Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI


ACARA X
PETAGEOLOGI
Vikry Adi Noviar (19405241028/C)

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami cara membaca peta geologi cetakan Badan Geologi
Kementerian ESDM.
2. Mahasisiwa mampu melakukan deskripsi geologi suatu wilayah berdasarkan peta
geologi cetakan Badan Geologi Kementerian ESDM.
B. Dasar teori
Peta adalah suatu gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda – beda, mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital hingga peta digital yang ditampilkan
dilayar komputer. Namun secara umum pengertian peta yaitu lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu.
Peta dalam dunia pertambangan sangatlah penting untuk mengetahui sebuah jalan,
daerah, wilayah, dan bahkan dapat mengetahui bahan-bahan mineral apa saja yang
terkandung didalam perut bumi. Peta tentunya memiliki banyak jenis dan fungsinya yang
berbeda-beda, diantaranya yaitu peta topografi, peta geologi, dan peta morfologi.
Peta geologi adalah salah satu peta yang dibuat untuk menggambarkan suatu tubuh dari
batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur dan struktur geologi serta hubungan antar
satuan batuan juga merangkum berbagai data lainnya.
Dengan kata lain, peta geologi merupakan sarana penyampaian data dan informasi geologi
suatu daerah atau wilayah dengan tingkat kualitas yang tergantung pada nilai skala peta yang
digunakan untuk menggambarkan informasi sebaran batuan, jenis batuan, struktur
tektonikan, statigrafi dan potensi sumber daya mineral serta energi yang disampaikan dalam
bentuk gambar dengan warna dan simbol juga dengan corak atau gabungan ketiganya.

1
Gambar 10.1 contoh peta geologi

Berikut di bagian atas merupakan salah satu contoh dari gambaran penyebaran
batuan dalam peta geologi yang telah digambarkan dengan berbagai simbol dan bentuk yang
berbeda-beda sesuai dengan simbol yang ada di bagian bawah.
Gambar 10.2 simbol batuan

2
Pada umumnya terdapat beberapa macam bagian peta geologi yang sering digunakan
baik dalam pembelajaran kelapangan ataupun dalam misi untuk mencari tahu kandungan
mineral di dalamnya. Berikut jenis-jenis peta geologi tersebut :

 Peta Geologi Permukaan (surface geological map)


Peta jenis ini merupakan peta yang memeberikan berbagai informasi geologi yang
langsung terletak dibawah permukaan. Peta jenis ini berfungsi untuk menentukan
lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian air dan bisa juga untuk pembuatan jalan.
 Peta Singkapan (outcrop map)

Peta jenis ini umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan
padat yang bisa memberikan sejumlah informasi dari pemboran yaitu sifat batuan dan kondisi
strukturalnya. Peta ini difungsikan untuk menentukan lokasi, seperti material yang berupa
pecahan batu yang dapat langsung ditemukan dibawah permukaan.

 Peta Geologi Tematik


Peta jenis ini adalah peta yang berisi informasi geologi dan atau potensi sumber daya
mineral maupun energi untuk tujuan-tujuan tertentu.
 Peta Fotogeologi
Peta jenis ini adalah peta yang disusun berdasarkan interprestasi foto dari udara.
Peta ini harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
 Peta Ikhtisar Geologi
Peta jenis ini adalah peta yang berisi informasi langsung berupa formasi-formasi
yang telah tersingkap, maupun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi-lokasi yang
memiliki formasi masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini umumnya berskala
sedang atau kecil dengan skala 1 : 100.000 atau lebih kecil.
 Peta Hidrogeologi
Peta jenis ini adalah peta yang memperlihatkan kondisi air dan tanah pada suatu
daerah yang dipetakan. Peta ini umumnya menunjukan formasi yang permeabel dan
impermeabel.
 Peta Topografi

3
Peta jenis ini adalah peta yang menunjukan ketinggian titik atau kawasan yang
dinyatakan dalam bentuk angka ketnggian atau kontur ketinggian yang diukur
terhadap ketinggian permukaan air laut rata-rata.
Pada sebuah peta pasti memiliki bagian-bagian yang sama untuk lebih mudah dalam
menafsirkan dan memahami sebuah peta. Khususnya peta geologi pasti memiliki sebuah
bagian-bagian yang nantinya akan digunakan sebagai tuntunan atau panduan untuk dapat
dipahami mengenai kondisi lapangan dari gambar yang terdapat dalam peta tersebut. Berikut
bagian-bagian dari peta geologi :

