Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sabun telah berkembang menjadi kebutuhan primer seluruh masyarakat di dunia karena
sabun merupakan salah satu produk yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk
membersihkan tubuh. Sabun dapat berperan sebagai obat yang digunakan sebagai pencegah
timbulnya penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Dengan demikian
kemungkinan terserang penyakit akan berkurang. Oleh karena itu berbagai jenis sabun yan
sudah beredar di pasaran pun kini sangat bervariasi. Keberagaman sabun yang dipasarkan
terlihat pada warna, jenis, manfaat dan wangi yang ditawarkan. Salah satu jenis sabun yang
saat ini banyak diproduksi karena penggunaanya lebih praktis dan bentuk yang menarik
dibandingkan bentuk sabun lain adalah sabun cair. Kelebihan sabun cair jika dibandingkan
dengan sabun mandi padat yaitu sabun mandi cair mudah dibawa, mudah disimpan, tidak
mudah rusak atau kotor, dan penampilan kemasan yang menarik.
Pembuatan sabun mandi cair menggunakan bahan baku yang bersifat alami. Salah satu
bahan baku alami yang ditambahkan dalam pembuatan sabun mandi cair adalah lemak atau
minyak yang diperoleh dari bahan-bahan nabati dan hewani. Minyak yang biasanya
digunakan dalam pembuatan sabun berasal dari minyak kelapa sawit yaitu CPO (Crude Palm
Oil) dan minyak kelapa murni atau dikenal sebagai Virgin Coconut Oil (VCO). Namun pada
perancangan pabrik ini digunakan minyak dari bahan baku VCO karena dari penelitian yang
telah dilakukan oleh Widyasanti dkk., 2017 minyak VCO memiliki khasiat terhadap
kesehatan kulit. Penggunaan VCO sebagai bahan dasar pembuatan sabun cair karena VCO
adalah minyak yang paling kaya dengan kandungan asam lemak yang menguntungkan kulit
dibandingkan dengan minyak lainnya dan warna VCO yang bening putih jernih dan mudah
larut dalam air. Asam lemak yang paling dominan dalam VCO adalah asam laurat
(HC12H23O2). Kandungan utama pada VCO adalah asam laurat 46%. Asam laurat sangat
diperlukan dalam pembuatan sabun karena mampu memberikan sifat pembusaan yang sangat
baik dan lembut untuk produk sabun. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh rantai
sedang yang bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri, dan antijamur).
Minyak VCO yang berasal dari pohon kelapa mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, sehingga sering disebut pohon kehidupan. Hampir semua bagian
tanaman kelapa dapat digunakan tetapi pohon kelapa sulit bersaing dengan kelapa sawit.
Namun, ditinjau dari ragam produk yang dapat dihasilkan oleh buah kelapa, produk kelapa
sawit belum mampu menyainginya. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa
menjadi aneka produk yang bermanfaat. Beberapa jenis produk kelapa yang tidak dapat
digantikan oleh kelapa sawit antara lain santan, gula, air kelapa segar (kelapa muda), lidi,
janur, dan daging kelapa. Selain itu, masih ada lagi produk yang dihasilkan dari tanaman
kelapa seperti arang aktif, sabut, dan industri kerajinan tangan. Bahkan limbah pengolahan
minyak kelapa pun masih dapat digunakan sebagai pakan ternak (Barliana dan Hengky,
2006).
Produksi kelapa di Indonesia setiap tahunnya dapat dikatakan cukup memenuhi kebutuhan
industri dan kebutuhan masyarakat. Karena kelapa banyak diproduksi oleh perkebunan besar
milik Negara, swasta dan milik perkebunan rakyat.

Tabel 1.1 Data produksi perkebunan kelapa


Dari sisi kebutuhan bahan baku utama, Indonesia merupakan salah satu

penghasil minyak kelapa (bahan baku dasar sabun cair) terbesar, sehingga industri

sabun cair mempunyai prospek dan nilai ekonomi yang sangat menguntungkan

jika dikembangkan di Indonesia. (hhtp//www.ristek.co.id)

Minyak kelapa merupakan bagian yang paling berharga dari buah kelapa.

Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak

kelapa digunakan sebagai bahan baku industri seperti sabun, obat-obatan, dan

sebagai minyak goreng. (hhtp//www.ristek.co.id)

Sabun cair diproduksi untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi,

pencuci tangan, pencuci piring ataupun alat-alat rumah tangga, dan sebagainya.

Karakteristik sabun cair tersebut berbeda-beda untuk setiap keperluan, tergantung

pada komposisi bahan dan proses pembuatannya. Keunggulan sabun cair antara

lain mudah dibawa bepergian dan lebih higienis karena biasanya disimpan dalam

wadah yang tertutup rapat. Untuk keperluan membersihkan badan saat mandi,

sabun cair biasanya dipandang lebih bergengsi dibanding sabun padat, meskipun

harganya juga sedikit agak mahal.


Kebutuhan bangsa indonesia akan sabun untuk berbagai keperluan dalam 4 tahun

terakhir (2001 - 2004) dapat dilihat pada tebel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2 Data kebutuhan sabun cair dalam negeri dan ekspor

Tahun Kebutuhan dalam negri (ton) Kebutuhan ekspor (ton)

2001 340.000 67.000

2002 556.350 110.000

2003 689.456 120.000

2004 849.736 155.000

(Badan Pusat Statistik Indonesia, 2001 – 2004)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan sabun cair terus meningkat

dari tahun – ketahun dan tentu saja dapat diduga bahwa kebutuhan sabun cair pada masa yang

akan datang juga terus bertambah, mengingat laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan

pertumbuhan aneka industri yang menggunakan sabun cair.

Pembuatan sabun mandi cair sebagai pembersih tidak cukup membuat menarik dari segi kesukaan
terhadap konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan yang mampu memberikan aroma atau wangi yang
banyak disukai konsumen. Salah satu bahan tambahan yang dapat digunakan sebagai zat pewangi yaitu
minyak atsiri. Salah satu minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan sabun
adalah minyak atsiri melati. Minyak melati merupakan bahan baku parfum yang bernilai sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai