Anda di halaman 1dari 40

EPOS INDIA DAN WAYANG

DALAM KESUSASTRAAN MELAYU


Pengaruh Hindu (India) dalam alam Melayu
melalui masa yang panjang. Siapakah yang
meluaskan kebudayaan India di Asia Tenggara
(Nusantara)?
Dalam hal ini ada beberapa teori.
1. Penyebar kebudayaan India adalah para
pedagang, yaitu kaum Waisa.
Teori ini ditentang dengan alasan
1) Pusat kebudayaan bukan di pesisir, tetapi di
daerah pedalaman yang tidak dikunjungi
kaum pedagang.
2) Kebudayaan yang terdapat di Nusantara
bukan kebudayaan kaum Waisa, tetapi
kebudayaan kaum Brahmana
2. Penyebar kebudayaan Hindu adalah kaum
kesatria (pendapat sarjana India).

Dasar pendapat ini adalah karena serangan dari


bangsa-bangsa utara, kaum kesatria beramai-
ramai pindah ke Asia Tenggara serta menyiarkan
agama Hindu.
Teori ini ditentang oleh sarjana lainnya dengan
alasan
1) Perpindahan beramai-ramai mengarungi
lautan bukanlah mudah.
2) Kalau betul bangsa India beramai-ramai
pindah ke Asia Tenggara, sudah tentu darah
orang Asia Tenggara berubah. Kenyataannya
tidak.
3. J.C. Van Leur
Kaum Brahmanalah yang meluaskan kebudayaan
India. Kaum Brahmana ini datang diundang oleh
raja-raja setempat untuk meresmikan mereka
menjadi kesatria atau memperkokoh kedudukan
mereka.
4. G.Coedes
Kaum pelajar yang belajar ke Indialah yang
meluaskan kebudayaan India.

Kebudayaan India yang berpengaruh ke


Nusantara di antaranya adalah epos Ramayana
dan Mahabarata.
RAMAYANA
Ramayana adalah epos India yang terkenal.
Ramayana adalah kavya, yaitu puisi yang
digunakan untuk memberi ajaran kepada para
muda-mudi.
Ajaran yang diberikan meliputi
1. Darmasastra (ajaran moral)
2. Arthasastra (ajaran politik dan peperangan)
3. Nitisastra (ajaran tentang cara hidup yang
mulia)

Ramayana juga merupakan cermin hidup orang


Arya yang idealis.
Rama adalah lambang anak yang taat, saudara yang
ramah, suami yang penuh kasih sayang, kesatria
yang gagah berani dan raja yang adil dan idealis.

Sita adalah lambang istri yang setia.

Saudara-saudara Rama, semuanya adalah lambang


saudara yang dicita-citakan manusia.

Dasarata adalah lambang manusia yang lemah, yang


tidak dapat menahan godaan wanita.
Ramayana disusun oleh Walmiki.

Ada beberapa pendapat tentang asal-usul


Ramayana
1. Lassen berpendapat bahwa Ramayana adalah
gambaran alegoris penaklukan orang Arya
terhadap bangsa-bangsa lain India Selatan.
2. Jacobi berpendapat bahwa Ramayana adalah
hasil campuran sejarah dan dongeng.
Perselisihan dalam istana yang menyebabkan
pembuangan Rama ada dasar sejarahna. Dasar
sejarah ini kemudian ditambah dengan cerita
pembunuhan Rawana yang diambil dari Rigveda,
Sita adalah Dewi Pertanian, sedangkan Rama
adalah Dewa Indra.
Peperangan Rama dengan Rawana sebenarnya adalah
sindiran pertentangan antara Indra dan Wirta, seorang
demon.

Menurut D.C.Sen Ramayana mempunyai tiga sumber


1. Dasarata Jataka;
2. Dongeng-dongeng Rawana yang berasal dari
India Selatan; dan
3. Pemujaan kera.

Walmiki mencampur ketiga cerita ini menjadi satu cerita


yang mempunyai kesatuan plot.
Selain Ramayana Walmiki, di India masih ada tiga
Ramayana yang lain, yaitu
1. Yoga-Vasistha-Ramayana;
2. Adhiyat-Ramayana;
3. Adbhuta-Ramayana.

Menurut Zoetmulder Adbhuta-Ramayana dapat


menjelaskan beberapa perkara yang kurang jelas
tentang cerita Rama, misalnya asal-usul Sita dan
bagaimana Rama dianggap penjelmaan Wisnu
sebagaimana terdapat dalam beberapa versi.
Pengaruh Ramayana besar sekali, pada abad ke-
4 seorang penyair bernama Kalidasa mengolah
cerita Rama kembali dalam suatu syair yang
bernama Raghuwansa.

Pada abad ke-6 penyair Bhatti mengolah cerita


Rama kembali dalam syair Rawana-Wadha
(pebunuhan Rawana). Syair ini juga terkenal
sebagai Bhattikavya.
Menurut tiga orang sarjana India, yaitu H.B.
Sarker, Manomohan Gush, dan C. Bulcke, serta
seorang sarjana Indonesia, Poerbatjaraka, yang
menjadi sumber Kakawin Ramayana, adalah
Rawana-Wadha bukan Ramayana-Walmiki.
Ketika agama Budha muncul di India, cerita
Ramayana disusun kembali menurut ajaran
Budha dan diberi judul Dasarata Jataka. Episode-
pisode dalam Dasarata Jataka banyak diambil
dari Ramayana Walmiki.

Rama dianggap Bodhisattva. Sita adalah adik


perempuan Rama, tetapi kemudian menikah
dengan Rama. Penculikan Sita dan peristiwa
setelah penculikan tidak ada pada Dasarata
Jataka.
Pada tahun 1100 cerita Rama disalin ke dalam bahasa
Tamil, oleh seorang penyair bernama Kamban, dengan
judul Ramavatram (penjelmaan Rama).

Kemudian muncul pula versi dalam bahasa Hindi,


Malayalam, Telugu, Benggali, dll.

Yang terkenal adalah versi Hindi yang disusun oleh


Tulisi Das pada tahun 1560, yaitu Ramacaritamanas
yang kemudian menjadi semacam kitab suci bagi orang
Hindu. Dan Rama dianggap sebagai penjelmaan dewa
Wisnu dan sangat diimuliakan.
CERITA RAMA DI NUSANTARA
Cerita Rama pada masa pemerintahan Raja
Daksya sudah dipahatkan di relief-relief di Candi
Lara Jonggrang, di Prambanan.

Kurang lebih tahun 925 cerita Rama disalin


dalam bentuk puisi Jawa dengan judul Kakawin
Ramayana.
Poerbatjaraka dan Hooykas berpendapat
bahwa sumber Kakawin Ramayana ialah
sebuah syair Sanskerta berjudul Ravana-
vadha (pembunuhan Rawana) yang
dikarang oleh Batti. Oleh karena itu
Ravana-vadha juga terkenal dengan nama
Bhattikavya. Limaratus tahun kemudian
cerita Ramayana dipahat lagi di Candi
Panataran.
Pada paruh kedua abad 18 Kakawin
Ramayana digubah oleh Jasadipura I
dalam puisi Jawa baru dalam bentuk
macapat dengan judul Serat Rama.
Selain Serat Rama dalam sastra Jawa
terdapat cerita Rama yang lain, yaitu
Serat Kanda Ning Ringgit Purwa (Serat
Kanda) cerita ini sering dipentaskan
dalam wayang purwa, dan Raja Keling.
Serat Kanda adalah cerita Rama khas
Jawa, di dalamnya disisipkan cerita
Islam, Pandawa, dan cerita Jawa.

Rama Keling jalan ceritanya hampir


sama dengan Hikayat Melayu.
Ikhtisar Serat Kanda
1. Cerita diawali dengan pertengkaran Adam
dan Hawa. Siapakah yang sanggup menjelma
menjadi anak kecil.
2. Cerita Watu Gunung
Setelah membunuh Watu Gunung Wisnu
mendengar bisikan gaib bahwa pada inkarnasi
istri Wisnu akan diculik penjelmaan Watu
Gunung.
3. Istri Srigati melahirkan seekor Gajah yang
diberi nama Gajendra, yang kemudian menjadi
raja di Campa dan ingin mengawini Indradi, putri
Batara Guru. Indradi tidak menyukai Gajendra
dan meminta Gautama membunuh Gajendra.

4. Arjuna Sahasrabahu mengalahkan sepuluh


orang raja dan kawin dengan putri-putri mereka.
5. Cerita tentang Subana;

6. Cerita tentang Dasamuka membunuh Bisawarna;

7. Peperangan antara Arjuna dengan Dasamuka.

8. Cerita Rama merebut Sinta dalam sayembara


yang diadakan oleh Kala. Naskah ini berakhir
dengan tiba-tiba. Rama dan Sinta mandi dalam
kolam dan menjadi kera.
Rama Keling
Rama Keling adalah judul yang diberikan Van der
Tuuk. Menurut Brandes, naskah ini berjudul
Serat Kanda Ning Ringgit Purwa juga.

Pada garis besarnya cerita Rama Keling sama


dengan Hikayat Sri Rama.
1. Cerita diawali dengan sejarah nenek moyang
Rawana yang diikuti dengan perbuatan
Dasamuka yang ingin menyerang matahari dan
merebut istri Dasarata yang bernama
Lesmanadari. Lesmanadari menciptakan seorang
perempuan yang serupa dengan dirinya untuk
Dasamuka. Lesmanadari palsu dan Dasamuka
mempunyai seorang putra bernama Trinetra.
2. Gutama mempunyai seorang putri, Anjani dan
dua orang putra, bernama Bali dan Sugriwa.
Maesasura ingin merebut bidadari dari
kayangan, tetapi dikalahkan oleh Bali.

3. Sukapa (Rama) dan Sukmarasa (Laksamana)


pulang ke istana, setelah menamatkan
pelajarannya dengan Begawan Sayak. Peristiwa
selanjutnya tentang sayembara yang diadakan
oleh Resi Kala dan penculikan Sinta oleh
Dasamuka, sejalan dengan Hikayat Sri Rama.
4. Hanoman terbakar oleh bola merah
(matahari) yang dianggapnya buah ara.
Kelahiran Tunggangan, anak Hanoman. Peristiwa
seanjutnya, bagaimana Hanoman menjadi
pahlawan Rama dan ditugaskan melompt ke
Langka, peperangan Rama dengan Rawana.

5. Sinta masuk ke dalam api untuk membuktikan


kesuciannya.
6. Atas permintaan Ciyata, Sinta menggambar
wajah Rawana di kipas. Rama marah dan meminta
Laksamana membunuh Sinta. Sinta membunuh
seekor kijang dan Laksamana mengantar Sinta ke
rumah ayahnya, Resi Kala. Sinta melahirkan sorang
putra yang kemudian hilang. Resi menciptakan
seorang anak lagi. Kemudian Rama berdamai
kembali dengan Sinta. Naskah ini berakhir dengan
cerita pemberontaka Anggada. Anggada membakar
kota dan membunuh semua kera. Rama dan
Laksmana meninggal dalam kebakaran juga.
CERITA RAMA DALAM BAHASA MELAYU

Cerita Rama dalam bahasa Melayu dikenal


dengan nama Hikayat Sri Rama.
Ada dua versi Hikayat Sri Rama
1. Terbitan Roorda Van Eysinga tahun 1843;
2. Terbitan W.G. Shellabear tahun 1915.
Versi Roorda tidak bertanggal, tetapi dianggap
sebagai naskah tertua dalam bahasa Melayu.
Plotnya masih mendekati Ramayana Walmiki,
mskipun mempunyai banyak episode yang tidak
terdapat dalam Walmiki.
Versi Shellabear adalah milik seorang Uskup
Besar Laud, tetapi sejak 1633 tersimpan di
perpustakaan Bodleian, di Oxford.

Versi Shellabear sudah tampak pengaruh Islam


yang kuat, sudah agak jauh menyimpang dari
Ramayana Walmiki.
Ramayana Shellabear dimulai dengan cerita
masa muda Rawana ketika Rawana dibuang ke
Bukit Serendib. Ia bertapa dengan sungguh-
sungguh, Nabi Adam merasa kasihan kepadanya
dan menjanjikan kekuasaan empat kerajaan
alam kepada Rawana dengan syarat Rawana
harus menghukum dengan adil.

Cerita ini tidak ada dalam versi Roorda.


Menurut Dr. A. Zieseniss, peneliti Hikayat Sri
Rama, versi Roorda dan Shellabear berasal dari
suatu sumber lisan yang sama.
Selain versi Roorda dan Shellabear , ada dua
versi lain yang dianggap cerita pelipur lara
(rhapsodist versions), yaitu Cerita Sri Rama
terbitan Maxwell (1886) dan Ramayana-Patani
Cerita Sri Rama yang diterbitkan oleh Maxwell
dituturkan oleh seorang tukang cerita bernama
Mir Hassan yang berasal dari Kampar, Perak.
Plot maupun tokoh sudah berganti nama.
Sinta berganti nama Sekuntum Bunga Setangkai
Hanoman disebut Kera Kecil Imam Tergangga
Rawana menjadi Buana
MAHABHARATA
Inti cerita Mahabharata adalah sejarah bangsa
Bharata yang terdiri dari 24.000 seloka, namun
dalam perkembangannya cerita-cerita dongeng
dimasukkan ke dalamnya, misalnya dongeng
tentang Brahmana, dan dongeng-dongeng
didaktis, dan syair orang pertapa sehingga epos
ini menjadi epos yang maha luas.
Epos Mahabharata sudah menjadi buku suci
orang Hindu, yang menerangkan cara hidup
orang Hindu, susunan masyarakat dan
politiknya, serta pemikiran dan kebudayaan
orang Hindu.

Mahabharata juga dianggap sebagai buku


Rigveda yang kelima yang boleh dibaca semua
orang, termasuk perempuan dan kaum Sudra.

Anda mungkin juga menyukai