 Judul Peta
Bagian ini merupakan sebuah identitas dari sebuah peta. Pada umumnya
ditulis suatu nama daerah tempat yang digambarkan.
 Keterangan Pembuatan
Bagian ini merupakan informasi yang dicantumkan dibagian kiri bawah dari
sebuah peta yang berisikan informasi pembuatan dan instansi pembuat.
 Nomor Peta
Bagian ini merupakan angka yang dicantumkan pada bagian kanan atas peta
yang menunjukan nomor peta tersebut.
 Pembagian Lembar Peta
Bagian ini adalah penjelasan dari nomor-nomor peta yang lain yang
tergambar pada sekitar peta yang memiliki tujuan untuk mempermudah
penggolongan peta bila memerlukan interprestasi suatu daerah yang lebih luas.
 Sistem Koordinat
Bagian ini sangatlah penting dalam pembuatan peta, karena dengan sistem
koordinat ini maka kita akan dapat menggambarkan sebuah peta topografi dengan
mudah dalam skala yang lebih kecil.
 Skala Peta
Bagian ini adalah suatu perbandingan dari jarak gambar pada peta terhadap jarak
datar sesungguhnya di lapangan.
 Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Bagian ini adalah suatu gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi,
garis kontur ini memiliki sifat-sifat tertentu, seperti:

4
1. Garis kontur adalah kurva tertutup yang tidak akan pernah memotong sesama garis
kontur dan tidak pula bercabang.
2. Garis kontur yang terdapat didalam akan selalu lebih tinggi dari pada garis kontur
yang diluar.
3. Interval pada kontur selalu memiliki kelipatan yang sama.
4. Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal.
5. Semakin rapat jarak antara garis kontur berarti semakin terjal medan sebenarnya di
lapangan dan jika garis kontur bergerigi maka kemirigannya hampir mendekati 90°.
6. Pelana (sadel) berada di antara dua garis kontur yang sama tingginya namun terpisah
satu sama lainnya.

C. Langkah kerja
a) Alat
1. Alat Tulis
B) Bahan
1. Peta Geologi
D. Langkah kerja
1. Melakukan pengamatan pada peta geologi beserta komponen-komponennya yang
mencakup judul, legenda, keterangan tepi.
2. Medeskripsikan secara lengkap karakter geologi wilayah berdasarkan informasi
yang diperoleh di peta geologi.
3. Menyusun laporan praktikum.
E. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Berdasarkan identifikasi peta RBI Lembar 1308323 pananjung diperoleh hasil kenampakan
yang di temukan di peta antaralain.
No. Formasi Litologi Stratigrafi Simbol
1. Kerikir, pasir, Endapan
Alluvium lanau, dan permukaan
lempung pada zaman
kuarter

5
2. Endapan Rawa Lumpur, lanau, Endapan
dan pasir permukaan
pada zaman
kuarter

3. Formasi kasai Tufa, tufa pasiran Endapan


dan batupasir sedimen pada
tufan, zaman kuarter
batugamping

4. Formasi Batulempung Endapan


muaraenim dan batuan tufan sedimen pada
dengan sisipan zaman Tersier
batubara
5. Formasi Perselingan Endapan
airbenakat batulempung sedimen pada
dengan serpih zaman Tersier
dan batu lanau,
bersisipan batu
pasir
6. Formasi gumai Batulempung, Endapan
serpih, sedimen pada
dibeberapa zaman Tersier
tempat
gampingan
Batuan sedimen
pada zaman
tersier
7. Formasi Batupasir Batuan
talangakar gampingan, sedimen pada
batupasir kuarsa, zaman tersier
disisipi oleh
batulempung,
serpih dan
lapisan tipis
batubara

6
No. Nama Keterangan Simbol
1. Kontak Kontak geologi adalah batas yang
memisahkan satu tubuh batuan
dari batuan yang lain.
2. Antiklin Antiklin merupakan punggung
lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling
berlawanan dan saling menjauh
(bentuk concav dengan cembung
ke atas). Bagian tengah dari
antiklin disebut inti antiklin.
Antiklin pada peta dapat
ditemukan di Antiklin Berau
Bentayan, Antiklin Tamiang,
Antiklin Keluang.
3. Sinklin Siklin merupakan lembah lipatan
yang kemiringan kedua sayapnya
menuju ke suatu arah dan saling
mendekat (bentuk concav dengan
cekungnya mengarah ke atas).
Bagian tengah dari sinklin disebut
inti sinklin.
4. Sesar U, bagian Sesar didefinisikan sebagai
yang naik; D, bidang rekahan yang disertai oleh
bagian yang adanya pergeseran relatif
turun (displacement) satu blok terhadap
blok batuan lainnya. Jarak
pergeseran tersebut dapat hanya
beberapa milimeter hingga
puluhan kilometer, sedangkan
bidang sesarnya mulai dari yang

7
berukuran beberapa centimeter
hingga puluhan kilometer.
5 Sesar naik Sesar Naik adalah sesar dimana
salah satu blok batuan bergeser
ke arah atas dan blok bagian
lainnya bergeser ke arah bawah
disepanjang bidang sesarnya.
Untuk sesar naik, diperlukan
energi atau gaya yang lebih besar
untuk dapat menaikkan hanging
wall ini ketimbang pada sesar
turun (hanging wall turun
6 Sesar geser
lurus

7 Jurus dan
kemiringan
lapisan
8 Rembesan Rembesan minyak bumi adalah
minyak tempat di mana cairan minyak
bumi melarikan diri ke atmosfer
dan permukaan bumi, biasanya di
bawah tekanan atau aliran rendah.
Rembesan umumnya terjadi di
atas struktur akumulasi minyak
bumi baik daratan maupun lepas
pantai.
9. Rembesan gas Rembesan gas adalah tempat di
mana hidrokarbon gas alam
melarikan diri ke atmosfer dan

8
permukaan bumi, biasanya di
bawah tekanan atau aliran rendah.
10. Singkapan batu Singkapan batubara dapat
bara didefinisikan sebagai bagian dari
tubuh batubara yang tersingkap
(muncul) di permukaan akibat
adanya erosi (pengikisan) lapisan
tanah penutupnya.
11. Jalan setapak

12. Sungai Sungai merupakan bagian dari


permukaan bumi yang letaknya
lebih rendah dari tanah yang
disekitarnya dan menjadi tempat
untuk mengalirnya air tawar
menuju ke laut, danau, rawa atau
ke sungai yang lain. Pada
umumnya setiap aliran sungai
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian hulu, bagian tengah dan
hilir.
13. Garis Garis kontur adalah garis yang
ketinggian/kontur menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama
dari suatu datum/bidang acuan
tertentu.

Pembahasan
Peta adalah suatu gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda – beda, mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital hingga peta digital yang ditampilkan

9
dilayar komputer. Namun secara umum pengertian peta yaitu lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu.
Peta dalam dunia pertambangan sangatlah penting untuk mengetahui sebuah jalan,
daerah, wilayah, dan bahkan dapat mengetahui bahan-bahan mineral apa saja yang
terkandung didalam perut bumi. Peta tentunya memiliki banyak jenis dan fungsinya yang
berbeda-beda, diantaranya yaitu peta topografi, peta geologi, dan peta morfologi.
Peta geologi adalah salah satu peta yang dibuat untuk menggambarkan suatu tubuh dari
batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur dan struktur geologi serta hubungan antar
satuan batuan juga merangkum berbagai data lainnya.
ariasi satuan yang terdapat pada lembar dibagi menjadi dua yaitu endapan
permukaan dan batuan sedimen. Endapan permukaan terdiri dari aluvium (Qa) dan endapan
rawa (Qs), sedangkan batuan sedimen terdiri dari Formasi Kasai (Qtk), Formasi Muaraenim
(Tmpm), Formasi Airbenakat (Tma), Formasi Gumai (Tmg), dan Formasi Talangakar (Tomt).
Aluvium merupakan material berupa kerikil, pasir, lanau dan lempung. Endapan rawa
merupakan material berupa lumpur, lanau, dan pasir. Formasi Kasai terdiri dari material
berupa tufa, tufa pasiran dan batupasir tufan, dan berbatuapung. Formasi Muaraenim terdiri
dari material batulempung dan batulanau tufan dengan sisipan batubara. Formasi Airbekanat
terdiri dari material peselingan batulempung dengan serpih dan batulanau, bersisipan
batupasir. Formasi Gumai terdiri dari batulempung, serpih, dan di beberapa tempat
gampingan. Formasi Talangakar terdiri dari batupasir gampingan, batupasir kuarsa, disisipi
oleh batulempung, serpih dan lapisan tipis batubara.

Litologi pada daerah palembang juga dibagi menjadi dua yaitu litologi endapan permukaan
dan litologi batuan sedimen. Litologi batuan permukaan terdiri dari aluvium dan endapan
rawa. Aluvium dan endapan rawa merupakan batuan permukaan yang mana keduanya sama-
sama berasal dari zaman Kuarter kala Holosen. Formasi Kasai merupakan batuan sedimen
yang berasal dari zaman tersier kala pliosen. Formasi Muaraenim merupakan batuan
sedimen yang berasal dari zaman tersier kala miosen akhir. Formasi Airbekanat merupakan
batuan sedimen yang berasal dari zaman tersier kala miosen tengah. Formasi Gumai
merupakan batuan sedimen yang berasal dari zaman tersier kala miosen awal. Formasi
Talangakar merupakan batuan sedimen dan merupakan lapisan tertua pada daerah
Palembang yang berasal dari zaman tersier kala oligosen.

10
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Peta geologi mengandung berbagai informasi dari kondisi permukaan suatu daerah,
lapisan tanah dan batuan, hingga umur dari lapisan itu sendiri serta waktu
terbentuknya
2. Palembang merupakan bentuk lahan denudasional
3. Peta geologi juga menunjukan letak fenomena struktural seperti patahan sinklinal
dan antiklinal
.
G. Daftar Pustaka
Badan Akreditasi Nasional. (1998). Penyusunan Peta Geologi. SNI 13-4691-1998. Badan
Standardisasi Nasional.
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Edisi Kedua. Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
Teknik, Universitas Pakuan.
Sriyono,Priyo Sudarmo. 2014. Geologi dan Geomrfologi Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai