Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Manajemen

Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement,
yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga
didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif.

B. Pengertian Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar, dalam
rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Manajemen pembelajaran dapat juga diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan-
tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang
lain, berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang
belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kepada
pengembangan gaya hidup di masa mendatang.

C. Fungsi Manajemen 

Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi utama yang dikenal dengan istilah POAC, yaitu :

1. Planning (fungsi perencanaan)

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan


kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Organizing (fungsi pengorganisasian)

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber


daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Actuating / Directing (pengarahan)

Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

4. Controlling  (pengendalian)

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.

D. Peran Manajemen
1. Peran Antarpersonal

Semua manajer diharuskan melakukan tugas – tugas terkait seremonial dan bersifat
simbolis.

2. Peran Informasional

Semua manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi –
organisasi dan institusi luar. Biasanya, mereka mendapatkan informasi dengan membaca
majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera
masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing, dan semacamnya.

3. Peran Pengambilan Keputusan

Dalam peran kewirausahaan, para manajer memulai dan mengawasi proyek – proyek
baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi mereka. Sebagai penyelesaian masalah,
manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tidak
terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, manajer bertanggung jawab menyediakan
sumber daya manusia, fisik, dan moneter.

PERAN DESKRIPSI
Antarpersonal
Tokoh Utama Pemimpin simbolis, diwajibkan melakukan
sejumlah tugas rutin dari sebuah  lembaga
hukum atau sosial.
Kepemimpinan Bertanggung jawab memotivasi dan
mengarahkan karyawan.
Penghubung Mempertahankan jaringan koneksi luar yang
memberikan pertolongan dan informasi
Informasional
Pemantau Menerima berbagai informasi, bertindak
sebagai pusat saraf informasi internal dan
eksternal organisasi
Penyebar Meneruskan informasi yang diterima dari
orang luar atau karyawan lain kepada anggota
organisasi
Juru Bicara Meneruskan informasi kepada orang luar
mengenal rencana, kebijaksanaan, tindakan,
dan hasil organisasi, bertindak selaku ahli
dalam industri organisasi
Pengambilan Keputusan
kewirausahaan Mencari peluang dalam organisasi dan
lingkungan serta memprakarsai proyek –
proyek untuk membuat perubahan.
Penyelesai Masalah Bertanggung jawab atas tindakan korektif
ketika organisasi menghadapi gangguan
penting yang tidak terduga.
Pengalokasi Sumber Daya Membuat atau menyetujui keputusan –
keputusan organisasi yang signifikan
Negosiator Bertanggun jawab mewakili organisasi dalam
negosiasi – negosiasi besar.

E. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu prosedur yang telah dibuat sesistematis mungkin
dengan tujuan agar dalam mengorganisasi pengalaman belajar lebih terarah sehingga dapat
mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar.

Berikut ini beberapa contoh model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik
menjadi lebih aktif, sehingga dapat Anda jadikan sebagai acuan dalam kegiatan pengajaran
keterampilan di kelas, yaitu:

1. Model pembelajaran individual (individual learning)


Metode pembelajaran individual ini memiliki tujuan agar peserta didik diharapkan mampu
berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik secara mandiri. Contoh:

 Portofolio
 Tugas mandiri
 Penilaian diri
 Galeri proses
2. Model pembelajaran kolaborasi (collaboration learning)
Dalam model pembelajaran ini, peseta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Tiap-tiap kelompok diberi tugas. Dengan diberikannya tugas tersebut, diharapkan peserta didik
mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok dengan cara saling membantu. Contoh:

 Tim quiz
 Kartu sortis
 Proyek
 Turnamen
3. Model pembelajaran sikap
Tujuan dari model pembelajaran sikap ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan
perasaan, nilai dan sikap dari peserta didik dalam hal, misalnya:

 Penilaian diri dan teman


 Mengenali diri sendiri
 Posisi penasehat
4. Model pembelajaran bermain
Dengan bermain game, maka peserta didik bisa lebih terbuka, kreatif dan senang. Dengan
menerapkan metode ini, maka diharapkan peserta didik dapat lebih kreatif dan bersemangat
dalam belajar. Contoh:

 Tebak kata
 Teka-teki
 Bermain peran
5. Model pembelajaran multimodel
Tujuan dari model pembelajaran multimodel adalah agar dapat mendapatkan hasil yang
optimal dibanding dengan metode pembelajaran yang hanya menggunakan satu jenis model.
Contoh:

 Proyek
 Magang (cooperative study)
 simulasi
Metode pembelajaran memiliki beberapa jenis, yaitu:

1. Metode diskusi (discussion method)


Metode pembelajaran jenis diskusi menerapkan sistem dimana peserta didik harus bisa
memecahkan masalah (problem solving).

Masalah di sini bisa diciptakan dengan melemparkan pertanyaan atau pernyataan yang
memiliki sifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama-sama.

2. Metode eksperimen
Metode pembelajaran eksperimen mengajak peserta didik untuk melakukan suatu
percobaan. Dengan strategi ini diharapkan mereka dapat membuktikan sendiri sesuai dengan apa
yang mereka pelajari.

3. Metode demonstrasi (demonstration method)


Metode pembelajaran demonstrasi merupakan suatu bahan pengajaran yang dilakukan
dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu, seperti proses, situasi ataupun
mengenai benda (benda) tertentu.

Metode pembelajaran ini lebih banyak memperagakan dengan diikuti dengan penjelasan
lisan.

4. Metode Tanya jawab


Metode Tanya jawab merupakan metode yang sering dilakukan dan tertua. Baik peserta
didik ke pengajar ataupun dari pengajar ke peserta didik, keduanya bisa menyampaikan
pertanyaan yang wajib dijawab oleh pihak yang diberi pertanyaan.

5. Metode ceramah (preaching method)


Satu lagi metode kuno dalam proses pembelajaran, yaitu metode ceramah. Dalam metode ini,
pendidik (guru) memberikan materi dalam bentuk lisan atau ceramah. Hal ini bisa diartikan juga
sebagai bentuk komunikasi lisan antara pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar.

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk


mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:

(1) ceramah;

(2) demonstrasi;

(3) diskusi;

(4) simulasi;

(5) laboratorium;

(6) pengalaman lapangan;

(7) brainstorming;

(8) debat,

(9) simposium, dan sebagainya.

G. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach)
(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).

H. Strategi pembelajaran.
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil


perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip
pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula,
yaitu: (1) exposition-discovery learning 
(2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan
berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of
operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”
(Wina Senjaya (2008).

I. Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah).
Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai