujian, pastikan tekanan tidak
berkurang serta lakukan pemeriksaan apakah terdapat kebocoran pada system
perpipaan yang diuji.
8. Bila proses pengujian sudah selesai dikerjakan, selanjutnya melakukan proses
depressurizing atau proses pengurangan tekanan. Pastikan semua tekanan sudah
terbuang pada setiap system perpipaan yang di uji.
9. Lakukan proses ini secara bertahap dengan membuka beberapa titik vent,
hingga tekanan dalam sistem benar-benar sudah terbuang dan kosong.
2. Jenis – jenis material dan penggunaannya :
1. Baja galvanis
yaitu dibuat dari besi dan dilapisi oleh pelindung terbuat dari bahan seng.
Lapisan tersebut ditujukan untuk melindungi baja dari korosi sehingga
penggunaannya lebih awet.
2. Duriron pipa
Digunakan untuk pembuangan cairan dengan tingkat korosi yang tinggi
3. Baja karbon
Digunakan untuk melindungi pipa agar tidak terjadi korosi. Bahan anti karat
yang digunakan yaitu pelapis plastik seperti scotch kote, karena lebih tahan
daripada pelapis dari aspal atau residu.
4. Baja stainless
Digunakan agar pipa tahan terhadap oksidasi dan zat yang korosif
5. Besi tuang dalam tanah (Cast Iron Soil Pipe)
Pipa ini boleh dipasang dibawah bangunan serta concrete yang tebal.
Digunakan untuk mengalirkan cairan yang cukup panas.

3. Mekanisme perpipaan dengan aliran gravitasi dikelompokkan menjadi beberapa


katagori, yaitu :
a. Air jernih termasuk air hujan, air pembersih, air pemadam kebakaran yang
biasa digunakan, dikumpulkan serta dipisahkan dari minyak yang mungkin
terdapat dalam sistem tersebut atau yang akan menuju ke sistem tersebut (kali
atau kolam).
b. Proses pembuangan, baik pembuangan air, minyak, termasuk pembuangan
dari uap dan pembuangan dari pompa, vessel dan sambungan sampel serta
kotoran pembuangan. Pada sistem ini rute menuju ke bagian pemisahan dan
hidrokarbonnya biasanya dinetralkan.
c. Kombinasi pembuangan adalah pengumpulan dari seluruh pembuangan
dengan (utilitas) sistem perpipaan. Ini harus dialirkan menuju ke tempat
pemisahan yang besar untuk membawa dan mengkombinasikan aliran dalam
pemisahan hidrokarbon dari air.
d. Pembuangan kotoran manusia akan dialirkan kesuatu tempat khusus (septic
tank) yang berada didaerah itu.
e. Pembuangan korosi direncanakan sebagai suatu sistem pemisah pembuangan
didalam suatu unit. Disini termasuk asam, amine, karbonat dan lain-lain
larutan kimia yang menimbulkan korosi. Pada setiap unit aliran tersebut akan
dikumpulkan pada suatu jalur pipa utama dan dialirkan kekolam pembuangan
khusus. Setelah itu dari kolam ini akan dipompakan menuju suatu tempat
untuk dinetralisasi. Larutan yang telah dinetralkan dan masih dapat digunakan
akan dipompakan ke suatu tempat penyimpanan.

4. a. Hal yang harus diperhatikan agar system plumbing menjadi baik :


 Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing
harus selalu kontrol
 Perawatan tangki atap lebih diperhatikan
 Untuk bangunan-bangunan yang cukup besar, sebaiknya disediakan pompa
cadangan untuk menaikkan air ke tangki atap. Pompa cadangan ini dalam
keadaan normal biasanya dijalankan bergantian dengan pompa utama, untuk
menjaga agar kalau ada kerusakan atau kesulitan maka dapat segera
diketahui.
 Menentukan letak tangki atap tersebut apakah dipasang di dalam langit-
langit, atau di atas atap (misalnya untuk atap dari beton) atau dengan suatu
kontruksi menara yang khusus. Penentuan ini harus didasarkan pada jenis
alat plambing yang dipasang pada lantai tertinggi bangunan dan tekanan
kerja yang tinggi.
b. Rancangan gambar sistem plumbing dengan tangki atap pada suatu bangunan
yang terdiri dari 1 basemen dan 2 lantai.

5. Gambar alur plumbing sistem tangki tekan dengan menggunakan air sumur untuk
rumah dengan dua lantai

Anda mungkin juga menyukai