Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM FITOKIMIA

TUGAS 3
INDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN FLAVONOID
(Ekstrak Elephantopus scaber)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia

KELOMPOK : 9

KELAS : D

RIKO VIKRI SUNDUGESTI (201710410311192)

DOSEN PEMBIMBING
Siti Rofida, S.Si, M.Farm., Apt
Drs. Herra Studiawan, M.Si.,Apt.
Amaliyah Dina Anggraeni, M,Farm., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan identifikasi senyawa golongan flavonoid dengan


menggunakan ekstrak Elephantopus scaber.
a. Deskripsi Tanaman Tapak Liman ( Elephantopus scaber )

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Elephantopus
Spesies : Elephantopus scaber

Elephantopus scaber merupakan tanaman yang berasal dari suku Asteraceae.


Elephantopus scaber mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit malaria (untuk bagian
daun), demam (untuk bagian akar tanaman), anemia, batuk, sariawan, keputihan pada wanita
dan cacar (untuk semua bagian tanaman). (Eisai, 1995). Tumbuhan ini di Indonesia belum
banyak di budidayakan. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji dari sobekan tanaman
yang tumbuh dari akar. (Depkes RI, 1989; Depkes RI. 1990; Yuniarti, 2008).

Daun tapak liman memiliki khasiat sebagai obat mencret, obat batuk, obat sariawan.
Bagian tanaman tapak liman yang banyak mengandung senyawa metabolit sekunder adalah
bagian daunnya. Daun yang biasa digunakan adalah daun- daun yang tidak terlalu tua dan
tidak terlalu muda. Menurut Asmaliyah, dkk, (2010 : 50)
b. Golongan Senyawa Flavonoida

Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang
terdiri dari dua cincin benzene (C6 ) yang terikat pada suatu rantai propane ( C3 ) sehingga
membentuk suatu susunan konfigurasi C6-C3-C6 ( Lenny, 2006). Pengelompokkan flavonoid
dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksilnya.

Penggolongan senyawa flavonoid mula mula berdasarkan atas telaah sifat-sifat kelarutan
dan hasil reaksi-reaski warnanya, kemudian diikuti dengan pemeriksaan ekstrak yang telah
dihidrolisis dengan metode kormatografi. Senyawa flavonoid ada yang berupa aglikon saja
dan ada pula yang berbentuk glikosida ( aglikon dan gula ). Flavonoid juga ada yang
berikatan dengan gugus sulfat yang disebut flavonoid sulfat dan ada yang terikat dengan
flavonoid lainnya yang disebut biflavonoid.

c. Identifikasi Senyawa Flavonoid


a. Reaksi Warna
Mengidentifikasi senyawa flavonoid dapat dilakukan dengan beberapa uji yaitu :
1. Uji Bate-Smith
2. Uji Wilstater
A. Preparasi Sampel
1. Ditimbang 0,3 gram ekstrak. Kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2. Ekstrak ditambah 3 ml n-heksana, dikocok berkali-kali dalam tabung sampai fase
n-heksan tidak berwarna.
3. Setelah itu, residu dilarutkan dalam 20 ml etanol dan dibagi menjadi 4 bagian,
masing-masing ditandai sebagai larutan 3A, 3B, 3C, dan 3D.

B. Reaksi Warna
1. Uji Bate-Smith dan Metcalf
 Larutan 3A sebagai blanko, larutan 3B ditambahkan 0,5 ml HCl pekat dan
diamati perubahan warn ayamg terjadi, kemudian dipanaskan diatas
penangas dan diamati kembali perubahan warnanya.
 Bila perlahan menjadi warna merah terang atau ungu menunjukkan adanya
senyawa leukoantosianin
2. Uji Wilstater
 Larutan 3A sebagai blanko, larutan 3C ditambahakan 0,5 ml HCl pekat
dan 4 potong magnesium
 Diamati perubahan warna yang terjadi, diencerkan dengan 2 ml air suling
melewati dinding tabung, kemudian ditambahkan 1 ml butanol secara
perlahan melewati dinding tabung
 Diamati warna yang terjadi disetiap lapisan. Perubahan warna jingga
menunjukkan adanya flavon, warna merah pucat menunjukkan adanya
flavonol dan warna merah tua menunjukkan adanya flavanon.
3. Kromatografi Lapis Tipis
Dilakukan Kromatografi Lapis Tipis dengan parameter sebagai berikut :
Fase gerak : n-HeksanP – etil asetat P – Metanol ( 5 : 5 : 1 )
Fase diam : silika gel 60 F245
Larutan Uji : 10% dalam methanol P
Larutan Pembanding : Isodeoksielefantopin 1% dalam methanol P
Volume penotolan : totolkan masing-masing 5 mirkoliter larutan uji dan
larutan pembanding
Deteksi : asam sulfat P 10% dalam methanol P
Daftar Pustaka
1. Farmakope Herbal Indonesia
2. Asmaliyah, dkk. 2010. Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan
Pemanfaatannya Secara Tradisional.Palembang: Pusat Litbang Produktivitas Hutan

Anda mungkin juga menyukai