Anda di halaman 1dari 25

RESUME EKSPLORASI MINERAL DAN BATUBARA

(Case Studies)

Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2020

Tugas
1. Mencari prosedur mendapatkan IUP a. Mampu mengevaluasi
eksplorasi sumberdaya hipotetik dari data
a. Mengenal seluk beluk perizinan yang minimal
dalam eksplorasi petambangan b. Mahasiswa mampu menaksir nilai
b. Mengenap iup ekplorasi, iup OP (harga) iup Eks tsb.
dst. c. Mahasiswa diminta membuat
c. Memahami prosedur utk laporan ringkas dan di halaman
mendapatkan IUP ekplorasi pertama berupa ringkasan
d. Menyadarkan mahasiswa agar (eksecutive summary)
mempunyai keinginan untuk 4. Menyusun proposal sederhana tentang
memiliki tambang perencaan survey geolgi tinjau pada IUP
2. Diberikan kordinat IUP eksplorasi, diminta (anggap saja belum ada kegiatan
utk pertambangan di daerah tsb walau
 Menentukan wilayah administrasi nyatanya ada) tsb, berisi :
IUP tsb (desa, kec, kab, dan  Tujuan survey geologi tinjau
provinsi)  Kesampaian daerah dari Jakarta
 Memberikan gambaran  Sumberdaya manusia yang
geomorfologi IUP tsb (datar, dibutuhkan
berbukit dsb)  Peralatan yang dibutuhkan
 Memberikan gambaran tutupan  Lintasan yang direncanakan (peta)
lahan daerah tsb (pemukiman,  Sampel yang akan diambil
kebun dst)  Jadwal
 Memberikan gambaran  Anggaran
infrastruktur yang ada di wilayah a. Mahasiswa memahami
tsb (jalan, pelabuhan, dst) perencanaan survey
 Memberikan gambaran geologi tinjau
regional, formasi apa, apa formasi b. Mahasiswa mampu
yang ada sbg pembawa formasi menyusun proposa
pembawa batubara, kedudukan sederhana survey tinjau
lapisan / struktur dst)
a. Mahasiswa dapat
memberikan gambaran
evaluasi menyeluruh daerah
IUP
b. Mahasiswa dapat
memberikan opini apa
daereah IUP tsb layak untuk
dieksplorasi
3. Melakukan evaluasi geologi awal atau
menaksir dgn melakukan perhitungan
sumberdaya hipotetik berdasar data peta
geologi regional
PROSEDUR MENDAPATKAN IUP EKSPLORASI
(tugas 1)

Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2020
Capaian 3) Permohonan yang telah
Mencari prosedur mendapatkan IUP memenuhi persyaratan
eksplorasi dgn tujuan : kelengkapan dokumen, akan
1. Mengenal seluk beluk perizinan dalam diberikan tanda terima.
eksplorasi petambangan 4) Dokumen permohonan yang
diterima diserahkan kepada Unit
2. Mengenal iup ekplorasi, iup OP dst.
Teknis untuk dilakukan evaluasi.
3. Memahami prosedur utk mendapatkan
2. Evaluasi dan Konsep Persetujuan
IUP ekplorasi
a. Berdasarkan dokumen permohonan
4. Menyadarkan mahasiswa agar
yang diterima, Unit Teknis melakukan
mempunyai keinginan untuk memiliki
evaluasi atas aspek administratif,
tambang
teknis, lingkungan dan finansial.
Perizinan ekplorasi pertambangan Dalam hal terdapat kekurangan,
pemohon diberikan jangka waktu 5
Pedoman pelaksanaan permohonan, evaluasi (lima) hari kerja untuk melengkapi
serta penerbitan IUP Eksplorasi mineral logam atau memperbaiki dokumen
dan batubara diatur melalui keputusan persyaratan. Apabila jangka waktu
menteri ESDM nomor 1976 K /30/MEM/2018. terlampaui atau dokumen
persyaratan yang disampaikan masih
1. Pengajuan Permohonan
terdapat kekurangan maka
a. Badan Usaha/koperasi/perusahaan
permohonan dikembalikan.
firma/perusahaan komanditer/ orang
b. Pemohon menyampaikan perbaikan.
perseorangan yang telah ditetapkan
Setelah berdasarkan evaluasi
sebagai pemenang lelang,
dokumen telah memenuhi
mengajukan permohonan kepada
persyaratan, Unit Teknis menyiapkan
Menteri atau gubernur sesuai dengan
konsep Surat Keputusan pemberian
kewenangannya.
IUP Eksplorasi oleh Menteri atau
b. Atas permohonan sebagaimana
Gubernur sesuai dengan
dimaksud pada huruf a, petugas
kewenangannya.
penerima permohonan melakukan
verifikasi terhadap dokumen
3. Penerbitan Izin
kelengkapan.
a. Surat Keputusan IUP Eksplorasi
1) Dalam hal terdapat kekurangan
mineral atau batubara ditandatangani
persyaratan, maka permohonan
oleh Menteri atau Gubernur, sesuai
dikembalikan kepada pemohon
dengan kewenangannya. Surat
dengan catatan hasil verifikasi
Keputusan yang telah ditandatangani
untuk dilengkapi.
dilakukan penomoran dan
2) Untuk permohonan yang
penanggalan sesuai dengan tata
dikembalikan, dapat diajukan
naskah dinas masing-masing, asli
kembali permohonan setelah
untuk pemohon dan salinan untuk
melengkapi persyaratan sesuai
arsip dan tembusan; dan
hasil verifikasi dengan nomor dan
b. Surat Keputusan disampaikan kepada
tanggal surat permohonan yang
pemohon.
baru.
Persyaratan Administratif, Teknis, Lingkungan
dan Finansial Pemberian

IUP Eksplorasi Mineral Logam dan Batubara:


*)

a) Persyaratan Administratif
a. Surat permohonan yang
ditandatangani di atas materai;
b. Data kontak resmi pemohon, sebagai
berikut:
 nomor telepon;
 nomor telepon seluler
(handphone); dan
 alamat surat elektronik (e-mail);
dan
c. Salinan seluruh kelengkapan
dokumen dalam bentuk data digital.

b) Persyaratan Teknis
Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas
koordinat geografis lintang dan bujur sesuai
Sistem Informasi Geografis (SIG) nasional.

c) Persyaratan Lingkungan
Surat pernyataan dari pimpinan perusahaan
yang ditandatangani di atas materai untuk
mematuhi ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.

d) Persyaratan Finansial
a. Bukti penempatan jaminan
kesungguhan eksplorasi; dan
b. Bukti pelunasan nilai kompensasi data
informasi WIUP.

Keterangan:

*) Merupakan persyaratan tambahan selain


dari persyaratan yang telah

disampaikan sebelumnya pada saat proses


pelelangan WIUP.
DIBERIKAN KORDINAT IUP DAN EVALUASINYA
(tugas 2)

Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA
2020

Capaian Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Negara


Indonesia.
Setelah dilakukan plotting kordinat dgn
Diberikan kordinat IUP eksplorasi, diminta
menggunakan software Google Earth Pro,
utk
kemudian plottingan tsb dibuat suatu polygon
 Menentukan wilayah administrasi IUP
utk dihitung luasannya. Didapatkan luasan IUP
tsb (desa, kec, kab, dan provinsi)
yang dimiliki PT VIA VALEN ± 60.5 km2
 Memberikan gambaran geomorfologi
IUP tsb (datar, berbukit dsb)
Gambaran geomorfologi
 Memberikan gambaran tutupan lahan
daerah tsb (pemukiman, kebun dst) Analisa geomorfologi dilakukan dgn bantuan
 Memberikan gambaran infrastruktur software Global Mapper dengan memasukan
yang ada di wilayah tsb (jalan, data perbedaan kelerengan. Klasifikasi yang
pelabuhan, dst) digunakan adalah klasifikasi geomorfologi Van
 Memberikan gambaran geologi Zuidam, 1985. Klasifikasi ini membagi aspek
regional, formasi apa, apa formasi geomorfologi berdasarkan kelas kelerengnya.
yang ada sbg pembawa formasi Dengan penggambaran sbg berikut :
pembawa batubara, kedudukan
lapisan / struktur dst) Kelas Proses, karakteristik dan kondisi Simbol
Lereng lahan warna
 Mahasiswa dapat memberikan
gambaran evaluasi menyeluruh 0°-2° Lereng datar atau hampir datar, tdk Hijau
daerah IUP ada erosi yang besar, lahan dapat tua
 Mahasiswa dapat memberikan opini diolah dengan mudah
apa daereah IUP tsb layak untuk 2°-4° Lereng landau, bila terjadi longsor Hijau
dieksplorasi bergerak dengan rendah, pengikisan muda
dan erosi akan meninggalkan bekas
yang sangat dalam
Kordinat IUP
4°-8° Lereng landai sampai curam, bila Kuning
terjadi longsor bergerak dengan muda
No LS BT kecepatan rendah
1 0°26’17.50”S 117°3’50.00”E
8°-16° Lereng curam, rawan terhadap Kuning
2 0°26’17.50”S 117°7’20.00”E bahaya longsor tua
3 0°31’15.00’’S 117°7’20.00”E
4 0°31’15.00”S 117°3’50.00”E 16°-35° Lereng curam sampai terjal, daerah Merah
rawan erosi dan longsor muda
Administrasi wilayah IUP dan luasannya 35°-55° Lereng terjal, sering ditemukan Merah
singkapan batuan tua
IUP ini dimiliki izin usahanya oleh PT VIA
VALEN. Secara administarif IUP ini berada >55° Lereng terjal, sering ditemukan Ungu
singkapan batuan, rawan terhadap tua
pada kecamatan Sungai Kunjang, kota
longsor batuan
Sehingga didapatkan bahwa klasifikasi
geomorfologi di daerah IUP PT VIA VALEN
cukup variatif mulai dari landai hingga terjal
(0°-30°).

Identifikasi tutupan lahan


Gambaran Infrastruktur

Analisa infrastruktur dilakukan melalui


software Google Earth Pro dengan
memplotkan infrasturktur-infrastruktur vital
di daerah IUP. Didapatkan infrastruktur
terdekat di daerah IUP sangatlah banyak
Klasifikasi geomorfologi IUP berdasarkan Van namun yang paling terdekat di daerah IUP ini
Zuidam 1985. adalah

Tutupan lahan daerah IUP Tol = tol Balikpapan – samarinda


Pelabuhan = pelabuhan samarinda
Identifikasi tutupan lahan IUP dilakukan dgn Bandar udara = bandara termindung
menggunakan software Google Earth Pro.
Dimana dibuatkan suatu polygon utk
mengidentifikasi secara umum pemanfaatan
tutupan lahan yang ada di daerah iup

Didapatkan 2 tutupan lahan di daerah IUP PT


VIA VALEN. Yang pertama tutupan lahan
untuk perkebunan (berwarna merah) yang
berada pada bagian utara IUP dan tutupan
lahan yang digunakan untuk pemukiman
(berwarna hijau) yang berada pada bagian
selatan IUP.

Gambaran infrastruktur
Terdiri atas perselingan batupasir dan
Gambaran geologi lempung dengan sisipan lanau, serpih,
batugamping dan batubara. Batupasir
kuarsa berwarna putih kekuningan, tebal
Geologi regional : lapisan 1-3 meter, disisipi lapisan batubara
Struktur yang dapat diamati di lembar dengan tebal 5-10 cm. batupasir gampingan
Samarinda berupa lipatan anticlinorium dan berwarna coklat, berstruktur sedimen
sesar, lipatan umumnya berarah timurlaut – lapisan bersusun dan silang silur, tebal
baratdaya, dengan sayap lipatan curam lapisan 20 – 40 cm, mengandung
foraminifera kecil, disisipi lapisan tipis
dibagian tenggara. Formasi Pamaluan,
karbon. Lempung berwarna kelabu
Bebuluh dan Balikpapan sebagian terlipat kuat kehitaman, setempat mengandung sisa
dengan kemiringan antara 40 – 75°. Batuan tumbuhan, oksida besi yang mengisi
yang lebih muda seperti formasi Kampungbaru rekahan – rekahan, setempat mengandung
pada umumnya terlipat lemah. Di daerah ini lensa – lensa batupasir gampingan. Lanau
terdapat 3 jenis sesar, yaitu sesar naik, sesar gampingan berwarna kelabu, berlapis tipis.
turun dan sesar mendatar. Sesar naik diduga Serpih berwarna kecoklatan, berlapis tipis.
Batugamping pasiran mengandung
terjadi pada Miosen Akhir yang kemudian
foraminifera besar, moluska yang
terpotong oleh sesar mendatar yang terjadi menunjukkan umur Miosen Akhir bagian
kemudian. Sesar turun terjadi pada kala bawah – Miosen Tengah bagian atas.
Pliosen. Lingkungan pengendapan paras delta –
dataran delta dengan tebal 1000 – 1500
Formasi daerah IUP : meter.
Formasi yang terdapat pada lokasi IUP ada 2
yakni
1. Tmpb Formasi Pulau Balang
Tersusun atas perselingan antara
greywacke dan batupasir kuarsa dengan
sisipan batugamping, batulempung,
batubara dan tufa dasit. Batupasir
greywacke berwarna kelabu kehijauan,
padat, tebal lapisan antara 50-100 cm.
batupasir kuarsa berwarna kelabu
kemerahan, setempat tufaan dan
gampingan, tebal lapisan antara 15-60 cm.
Batugamping berwarna coklat muda
kekuningan, mengandung foraminifera
besar, batugamping ini terdapat sebagai
sisipan atau lensa dalam batupasir kuarsa,
tebal lapisan antara 10 – 40 cm. Di sungai
Loa Haur mengandung fosil foraminifera
besar antara lain Austrotrilina
howchini, Borelis sp., Lepidocyclina sp.
dan Miogypsina sp., menunjukkan umur
Miosen Tengah dengan lingkungan Formasi yang terdapat pada iup
pengendapan laut dangkal. Batulempung (Kotak merah)
berwarna kelabu kehitaman dengan tebal
lapisan 1 – 2 meter, setempat berselingan Kesimpulan :
dengan batubara dengan tebal mencapai 4 Formasi yang ada pada disekitar IUP memiliki
meter. Tufa dasit berwarna putih,
lapisan pembawa batubara sehingga dapat
merupakan sisipan dalam batupasir kuarsa.
2. Tmbp Formasi Balikpapan dilakukan analisis lebih lanjut.
PERHITUNGAN SUMBERDAYA HIPOTETIK IUP
(tugas 3)

Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2020

Capaian

Melakukan evaluasi geologi awal atau


menaksir dgn melakukan perhitungan
sumberdaya hipotetik berdasar data peta
geologi regional
a. Mampu mengevaluasi sumberdaya
hipotetik dari data yang minimal
b. Mahasiswa mampu menaksir nilai (harga)
iup Eks tsb.
c. Mahasiswa diminta membuat laporan
ringkas dan di halaman pertama berupa
ringkasan (eksecutive summary) Overlapping peta topografi dengan citra
landsat
Gambaran keadaan IUP

Overlapping analisis sistem informasi


geografis (SIG) dengan citra landsat

Overlapping peta geologi dengan citra landsat


Penampang barat-timur
Penampang utara-selatan

Formula perhitungan sumberdaya hipotetik L = lebar didapat dari sudut seam lapisan
(sin°) dan kedalaman tambang (m), semakin
Volume kecil sudutnya semakin prospek
V=PxLxT Kedalamantambang
(L= )
Dimana : sudut seam
V = volume sumberdaya Cth: L = 100/sin 60
P = panjang didapatkan dari panjang strike = 115 m
(m) T = tebal ditaksir dari tebal formasi atau dari
literature (pengamatan lapangan dsb) (m)
Analisis perhitungan >>>

Analisis

Blok A = sayap barat sinklin, tmbp


Blok B = sayap timur sinklin, tmbp
Blok C = sayap barat antiklin, tmpb

Blok A

Panjang Lebar (asumsi Tebal Volume


kedalaman tambang
100 m)
Satuan m m m m3
Maksimal 6248 L=100/sin 20=292.38 20 36535804.8
Moderate 4248 L=100/sin 40=155.57 10 6608613.6
Minimum 2248 L=100/sin 60= 115.47 5 1297882.8

Blok B

Panjang Lebar Tebal Volume

Satuan m m m m3
Maksimal 9651 292.38 20 56435187.6
Moderate 7651 155.57 10 11902660.7
Minimum 5651 115.47 5 3262604.85

Blok C

Panjang Lebar Tebal Volume

Satuan m m m m3
Maksimal 9347 292.38 20 54657517.2
Moderate 7347 155.57 10 11429727.9
Minimum 5347 115.47 5 3087090.45

Proporsal Sederhana Survey Tinjau IUP


(tugas 4)
Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2020
b) Mahasiswa mampu menyusun proposal
sederhana survey tinjau
Capaian
A. Tujuan survey geologi tinjau
Menyusun proposal sederhana tentang
perencaan survey geolgi tinjau pada IUP Tujuan dilakukannya survey ini adalah
(anggap saja belum ada kegiatan untuk mengetahui sumber daya cebakan
pertambangan di daerah tsb walau nyatanya non mineral (batubara), secara rinci yaitu
ada) tsb, berisi : untuk mengetahui, menemukan,
 Tujuan survey geologi tinjau mengidentifikasi dan menentukan
 Kesampaian daerah dari Jakarta gambaran geologi dalam keterdapatan
 Sumberdaya manusia yang dibutuhkan batubara berdasarkan ukuran, bentuk,
 Peralatan yang dibutuhkan sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
 Lintasan yang direncanakan (peta) endapan mineral untuk kemudian dapat
 Sampel yang akan diambil dilakukan pengembangan secara
 Jadwal ekonomis
 Anggaran
Tujuan B. Kesampaian daerah dari Jakarta
a) Mahasiswa memahami perencanaan
survey tinjau
sepanjang garis sungai. Setelah dilakukan
analisa didapatkan pola aliran sungai
seperti

Jarak antara Jakarta dengan lokasi IUP


(kota samarinda) sekitar 2.085,4 km
perjalanan dapat ditempuh baik dengan
menggunakan pesawat dgn harga yang
bervariasi, maupun jalur laut melalui
pelabuhan tanjung periok kemudian
berlabuh di pelabuhan Pontianak lalu
dilanjutkan dengan menggunakan bis
hingga sampai ke kota samarinda.

C. Sumber daya manusia yang dibutuhkan

Sumber daya yang dibutuhkan dalam


kegiatan survey ini antara lain :
1. Geologist & junior geologist masing
masing 2 orang
2. Keamanan 4 orang
3. Petugas medis 2 orang
4. Petugas penyedia makanan 2
5. Juru kunci / guide 1 orang

D. Peralatan yang dibutuhkan

Peralatan yang dibutuhkan dalam


kegiatan survey ini antara lain :
1. Alat survey geologist seperti kompas
geologi, lup, meteran, komparator Sehingga lintasan dilakukan dari utara ke
batuan, HCl 0,1 M dan buku catatan selatan terlebih dahulu, kemudian
lapangan. dilanjutkan dengan berbelok kearah timur
2. Transportasi pribadi berupa mobil
SUV utk segala medan sebanyak 3 F. Sampel yang akan diambil
buah
3. Peralatan tenda Sampel yang akan diambil dilapangan
4. Peralatan memasak antara lain
 Sampel batuan
E. Lintasan yang direncanakan  Data struktur seperti kekar atau
Lintasan yang direncakan menyesuai patahan
dengan qaidah qaidah banyaknya  Sampel air
singkapan dapat diamati dalam hal ini
G. Jadwal

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama


kurang lebih 10 hari mulai dari tanggal 10
mei-20 mei
H. Anggaran

Anggaran yang diperlukan dalam kegiatan


ini kurang lebih 100 juta yang akan
digunakan sbg berikut ;

 Transportasi udara : untuk 13 orang


PP sebesar 27 juta
 Sewa mobil 3 buah selama 10 hari
sebesar 13 juta
 Akomodasi berupa makanan dan
peralatan sebesar 20 juta
 Gaji staff baik staf ahli, petugas
keamanan, petugas kesehatan,
petugas penyedia makanan dan juru
kunci / guide sebesar 40 juta.

PERHITUNGAN KEDUDUKAN, KETEBALAN DAN KEDALAMAN


LAPISAN BATUBARA
(Tugas 5)
Arranged by :
Achmad Adyatma Ardi
NIM : 072001710001

GEOLOGICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF EARTH TECHNOLOGY AND ENERGY

UNIVERSITY OF TRISAKTI

JAKARTA

2020

Pengamatan dan deskripsi singkapan


batubara
 Singkapan yang tdk bagus contohnya
singkapan yang berada pada tubuh sungai
utk mengukurnya dapat dilakukan
measuring section
 Singkapan dikatakan tdk bagus ketika
tidak terlihat top dan bottomnya
 pada batubara terdapat rekahan-rekahan
yang disebut cleat, banyak kesalahan
dimana geologist yang kurang
pengalaman mengira ini adalah
perlapisan. Jadi tdk disarankan mengukur
kedudukan pada lapisan batubaranya
usahakan di atasnya roof atau
dibottomnya atau disisipan tipis batubara
tsb

Singkapan batubara yang kurang bagus

 jika singkapan tidak menunjukkan


kedudukan apapun maka dibuat suatu
profil batubara sbg data tambahan

Singkapan batubara yang bagus


 Geometri singkapan batubara
 Menganalisa singkapan dapat dilakukan
dgn
1. Test pit
2. Trenching / paritan

Hukum V

Merupakan suatu metode untuk menelusuri Baris ganjil (1 dan 3) itu bentuk perlapisan di
perpotongan suatu bidang planar dengan singkapan, sedangkan utk baris genap (baris
permukaan topografi. Bidang planar tsb dapat ke 2 dan 4) menunjukkan penggambaran di
berupa bidang lapisan, kontak antar satuan, peta
sesar dan sebagainya,
Gambar A, perlapisan horizontal, pola
Pada dasarnya hokum V digunakan utk penyebaran lapisan akan condong ke arah
mengetahui pola penyebaran dari singkapan hulu
batuan, sehingga memudahkan kita untuk
mendeterminasi ke arah mana kira-kira Gambar B, perlapisan yang mirih ke hulu
singkapan ini berlanjut, aplikasinya terutama bentuk perlapisannya aan condong ke arah
untuk batubara, atau batuan sedimen lain hulu juga, yang membedakannya adalah pola
yang notabene memiliki pola penyebaran dan penyebaran singkapan dibawah
memiliki arah strike / dip tertentu. Dan permukaannya. Terlihat dari gambar
penyebarannya akan tergantung dari arah singkapannya arah perlapisan kea rah hulu
strike dan besar dip dari perlapisan batuannya dengan dip 30°

Gambar C, perelapisan tegak (vertikal) yang


berarti pada penyebaran singkapan akan
tegak vertikal ke atas, penggambaran di peta
cukup dengan menarik garis lurus memotong
kontur, yang menandakan bahwa penyebaran
lapisannya menerus kea rah dalam atau ke
luar peta topografi

Gambar D, dimana lapisannya miring ke hilir,


yang berarti arah penyebaran lapisan
batuannya bertolak belakang dgn
penggambaran pada peta kontur membentuk
pola huruf V
Gambar E, perlapisan dengan kemiringan semu (l). Maka untuk mendapatkan ketebalan
sama dengan arah lereng sebenarnya harus dilakukan perhitungan

Gambar F, perlapisan miring ke hilir dengan


sudut lebih kecil arah lereng. Utk gambar ini,
merupakan transisi dari gambar A dan gambar
D, penyebaran lapisannya tidak benar-benar
horizontal, namun juga tidak lebih besar dari
pada hilir seperti gambar D.

Kedudukan Seam Batubara

Terdapat kesulitan pengukuran kedudukan


seam batubara hal ini dikarenakan pada
lapisan bataubara umumnya dijumpai cleat /
retakan yang dapat menimbulkan kesalahan
dalam pengukuran kedudukan , maka
usahakan pengukuran batubara pada bagian
roof ( atas , Bottom ( dasar ) , atau pada
sisipan pasir atau lempung dalam lapisan
batubara tsb

Kedalaman Batubara

Kedalaman biasanya di dapatkan dari


Ketebalan Seam Batubara pemboran atau test pit Ada kedalaman top
lapisan batubara dan kedalaman bottom
Ketebalan adalah adalah data yang sangat
batubara Selisih antar top dan bottom dalam
penting dari data lapangan Pengukuran tebal
bor disebut ketebalan semu.
batubara kadang sulit diukur secara langsung,
di lapangan Umumnya yang diukur adalh
lebar singkapan (w) atau lebar singkapan
https://www.toiki.or.id/2010/06/04/nge-trig-
untuk-cari-ketebalan-lapisan/ referensi

Latihan soal >>>


Latihan soal 1
Latihan Soal 2
Latihan Soal 3

Titik bor DH-01 ada di elevasi kontur peta


150m , garis kontur yang berpotongan
dengan titik bor DH-01 mendekati garis ks
130. Batubara dapat ditemukan pada
kedalaman 20 m.

Anda mungkin juga menyukai