Dengan 5 fungsi kritis tersebut, membuat Fog Computing terlihat berbeda dengan
arsitektur pada umumnya, sehingga hal-hal yang dapat belum dapat ditangani
pada cloud computing seperti latency, Network inaccessibility (jaringan tidak
dapat diakses), rising cost (kenaikan biaya), dan keamanan data sensitif
diharapkan dapat dilakukan pada Fog Computing.
Berkat adanya Fog Computing ini, pada saat ini orang-orang, supplier bahkan
industri dari berbagai penjuru dunia dapat melakukan kolaborasi dengan membuat
Use Case, Testbeds, spesifikasi teknik & referensi arsitektur terbuka.
Fog Computing juga sering disebut sebagai peristiwa bertemunya IoT dengan
Cloud, (Where IoT & Cloud Converge) sehingga berhubungan dengan IoE
(Internet of Everything).
IoE umumnya memiliki 4 elemen yaitu:
1. People (Menghubungkan orang dengan cara yang lebih relevan)
2. Process (Memberikan informasi tepat kepada tujuan & waktu yang tepat)
3. Data (Meningkatkan data menjadi informasi untuk decision making)
4. Things (Perangkat fisik untuk intelligent decision making)
2. Pemanfaatan local cache, sehingga data berada pada tempat yang optimal