Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

ASPEK LEGAL DAN ETIK KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH

NI KADEK RIRIN CAHYANTI


17.321.2685
A11-A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2020
A. Aspek Legal dalam Keperawatan
Pengertian aspek adalah suatu pandangan jauh kedepan atau
pandangan bagaimana jangkauan yang akan terjadi pada masa depan. Legal
merupakan sesuatu yang dianggap sah oleh hukum dan undang-undang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) Aspek Legal Keperawatan adalah Aspek
aturan Keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk hak dan kewajibannya. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.

Aspek Legal keperawatan tidak terlepas dari Undang-Undang dan


Peraturan tentang praktek Keperawatan.
1. Tugas pokok perawat
Menurut Pasal 29 UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan :
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas
sebagai:
a. pemberi Asuhan Keperawatan;
b. penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. peneliti Keperawatan;
e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
f. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara
bersama ataupun sendiri-sendiri.
(3) Pelaksanaan tugas Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel.
2. Wewenang perawat
Pasal 31
(1) Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi Klien
(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola Pelayanan
Keperawatan
(3) Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti Keperawatan
3. Kewajiban perawat
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:
a. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai
dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
b. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
e. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
f. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
g. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.

4. Larangan bagi perawat


a. Perawat dilarang menjalankan praktik selain dalam izin dan melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi.
b. Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat
atau menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada tenaga
kesehatan lain, dikecualikan dari larangan ini
c. Kepala dinas atau organisasi profesi dapat memberikan peringatan
lisan atau tertulis kepada perawat yang melakukan pelanggaran
d. Peringatan tertulis diberikan paling banayak 3 kali apabila tidak
diindahkan SIK dan SIPP dapat dicabut
e. Sebelum SIK atau SIPP dicabut kepala dinas kesehatan terlebih dahulu
mendengar pertimbangan dari MDTK atau MP2EM
5. Sanksi bagi perawat yang melanggar
Sanksi Administratif
Pasal 58
Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21, Pasal
24 ayat (1), dan Pasal 27 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. peringatan tertulis;
c. denda administratif; dan/atau
d. pencabutan izin.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

B. Aspek Etik dalam Keperawatan


Etik merupakan sekumpulan nilai dan aksi moral. Nilai didasarkan
pada prinsip yang dimiliki oleh perorangan atau kelompok. Aspek etik
berhubungan dengan prinsip dan konsep moral yang mengatur mana yang
baik dan mana yang buruk (Rhosma, 2014).
Prinsip etika adalah cara pandang yang mengarahkan atau
mengatur tindakan.Prinsip ini diterima secara luas dan secara umum
berdasarkan pada aspekkemanusiaan masyarakat. Keputusan etis adalah
kebenaran dan merefleksikan apayang terbaik bagi klien dan masyarakat.
Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsipetika, perawat menjadi lebih
sistematik dalam penyelesaian konflik etika. Prinsipetika dapat digunakan
sebagai suatu panduan dalam menganalisa dilema, dapat jugamemberikan
rasional untuk menyelesaikan masalah etika.
Sehingga dalam menjalankan praktik keperawatan keluarga, kita juga
harus memperhatikan peran kita sebagai perawat. Menurut Herni (2011),
peran perawat komunitas terdiri dari care provider, nurse educator and
counselor, role model, client advocate, case manager, collaborator,
discharge planner, case finder, change agent and leader (dalam Helvie,
1998). Berikut penjelasan peran perawat:
1. Care provider
Sebagai pemberi pelayanan dalam penanggulangan penyakit
melalui penemuan kasus dini dan memberikan asuhan keperawatan
diawali dengan penemuan kasus dini di masyarakat, memberikan asuhan
perawatan baik dalam level individu, keluarga dan komunitas serta
melakukan tindakan pencegahan.
2. Nurse educator and conselor
Peran perawat sebagai pendidik pada klien dan keluarga adalah
dengan memberikan penyuluhan secara berkala pada masyarakat luas
melalui tatap muka, ceramah dan media yang tersedia diwilayahnya.
Materi pendidikan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga
dan masyarakat meliputi penularan dan pencegahan suatu penyakit. Dan
bagi yang sudah terkena suatu penyakit untuk berobat secara teratur
sampai sembuh
Peran perawat sebagai konselor dengan membantu klien memilih
solusi terbaik dari masalah yang dialami. Konseling yang diberikan
kepada klien dan keluarga dalam pengobatan untuk menghindari
terjadinya ketidakpatuhan klien dalam berobat. Memotivasi keluarga
untuk memberi dukungan kepada klien dalam menjalani pengobatan.
3. Client Advocate
Perawat memfasilitasi kebutuhan klien dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang maksimal dengan memberikan informasi yang
luas melalui kemitraan yang dibangun bersama masyarakat dan LSM.
4. Case manager
Perawat sebagai manager membantu dengan mengumpulkan
masalah yang ada di masyarakat terutama masalah yang berkaitan dengan
penyakit klien, berusaha menyelesaikan masalah, memilih jenis bantuan
yang diberikan dalam menyelesaikan masalah, menjelaskan kepada klien
tentang sumber biaya yang bisa diakses melalui jaminan kesehatan.
5. Collaborator
Peran perawat sebagai kolaborator bagi klien adalah melakukan
kerjasama dengan tim kesehatan lain, LSM dan masyarakat dalam
penemuan kasus dini dan penanggulangan penyakit yang dialami
masyarakat.
6. Discharge planner
Peran perawat dalam discharge planner pada klien adalah
mengidentifikasi kebutuhan klien dan membuat perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan klien supaya tetap menjalani mengobatan sampai
tuntas dan menhindari penularan kepada orang lain.
7. Case finder
Sebagai penemu kasus di masyarakat bekerjasama dengan kader
kesehatan dan masyarakat untuk berusaha secara aktif menemukan
kasus-kasus penyakit dengan membentuk kelompok-kelompok peduli.
Menganjurkan kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada
petugas kesehatan bila menemukan kasus atau penyakit-penyakit yang
berbahaya.
8. Change agent and leader
Merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan
mempunyai inisiatifuntuk melakukan perubahan secara terencana.
Misalnya untuk merubah perilaku-perilaku kesehatan yang kurang baik.
9. Community care provider and researher
Penelitian adalah bagian penting dari peran perawat komunitas,
mengingat banyak masalah yang bisa untuk diteliti di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Efy. EtikaKeperawatan. http://staff.ui.ac.id. Diakses pada 1 Desember


2018
Dian RoslanHidayatS.KepM.KesDirekturUtamaIntan Nursing Center Garut.Tren
Dan IsuMutakhirPraktekPerawat.
Guwandi, J. 2015. RahasiaMedis. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI
Undang-UndangRepublik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentangKeperawatan.
http://www.hukumonline.com. Diakses pada 1 Desember 2018
https://www.scribd.com/document/370311502/Aspek-Legal-Etik-Keperawatan-
KeluargaDiakses pada 1 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai