“MASYARAKAT MADANI”
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
diampu oleh:
Muhyidin,S.Ag.,M.Ag.,M.H.
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
Kata pengantar
Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya telah
memberikan kami kesehatan dan akal pikiran sehingga dapat membantu kami
menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
orang tua, dosen, dan para kerabat karena telah membimbing dan memberi
masukan pada kami hingga makalah ini selesai.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya, kami mengharapkan banyak kritik dan masukan positif dari segala
pihak untuk berkembangnya makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan
semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca untuk kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan
manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
( QS Ibrahim 14:1)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa Nabi Muhammad diperintah Allah SWT untuk
mengeluarkan manusia dari gelap gulita (kekafiran) ke cahaya terang bendarang
(islam) dengan izin Allah.
PEMBAHASAN
Wacana civil society ini merupakan produk sejarah dan lahir di masyarakat
Barat modern. Ia muncul bersamaan dengan proses modernisasi, terutama pada
saat terjadi transformasi dari masyarakat feodal menuju masyarakat barat modern.
Sebagai sebuah wacana kontemporer, maka sampai saat ini belum ada satu
kesepakatan rumusan teoritis dan konsep yang baku tentang konsep civil society.
Oleh karena itu, dalam mendefinisikan tema civil society ini sangat bergantung
pada kondisi sosio-kultural suatu bangsa, karena bagaimanapun konsep civil
society merupakan bangunan terma yang lahir dari sejarah pergulatan bangsa
Eropa Barat.
Civil society atau yang lebih dikenal dengan masyarakat madani pada
mulanya merupakan sebuah konsep filsafat yang berkenaan dengan sistem
kenegaraan.Secara historis, konsep ini bermula dari pemikiran Aristoteles yang
kemudian dikembangkan oleh Marcus Tullius Cicero, seorong filosof Romawi
Kuno (106-43 SM). Beberapa filsuf dan pemikir sosial politik sejak abad ke-17
sampai sekarang telah mengembangkan civil society menjadi sebuah konsep
penting dalam ilmu sosial dan politik.
1. Sikap demokratis
2. Sikap toleran
Wajah budaya Indonesia yang bhinneka menuntut sikap toleran yang, tinggi
dari setiap anggota masyarakat. Sikap toleransi tersebut harus dapat diwujudkan
oleh semua anggota dan lapisan masyarakat sehingga terbentuk suatu masyarakat
yang kompak tapi beragam sehingga kaya akan ide-ide baru. Di dalam diskusi
yang diselenggarakan oleh Indonesian Council on World Affairs (ICWA) Maret
1999, Juwono Sudarsono mengemukakan di samping sikap toleransi juga penting
sikap kompromi perlu dikembangkan dalam pendidikan.
3. Saling pengertian
Di dalam suatu masyarakat demokrasi, perbedaan pendapat justru merupakan
suatu hikmah untuk membentuk suatu masyarakat yang mempunyai horizon yang
luas dan kaya. Untuk keperluan tersebut diperlukan pengetahuan dan penghayatan
mengenai kebhinnekaan tersebut. Pendidikan nasional harus menampung akan
kebutuhan masyarakat yang beragam tersebut. Keanekaragaman budaya daerah
haruslah dikembangkan seoptimal mungkin sehingga pada gilirannya dapat
memberikan sumbangan akan terwujudnya suatu budaya nasional, budaya
Indonesia. Saling pengertian hanya dapat ditumbuhkan apabila komunikasi antar
penduduk dan antar etnis dapat terwujud dengan bebas dan intens. Oleh sebab itu
pengembangan budaya daerah, pertukaran kunjungan antar masyarakat dan
budaya daerah haruslah diintensifkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Civil society atau masyarakat madani bisa diartikan sebagai kota peradaban
atau masyarakat kota, suatu masyarakat beradab yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, penegakan nilai-nilai demokrasi, dan penghormatan terhadap
hak-hak asasi manusia. Lebih lanjut Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang
diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan
perorangan dengan kestabilan masyarakat.