Anda di halaman 1dari 1

Al-Lahab (Gejolak Api)

١ َّ‫َتب َّۡت َي َدٓا أَ ِبي َلهَبٖ َو َتب‬


1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
٢‫ب‬ َ ‫َمٓا أَ ۡغ َن ٰى َع ۡن ُه َمالُهُۥ َو َما َك َس‬
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
٣ ٖ‫صلَ ٰى َن ٗارا َذاتَ لَهَب‬ ۡ ‫َس َي‬
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
٤‫ب‬ ِ ‫َو ۡٱم َرأَ ُتهُۥ َحمَّالَ َة ۡٱل َح َط‬
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
٥ ‫ مِّن م ََّس ۢ ِد‬ٞ‫فِي ِجي ِد َها َح ۡبل‬
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Asbabun-Nuzul
Pada suatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke puncak bukit Shafa sambil
mengumandangkan suara, “Wahai kaum Quraisy, pada hari ini marilah kita kumpul bersama!”
pada saat itu pula kaum Quraisy berkumpul, di antaranya terdapat Abu Lahab. Lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai kaum Quraisy, bagaimanakah pendapatmu bila
aku memberikan kabar bahwa musuh akan datang besok pagi atau besok petang. Adakah
kamu mempercayainya?” Jawab mereka, “Kami percaya sepenuh hati tentang hal itu.” Sabda
Rasulullah. “Aku peringatkan kepadamu, bahwa siksa Allah yang sangat ganas lagi keji pasti
akan datang menimpa.” Mendengar perkataan Rasulullah ini, mereka alergi. Abu Lahab
langsung emosi, mukanya merah padam. Ia berkata, “Celakalah kamu Muhammad! Apakah
hanya dengan maksud seperti ini kamu mengundang kami berkumpul?” Bertepatan dengan
peristiwa ini, Allah Subhanahu wata’ala mengutus malaikat Jibril menghadap Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan menurunkan surah Al-Lahab. Yaitu menginformasikan keadaan
Abu Lahab dan istrinya yang terlalu cerewet dan lancang.
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
Istri Abu Lahab setiap hari selalu menebarkan duri di tempat yang akan dilewati
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia bermaksud menghalangi Rasulullahshallallahu ‘alaihi
wasallam dalam menyampaikan dakwah dan melaksanakan ibadah di masjid. Untuk
memberikan informasi kepada orang-orang beriman maupun yang kafir kepada Allah barangkali
sadar dari kekafirannya, maka Allah Subhanahu wata’ala menurunkan ayat-ayat yang
terkandung pada surah Al-Lahab ini. Kepada mereka direfleksikan, bahwa orang-orang yang
senantiasa menebarkan benih permusuhan dan perfitnahan pasti tidak akan terlepas dari siksa
Allah yang dahsyat. Terlebih lagi memusuhi dan memfitnah pembawa misi agama Islam yang
hak, para mujahid dan juru dakwah.
(HR. Ibnu Jarir dari Israil dari Abi Ishak dari Yazid bin Zaid Al-Hamdany. Dan hadis ini
diriwayatkan pula oleh Ibnu Mundzir dari Ikrimah).

DAFTAR PUSTAKA
A. Mudjab Mahali. 2002.Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al Qur’an. Jakarta. PT
RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai