Anda di halaman 1dari 4

ISU INDIVIDU (KAPSEL HAN) [Minggu, 29 Maret 2020]

NOTE: Dua buah pertanyaan di bawah ini diselesaikan untuk dua hari (Minggu-Senin 29/30-03-20),
dicicil mulai nanti malam antara jam 19.00-20.30 WIB
CLUE (Kata Kunci): Pelajari ulang buku-buku HAN (Tetralogi HAN) minta kakak kelas dan buku ajar
saya
ISU I: Health Approach & Administrative Law
Fokus bahasan ini adalah mengenai isu kesehatan yang pada akhirnya memicu penyakit zoonosis yang
terangkat ke permukaan setelah adanya SARS, MERS, Ebola H5N1. Pandemi global covid-19 [SARS-
Cov-2 atau Corona] yang telah diumumkan WHO sejak 11 Maret 2020, telah menginveksi lebih dari 1
juta orang di seluruh dunia. Dinamika unpredictability menimbulkan situasi kesiapsiagaan dan
kewaspadaan setiap negara untuk melindungi warganya, baik dari perspektif layanan kesehatan, layanan
pendidikan, ketahanan ekonomi, stabilitas pemerintahan maupun subsistem kenegaraan lainnya.
Pemerintah wajib (state obligation) memberikan jaminan perlindungan (protection), dan pelayanan
(STATE SERVICES) sebagai INHERENT RIGHTS bagi setiap warga negara. Kita harus ingat bahwa
adagium Latin (Cicero) menyebutkan “SALUS POPULI SUPREMA LEX ESTO”,
(keselamatan/kehidupan rakyat merupakan hukum tertinggi).
a. Jelaskan perbedaan antara pengertian PEMERINTAH, PEMERINTAHAN & NEGARA!
Sebutkan sumber atau referensinya!
b. Asas pemerintahan apa saja yang paling tepat bagi pemerintah dalam memberikan jaminan
perlindungan (protection), dan pelayanan (state services) terkait wabah covid-19 sebagai
INHERENT RIGHTS bagi setiap warga negara?
Jawaban
a. Jelaskan perbedaan antara pengertian PEMERINTAH, PEMERINTAHAN & NEGARA!
Sebutkan sumber atau referensinya!

Pemerintah dan pemerintahan mempunyai pengertian yang berbeda. Pemerintah merujuk


kepada organ atau alat perlengkapan, sedangkan pemerintahan menunjukkan bidang tugas atau
fungsi. Dalam arti sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan dalam arti
luas, pemerintah mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan-badan atau
lembaga-lembaga, alat perlengkapan negara yang melaksanakan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan negara.

Dengan demikian pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang terdiri dari


lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas
adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan,
berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya
tujuan negara. Di samping itu dari segi struktural fungsional pemerintahan dapat didefinisikan
pula sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan
atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara.
Kalau Pemerintah lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban fungsi memerintah dan
mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan. Di tingkat
desa konsep Pemerintah merujuk pada Kepala Desa beserta Perangkat Desa.

Kalau Pemerintahan lebih menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar


elemen yang ada. Di tingkat desa konsep Tata Pemerintahan (Good Governance) merujuk pada
pola hubungan antara pemerintah desa, kelembagaan politik, kelembagaan ekonomi dan
kelembagaan sosial dalam upaya menciptakan kesepakatan bersama menyangkut pengaturan
proses pemerintahan.Hubungan yang diidealkan adalah sebuah hubungan yang seimbang dan
proporsional antara empat kelembagaan desa tersebut.

Dari segi ketatanegaraan, masalah pemerintahan daerah (Local Government) adalah


merupakan salah satu aspek struktural dari suatu negara, dan perihal pemerintah atau
pemerintahan daerah itu sendiri, serta hubungannya dengan pemerintah pusatnya bergantung
kepada bentuk dan susunan negaranya, yakni apakah negara tersebut berbentuk negara kesatuan
atau negara serikat.

Menurut Heywood, Konsep negara dan pemerintahan memiliki perbedaan, antara lain:

1. Ruang lingkup negara lebih luas ( extensive ) dibanding pemerintah. Pemerintah adalah


bagian dari negara yang terdiri dari semua institusi pada ruang publik dan meliputi semua
anggota komunitas tersebut yang sering disebut sebagai warga negara.
2. Negara adalah entitas yang kontinu bahkan sering kali permanen
sedangkan pemerintah bersifat sementara karena terus menerus berganti di
mana sistem pemerintahan bisa mengalami perubahan.
3. Pemerintah adalah alat pelaksana otoritas negara di mana dalam perumusan dan
penyelenggaraan kebijakan, pemerintah berfungsi sebagai „otak‟ negara serta mewakili
keberadaan negara.
4. Negara menjalankan otoritas yang impersonal di mana staf birokrasi direkrut dan dilatih
untuk bisa bersikap netral secara politik sehingga bisa diandalkan untuk tidak
terpengaruh karena adanya pergantian pemerintahan.
5. Secara teoretis, negara mewakili kepentingan masyarakat ( common good atau general
will ) sementara pemerintah mewakili kepentingan sebagian kelompok yang pada saat itu
sedang memegang kekuasaan.

