Anda di halaman 1dari 15

“Kalaulah ada sesuatu harta

yang kami cintai dari segala-


galanya itu, ialah agama dan
keyakinan kami. Itulah yang
hendak kami wariskan
kepada anak cucu dan
keturunan kami. Jangan
tuan-tuan coba pula
memotong tali warisan ini”

Mohammad Natsir
(1908 - 1993)
l Ketua Umum Partai Masyumi
Periode 1949-1959
l Perdana Menteri tahun 1950 - 1951
l Menteri Penerangan tahun 1946 - 1949

#MasyumiReborn
“Golongan kami, golongan
Islam tidak dapat meninjau
kembali sikap kami, yakni Dasar
Negara Islam, apabila
peninjauan kembali itu supaya
kami meninggalkan Wahyu dan
norma Kitab Suci kami.
Disinilah memang ada
DEMARKASI!”
Kasman Singodimedjo
(1904 - 1982)
l Wakil Konstituante dari Masyumi
l Jaksa Agung tahun 1945 - 1946

#MasyumiReborn
“Politik jang kita rintis adalah
politik berdasarkan atas Keadilan
dan Kebenaran. Bagaimanapun
orang pandai bitjara, bagaimanapun
orang pandai berpolitik,
bagaimanapun orang pandai
berdiplomasi, kalau jang
diusahakan itu, jang diperdjuangkan
itu bukan barang jang adil dan
benar, maka dia tidak akan
menang”
Mohammad Roem
(1908 - 1983)
l Ketua "Barisan Hizbullah" Masyumi
l Menteri Dalam Negeri 1946 - 1950
l Menteri Luar Negeri 1950-1951
l Menteri Dalam Negeri 1952-1953
l Wakil Perdana Menteri 1955-1959

#MasyumiReborn
“Ulama sejati tidak boleh
mundur menyuarakan
kebenaran sekalipun
kesesatan tampak bagai
gelombang besar di
hadapan”

Buya Hamka
(1908 - 1981)
l Politisi Masyumi dan Ulama
l Ketua MUI tahun 1975 - 1981

#MasyumiReborn
Do’a Ki Bagus Hadikusumo
“Ya Allah, berikan kami
petunjuk ke jalan yang benar,
yaitu jalan yang telah Engkau
beri nikmat dan bukan jalan
orang-orang yang Engkau
murkai, bukan pula jalan orang-
orang yang sesat”
QS Al-Fatihah : 6-7
Ki Bagus Hadikusumo
((1890 - 1954)
l Ketua Muda I Majlis Syuro Masyumi
l Anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

#MasyumiReborn
“Orang bisa beramal banyak
dan bermanfaat dimana saja,
sekalipun tidak menjadi
menteri. Kebanyakan orang
menganggap jabatan menteri itu
kehormatan dan kemuliaan,
padahal itu tak lebih dari
sekadar amanat yang harus
dipertanggungjawabkan”

KH. Wahid Hasyim


(1914 - 1953)
Wakil Ketua Muda II Majlis Syuro Masyumi
Periode 1946 - 1952

#MasyumiReborn
“Rugi-Untungnya
perjuangan harus
dinilai dengan rugi-
untungnya Islam”
Prawoto Mangkusasmito
(1910 - 1970)
Ketua Umum Partai Masyumi 1959 -
s.d. 1960

#MasyumiReborn
“Jangan pernah
kehilangan objektivitas
meskipun terhadap
mereka yang
tidak kita sukai”

Syafruddin Prawiranegara
(1911 - 1989)

l Pimpinan Masyumi
l Presiden Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia tahun 1948 - 1949

#MasyumiReborn
“Lebih gurih minyak
kelapa dari pada minyak
samin. Sebab itu jalan
selamat bagimu di hari
depanmu. Ialah leburkan
diri kedalam bangsa
ibumu. Tanah airmu ialah
Indonesia”

A.R Baswedan
(1908 - 1986)
l Pimpinan Masyumi 1950 - 1960
l Wakil Menteri Penerangan RI
Tahun 1946 - 1947

#MasyumiReborn
“Pertahankanlah agama Islam,
berusaha sekuat tenaga
memerangi orang yang
menghina Al Qur'an, menghina
sifat Allah dan tunjukkan
kebenaran kepada para
pengikut kebatilan dan
penganut akidah sesat.
Ketahuilah, usaha
keras memerangi (pemikiran-
pemikiran) tersebut adalah
WAJIB”
KH. Hasyim Asy'ari
Ketua Majelis Syuro Masyumi 1945
s.d. 1947.

#MasyumiReborn
“Tidaklah untuk memuji diri
sendiri atau bersombong jikalau
saya menegaskan di sini bahwa di
dalam melikwidir (Melikuidasi-
Red) Republik Indonesia Serikat
ciptaan Van Mook hingga bentuk
negara menjadi Republik
Kesatuan, Masyumi menjalankan
peranan yang tidak kecil di
seluruh pelosok Indonesia"

Dr. Soekiman Wirjosandjojo


( 1898 - 1974)
Ketua Umum Pengurus Besar Masyumi
1945-1949
- Perdana Menteri RI 1951 - 1952

#MasyumiReborn
“Zaman kolonial dahulu
banyak Mubaligh yang
takut politik. Politik
baginya tabu. Kaum
penjajah berusaha
sekeras-kerasnya agar
ummat Islam Indonesia
bukan saja tidak tahu
politik, tapi harus takut
pada politik”
KH. Isa Anshori
( 1916 - 1969)
l Ketua Fraksi Masyumi di
Konstituante

#MasyumiReborn
“Pada zaman penjajah Belanda,
Kita hidup sangat sederhana.
Umumnya kita menjadi kuli,
bekerja untuk pabrik gula,
bercocok tanam. Anggaran
belanja kita masyhur di dunia,
yaitu (2 1/2 sen) sehari. Ekonomi
dipegang sebahagian penduduk
dahulu dinamakan “Orang Timur
Asing” sedangkan kita disebut
“Bumiputera” atau “Inlander”.

Prof. DR. H.M Rasyidi


(1915 - 2001)

l Politisi Masyumi
l Menteri Agama RI 1945 - 1946

#MasyumiReborn
Satu tulisan yang terbit dalam Suara
Muhammadiyah (No. 24, Th. 53,
1973), organ resmi Muhammadiyah,
menyanjungnya sebagai “pemimpin
teladan,” yang patut dicontoh oleh
seluruh umat Islam di Indonesia.
Tulisan-tulisan lainnya
mencandrakannya sebagai “perintis
kebangunan ummat Islam” dan
sebagai “pejuang kemerdekaan

Prof. KH. Abdoel Kahar Moezakir


( 1907 - 1973)
Pimpinan Masyumi
Anggota Konstituante
Ketua Sekolah Tinggi Islam

#MasyumiReborn
Seorang wartawan asing
bertanya kepada Agus Salim.
“Bagaimana jika bangsa
Belanda meminta kembali agar
Indonesia diserahkan kepada
Belanda,”
Agus Salim dengan lantang
menjawab.
“Daripada menyerahkannya
kembali kepada Belanda, lebih
baik saya bakar Indonesia ini”

H. Agus Salim
(1884 - 1954)
l Anggota Majlis Syuro Masyumi
l Menteri Luar Negeri 1947 - 1949

#MasyumiReborn

Anda mungkin juga menyukai