berarti harus berhenti tapi tidak boleh menarik nafas. Tanda waqaf saktah hanya ada 4 saja di dalam Alquran. Salah satu contohnya yaitu:
Ketika ada tanda tersebut berarti membacanya waqiilamarr (berhenti sejenak tanpa nafas lalu lanjut membaca) raaqii.
2. Waqaf Jaiz
Tanda dari waqaf jaiz yaitu ( )جartinya boleh berhenti dan juga boleh melanjutkan, tergantung dari kekuatan nafas yaa, misal nafas sudah mulai habis lebih baik
berhenti kalau masih panjang nafas bisa langsung. Contoh bacaan:
(Q.S. Az Zukhruf: 35)Ada dua tanda waqaf jaiz disana, bisa berhenti bisa juga lanjut.
3. Waqaf Lazim
Tanda dari waqaf lazim yaitu ( )مyang artinya harus berhenti. Waqaf ini disebut juga dengan waqaf sempurna. Kenapa? karena letak dari waqaf ini selalu diakhir
kalimat, jadi kalimat bisa sempurna. Selain itu juga tidak ada tanda penghubung dengan kalimat selanjutnya, Contoh bacaan:
(Q.S. Al Baqarah: 2)
Bisa berhenti dengan laaroibafiih atau laaroib tapi tidak boleh berhenti di keduanya yaa.
7. Waqaf Laa Washal
Tanda dari waqaf laa washal yaitu ( )الyang artinya tidak boleh berhenti. Jadi ketika membaca Alquran menemukan tanda ini harus berhenti yaa, contohnya yaitu:
10. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dan
berdoa. Prilaku : selalu bersyukur dan tidak mudah putus asa
13. a. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
b. Pedoman agar manusia tdak berselisih dalam menentukan kebenaran.
c. Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga
bagi umat manusia saat ini.
d. Manusia menjadi tahu betapa besarnya perhatan dan kasih sayang Allah kepada para hamba dan makhluk-Nya.
e. Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di
dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
f. Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
g. Hat manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan
15. a. Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, sepert bersikap adil, jujur,
kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah Swt.
b. senantasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran Allah Swt.
c. Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar negeri kita mendapatkan kemakmuran dan
keberkahan.
d. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi
larangan-Nya.
17. Kiamat sughro, yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang
karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Kiamat Kubro, yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta
19. Hikmah Qada’Qadar
a) Menenangkan jiwa, b) Senantiasa bersikap sabar dan syukur, c) Menumbuhkan sifat optimis,
d) Menjauhkan diri dari sifat sombong
21. Hikmah sujud
Hikmah Sujud Syukur
1) akan terhindar dari sifat sombong atau angkuh tersebut.
2) Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah Swt.
3) Merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan dan hidayah-Nya.
4) Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat dari siksa-Ny
Hikmah S. sahwi :
a. Manusia tdak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusia adalah tempat salah dan lupa
b. kita diajarkan untuk bisa memahami bahwa orang lain juga bisa salah
23. Hikmah Puasa
a. Meningkatkan iman dan takwa serta mendorong seseorang untuk rajinbersyukur kepada allah Swt.
b. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama terutama kasih sayang terhadap fakir miskin.
c. Melatih dan mendidik kesabaran dalam kehidupan sehari-hari .
d. Dapat mengendalikan hawa nafsunya dari makan minum .
28. Nilai yg terkandung pd S. jamaah
1. menjalin silaturahmi antarsesama;
2. mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3. menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4. menahan dari kemauan sendiri (egois);
5. mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya
29. Syarat Imam
a. Mengetahui syarat dan rukun salat, serta perkara yang membatalkan salat,
b. Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'an,
c. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain,
d. Berakal sehat, e. Ballig, f. Berdiri pada posisi paling depan,
g. Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau makmumnya perempuan semua), dan
h. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.
32. Rukun Khutbah:
1) Mengucapkan puji-pujian kepada Allah Swt.
2) Membaca ¡alawat atas Rasulullah saw.
3) Mengucapkan dua kalimat syahadat.
4) Berwasiat (bernasihat).
5) Membaca ayat al-Qur'±n pada salah satu dua khotbah.
6) Berdoa untuk semua umat Islam pada khotbah yang kedua
33. Hikmah S. Jumat:
1) Memuliakan hari Jumat.
2) Menguatkan tali silaturrahmi.
3) Berkumpulnya umat Islam dalam masjid merupakan salah satu cara untuk mencari barakah Allah Swt.
4) menambah semangat bekerja kita karena terbiasa melihat orang-orang yang semangat beribadah di masjid.
5) Melipatgandakan pahala kebaikan.
6) Membiasakan diri untuk disiplin terhadap waktu.
35. Hikmah Qurban
a) Menghidupkan sunnah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim As.
b ) Untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah Swt.
c) Menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tanggal 10 hingga 13 ªulhijjah.
d) Kurban mengajarkan kepada kita untuk bersikap dermawan, tidak rakus dan tidak kikir.
e) Kurban mendidik kita untuk peduli kepada sesama.
f) Mendidik kita untuk membunuh sifat kebinatangan.
37. Rukun Haji : Ihram, wukuf, Tawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib
Rukun Umrah : Ihram, Tawaf, sa’I, Tahalul, Tertib
38. Cara Pelaksanaan Haji dan Umroh :
1) Ifrad, yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu baru mengerjakan umrah.
2) Tamattu’, yaitu mengerjakan umrah terlebih dahulu baru mengerjakan haji
3) Qiran, yaitu mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama.
39. Misi Dakwah N. Muhammad di Mekkah:
1. Memperbaiki akhlaq yg mulia
2. Sebagai pembawa kedamaian
3. Menyampaikan ajaran Islam
40. Ilustrasi
41.
43. Tokoh Muslim dimasa abasiyah :
a. Bidang ilmu Filsafat
Abu Nasyar, Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal dengan al-Farabi, Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal
dengan al-Kindi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Rusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail.
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, cara membacanya adalah lebih utama dilanjutkan dengan kata berikutnya.
Cara Mewaqafkan
A. Apabila huruf di akhir kalimat berharakat sukun (mati), cara membacanya harus dibunyikan mati dengan terang menurut bacaan yang semestinya, apakah itu qalqalah atau
tidak dan sebagainya.
B. Apabila di akhir kalimat hurufnya berharakat fathah, dhammah, atau dhammah tanwin, dan kasrah atau kasrah tanwin. Cara membacanya harus disukunkan lebih dahulu
kemudian dibaca mati dengan terang menurut bacaan masing masing huruf,
C. Apabila di akhir kalimat hurufnya berupa ta' marbutah cara membacanya harus mengubah ta' marbutah tersebut menjadi ha' sukun
D. Apabila diakhir kalimat hurufnya didahului huruf mati, dan setelah mematika huruf akhir maka terdapat dua huruf mati. Cara membacanya yaitu dibunyikan sepenuhnya
dengan menyuarakan setengah huruf yang terakhir, dengan suara pendek.
E. Apabila di akhir kalimat hurufnya didahului dengan mad atau mad layyin. Cara membacanya dengan mematika huruf terakhir dan dibaca panjang seperti mad aridl lissukun.
F. Apabila di akhir kalimat hurufnya berharakat fathah tanwin. Cara membacanya dengan membunyikan menjadi fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah menjadi
mad iwadh.
Itu Saja Ulasan Tentang Pengertian Dan Macam Macam Tanda Waqaf
Terimakasih.... Semoga Bermanfaat
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, cara membacanya adalah lebih utama dilanjutkan dengan kata berikutnya.
Cara Mewaqafkan
A. Apabila huruf di akhir kalimat berharakat sukun (mati), cara membacanya harus dibunyikan mati dengan terang menurut bacaan yang semestinya, apakah itu qalqalah atau
tidak dan sebagainya.
B. Apabila di akhir kalimat hurufnya berharakat fathah, dhammah, atau dhammah tanwin, dan kasrah atau kasrah tanwin. Cara membacanya harus disukunkan lebih dahulu
kemudian dibaca mati dengan terang menurut bacaan masing masing huruf,
C. Apabila di akhir kalimat hurufnya berupa ta' marbutah cara membacanya harus mengubah ta' marbutah tersebut menjadi ha' sukun
D. Apabila diakhir kalimat hurufnya didahului huruf mati, dan setelah mematika huruf akhir maka terdapat dua huruf mati. Cara membacanya yaitu dibunyikan sepenuhnya
dengan menyuarakan setengah huruf yang terakhir, dengan suara pendek.
E. Apabila di akhir kalimat hurufnya didahului dengan mad atau mad layyin. Cara membacanya dengan mematika huruf terakhir dan dibaca panjang seperti mad aridl lissukun.
F. Apabila di akhir kalimat hurufnya berharakat fathah tanwin. Cara membacanya dengan membunyikan menjadi fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah