Uts Ii Pengantar Sosiologi (Ahmad Deby Maulana 30.1428)
Uts Ii Pengantar Sosiologi (Ahmad Deby Maulana 30.1428)
PETUNJUK :
1. Ujian ini “Take Home” dan dikerjakan sesuai jadwal secara “on line”;
2. Aplikasi yang digunakan Google Classroom, bagi kelas yang tidak bisa mengakses google classroom
diperbolehkan pakai aplikasi Edmodo;
3. Daftar Kehadiran menggunakan aplikasi Google Form;
4. Ujian ini lebih bersifat Teoretik, untuk evaluasi Praktikum dalam bentuk Tugas Membuat Artikel atau
Analisis Sosiologis terhadap tulisan orang lain (artikel, laporan penelitian, berita aktual tentang
fenomena di lapangan dengan referensi dari Surat Kabar, Majalah Ilmiah, Jurnal, Internet/Website, dll.);
5. Terima kasih atas kemandirian dan kepercayaan diri anda dalam menjawab soal ujian ini, dan selamat
bekerja.
SOAL-SOAL :
1. Apa yang saudara ketahui tentang Sosiologi Sebagai Suatu Ilmu serta Hubungan Sosiologi dengan
Ilmu lainnya. Tulis penjelasan tentang hal tersebut berdasarkan referensi yang saudara baca !
2. Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial, bisa dilihat dari aspek pengertiannya, syarat terjadinya
interaksi social, proses sosial assosiatif dan dissosiatif. Tulis tanggapan saudara tentang hal tersebut
berdasarkan referensi yang saudara ketahui !
3. Pemahaman terhadap Kelompok Sosial dan Kehidupan Sosial bisa dipelajari dari aspek tipe-tipe
kelompok sosial; kelompok sosial yang tidak teratur; masyarakat pedesaan dan perkotaan; serta
dinamika kelompok. Tulis jawaban saudara tentang hal tersebut !
4. Jelaskan tentang Kebudayaan dan Masyarakat dilihat dari aspek-aspek : Unsur-unsur Kebudayaan;
Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat; Sifat Hakekat Kebudayaan; Kepribadian dan Kebudayaan; serta
Gerak Kebudayaan. Tulis penjelasan saudara berdasarkan referensi yang anda baca !
5. Lembaga Kemasyarakatan bisa dipahami dengan mempelajari : proses pertumbuhannya; Ciri-cirinya;
dan tipe-tipenya; serta conformity dan deviation. Tulis penjelasan saudara mengenai hal tersebut !
6. Jelaskan tentang Lapisan Masyarakat dilihatdari aspek-aspek : terjadinya; sifat sistem lapisan
masyarakat; dasar lapisan masyarakat; unsur lapisan masyarakat (kedudukan,status dan perana);
mobilitas social; serta perlunya sistem lapisan masyarakat. Tulis penjelasan saudara yang bersumber
dari berbagai referensi yang anda baca !
JAWABAN :
NO. 1
Berdasarkan sifat dan hakikatnya sebagai ilmu, sosiologi memiliki
beberapa karakteristik di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki konsep maupun teori yang tetap dan pasti mengingat
objek kajiannya adalah masyarakat yang bersifat dinamis dan
majemuk.
2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kategoris, yakni
terbatas dalam hal mengkaji sesuatu yang telah terjadi dalam
kehidupan masyarakat.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, yakni
memusatkan perhatiannya terhadap gejala-gejala sosial yang bersifat
universal.
4. Sebagai ilmu murni (pure science), sosiologi membatasi diri dari
persoalan-persoalan yang bersifat penilaian.
Dan hubungan ilmu social dengan ilmu lainnya adalah sebagai berikut.
1. Sosiologi dan Sejarah
Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan
hubungan yang dialami manusia. Sejarah menyoroti perbedaan-
perbedaan yang terjadi pada peristiwa-peristiwa yang sama, sedangkan
sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa yang
berbeda.
2. Sosiologi dan Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang
berhubungan dengan usaha-produksi-konsumsi dan distribusi sumber
daya.
Contohnya : ekonomi berusaha memecahkan masalah yang timbul
karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk
dengan cara menaikkan produksi bahan pangan.
3. Sosiologi dan Politik
Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas-
pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh
kekuasaan-kekuasaan usaha untuk memperoleh kekuasaan-penggunaan
kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi
masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan
digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau
konflik.
4. Sosiologi dan Antropologi
Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang
masih sederhana kebudayaannya, sedangkan sosiologi mengamati
masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya sudah kompleks.
5. Sosiologi dan Psikologi Sosial
Ilmu psikologi sosial meneliti perilaku manusia sebagai individu antara
lain meneliti tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya
ingatannya, impian-impiannya dan perasaan kecewanya. Jadi psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan
tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi
sosial.
NO. 2
Ada banyak cara untuk melakukan interaksi social. Namun, meskipun
mempunyai banyak cara sesungguhnya tujuan dari interaksi sosial
adalah satu yaitu untuk menjalin hubungan baik hubungan pertemanan,
persahabatan, maupun hubungan usaha, untuk melakukan dan
membangun kerjasama, untuk mendiskusikan suatu hal, untuk
melakukan kegiatan perdagangan, dan lain sebagainya. Karena kita
sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan sesamanya untuk saling
bertahan hidup. Jika suatu interaksi sosial bertujuan dan dilakukan
dengan proses dan memenuhi aspek-aspek berinteraksi sosial yang baik
maka akan menimbulkan hasil yang baik pula dan menguntungkan pihak-
pihak yang ikut serta dalam interaksi sosial tersebut
NO. 3
Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
1. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan adalah sekelompok individu yang berkumpul secara
kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Ukuran utama
adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit
banyaknya jumlah kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan
selama telingan dapat mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera
berakhir setelah orang-orangnya bubar. Oleh karena itu, kerumunan
merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer).
Secara garis besar Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan
menjadi:
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
Kerumunan ini dapat dibedakan menjadi:
1) Khalayak penonton atau pendengar formal (formal audiences),
merupakan kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan
yang sama. Misalnya, menonton film, mengikuti kampanye politik dan
sebagainya.
2) Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive
group), yaitu kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting,
akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas
kerumunan tersebut.
b. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd)
Kerumunan ini dibedakan menjadi:
1) Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregations).
Misalnya, orang yang sedang antri tiket, orang-orang yang menunggu
kereta.
2) Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (panic
crowds), yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk
menyelamatkan diri dari bahaya. Dorongan dalam diri individu-individu
yang berkerumun tersebut mempunyai kecenderungan untuk
mempertinggi rasa panik. Misalnya, ada kebakaran dan gempa bumi.
3) Kerumunan penonton (spectator crowds), yaitu kerumunan yang
terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Misalnya, ingin melihat
korban lalu lintas.
c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma
hukum (Lawless Crowd)
Kerumunan ini dibedakan menjadi:
1) Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs), yaitu
kerumunan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menggunakan kekuatan fisik yang bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku. Misalnya aksi demonstrasi dengan kekerasan.
2) Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds), yaitu
kerumunan yang hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya
adalah bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya, orang-
orang yang mabuk.
2. Publik
Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang
tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui
alat-alat komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-
desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya. Alat penghubung
semacam ini lebih memungkinkan suatu publik mempunyai pengikut-
pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Akan tetapi, karena jumlahnya
yang sangat besar, tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga
kesatuan juga tidak ada.
Masyarakat perkotaan
Masyarakat Perokotaan sendiri dapat diartikan sebagai Urban
Community yang lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada
beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu:
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang lain, yang penting didalam manusia
perkotaan adalahan manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Pedesaaan atau masyarakat desa adalah masyarkat yang
kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama, yaitu
sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencangkup segala konsepsi
sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam
kehidupan social hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat
secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.
Penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan, yaitu:
1. Didalam masyarakat memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Masyarakat tersenut homogeny, seperti dalam hala mata pencaharian,
agama, adat istiadat dan sebagainya.
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kelompok yang terdiri dari dua/lebih
individu yang mempunyai hubungan psikologis dengan jelas antara
anggota satu dengan lainnya serta berlangsung dalam situasi yang
dialami.
NO. 4
1.Unsur-unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan.
Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
4.Gerak Kebudayaan
Gerak atau dinamika kebudayaan memiliki pengertian bahwa semua
kebudayaan mempunyai sifat gerak atau dinamika. Gerak atau dunamika
kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusai terjadi
sebab dia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
Artinya, karena terjadinya hubungan antarkelompok manusia dalam
masyarakat. Salah satu fenomena social yang menggambarkan adanya
dinamika budaya adalah proses akulturasi.
NO. 5
PROSES-PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN
1.NORMA-NORMA MASYARAKAT
Manusia selalu mengiginkan agar hubungan antar manusia di dalam
masyarakat terlaksana sebagaimana yang di harapkan, oleh karena itu di
rumuskan sesuatu yang disebut dengan norma atau aturan yang
mengatur tingkahlaku masyarakat tersebut,mula-mulanorma biasanya
dibuat dengan secara tidak sadar tapi lama kelamaan norma tersebut
dibuat secara sadar.misalnya pada jual beli masa dahulu,seorang
perantara dari jual beli tersebut tidak mesti mendapat keuntungan dari
jual beli tersebut,akan tetapi pada masyarakat sekarang seorang
perantara dari jual beli mesti mendapat keuntungan apakah itu dari pihak
penjual pembeli.Norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai
kekuatan mengikat yang berbeda-beda,mulai dari kekuatan yang
mengikat secara lemah hingga kekuatan yang mengikat secara kuat di
dalam anggota masyarakat.
Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu keempat
tersebut sama,yaitu memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut
dalam bertingkah laku dalam masyarakat.
1.Cara (usage)
Cara (usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara
(usage) lebih menonjol dalam hubungan antar individu dalam
masyarakat,suatu penyimpangan yang dilakukan terhadapnya tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat,tetapi hanya celaan dari individu-
individu yang di hubunginya.misalnya ketika seseorang makan dengan
cara masing-masing ketika bertemu,ada orang yang saat makan
mengeluarkan bunyi dan ada juga yang tidak berbunyi ketika seseorang
maka orang yang makan dengan mengeluarkan bunyi dianggap kurang
sopan oleh invidu lain.
2.Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang dilakukan oleh individu
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.Kebiasaan (folkways)
juga mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada cara.
3.Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai
cara untuk berperilaku dan diterima norma-norma pengatur.
4.Adat istiadat (customs)
Adat istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya
dengan pola-pola perilaku masyarakat,ada sanksi penderitaan
bila melanggarnya.tata kelakuan juga mencerminkan sifat-sifat yang
hidup dalam dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat
pengawas,secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat tehadap
anggota-anggotanya.
Proses yang terjadi dalam rangka pembentukan lembaga
kemasyarakatan yaitu,proses pelembagaan (institutionalization) yaitu
sustu proses yang lewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk
menjadi salahsatu lembaga kemasyarakatan.Proses norma yang
(internalized) artinya proses pelembagaan kemasyarakatan tidak hanya
berhenti sampai pelembagaan saja,tetapi mendarah daging dalam jiwa
anggota-anggota masyarakat.
NO. 6
1.Sifat-sifat Sistem Lapisan Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial
dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan
sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
1) Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) adalah
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada
mobilitas horisontal saja. Contoh: 1. Sistem kasta ; Kaum Sudra tidak
bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana. 2. Rasialis ; Kulit hitam
(negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di
posisi kulit putih. 3. Feodal ; Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan/majikan.2
2) Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) bersifat
dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat
bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh: 1. Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau
sebaliknya. 2. Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat
memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
3) Stratifikasi Sosial Campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi
tertutup dan terbuka. Misalnya, orang Bali berkasta Brahmana
mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke
Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia
harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di
Jakarta.