Negara adalah seluruh komunitas secara tetap mendiami wilayah tertentu dan berhak untuk
berdaulat dalam urusan internal maupun eksternal. Sedangkan pemerintahan merupakan bagian
dari Negara, bisa diartikan pemerintahan adalah mesin untuk mencapai tujuan Negara.

Negara merupakan persatuan yang kekal, dimana pemerintahan bersifat sementara.


Bagaimanapun persatuan komunitas dalam Negara tidak bisa di taklukkan oleh siapa pun,
walaupun Negara tersebut telah terjajah. Sedangkan pemerintahan bisa berubah sewaktu- waktu
dalam persatuannya, layak lahirnya partai- partai baru maka berubahlah pemerintahan tersebut.
Negara adalah kedaulatan, kedaulatan adalah sifat dasar yang diperlukan untuk mendirikan
Negara. Sedangkan kedaulatan bukanlah atribut pemerintahan, jelasnya kedaulatan bukan
miliknya pemerintahan. Kita akui pemerintahan memiliki kekuasaan atas Negara, tetapi perlu
diingat kekuasaan tersebut diberikan oleh Negara dan terbatas pula masanya.

Karakter-karakter Negara diseluruh dunia adalah sama. Dimana komunitas menempati suatu
wilayah secara tetap, memiliki pemerintahan dan memperoleh kedaulatan Negara. Sedangkan
pemerintahan memiliki karakter yang berbeda, misalnya, sistem pemerintahan demokrasi
berbeda dengan sistem pemerintahan dictator, sistem pemerintahan kepresidenan jauh berbeda
dengan sistem pemerintahan parlementer.

sumber :
Buku “Pengantar Ilmu Pemerintahan” oleh DR.H.Inu Kencana Syafiie,M.Si 

b. Asas pemerintahan apa saja yang paling tepat bagi pemerintah dalam memberikan jaminan
perlindungan (protection), dan pelayanan (state services) terkait wabah covid-19 sebagai
INHERENT RIGHTS bagi setiap warga negara?

Berdasarkan Pasal 4 UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, terdapat beberapa asas untuk
menyelengagarakan pelayanan publik:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan berdasarkan Pasal 5 Undang–Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan yaitu;
a. asas legalitas;
b. asas pelindungan terhadap hak asasi manusia; dan
c. AUPB.
Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan,
AUPB yang dimaksud dalam undang-undang ini meliputi asas;
a. kepastian hukum;
b. kemanfaatan;
c. ketidak berpihakan;
d. kecermatan;
e. tidak menyalahgunakan kewenangan;
f. keterbukaan;
g. kepentingan umum; dan
h. pelayanan yang baik.

Secara normatif, Indonesia telah meratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Duham),
Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, dan Konvenan Internasional tentang Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekosob), menjadi UU Nomor 11 Tahun 2005 serta UU Nomor 12
Tahun 2005.
Pasal 23 ayat (1) Duham menyebutkan:
“Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan,
dan perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan, dan berhak atas jaminan
pada saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut
atau keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di luar
kekuasaannya.”

Dalam menangani kasus yang berpotensi mewabah seperti virus Corona, pemerintah perlu
mengacu sedikitnya tiga regulasi.
1. Pertama, UU No. 4 Tahun 1984 yang menegaskan pemerintah bertanggung jawab
melaksanakan upaya penanggulangan wabah. Langkah yang perlu dilakukan yaitu
penyelidikan epidemiologis; pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita,
termasuk tindakan karantina; pencegahan dan pengebalan; pemusnahan penyebab
penyakit; penanganan jenazah akibat wabah; penyuluhan kepada masyarakat; dan upaya
penanggulangan lainnya.
2. Kedua, PP No.40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
menjelaskan tindakan penyelidikan epidemiologis dilakukan melalui 4 kegiatan. Pertama,
pengumpulan data kesakitan dan kematian penduduk. Kedua, pemeriksaan klinis, fisik,
laboratorium dan penegakan diagnosis. Ketiga, pengamatan terhadap penduduk
pemeriksaan terhadap makhluk hidup lain dan benda-benda yang ada di suatu wilayah
yang diduga mengandung penyebab penyakit wabah.
3. Ketiga, Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan juga
menegaskan pemerintah untuk melakukan penelusuran aktif terhadap wabah. Disebutkan
peraturan itu menetapkan berbagai jenis penyakit menular yang dapat menimbulkan
wabah.

Anda mungkin juga menyukai