Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOTROPIKA

Di susun oleh:
Akmal Nafis (02)
Irwan putro (14)
Ni'mah alfillail (23)
Rizya Destari S. (27)
Saskia Asha Z. (29)
Sri Wahyuni (34)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya penyusunan Makalah dengan judul “PSIKOTROPIKA” ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini ditulis berdasarkan tugas yang telah diberikan oleh guru pengajar.
Pembuatan makalah ini dilaksanakan dengan maksud untuk memberikan pengalaman
belajar pada siswa dan untuk memenuhi tugas biologi.
Kami menyadari penulisan laporan ini tidak bisa selesai tanpa bantuan berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya penelitian ini, antara lain:
Demikian laporan ini kami tulis, semoga dapat menjadi tambahan referensi
pembelajaran dan memberi manfaat bagi kemajuan pendidikan di tanah air khususnya di
SMAN 1 Bangkalan dan sekitarnya.
Demikian laporan ini kami tulis, semoga dapat menjadi tambahan referensi
pembelajaran dan memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan di tanah air.

Bangkalan, 23 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... .


DAFTAR ISI .................................................................................................. .
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikotropika........................................................................
B. Jenis-Jenis Psikotropika........................................................................
C. Bahaya dan Efek Penyalahgunaan Psikotropika...................................
D. Upaya Pencegahan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam
perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya.

Menurut pakar kesehatan jenis-jenis psikotropika yang dipakai oleh kalangan remaja
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Hingga kini penyebaran narkotika
dan psikotropika sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk
dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa
didaerah sekolah, diskotik dan tempat-tempat perkumpulan anak muda. Tentu saja hal
ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba
yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan,
namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SMP dan SMA pun banyak yang terjerumus
narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan
Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat
mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang masalah penelitian di atas dapat dirumuskan


permasalahan yang akan ditinjau, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan psikotropika?
2. Apa saja jenis-jenis psikotropika?
3. Apa bahaya dan psikotropika yang disalahgunakan?
4. Apa faktor penyebab orang menyalahgunakan psikotropika?
5. Bagaimana usaha pencegahan psikotropika dan zat adiktif lainnya?
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah suatu zat atau obat yang bisa berpengaruh pada pikiran dan
sistem saraf penggunanya. Psikotropika ini bisa didapat secara alamiah maupun
buatan manusia (sintetik) yang bersifat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan
saraf pusat sehingga akan menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku.

 Menurut undang-undang nomor 5 tahun 1997

tentang psikotropika, dalam pasal 1 butir 1 disebutkan, bahwa Psikotropika adalah


zat atau obat. baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika. Yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.

Sebenarnya Psikotropika baru diperkenalkan sejak lahirnya suatu cabang ilmu


farmakologi yakni psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarma atau
psikotropik. Istilah psikotropik mulai banyak dipergunakan pada tahun 1971 sejak
dikeluarkannya convention on psycotropic substance oleh General Assembly yang
menempatkan zat-zat tersebut di bawah kontrol internasional.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk


tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Ekstasi. Zat psikotropika golongan I
terdiri dari 26 macam.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine. Zat
psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital. . Zat
psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam,
Nitrazepam ( BK, DUM). Zat psikotropika golongan IV terdiri dari
60 macam.

B. JENIS-JENIS PSIKOTROPIKA

Psikotropika sangat bermanfaat jika digunakan dalam kadar tertentu dan


dalam dosis yang tepat dalam dunia medis sebagai obat bius. Namun
penyalahgunaan psikotropika sangat banyak berdampak di dalam kehidupan
pengguna, keluarga, dan masyarakat. Berikut ini contoh psikotropika

 LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu
mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu
pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini
bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks.
Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang – orang yang menderita frustasi
dan ktegangan jiwa.

 Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-


barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari
zat kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak
diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan
menimbulkan gejala-gejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira
berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar,
tekanan darah menurun, dan napas cepat.

Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik,


mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu
tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan
kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus
obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.

C. BAHAYA DAN EFEK PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA

Meski memberikan efek kecanduan, namun penggunaan zat-zat tersebut


diperbolehkan asalkan sesuai dengan resep dokter. Namun sayang, saat ini
pemakaiannya justru berlebih dan melewati dosis normal sehingga manfaat yang
diberikan justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Ada banyak bahaya
dan efek penyalahguaan psikotropika, beberapa diantaranya adalah:

1. Stimulan

Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah sehingga


pemakainya lebih terjaga. Kerja organ tentu menjadi berat dan jika si
pemakai tidak menggunakan obat-obatan tersebut, badan menjadi lemah.
Efek kecanduan ini menyebabkan penggunanya harus selalu
mengkonsumsi zat tersebut agar kondisi tubuh tetap prima. Contoh
stimulan yang sering disalahgunakan adalah ekstasi dan sabu-sabu.

2. Halusinogen

Ini adalah efek yang sering dialami oleh pemakai dimana persepsinya
menjadi berubah dan merasakan halusinasi yang berelebihan. Contoh zat
yang memberikan efek halusinogen salah satunya adalah ganja.

3. Depresan

Efek tenang yang dihasilkan disebabkan karena zat tersebut menekan kerja
sisten syaraf pusat. Jika digunakan secara berlebihan, penggunanya bisa tertidur
terlalu lama dan tidak sadarkan diri. Bahaya yang paling fatal adalah
menyebabkan kematian. Contoh zat yang bersifat depresan salah satunya adalah
putaw.

D. UPAYA SOLUSI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN


PSIKOTROPIKA

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan psikotropika.


Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

1. Peran Anggota Keluarga


Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga
yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja
ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh
karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar
menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan
menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat
terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.

2. Peran Anggota Masyarakat

Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap


anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita
sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika
ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.

3. Peran Sekolah

Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain.
Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah
jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah.
Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti
menjadi pemakai atau pengedar narkoba.

4. Peran Pemerintah

Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika


dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap
penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu
diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah
yang lain dari kesalahan yang sama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Zat adiktif dan psikotropika itu terdiri dari berbagai jenis dan golongan.Setiap
penggunaan zat adiktif dan psikotropika akan mendapat dampak bagi kehidupan dan
kesehatan.Untuk kesehatan tubuh,penggunaan zat adiktif dan psikotropika akan
merusak beberapa fungsi organ dan mempengaruhi lancarnya kegiatan system
organ.Untuk kehidupan,berdampak pada sosial dan ekonomi.

Sedangkan untuk produsen,pengguna,dan pengedar zat adiktif dan psikotropika akan


mendapat sanksi hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.Untuk di negara kita akan
diberi sanksi yang sudah diatur dalam undang-undang dan peraturan hukum Negara
Republik Indonesia.

B. SARAN

Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk menghindari zat adiktif dan
psikotropika antara lain :

1. Hindari para pengguna zat ini supaya kita tidak terpengaruh untuk
menggunakannya.
2. Selalu berpikir positif meskipun dalam keadaan yang genting atau pada saat
mengalami kegagalan dan putus asa.
3. Jangan pernah berpikir bahwa menggunakan zat adiktif dan psikotropika adalah
salah satu jalan keluar dari masalah supaya masalah dapat terselesaikan,padahal
itu merupakan jalan buntu dan akan memberikan masalah.
4. Gunakan motto hidup yang positif.
5. Berpikir untuk mencapai masa depan yang cemerlang.
6. Jalani hidup dengan hal-hal yang positif dan menyenangkan.
7. Selesaikan masalah dengan hati yang tenang dan pikiran yang dingin agar tidak
mengarah pada arah yang negatif.
8. Ikuti seminar atau penyuluhan mengenai zat adiktif dan psikotropika.
9. Terapkan hidup untuk menjauhi zat adiktif dan psikotropika.
10. Gunakan waktu kosong untuk hal-hal positif.
DAFTAR PUSTAKA

https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/
https://www.pelajaran.co.id/2018/10/pengertian-psikotropika-macam-golongan-dan-
dampak-psikotropika.html
www.wikipedia.org
id.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
https://www.alodokter.com/ini-fakta-psikotropika-dalam-dunia-medis
Komari, M. 2000. “Penyalahgunaan Narkoba dan Sanksinya”. Kepolisian Negara
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai