Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nur Amrina Nofiani

NIM: 19334715
Kelas: Analisis Farmasi 1 (K)
Tugas: Resume materi
Tanggal: 28 Maret 2020
Kimia Farmasi Analisis
TITRASI BEBAS AIR

TITRASI BEBAS AIR


 1912, Folin dan Flanders : titrasi asam dlm pelarutbenzena, kloroform, CHCL3 + etanol
 1927, Conant dan Hall : meneliti sifat basa dlm H Ac glasial
 1940-1950 : Titrasi Bebas (TBA) dikembangkan dan digunakan

PELARUT
I. Pelarut dibagi atas 4 bagian:
1. Inert, aprotik, “netral” : benzena
2. Amfiprotik : alkohol
3. Asam, protogenik : asam asetat
4. Basa, protofilik : n-butilamina

II. Pembagian yang lebih sederhana


1. Pelarut Inert, aprotik
- netral : benzena, aseton, dioksan, CHCL3
- asam : nitrometan
- basa : DMF, DMSO, piridin
2. Pelarut Amfiprotik
- netral : alkohol, glikol
- asam : asam asetat, propionat
- basa : n-butilamina, etilendiamina

III. Menurut Brönsted


Inert, Amfiprotik , Asam , Basa → masing masing terbagi atas konstanta dielektrik rendah dan
tinggi

IV. Pembagian oleh Parker, Martin, Weise dll


1. Pelarut rotogenik : membentuk jembatan H dengan anion terlarut
2. Pelarut Aprotik : TIDAK membentuk jembatan H dengan anion terlarut
Pelarut:
 Pelarut amfiprotik: memp. sifat asam atau basa
 Pelarut aprotik netral : heksana, benzena, CHCL3, CCL4
 Kekuatan nyata suatu asam atau basa ditentukan oleh kemampuannya bereaksi dengan
pelarut.
 Dlm air semua asam kuat memp. kekuatan sama, kr bereaksi dengan pelarut utk terkonversi
sempurna menjadi ion oksonium dan anion asam (efek penyetingkatan  Leveling solvent)
 Dlm pelarut protofilik lemah : spt HAc kemampuan pembentukkan ion asidium asetat
menunjukkan bahwa urutan penurunan kekuatan asam adalah HCLO4, HBr, H2SO4, HCl, dan
HNO3 (efek diferensiasi  Differentiating solvent )
 Asam asetat bereaksi tdk sempurna dengan H2O utk membentuk ion oksonium dan kr itu
merup. asam lemah.
 Sebaliknya akan melarutkan basa bersifat asam kuat
 Demikian pula dengan HClO4 efek penyetingkatan juga utk basa
 Dlm H2SO4 hampir semua basa menunjukkan kekuatan yg sama
 Sifat asam sebagai pelarutmenurun dlm urutan H2SO4, HAc, fenol air, piridin, dan butilamin
dlm urutan kebalikannya sifat basa menurun dan asam plg kuat kehilangan sifat basanya.
 Basa kuat dengan kekuatan menurun adalah Na-2-metoksida, K-metoksida, Na-metoksida,
dan R-metoksida
 Berbagai senyawa tdk larut dlm air memperoleh peningkatan sifat asam atau basa, jika
dilarutkan dlm pelarut organik.
 Kr itu pemilihan pelarut yg cocok memberikan peluang penetapan berbagai zat semacam ini
dengan cara TBA

SENYAWA BASA LEMAH YG DITITRASI BEBAS AIR


 Amina alifatis, aromatis, bbrp garam
 Senyawa heterosiklik mengandung N
 Alkaloida + garam
 Garam alkali asam organik dan asam anorganik lemah
 Gol oksazolina
 Senyawa amonium kuarterner

Basa Lemah dan Garamnya


Pelarut :
 Donatur proton yang asam
 Amfiprotik asam : H Ac, asam formiat
 Amfiprotik netral : metanol, etanol, glikol, eter glikol
 Aprotik netral : benzen/toluen, kloroform,, THF, aseton, asetonitril, anhidrida asetat
Pelarut menurut FI IV
Pelarut asam utk basa dan garamnya :
- HAc-glasial - anhidrida asetat
- asam formiat - asam propionate - sulfuril klorida

Pelarut relatif netral untuk turunan basa :


- asetonitril -kloroform - toluena - etilasetat
- alkohol -benzena - klorobenzena - dioksan

Pelarut campur utk basa :


- HAc + Anhidrida asetat - HAc + benzena
- HAc + kloroform - benzena + kloroform

Indikator
 Untuk titrasi Basa & garamnya, : kristal violet, merah kuinaldin, p-naftolbenzein,
alfazurin-2g, hijau malakit
 Turunan basa : merah metil, jingga metil, p-naftolbenzein
Elektrode :
 Utk basa & garamnya :
kaca-kalomel, kaca-perak-perak klorida, dan merkuri-merkuri (II) asetat
 Utk turunan basa :
kaca-kalomel dan kalomel-perak-perak klorida

Reaksi Basa Lemah pada Titrasi Bebas Air

B + SH BH+ + S-
B + CH3COOH BH+ + CH3 COO-

NH2 + CH3COOH NH3 + CH3COO-


ion ionium
NH3 + CH3COO- + CH3COOH2+ClO4- NH3ClO4- + CH3COOH

BASA RELATIF NETRAL


Pelarut : Asetonitril, alkohol, benzene kloroform, toluen,klorobenzen, etil asetat, dioksan
Indikator: merah metil, jingga metil, p-naftolbenzein
Elektrode : kaca-kalomel , dan kaca-perak-perak klorida

Garam klorida
Direaksikan dgn Hg-asetat  HgCl2 yg tdk terdisosiasi dan tdk mengendap
2RNH3+Cl- RNH3+ + Cl-
HgAc2 + 2Cl- HgCl2 + 2CH3COO-
+
2CH3COOH2 + 2CH3 COO- 2CH3COOH

Contoh Reaksi Basa Lemah: Asam perklorat 0,1 n (FI IV)


Tiap 1000 ml : 10,05g HClO4 (BM=100,46)
 Sebagai TITRAN utk titrasi TBA
I. HClO4 dalam asam asetat glasial : jika tercantum asam perklorat 0,1 N atau > 0,1 N
II.HClO4 dalam dioksan : jika tercantum asam perklorat dioksan

Cara Pembuatan
I. Asam perklorat 0,1 N
 8,5ml HClO4 P 70% + 500ml HAc-glasial P + 21ml anhidrida asetat P, dinginkan, + HAc
glasial P  1000ml
 Lalu biarkan slm 1 hari, agar kelebihan anhidrida asetat bereaksi  tetapkan kadar air
(titrasi)
 Jika kadar air >0,05%  + anhidrida asetat P , Karena Jika kadar air > 0,05% tidak tajam
warna indicator
 Jika kadar air dlm larutan tdk tertitrasi  + air hingga 0,02-0,05%, Biarkan 1 hari  titrasi
kdr ai
 Jika kadar air : 0,02-0,05  bebas anhidrida asetat
 Kadar air pada DAB 10 : 0,1-0,2% H2O

II. HClO4 dioksan 0,1 N


 8,5 ml HClO4 P + dioksan murni  1000ml
 PEMBAKUAN HClO4
o ± 700mg K-biftalat P (halus, keringkan 120ºC, 2 jam) + 50 ml HAc-glasial P + 2
tetes kristal violet LP
o Titrasi dengan HClO4 : ungu  hijau biru
o Lakukan titrasi blangko
o 1ml HClO4 0,1N ~ 20,42 mg Kbiftalat

COO- OH
COOH
+ H3 C-C + H3C-COOH
OH
COOH COOH

Jika suhu pembakuan (t1) menyimpang dr suhu penetapan kadar (t2), maka :
Vc = V[1+(t1-t2)0,0011]
Dimana : Vc : Volume terkoreksi dan V : Volume titrasi

SENYAWA ASAM LEMAH YANG DITITRASI BEBAS AIR


 Asam organik : asam halida, anhidrida asam, asam karboksilat, asam amino
 Fenol
 Enol spt asam barbiturat
 Xantin
 Imida
 Pirol
 Sulfonamida

Pelarut : digunakan pelarut basa yaitu pelarut yg bersifat sbg akseptor proton AH + S SH+ + A-
Contoh : dimetil formamid (DMF), n-butilamin, piridin, etilendiamin, morfolin
Pelarut campuran untuk asam / analog : aseton + butanol , aseton + piridin, benzena +
isopropanol
Indikator (Tabel USP 23/FI IV): biru timol, azo violet, o-nitro anilin, p-hidroksi azobenzen,
timol ftalein
Elektrode :
- antimon (Sb) – kalomel
- antimon – kaca
- antimon– antimon
- platinum – kalomel
- kaca – kalomel
ASAM RELATIF NETRAL
(titrasi diferensial asam)
Pelarut : aseton, asetonitril, metil etil keton, metil isobutil keton, t-butil alkohol
Indikator : azoviolet, biru brom timol, p-hidroksi azobenzen, biru timol
Elektrode : antimon – kalomel gelas - kalomel

TITRAN UTK TITRASI ASAM LEMAH


1. Logam alkali-alkoksida
 Na metoksida, dibuat dengan cara : benzen anhidrid dan metanol bebas aldehid ditambah
logam Na. Makin kecil kdr metanol makin tajam warna indicator. Na metoksida  12-
13% v/v metanol
 K metoksida  8% v/v metanol
 Li metoksida
 Pembakuan dengan asam benzoat, as 2-fenil kuinolin-4-karboksilat

2. Logam alkali hidroksida


KOH/NaOH dlm metanol/etanol & sedikit air akan terbentuk etoksida yaitu :
C2H5OH + OH- H2O + C2H5O-

3. Tetra alkil amonium hidroksida


 Tetra-n-butil amonium hidroksida dlm benzena-metanol
 Deal & Wyld : pertama menggunakan tetra butil amonium hidroksida

Sistem TBA
Sistem Asidimetri Alkalimetri

Sampel Basa Asam

Pelarut As. asetat glasial DMF

Titran As. Perklorat 0,1N Na-metoksida 0,1N

Indikator Kristal violet Biru timol


Elektrode (violet-biru) (kuning-biru)
Kaca-kalomel Kaca-kalomel

Anda mungkin juga menyukai