Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, Saya
panjatkan Puji Syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Dasar 1 tentang Prosedur
Kebutuhan Aktivitas.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penyusunan kalimat maupun
tata bahasa. Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini dengan lebih baik lagi.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Keperawatan Dasar 1 tentang Prosedur
Kebutuhan Aktivitas dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 3
A. Latar Belakang.......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan Makalah.........................................................................................4
BAB IV PENUTUP................................................................................................. 23
A. Kesimpulan............................................................................................... 23
B. Saran......................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Prosedur Kebutuhan Aktivitas ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ?
3. Apa Tujuanya ?
4. Prosedur Apa saja yang akan diberikan ?
C. Tujuan Penulisan
a) Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan Prosedur Kebutuhan Aktivitas
dengan baik dan benar atau secara teratur dan sesuai dengan prosedur
b) Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Pengertian Kebutuhan Prosedur Aktivitas
2. Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi
3. Menjelaskan tujuan keperawatan pada lansia
4. Menjelaskan Macam-macam Prosedur kebutuhan aktivitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tujuan :
Mengurangi Komplikasi akibat immobilisasi
Meningkatkan rasa nyaman
Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan ekspansi
dada dan ventilasi paru
Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi :
Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
Pada pasien yang mengalami imobilisasi
2. Posisi Sim
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus
(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.
Tujuan :
Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
Memasukkan obat supositoria
Mencegah dekubitus
Indikasi :
Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
Pasien yang tidak sadarkan diri
Pasien paralisis
Pasien yang akan dienema
Untuk tidur pada wanita hamil.
3. Posisi Trendelenberg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran
darah ke otak.
Tujuan :
Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
Pasien shock.
pasien hipotensi.
Indikasi:
Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
Pasien shock
Pasien hipotensi
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,taucher,
pemeriksaan rektum, dan sistoscopy
Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien,
pemasangan alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain.
Indikasi :
Pada pemeriksaan genekologis
Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap
penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.
6. Posisi Genu Pecrtrocal
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi :
Pasien hemorhoid
Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
7. Posisi Orthopneic
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang
sejajar dada, seperti pada meja.
Tujuan :
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang
ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada
elevasi sedang.
Indikasi :
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.
8. Posisi Supinasi
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh
sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan
terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi :
Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu
Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.
9. Posisi Pronasi
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke
bantal.
Tujuan :
Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi :
Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.
Tujuan :
Mempertahankan body aligement
Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
Meningkankan rasa nyaman
Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat
posisi yang menetap.
Indikasi :
Pasien yang ingin beristirahat
Pasien yang ingin tidur
Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.
B. Bahu
Fleksi 180⁰ menaikkan lengan ke atas sejajar dengan kepala
Ekstensi 180⁰ mengembalikan lengan ke posisi semula
Hiperekstensi 45-60⁰ menggerakkan lengan kebelakang
Abduksi 180⁰ lengan dalam keadaan lurus sejajar bahu lalu gerakkan kearah
kepala
Adduksi 360⁰ lengan kembali ke posisi tubuh
Rotasi internal 90⁰ tangan lurus sejajar bahu lalu gerakkan dari bagian siku kearah
kepala secara berulang
Rotasi eksternal 90⁰ dan kearah bawah secara berulang
C. Siku
Fleksi 150⁰ menggerakkan daerah siku mendekati lengan atas
Ekstensi 150⁰ dan luruskan kembali
D. Lengan bawah
Supinasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan diatas
Pronasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan dibawah
E. Pergelangan tangan
Fleksi 80-90⁰ menggerakkan pergelangan tangan kearah bawah
Ekstensi 80-90⁰ menggerakkan tangan kembali lurus
Hiperekstensi 89-90⁰ menggerakkan tangan kearah atas
F. Jari-jari tangan
Fleksi 90⁰ tangan menggenggam
Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
Hiperekstensi 30-60⁰ menggerakkan jari-jari kearah atas
Abduksi 30⁰ meregangkan jari-jari tangan
Adduksi 30⁰ merapatkan kembali jari-jari tangan Ibu jari
Fleksi 90⁰ menggenggam
Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
Abduksi 30⁰ menjauhkan/meregangkan ibu jari
Adduksi 30⁰ mendekatkan kembali ibu jari
Oposisi mendekatkan ibu jari ke telapak tangan
G. Pinggul
Fleksi 90-120⁰ menggerakkan tungkai keatas
Ekstensi 90-120⁰ meluruskan tungkai
Hiperekstensi 30-50⁰ menggerakkan tungkai kebelakang
Abduksi 30-50⁰ menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh
Adduksi 30-50⁰ merapatkan tungkai kembali mendekat ke tubuh
Rotasi internal 90⁰ memutar tungkai kearah dalam
Rotasi eksternal 90⁰ memutar tungkai kearah luar
H. Lutut
Fleksi 120-130⁰ menggerakkan lutut kearah belakang
Ekstensi 120-130⁰ menggerakkan lutut kembali keposisi semula lurus
I. Mata kaki
Dorso fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah atas
Plantar fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah bawah
J. Kaki
Inversi/supinasi 10⁰ memutar/mengarahkan telapak kaki kearah samping dalam
Eversi/Pronasi 10⁰ memutar/mengarahkan telapak kaki kearah samping luar
K. Jari-jari kaki
Fleksi 30-60⁰ menekuk jari-jari kaki kearah bawah
Ekstensi 30-60⁰ meluruskan kembali jari-jari kaki
Abduksi 15⁰ mereganggkan jari-jari kaki
Adduksi 15⁰ merapatkan kembali jari-jari kaki
C. Prosedur Memindahkan Pasien
Pengertian
Memindahkan pasien yang tidak dapat/tidak boleh berjalan, Dilakukan
dari tempat yang satu ketempat yang lain.
Tujuan :
Mengurangi/Menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan keadaan
fisiknya.
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
Memenuhi kebutuhan konsultasi/pindah ruangan
1. Cara Memindahkan Pasien
a). Memindahkan pasien dari brankar ke TT/sebaliknyaa.Jelaskan prosedur
e). Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan kebawah tubuh pasien
kebutuhan)
bokong pasien.
Mengangkat pasien.
L). Dengan langkah bersamaan, berjalan menuju ke tempat tidur / brankar yang
telah disiapkan.
M). Setelah pasien berada di atas TT/brankar,posisi pasien diatur, selimut
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA