Anda di halaman 1dari 19

Protozoa

Kuliah Pertemuan
Ke-7

By

Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc

ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pendahuluan
Kingdom Protista

Kelompok Invertebrata
Berukuran : 3-1000 µm
(>30.000 jenis ditemukan)

Bentuk Tubuh:
❑ Bola, lonjong/ seperti sandal
❑ Ada bentuknya tidak menentu
❑ Memiliki flagela/ bersilia

Habitat :
✓ Lautan, air tawar dan daratan (membentuk
sista / kristal)
Filum Protozoa ✓ Di ekosistem air termasuk zooplankton
✓ Parasit (algae, hewan, tumbuhan)
Pendahuluan
Beda dari Algae:
✓ tidak berklorofil

Beda dari Jamur :


✓ bergerak aktif
✓ tidak berdinding sel
✓ tidak membentuk badan buah
Ciri-ciri Protozoa
❑ Organisme uniseluler (bersel tunggal)
❑ Eukariotik (memiliki membran nukleus)
❑ Hidup soliter (sendiri)/ berkoloni (kelompok)
❑ Tidak memiliki dinding sel
❑ Umumnya tidak dapat membuat makanan
sendiri (heterotrof)
❑ Hidup bebas, saprofit/ parasit
❑ Dapat membentuk kista untuk bertahan
hidup
❑ Alat gerak berupa pseudopodia (kaki
semu), silia (rambut getar)/ flagela (bulu
cambuk)
❑ Ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
❑ Tidak berdinding sel
❑ Bentuk spesifik pada fleksibilitas
ektoplasma dalam membran sel
❑ Beberapa protozoa: foraminifera
kerangka sangat keras tersusun
Si dan Ca
❑ Kerangka keras ditemukan
dalam bentuk fosil membentuk
batuan kapur Morfologi Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak Protozoa
Dikelompokkan Dalam 4 Kelas

❑ Rhizopoda/ Sarcodina (bergerak secara amoeboid)

❑ Flagelata/ Mastigophora (bergerak dengan flagella)

❑ Ciliata/ Ciliophora (bergerak dengan silia)


❑ Sporozoa (tidak dapat bergerak, parasit hewan
/manusia)
Berdasarkan Alat Gerak Protozoa

Rhizopoda/ Sarcodina (bergerak secara amoeboid)


❑ Tidak memiliki bentuk yang tetap.
❑ Bergerak dan menangkap
makanannya dengan kaki semu
(pseudopodia) yang merupakan
penjuluran sitoplasma tubuhnya.
❑ Ada yang hidup bebas di alam dan
ada yang parasit.
❑ Makanannya berupa bakteri atau
bahan organik lain.
❑ Berkembang biak dengan
membelah diri.

Mis:
Amoeba sp., Foraminifera dan
Radiolaria
Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa
Flagelata / Mastigophora (bergerak dengan flagella)
❑ Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum
❑ Memiliki pelikel
❑ Bersifat mikroskopis
❑ Uniseluler atau berkoloni
❑ Memiliki mitokondria atau tidak
❑ Hidup secara parasite/ simbiosis
mutualisme
❑ Hidup di air tawar dan air laut
❑ Reproduksi aseksual/pembelahan biner

Mis:
Euglena viridis, Dinoflagellata, Volvocida
Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa
Ciliata/ Ciliophora (bergerak dengan silia)
❑ Bergerak dengan silia/rambut getar
❑ Bersifat heterotrof
❑ Pembelahan biner
❑ Umumnya berukuran mikroskopis,
namun ada spesies berukuran 3 mm
❑ Membantu pergerakan makanan ke
sistoma
❑ Bentuk tubuh oval
❑ Memiliki dua inti sel yaitu
makronukleus (fungsi vegetative) dan
mikronukleus (fungsi
regenerative/konjugasi)
Mis: ❑ Hidup dalam laut dan tawar
Paramecium, Vorticella, Didinium, ❑ Hidup secara parasit
Stentor
Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa
Sporozoa (tidak dapat bergerak, parasit hewan
/manusia)
❑ Bersel satu
❑ Dapat membentuk spora
❑ Tidak mempunyai alat gerak
❑ Bersifat parasit pada manusia/hewan
❑ Reproduksi secara seksual dan aseksual
❑ Reproduksi aseksual schizogomi yaitu
membelah diri dalam tubuh inang, dan
sporogoni yaitu dengan cara membuat spora
dalam tubuh inang perantara
❑ Reproduksi seksual dengan perkawinan sel
gamet yang terjadi didalam tubuh inang
(nyamuk).

Plasmodium vivax (malaria tertian),


Plasmodium falcifarum (malaria tropika),
Plasmodium ovale (penyakit limpa)
Commitee on Systematics and Evolution
of the Society of Protozoologist (1980),
Klasifikasi:

❑ Sarcodina dan Mastigophora digabung


menjadi Sarcomastigophora
❑ Sporozoa dipecah menjadi lima kelas
(anggotanya sangat beragam)
✓ Sarcomastigophora,
✓ Ciliophora

5 kelas baru:
❑ Acetospora,
❑ Apicomplexa
❑ Microspora
❑ Myxospora
❑ Labyrinthomorpha.
Kelas Sarcomastigophora
Mis:
Genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia,
Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia
Kelas Ciliophora
Mis:
Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, dan Stentor.

Kelas Acetospora Kelas Apicomplexa


Mis: Genera Eimeria, Toxoplasma,
Genera Paramyxa. Babesia, Theileria

Kelas Microspora Kelas Myxospora


Genera Metchnikovella Genera Myxidium dan Kudoa
Mempunyai mitokondria
Bersifat aerobik (enzim untuk metabolisme
nonfotosintetik aerobic)

Memangsa organisme
(bakteri)/ partikel
Membran sel
dapat berdifusi Fisiologi organic (secara
fagositosis/
Protozoa pinositosis).

Dapat hidup di lingkungan ATP dihasilkan proses


ananaerobik (mis: di transfer elektron dan
saluran pencernaan atom hidrogen ke oksigen
manusia)
Reproduksi Protozoa
Secara Aseksual dan Seksual

Aseksual protozoa
❑ Pembelahan mitosis (biner) 1 sel
menjadi 2 sel
❑ Pada flagelata pembelahan secara
membujur (longitudinal) dan ciliata
secara membujur (transversal)
Reproduksi Protozoa
Seksual melalui cara:
❑ Konjugasi, Peleburan antara 2 sel
melalu jembatan konjugasi
❑ Isogami, peleburan dua sel gamet
yang sama besarnya, dan sama
bentuknya
Contoh Cara Reproduksi

Spesies Plasmodium
Melakukan schizogony secara aseksual di dalam sel inang manusia
dalam sel inang nyamuk secara seksual

Protozoa umumnya berbentuk diploid dan mampu


memperbaiki selnya yang rusak/ terpotong

Mis:
Ciliata dapat memperbaiki selnya yang tinggal 10 %
dari volume sel asli asalkan inti selnya tetap ada.
Peran Protozoa Bagi Kehidupan
Menguntungkan
❑ Pengendali jumlah bakteri di alam
❑ Sumber makanan biota air (udang,
kepiting, ikan)
❑ Cangkang (Foraminifera) petunjuk
pencarian sumber minyak, gas
alam, mineral
❑ Dalam usus besar mamalia
berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan
(Entamoeba coli) .
❑ Dapat digunakan sebagai bahan
penggosok (Radiolaria)
❑ Indikator terjadinya pencemaran
air oleh zat organic (Paramaecium)
Peran Protozoa Bagi Kehidupan
Merugikan
❑ Entamoeba histolyca, penyebab disentri.
❑ Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Africa
❑ Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak
(sapi, kambing dan kuda)
❑ Leishmania, penyebab penyakit kala azar
❑ Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan
saluran kelamin laki-laki.
❑ Balantidium coli, penyebab diare
❑ Toxopalsma gondii, penyebab toksopalsmosis
❑ Plasmodium, Penyebab penyakit malaria.
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai