Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR

Kelompok 3

Ece mudrikah
Dian oktaviani
Liza tasya
Muhammad aqil ulummi
Popi dewi septiani
Rismaya
Risvi sri ayu
Definisi bayi baru lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi


belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan
berat badan 2500 – 4000 gram nilai Appeareance menangis
kuat. Kehangatan tidak terlalu panas ( Lebih dari 38oC ) atau
color, pulse, gramace activity, respiration ( APGAR ) >7 dan
tanpa cacat bawaan ( Rukiyah dan Yuianti, 2010 ).
Tanda – tanda bayi baru lahir
NILAI 0 1 2
Bayi baru lahir dikatakan normal jika Appreance Seluruh badan Warna kulit Warna kulit
mempunyai beberapa ciri antara lain : color (warna biru dan pucat tubuh normal tubuh tangan
Appearance color ( warna kulit ) seluruh
kulit ) merah muda, dank kaki
tubuh ke merah- merahan, Puse ( heart
rate ) atau frekuensi jantung > 100x/ tetapi tangan normal merah
menit , Gremace ( Reaksi terhadap dan kaki muda tidak
ransangan ) menangis, batukatau bersin, kebiruan, ada sianosis,
Activity ( tonus otot) gerak otot,
Pulse ( heart Tidak ada < 100x / menit >100x / menit
Respiration ( usaha napas ). Bayi dikatakan
lahir normal adalah bayi yang menangis rate ) atay
kuat, aktif dan warna kulit kemerahan. frekuensi
Apabila salah satu penilaian tidak ada pada jantung
bayi bayi tidak dikatakan lahir normal atau Grimance Tidak ada Meringis atau Meringis atau
fisiologis ( Rukiyah dan Yuianti , 2010 ).
(reaksi respon pada menangis bersin batuk
terhadap saat di lemah ketika saat stimukasi
rangsangan ) stimulasi di stimulasi saluran nafas
Activity ( Lemah atau Sedikit Bergerak aktif
Tonus otot ) tidak ada gerakan
Respiration Tidak ada Lemah atau Menangis kuat
( Usaha tidak teratur pernafsan baik
Nafas ) dan teratur
Etiologi bayi baru lahir
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum
retundum.
Patofisiologi bayi baru lahir
Adaptasi Fisiologis bayi baru lahir terjadi perubahan
fungsi organ yang meliputi:

1. Sistem pernapasan 7. Kelenjar endoktrin


2. Jantung dan Sirkulasi Darah 8. Keseimbangan air dan ginjal
3. Saluran Pencernaan 9. Susunan saraf
4. Hepar 10. Imunologi
5. Metabolisme 11. Sistem intragumen
6. Produksi Panas 12. Sistem Hematopoiesis
13. Sistem skelet
Pathway pada bayi baru lahir
pemeriksaan penunjang
1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan
status praasidosis, tingkat rendah menunjukkan
gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit
berkisar antara 43% sampai 61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat
menentukan adanya kompleks antigen-antibodi pada
membran sel darah merah yang menunjukkan kondisi
hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama
kehidupan, 8 mg/dl 1 sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3
sampai 5 hari
penatalaksanaan bayi baru lahir
Menurut Prawirohardjo, (2005) tujuan utama perawatan
bayi segera sesudah lahir, adalah:
1. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan 3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru
menangis spontan segera setelah lahir, apabila lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
bayi tidak langsung menangis, penolong segera badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar
membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir
berikut : harus dibungkus hangat.
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat 4. Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya
yang keras dan hangat. perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan cukup
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama
belakang Bersihkan hidung, rongga mulut dan 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K
tenggorokan bayi dengan jari tangan yang parenteral dengan dosis 0,5 1 mg I.M
dibungkus kassa steril. 5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata Di beberapa
c. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum
kali atau gosok kulit bayi dengan kain. diharuskan untuk mencegah terjadinya oplitalmic
neonatorum.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat
dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak
begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi
bayi, kecuali pada bayi kurang bulan.
Lanjutan…
6. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu 7. Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan
tersedia di tempat penerimaan pasien, di kamar bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas
bersalin dan di ruang rawat bayi. bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta
tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah tindak lanjut petugas kesehatan. Pemantauan 2
jam pertama sesudah lahir meliputi :
sobek dan tidak mudah lepas.
a. Kemampuan menghisap kuat atau
c. Pada alat/gelang identifikasi harus lemah
tercantum : nama (bayi, nyonya) tanggal b. Bayi tampak aktif atau lunglai
lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama c. Bayi kemerahan atau biru
lengkap ibu.
d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda
dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi.
tanda bahaya bayi baru lahir
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru 4. Pemberian ASI sulit
lahir harus diwaspadai, di deteksi lebih 5. Tali pusat merah, bengkak, keluar
dini untuk segera dilakukan penanganan cairan, ditandai dengan suhu tubuh
agar tidak mengancam nyawa bayi. meningkat
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru 6. Mekonium tidak keluar selama 3
lahir tersebut antara lain : hari pertama kelahiran
1. Pernafasan sulit atau lebih dari 7. Urine tidak keluar dalam 24 jam
60x / menit pertama
2. Suhu tubuh terlalu panas atau 8. Muntah terus menerus
lebih dari 38oC atau terlalu dingin
suhu kurang dari 36oC 9. Dustensi Abdomen
3. Warna kulit abnormal atau bibir 10. Feses berlendir dan berdarah
pucat, memar dan sangat kuning
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir
I. Pengkajian
a. Riwayat Kehamilan e. Pemeriksaan fisik (Head To Toe)
1. ANC 1. Postur : posisi melingkar menyeupai saat berada dalam
2. Penyakit Rahim. Gerakan spontan
3. Immunisasi
2. Tanda – Tanda Vital
4. Gangguan / keluhan lain
5. Usia kehamilan ibu i. Denyut jantung : 120 – 130x / menit
b. Riawayat Persalinan ii. Suhu : 36.5 – 37.2 C
1. Kala I : His, DJJ. Pembukaan iii. RR : 30 – 50 x/menit
2. Kala II : lamanya. Kemacetan 3. Ukuran
3. Indikasi persalinan
i. BB : 2500 – 4000 gram .
4. AS
5. Maturitas bayi ii. Panjang Badan : 45 – 55 cm
c. Aktivitas iii. Lingkar Kepala : 32 -37cm
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari iv. Lingkar Dada : 30 – 33 cm
pertama. Bayi tampak semi-koma,saat tidur dalam
meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan v. Lingkar perut : 30 – 33 cm
gerakan mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 4. Integumen
20 jam.
i. Warna : Merah Muda
d. Pengkajian Bayi
1. Pengkajian segera : AS ii. Icteric :Ɵ
2. Pengkajian Transisi : 1x 24 jam iii. Edema :Ɵ
3. Pengkajian paeriodik : setelah 24 jam iv. Dehidrasi :Ɵ
9. Wajah
5. Kepala
i. Letak proposional
5. Kaji Besarnya ¼ PB ii. Kaji kesimetrisan
6. Kaji fontanel Anterior iii. Kaji ekspresi sesuai
7. Kaji Fontanel posterior : bentuk segitiga 10. Mulut
8. Kaji sutura teraba dan tidak menyatu i. Kaji kesimetrisan gerakan bibir
6. Mata ii. Gusi berwarna merah muda
5. Kaji kesimetrisan bentuk mata iii. Palatum utuh
6. Kaji reflex mengedip Ɵ iv. Lidah tidak meninjol
7. Kaji gerak bola mata : ajak menyentak v. Reflex rooting Ɵ
11. Leher
7. Hidung
i. Kaji pendek, tebal, tak ada selaput
5. Berada di garis tengah wajah,
ii. Pergerakan bebas
6. Tampak tidak ada tulang hidung, datar, iii. Tiroid tidak teraba
7. Lebar, 12. Dada
8. Terdapat sedikit mucus tetapi tidak ada i. Gerakan simetris
lender yang keluar. ii. Gerak nafas dada perut sinkron
9. Kadang bersin untuk membersihkan hidung. iii. Putting susu menonjol dan simetris
8. Telinga 13. Abdomen
8. Terletak pada garis sepanjang kantus luar, i. Tali pusat ke abu-abuan
9. Terdiri dari tulang rawan padat, ii. Batas tali pusat dan kulit jelas
10. Berespon terhadap suara dan bayi iii. Tidak berbau
iv. Hepar 1-2 vm teraba dibawah iga kanan
v. Distensi Ɵ
vi. Tak teraba massa
14.Genitalia
15.Anus
i. Jumlah 1
i. Wanita ii. Laki-Laki
ii. Tonus spingter baik
- edema Ɵ - prepurtium menutupi
iii. Reflek berkedut baik
- labia mayora menutupi glans 16.Extremitas
labia tidak dapat ditarik i. Bentuk flexi melengkung
minora kebelakang seperti saat berada dalam
- Orifisium terbuka -Testis teraba Rahim
- Ereksi spontan ii. Gerakan simetris
- Retraksi testis bila
iii. Jumlah jari-jari lengkap
dingin
f. Pemeriksaan Fisik Persistem 3. Sistem Hematopoiesis
1. System Pernafasan i. Volume darah bayi baru lahir bervariasi
i. Takipnea, pernapasan dangkal,ekspirasi sulit. dari 80-110 ml/kg selama hari pertama
ii. Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari dan meningkat dua kali lipat pada akhir
pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi tahun pertama. Nilai rata-rata
lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru hemoglobin dan sel darah merah lebih
bayi. tinggi dari nilai normal orang dewasa.
iii. Kaji adanya hipoksia pada akhir persalinan dan Hemoglobin bayi baru lahir berkisar
rangsangan fisik lingkungan luar Rahim yang antara 14,5-22,5 gr/dl, hematokrit
merangsang pusat pernafsan otak. bervariasi dari 44% sampai 72% dan
SDM berkisar antara 5-7,5 juta/mm3.
iv. Kaji tekanan terhadap rongga dada. Leukosit janin dengan nilai hitungsel
2. System Sirkulasi daerah putih sekitar 18.000/mm3,
i. Rata-rata nadi apical 120-160 dpm, meningkat merupakan nilai normal saat bayi lahir.
sampai 120 dpm pada 12-24 jam setelah 4. Sistem Gastrointestinal
kelahiran). Nadi perifer mungkin i. Bayi baru lahir yang cukup bulan mampu
melemah,murmur jantung sering ada selama menelan, mencerna, memetabolisme,
periode transisi, ToD berentang dari 60-80 mengabsorbsi protein, karbohidrat
mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali sederhana dan mengemulsi lemak.
pusat diklem dengan aman tanpa rembesan ii. Kapasitas lambung bervariasi dari 30-
darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan 90 ml tergantung ukuran bayi
dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan
menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
5. Sistem Integumen
i. kulit kemerahan yang akan memucat menjadi 7. Sistem Neuromuskular
normal beberapa jam setelah kelahiran. i. Bayi baru lahir memiliki banyak reflek
ii. Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar primitif. Saat reflek muncul dan
ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik menghilang menunjukkan kematangan
(Akrosianotik). Ini disebabkan oleh dan perkembangan sistem syaraf yang
ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler baik.
dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan
ini normal, bersifat sementara dan bertahan
selama 7-10 hari.
6. Sistem Reproduksi
i. Genitalia wanita : Labia vagina agak
kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen
dapat terlihat, rabas mukosa putih
(smegma)atau rabas berdarah sedikit
(pseudo menstruasi) mungkin ada.
ii. Genitalia pria :Testis turun, skrotum
tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah
retraksi foreksim ke glan).
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & kriteria Intervensi

1. Perubahan suhu tubuh Tujuan : 1. Observasi tanda-tanda dini hipotermi ( kulit


(Hipotermi) berhubungan • Untuk mencegah terjdinya dingin, pucat, merintih, kemerahan).
dengan peningkatan penguapan hipotermi R/ mengetahui secara dini tejadinya hipotermi
yang berlebih Kriteria : 1. Berikan selimut bayi terutama bagian kepala.
• Mengidentifikasi factor- R/ untuk mengurangi terjadinya penguapan yang
faktor terhadap hipotermi lebih banyak
• Mempetahankan kehangatan 1. Gantikan handuk / selimut basah.
suhu tubuh dalam batas R/ untuk mnghindari perpindahan panas tubuh
normal ke benda yang lebih basah.

II. Diangnosa Keperawatan 1. Berikan lingkungan yang hangat.


R/ memberikan rasa aman & nyaman.

1. Perubahan suhu tubuh


(hipotermi) B/D jalan 2. Resti infeksi B/D pemotongan Tujuan : 1. Observasi Tanda-Tanda Infeksi ( Panas,

nafas oleh cairan


tali pusat • Agar tidak terjadi infeksi Merah, Bau)
nosocomial. R/ agar tahu secara dini terjadinya infeksi

2. Resti infeksi B/D


Kriteria : 1. Pertahankan lingkungan aseptic yang optimal
• Tidak terjadi infeksi selama dalam perawatan

pemotongan tali pusat


• Tidak nafas R/ agar terhindar dari kontaminasi
• Tali pusat kering 1. Rawat tali pusat dengan teknik steril &

3. G3 pola nafas B/D jaln


bungkus tali pusat dengan kasa steril.
R/ untuk menjaga sterilisasi

nafas oleh cairan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


R/ menjaga kebersihan
3. G3 pola nafas B/D jaln nafas Tujuan : 1. Ekstensi kepala & leher dengan mengganjal
oleh cairan • Aga pola nafas kembali bahu bayi menggunakan lipatan kain.
efektif R/ untuk melonggarkan jalan Nafas.

III.Intervensi Kriteria :
• Bayi dapat minum ASi / pasi
1. Hisap lender pada mulut dan hidung
R/ untuk menghindari aspirasi cairan.
keluar dengan adekuat 1. Observasi pola nafas, suara, irama.
• BB stabil / meningkat R/ agar tahu adanya Tanda-Tanda aspirasi
cairan.
IV. Implementasi
Implementasi adalah serangkain kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang baik sesuai dengan kriteria hasil yang
diharapkan. Dengan begitu Implementasi merupakan
pelaksanaan dari perencanaan Intervensi
Keperawatan.
V. Evaluasi
Evaluasi keperawatan yaitu membandingkan efek /
hasil suatu tindakan keperawatan yang normal /
kriteria tujuan yang sudah tercapai.
kesimpulan

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap
37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500 –
4000 gram nilai Appeareance menangis kuat. Kehangatan tidak
terlalu panas ( Lebih dari 38oC ) atau color, pulse, gramace activity,
respiration ( APGAR ) >7 dan tanpa cacat bawaan ( Rukiyah dan
Yuianti, 2010).

Anda mungkin juga menyukai