Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah
terciptanya pembangunan kesehatan yang adil dan merata, yang mengupayakan agar
masyarakat berada dalam keadaan sehat secara optimal, baik fisik, mental, dan social
serta mampu menjadi generasi yang produktif. Pencapaian pembangunan kesehatan
dinilai dengan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan digambarkan dengan
situasi mortalitas, morbiditas, dan status gizi masyarakat. Ketidakseimbangan gizi
dapat menurunkan kualitas SDM. Gizi yang baik akan menghasilkan SDM yang
berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif.
Status gizi merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh
manusia dan lingkungan hidup manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan bahwa
status gizi merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh
manusia dan penggunaannya
Perbaikan gizi diperlukan mulai dari masa kehamilan, bayi dan anak balita,
prasekolah, anak usia sekolah dasar, remaja dan dewasa, sampai usia lanjut. Anak
sekolah dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat karena
pada masa anak fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga perkembangan
kecerdasan cukup pesat. Anak Sekolah Dasar (SD) adalah anak usia 6-12 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat membutuhkan gizi yang cukup agar
tidak terjadi penyimpangan pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apasaja kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi anak sekolah?
2. Bagaimana peran zat gizi pada tumbuh kembang anak sekolah?
3. Apasaja factor penentu dari status gizi pada anak sekolah?
4. Bagaimana cara mengukur status gizi pada anak?
5. Apasaja masalah gizi yang biasanya terjadi pada anak sekolah?
6. Apasaja factor yang mempengaruhi masalah gizi pada anak sekolah?
7. Bagaimana menu yang baik dan seimbang untuk anak sekolah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi anak sekolah
2. Mengetahui peran zat gizi pada tumbuh kembang anak sekolah
3. Mengetahui factor penentu dari status gizi pada anak sekolah
4. Mengetahui cara mengukur status gizi pada anak
5. Mengetahui masalah gizi yang biasanya terjadi pada anak sekolah
6. Mengetahui factor yang mempengaruhi masalah gizi pada anak sekolah
7. Mengetahui menu yang baik dan seimbang untuk anak sekolah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5
kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali
makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan baik
dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya
tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dll. Faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi
anak usia sekolah, Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan, Selalu Aktif,
Perubahan Sikap Terhadap Makanan, dan Tidak suka makanan-makanan yang bergizi
Masalah gizi anak sekolah yaitu, Anemia Defisiensi Besi, Berat Badan Berlebih
(Overweight/Obesitas), Berat Badan Kurang ( Underweight ), Penyakit Kronis, Pica, dan
Alergi. Adapun penentu status gizi anak sekolah seperti, Penilaian Antropometri,
Penilaian Biokimiawi, dan Penilaian Klinis. Rekomendasi asupan makanan pada anak
sekolah berdasar pada Department of Health Dietary References Value (DRVs) (1991).
Acuan ini sebaiknya tidak digunakan sebagai rekomendasi secara individu. Karena laki-
laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda.

3.2 Saran
Saran dari kelompok kami utuk para orang tua ataupun pendidik, anak usia
sekolah dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi dan berfariasi karena pada usia
anak sekolah otak masih berkembang sehingga dapat mencetak generasi yang cerdas dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai