Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Kegiatan Dalam Organisasi Kemahasiswaan


Yang Memperhatikan Nilai-Nilai Prinsip Anti Korupsi

Nurhaida

NIM. PO7124319140

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDNAN PROGRAM STUDI

DIV KEBIDANAN PALU

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Maraknya korupsi di indonesia bukan lagi disebut membudaya, tetapi Sudah

menjadi senior, Yaitu senior berkorupsi. Meraih uang negara merupakan hal

yang mudah dilakukan oleh para koruptor, tinggal bagaimana cara mereka untuk

mengemas hasil korupsi agar tidak tercium oleh KPK. Bahkan dengan kata lain,

dapat dibahas tentang korupsi di Indonesia sudah menjadi gaya hidup (Ahmad,

2012). Lebih lanjut lagi Hikman (2007) mengutip dari hasil survey tahun 2004

political and economic risk consultancy. Menyatakan bahwa korupsi di Indonesia

menggunakan skor 9,25 diatas India (8,90), Vietnam (8,67), Filipina (8,33), dan

Thailan (7,33). Artinya Indonesia masih menjadi negara terkorup di Asia.

Pemberian pendidikan anti korupsi bagi masyarakat, khususnya mahasiswa

ini merupakan salah satu usaha preventif membrantas korupsi yang diharapkan

dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Partisipasi masyarakat dalam usaha

mencegah ini dapat dilakukan sebagai suatu usaha yang diambil prioritas ketidak

berdayaan hukum di Indonesia dalam membrantas kosupri.

Korupsi adalah salah satu factor yang menyebabkan kemunduran suatu

negara sehingga sangat penting untuk menanamkan sifat/sikap anti korupsi sejak

dini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi kegiatan

Studi kasus penerapan nilai – nilai dan prinsip anti korupsi ini akan

mengambil contoh kegiatan kemahasiswaan di Poltekes Palu yaitu HMJ

Kebinanan (Himpunan Kemahasiswaan Jurusan Kebinanan Poltekes Palu)

himpunan kemahasiswaan jurusan kebidanan merupakan wadah mahasiswa

untuk berorganisasi. status organisasi kemahasiswaan ini berada di bawah BEM

(Badan Eksekutif Mahasiswa). HMJ Kebidanan memiliki program kerja yaitu

salah satunya adalah “POSYANDU”

B. Penerapan Nilai – Nilai Anti Korupsi Pada Kegiatan

a. Kejujuran

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai tindakan

mauoun ucapan yang lurus, tidak dipahami dan tidak bebas. Jujur merupakan

salah sau nilai yang paling utama dalam ant korupsi, karena tanpa kejujuran

seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk

dalam kegiatan social.

“ pada kegiatan ini dapat diumumkan semua panitia yang saling berhubungan

dan jujur untuk bekerja sama “ contohnya dalam kegiatan POSYANDU ini

terdiri dari beberapa orang yang memiliki tugasnya masing – masing salah

satu kejujurannya dapat dilihat seperti kejujuran dalam pemeriksaan.


b. Kepedulian

Kepedulian adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa

kepedulian dapat dilakukan terhadap lengkungan sekitar dan berbagai hal

yang berkembang didalamnya.

“sikap ini ditunjukkan dengan sikap yang saling mengingatkan antar panitia

agar menambah tanggung jawab dan saling mengingatkan jika akan diadakan

kegiatan tersebut”

c. Kemandirian

Mandiri berarti dapat berdiri di kaki sendiri, berarti tidak perlu pada orang lain

dalam berbagai hal.

“Mandiri dalam kegiatan ini dapat dilihat dari pemeriksaan yang dilakukan

secara mandiri”

d. Kedisiplinan

Disiplin adalah ketaatan atas peraturan – peratura. Manfaat dari disiplin yaitu

seseorang dapat mencapai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.

Kedisiplinan memiliki pendapat yang sama dengan nilai – nilai antikorupsi

lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dala berbagai

hal.

“Kedisiplinan dalam kegiatan ini dapat dilihat dari rencana sampai kegiatan

ini dilakukan dapat berjalan dengan lancar”


e. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keharusan yang harus dilakukan sesuatuya (jika

terjadi apa- apa yang bias dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Semua

yang memiliki tanggung jawab akan memiliki tanggung jawab yang lebih

baik.

“Semua panitia bertanggung jawab pada tugasnya masing – masing dengan

baik sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar”

f. Kerja keras

Kerja keras didasarkan dengan adanya kemauan. Didalam kemauan

terkandung ketekuna, daya tahan, daya kerja, kekuatan penguatan, ketabahan,

keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting

guna tercapainya hasil sesuai dengan target. Akan tetpi bekerja keras akan

menjadi tidak berguna jika tidak memiliki pengetahuan.

"Kerja keras dalam kegiatan ini dapat dilihat dari perencanaan, kemudian

usaha mengumpulkan ibu – ibu, kemudian melakukan kegiatan semua itu

butuh kerja keras sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar”

g. Kesederhanaan

Kesederhanaan adalah manusia dibiasakan untuk tidak boros dalam hidup.

Seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan di atas

keinginannya.
h. Keberanian

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk yang berani mengatakan dan

membantah, menentang yang salah, yang berani bertanggung jawab, dan

sebagainya. keberanian sangat dibuthkan untuk mencapai kesuksesan dan

keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan kayakinan, serta

keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.

“Sikap ini disetujui dengan persetujuan baik dalam memberikan koreksi atau

penilaian atau ide – ide dari panitia satu ke panitia yang lain sehingga dapat

mefasilitasi kekurangan yang ada di dalam kegiatan yang akan dilaksanakan”

i. Keadilan

Adil sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.

“Sikap ini terlihat dengan pembagian tugas untuk masing – masing anggota

kepanitiaan sesuai dengan seksi – seksi yang disusun dan sikap ketua panitia

yang tidak membeda – bedakan anggota panitia laiinnya”

C. Penerapan Prinsip – Prinsip Anti Korupsi Dalam Kegiatan

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua

lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan utama baik

dalam bentuk konvensi(de facto) maupun konstitusi(de jure), baik pada

tingkat budaya(individu dengan kelompok) maupun pada tingkat lembaga.

Akuntabilitas public yang terkait dengan alat yang digunakan untuk

menentukan dan mengarahkan administrasi dengan cara memberikan bantuan


untuk memberikan jawaban kepada peserta otoritas eksternal. Dalam

pelaksanaannya, akuntabilitas harus dapat dilakukan dan dipertanggung

jawabkan atas semua kegiatan yang dilakukan.

“Penerapan akuntabilitas dapat dilihat pada saat kegiatan dimana panitia

mengarahkan bagaimana jalannya kegiatan tersebut”

2. Transparansi

Prinsip transparansi penting karena pemberantasan korupsi dimulai dari

transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan beroprasi

terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh public.

3. Kewajaran

Prinsip keadilan atau kewajiban pembelajaran manipulasi dalam

penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidak wajaran dalam

bentuk lainnya. Sifat – sifat prinsip ketidakwajaran ini terdiri dari 5 hal

penting yaitu :

a. Komprehensif dan disiplin

Koordinator dari setiap seksi harus memberikan laporan tentang hal yang

dibutuhkan dana yang diperlukan untuk menjawab kebutuhan semua dana

yang diperlukan untuk kegiatan yang dicapainya.

b. Fleksibel

Semua anggota dapat saling membantu


c. Terprediksi

Langkah ini membahas dengan panitia dapat memprediksi jumlah dana

yang dibutuhkan dengan membuat dana prediksi sehingga mendapatkan

target dana yang dibutuhkan .

d. Kejujuran

Langakh ini ditunjukan dengan memberikan bukti tentang pemberdayaan

dana makanan – makanan ringsn yg dilakukan oleh seksi pembayaran

dengan memberikan bukti nota dari tempat pemesanan makanan.

e. Informatif

Langkah ini membahas tentang cara menyediakan informasi tentang

penggunaan dana oleh masing – masing seksi.

f. Kebijakan

Prifasi ini dimaksudkan untuk mengatur tataruang agar tidak terjadi

penyimpanan yan dapat merugikan negara dan masyarakat.

4. Kontrol kebijakan

Ada tiga model kontrol kebijakan yang dapat dilakukan yaitu:

a. Partisipasi

Semua anggota kepanitiaan dapat menentukan dalam kontrol acara yang

telah dibuat.
b. Evolusi

Semua anggota kepanitiaan tanpa terkecuali dapat memberikan

ide/masukan alternatif jalannya kegiatan yang beguna untuk di sesuaikam

dengan situasi dan kondisi.

c. Reformasi

Pemulangan jalannya acara yang baru dapat dilakukan sesuai dengan yang

di usulkan dan susunan kegiatan yang telah disetujui oleh anggota

kepanitiaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai