Anda di halaman 1dari 71

UTOMO AND PARTNERS

Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10


Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

Kepada Yang Terhormat :

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Pidana Khusus

Nomor: 223/Pid.Sus/1/2019/PN.JKT.PST

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Di

Jakarta

NOTA PEMBELAAN
(PLEDOI)
Atas Nama Terdakwa:
Haura Nabila , A.Md.Keb.

Atas Surat Tuntutan Penuntut Umum :


Nomor Register Perkara : PDM-34/223/Pid.Sus/1/2019/PN.JKT.PST
Tanggal 26 Agustus 2019
Dalam Perkara Pidana Nomor : 223/Pid.Sus/1/2019/PN.JKT.PST
Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Diajukan oleh Tim Penasihat Hukum Terdakwa :


KHARIS FIKRI UTOMO, S.H., M.H.
MUHAMMAD GHOFI, S.H., M.H.

Advocate dari :
ADVOCATES & LEGAL CONSULTANS
Berkantor di “UTOMO AND PARTNER”
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190.

|1
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
DAFTAR ISI

I. IDENTITAS TERDAKWA …………………………………………...……… 4

II. PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 5

III. FAKTA-FAKTA TERHADAP SURAT DAKWAAN ……………………… 17


1. Splitsing …………………………………………………………………..
2. Surat Dakwaan Tidak Jelas, Tidak cermat, dan Tidak Lengkap.……

IV. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN …...………. 21


A. Keterangan Saksi-Saksi ………………………...………………………. 23
Saksi Penuntut Umum ………………………………………………….. 23
1. Saksi RIZKY FARDAZILAH ………………………………...….23
2. Saksi PUTRA PURWANTORO …………………………………24
3. Saksi THEODORA PATRICIA …………………………………25
4. Saksi BAMBANG PURWADI …………………………………...26
5. Saksi AFRA SETIOSO …………………………………………... 26
6. Saksi AGUNG PAMUNGKAS ………………………………...….27
7. Saksi WIDYA OLIVIA SAGITA ………..…..……………………28
8. Saksi ANANDA FRISKI …………………………………………..29

Saksi Penasihat Hukum ………………………………………...……… 30


1. Saksi FEBY KARTIKA …………………………………………. 30
2. Saksi LINTANG RIZANO PRATAMA ………………….……..31
3. Saksi ROMADIN MASAITN …………………………………… 31
4. Saksi NATHALIE AWANTARA ………………………………..32

B. Keterangan Ahli-Ahli …………………………………………………... 33


Ahli Penuntut Umum …………………………………………...……… 34
1. Dr. SANTOSO COKRO KUNCORO, Sp.OG. ……...……….....34
2. Prof. RIFAN KRESNADI, S.H, M.H ……………………………36
Ahli Penasihat Hukum ………………………………………...……….. 38
1. Dr. I PUTU AGAM MANGKUBUMI, S.Psi. …...………………38
2. Dr. CHAIRU SILATURRACHMI ANZALI, Sp.OG. ………….39
3. Prof. ROBERT CHARLES WAGIMAN, S.H, M.H ……………42

C. Keterangan Terdakwa ………………………………………………… 43


D. Bukti Persidangan……………………………………………………… 45

|2
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

V. ANALISIS FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN ………………………...…... 46

VI. ANALISIS YURIDIS TERHADAP SURAT TUNTUTAN PENUNTUT UMUM


……………………………………………………………………..…………… 52
I. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ................................................................... 52
II. Analisis Terhadap Tuntutan Penuntut Umum ............................................. 53
A. Asas Hukum Pembuktian Dalam Pidana ……............................…… 53
B. Asas Praduga Tidak Bersalah Dikedepankan Selama Proses Persidangan
(presumption of innocence) ……………………………. ……………..56
C. Mengenai Unsur-unsur yang Didakwakan …………………………. 58
Ad. 1. Unsur “kesengajaan” ………………………………………… 60
Ad. 2. Unsur “Dengan persetujuan nya” …………………………..…65

VII. KESIMPULAN ………………………………………………………..……... 67

VIII. PERMOHONAN DAN PENUTUP …………………………….…………... 69

I. IDENTITAS TERDAKWA

|3
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Majelis hakim yang mulia
Penuntut umum yang terhormat
Serta hadirin sidang yang berbahagia

Dalam persidangan yang mulia ini, telah dihadapkan seorang Terdakwa selaku Klien kami,
bernama :

Nama Lengkap : Haura Nabila , A.Md.Keb.


Tempat lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 28 Tahun/7 Oktober 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta
Pusat
Agama : Islam
Pekerjaan : Bidan
Pendidikan : D3 (Kebidanan)

Terdakwa berada dalam status tahanan RUTAN, berdasarkan surat perintah penetapan
penahanan :

1. Penyidik : Rutan Salemba, sejak tanggal 23 April 2019 sampai dengan 15 April
2019;

II. PENDAHULUAN

|4
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Tim Penasehat Hukum Terdakwa:

KHARIS FIKRI UTOMO, S.H., M.H.

MUHAMMAD GHOFI, S.H., M.H

Majelis hakim yang mulia

Penuntut umum yang terhormat

Serta hadirin sidang yang berbahagia

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
anugerah-Nya kita bisa melaksanakan kegiatan di persidangan pada hari ini. Kami selaku Tim
Penasehat Hukum Terdakwa Haura Nabila , A.Md.Keb, setelah melalui perjalanan
yang cukup panjang dalam pemeriksaan dipersidangan ini, kini tibalah saatnya bagi kami
Penasihat Hukum terdakwa atas ijin dan perkenanan Majelis Hakim yang mulia, membacakan
dan menyampaikan Nota Pembelaan (pledooi).

Sebelum memasuki materi pembelaan, kiranya tidak berlebihan bila pada kesempatan
ini perkenankan kami memberikan penghargaan kepada :

1. Ketua Majelis Hakim serta anggota-anggotanya, yang dengan arif dan bijaksana
memimpin persidangan perkara ini dan termasuk juga Panitera Pengganti, yang
telah sabar dan teliti memimpin persidangan ini hingga tiba kami selaku Penasihat
Hukum untuk membacakan Nota Pembelaan, walaupun selama proses
pemeriksaan kerap diwarnai perdebatan, namun berkat kehandalan Ketua Majelis
Hakim selaku pimpinan sidang, proses persidangan berjalan tertib, sopan dan
tidak ada perbuatan yang saling melecehkan atau menghina martabat peradilan.
2. Pada kesempatan kali ini juga kami menyampaikan terima kasih kepada Saudara
Penuntut Umum yang mengikuti dengan seksama persidangan tanpa pernah
berhalangan hadir, serta telah mampu menyelesaikan proses persidangan hingga
telah membacakan tuntutan, yang semuanya kami maknai sebagai sikap
profesionalitas dari Penuntut Umum.

|5
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
3. Tidak lupa juga kami sampaikan kepada hadirin pengunjung persidangan yang
telah memberikan dukungan dengan sangat tertib dan aman sehingga proses
persidangan berjalan dengan lancar.

Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan pembelaan kami sebagaimana yang telah
diatur dalam pasal 182 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Kiranya
pembelaan ini bukanlah sebagai bentuk perlawanan kami terhadap upaya penegakan hukum
dalam persidangan ini, melainkan merupakan upaya untuk membedah kebenaran, sehingga
Yang Mulia Majelis Hakim dapat memberikan keputusan yang seadil-adilnya dan bijaksana
demi tegaknya hukum bagi setiap orang berdasarkan asas “Equality Before The Law” yaitu
setiap orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

Kami selaku Penasehat Hukum ingin sekali membantu Majelis Hakim untuk
menemukan Hukum sebaik-baiknya, sehingga nantinya persidangan ini akan diakhiri dengan
putusan yang MENGATAS-NAMAKAN KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA, agar kita semua dapat mengetahui dengan jelas KEADILAN SEJATI
karena nilai dan harga KEADILAN lebih berharga dari apapun yang ada didunia ini. maka
dari itu kami membuat Nota Pembelaan (Pledooi) ini dengan Hati Nurani kami sepenuhnya
selaku Tim Penasehat Hukum Terdakwa, kami mengajak Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut
Umum untuk bersama-sama menggunakan Hati Nurani dalam menegakkan keadilan.

Seorang ahli filsafat dunia Yves R Simon dalam bukunya yang berjudul “The Tradition
of Natural Law, Practical Knowledge. A Critique of Moral Knowledge” mengatakan “One
can define justice only if one has judged that to each should be rendered his due” yang
terjemahannya kurang lebih berarti “Keadilan baru dapat tercapai apabila setiap pelaku diadili
secara benar.”

Sesuai dengan tujuan Kekuasaan kehakiman yakni untuk menyelenggarakan peradilan


guna menegakkan hukum dan keadilan bagi semua pihak serta tidak dipengaruhi oleh suatu
kekuasaan atau kekuatan lain. Mendukung pernyataan diatas, kami mengutip berdasarkan
definisi “Kekuasaan kehakiman” menurut Logeman menegaskan bahwa:

“Een rechterlijks macht die zijn func’tien goed verstaat, moet er voortdurend op
bedacht zijn, onder niet af’latenden her toetsing en zelf, als zeflstandige ordenende factor van
het gemeenschaps leven consequent’ zijn in zijn uitspreken.”

yang artinya :

|6
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
“Kekuasaan kehakiman yang mengerti akan tugasnya, harus selalu memikirkan bahwa
ia adalah faktor pengatur kehidupan dalam masyarakat yang berdiri sendiri, maka ia harus
secara cermat meneliti kembali dan dengan mawas diri (instropeksi) secara konsekuen
menjatuhkan putusannya.”

Sebagai manusia yang hidup didunia, kiranya kita harus menyadari bahwa semua yang
ada di dunia ini, termasuk semua sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia
akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Tuhan yang maha adil dan tidak ada
satupun sikap dan tindakan seseorang akan luput dari balasan-Nya. Seluruh anggota tubuh
manusia akan menjadi saksi bagi dirinya sendiri, atas penyalahgunaan yang ada pada dirinya,
Allah telah memberikan gambaran tentang seseorang yang menyalahgunakan kekuasaan yang
dzalim, di saat ia digiring kedalam neraka, seperti firman Allah didalam surat Fushilat ayat
19-22.

Dengan arti dalam bahasa Indonesia :

“Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh allah digiring ke dalam neraka, lalu
mereka dikumpulkan semuanya. Sehingga apabila sampai ke neraka, pendengaran,
penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka
kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka “mengapa kamu menjadi saksi terhadap
kami?” kulit mereka menjawab: “allah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah
menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah kamu dikmebalika. Kamu sekali-kali
tidak dapat bersembunyi kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu
nbahkan kamu mengira bahwa allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu
kerjakan”. (QS Fushilat; 19-22)

CUM DUO INTER SE PUGNANTIA REPERIUNTUR IN TESTAMENTO, ILTIMUM


RATUM EST

JIKA TERDAPAT PERBEDAAN DALAM SUATU HAKIKAT,

MAKA TERLIHAT JELAS ADANYA DUA PERSEPSI YANG BERBEDA

Dalam suatu proses persidangan tentulah akan ditemukan adanya perbedaan pandangan
terhadap segala hal yang dikemukakan di dalam persidangan. Perbedaan pandangan tersebut
merupakan hal yang wajar mengingat setiap pihak dalam persidangan ini, yaitu Yang Mulia
Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum maupun kami Penasehat Hukum mempunyai fungsi

|7
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
yang sama yaitu untuk menegakkan keadilan walaupun berlainan posisi dan memiliki
peranannya masing-masing. Untuk itu masing-masing pihak yang berproses digambarkan
oleh Prof. Mr. M. Trapman sebagai berikut:

”Het standpunt van de verdachte karakteriseerde hij aals de subjectieve beoordeling


van een subjectieve positie, dat van de raadsman als e objectieve beoordeling van een
subjectieve positie, dan van de openbare ministerie als de subjectieve beoordeling van een
objectieve positie, dat van de rechter als de objectieve beoordeling van een objectieve
beoordeling van een objectieve positie.”

yang artinya:

“Bahwa Terdakwa mempunyai pertimbangan yang subjektif dalam posisi yang


subjektif, Penasehat Hukum mempunyai pertimbangan yang objektif dalam posisi yang
subjektif, Penuntut Umum mempunyai pertimbangan yang subjektif dalam posisi yang
objektif, sedangkan Hakim mempunyai pertimbangan yang objektif dalam posisi yang
objektif pula.” (Prof. Mr. Van Bemmelen, Leerboek van het Ned. Strafprocesrecht”, halaman
132, 6 e herziene druk)

Dalam suatu proses persidangan tentulah akan ditemukan adanya perbedaan pandangan
terhadap segala hal yang dikemukakan di persidangan. Perbedaan pandangan tersebut
merupakan hal yang wajar mengingat setiap pihak dalam persidangan ini memiliki perannya
masing-masing. Untuk itu, masing-masing pihak yang berproses digambarkan oleh Prof. Mr.
M. Trapman sebagai berikut :

1. Terdakwa kedudukan dan sikapnya : “Een subjective beoordeling van een


subjective poositie”, maksudnya bahwa kedudukan TERDAKWA bebas untuk
mengambil sikap dalam sidang untuk membela kepentingannya sendiri;
2. Pembelaan kedudukan dan sikapnya : “Een objective beoordeling van een
subjective positie”, maksudnya sikap pembela dalam sidang harus disandarkan
kepada kepentingan TERDAKWA, akan tetapi ia harus bertindak objective;
3. Penuntut Umum kedudukan dan sikpnya: “Een subjective van een objective
positie”, maksudnya Penuntut Umum harus objective artinya bila dalam sidang
tidak cukup terbukti tentang kesalahan TERDAKWA, maka Penuntut Umum
harus berpegangan pada kepentingan masyarakat;
4. Hukum kedudukan dan sikapnya: “Een objective beoordeling van een objective
positie”, maksudnya segala-galanya harus diperhatikan oleh Hakim baik dari
sudut kepentingan masyarakat maupun dari sudut kepentingan TERDAKWA.

|8
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Dengan dalil seperti yang telah disebutkan di atas, sudah sewajarnya apabila pendirian
kami berbeda dengan Penuntut Umum. Namun, meskipun dengan sudut pandang yang
berbeda, pembelaan ini bukanlah suatu cara yang hendak membela Terdakwa dengan alasan
yang mengada-ada melainkan akan didasarkan pada nilai-nilai kebenaran. Pembelaan ini kami
sampaikan agar kiranya menjadi suatu ikrar hukum agar sebelum Yang Mulia Majelis Hakim
memberi putusan telah mendapatkan keterangan, gambaran, bukti-bukti, dan segala
sesuatunya atas perbuatan yang dituduhkan oleh Penuntut Umum kepada Terdakwa. Jadi,
pembelaan ini adalah suatu alat peradilan untuk membantu Majelis Hakim sampai pada suatu
keyakinan, sehingga dengan keyakinan tersebut keputusan yang dibuat atas suatu perbuatan
dapat ditentukan secara benar, adil dan baik bagi Terdakwa maupun bagi masyarakat.

Majelis hakim yang mulia

Penuntut umum yang terhormat

Serta hadirin sidang yang berbahagia

Dakwaan secara formal yang pada saat ini telah menjadi Tuntutan dan telah dinyatakan
oleh Penuntut Umum yang telah menduga terjadi Tindak Pidana Khusus Pengguguran
Kandungan, yang dilakukan oleh Terdakwa Haura Nabila , A.Md.Keb. terhadap Alya
Khairani sehingga mengakakibatakan kematian terhadap korban, sebagaimana yang diatur di
dalam Pasal 194 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan “setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksuddalam pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00”. Jo. Pasal 75 ayat (1)
“Setiap orang dilarang melakukan aborsi” Jo Pasal 55 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan
perbuatan”. Menurut hukum pembuktian Surat Dakwaan seperti ini sesungguhnya
mengharuskan :

Pelanggaran atas hak-hak Tersangka, Terdakwa maupun Terpidana oleh aparat


penegak hukum merupakan subsistem Sistem Peradilan Pidana yang dikenal dengan
Misscarriage Of Justice, Misscarriage Of Justice dapat terjadi dalam penegakan hukum
saat penegak hukum yang mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk mengupayakan
tercapainya keadilan, ternyata menggunakan wewenang dan kekuasaan tersebut justru

|9
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
untuk memberikan ketidakadilan. Sementara dalam sistem peradilan pidana, ketentuan
perlindungan terhadap hak asasi Tersangka, Terdakwa, maupun Terpidana mengarah
kepada kewajiban negara melalui Hukum Acara Pidana agar sejalan dengan tujuan dari
Hukum Acara Pidana yaitu untuk mewujudkan dan menjamin kebenaran sesuai dengan
perikemanusiaan.

Dalam tulisannya yang berjudul Misscarriage Of Justice In Principle And Practice,


yang dimuat dalam buku berjudul Misscarriage Of Justice : A Review Of Justice In Error,
Blackstone press Limited, 1999, Clive Walker mengidentifikasi 4 (empat) ciri penting
kegagalan dalam menegakkan keadilan, yaitu:

1. Kegagalan dalam menegakkan keadilan tidak hanya terbatas pada produk


pengadilan atau dalam Sistem Peradilan Pidana, tetapi juga dapat terjadi di luar
pengadilan, dalam segala bentuk kekuasaan penegak hukum yang bersifat
memaksa.
2. Kegagalan dalam menegakkan keadilan dapat dilembagakan dalam hukum,
misalnya dalam bentuk legislasi biaya-biaya tidak resmi.
3. Kegagalan dalam menegakkan keadilan juga mencakup kelemahan negara ketika
menjalankan tanggung jawabnya.
4. Kegagalan dalam menegakkan keadilan berkaitan dengan Hak Asasi Manusia
(HAM)

Dalam perkara a quo, Penuntut Umum atas kewenangan dan kekuasaan yang
dimilikinya telah mendudukkan Terdakwa Haura Nabila , A.Md.Keb. di kursi pesakitan
yang didakwa telah melakukan suatu Tindak Pidana Khusus Pengguguran Kandungan.

DAKWAAN :

PRIMAIR

---- Bahwa ia Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb. baik bertindak secara bersama – sama
dengan Saksi Feby Kartika (didakwa dalam perkara terpisah) pada hari Minggu 10 Maret
2019 sekitar pukul 15.10 WIB atau setidak –tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2019
bertempat di Jl. PasebanTimur I No. 2 Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat Atau setidak-
tidaknya di tempat lain yang masih berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara. melakukan, menyuruh melakukan, turut
serta melakukan perbuatan. Dengan sengaja melakukan tindakan pidana Pengguguran
Kandungan / Aborsi dan tindakan larangan sebagaimana yang dimaksud dengan Pasal 194
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan “Setiap orang

| 10
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Jo. Pasal 75 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia “Setiap orang dilarang melakukan aborsi” Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka
yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan. yang
dilakukan terdakwa dengan cara – cara sebagai berikut : -----------------------

 Berawal pada tanggal 10 Maret 2019, Korban Alya Khairani mendatangi praktik
mandiri bidan Haura Nabila seorang diri, bertujuan untk melakukan konsultasi tentang
kehamilan
 Bahwa ia Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb, melakukan pemeriksaan kehamilan
dengan melakukan pemeriksaan detak jantung, pengukuran lingkar lengan atas dan
sebagainya. Berdasarkan a hari pertama dan hari terakhir menstruasi, usia kehamilan
Alya sudah memasuki 12 minggu. Dan memberi tahu kondisi janin tidak sehat sistem
saraf bayi tidak tumbuh, pertumbuhan hati pada bayi tidak baik dikarenakan
kandungan alcohol yang dibawa darah melewati plasenta, dikarenakan ibu
mengkonsumsi alcohol pada saat mengandung
 Bahwa setelah mendengar fakta kehamilan yang telah memasuki 12 minggu, Korban
meminta Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb untuk melakukan Pengguguran
Kandungan kepada dirinya.
 Bahwa Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb menolak untuk melakukan pengguguran
kandungan dan memberitahu konsekuensi jika melakukan tindakan Pengguguran
Kandungan tersebut. Konsekuensinya adalah pendarahan berat, rusaknya kondisi
rahim akibat infeksi atau aborsi yang tidak tuntas,kemandulan
 Bahwa setelah Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb, menceritakan mengenai dampak
Pengguguran Kandungan tersebut, Korban Alya Khairani menangis kemudian
menceritakan kepada Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb bahwa ia adalah korban
pemerkosaan, merasa sangat trauma dan depresi berat sehingga Korban Alya
Khairani mengkonsumi alcohol dan menyayat – nyayat tangan,dan malu untuk
bertemu dengan orang – orang,
 Bahwa setelah mendengar cerita dari Korban Alya Khairani, Terdakwa Haura
Nabila A.Md.Keb merasa iba kemudian menyetujui untuk melakukan Pengguguran
Kandungan dengan mengisi surat persetujuan yang di tanda tangani oleh Terdakwa
Haura Nabila A.Md.Keb dan Korban Alya Khairani yang di saksikan oleh Saksi
Feby Kartika.

| 11
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa setelah menandatangani Surat Persetujuan tersebut, Terdakwa Haura Nabila
A.Md.Keb menanyakan kembali kepada Korban Alya Khairani apakah benar –
benar ingin melakukan Pengguguran Kandungan. Namun Korban Alya Khairani
tetap ingin melakukan Pengguguran kandungan tersebut.
 Bahwa setelah menandatangani Surat Persetujuan Pengguguran Kandungan,
Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb menyiapkan obat –obatan dengan menyuruh
Saksi Feby Kartika untuk menyiapkan Obat-obatan tersebut. Obat – obatan tersebut
berupa Mifepristone dan Misoprostol, kemudian korban Alya Khairani diminta
meminum 3 tablet mifepristone dengan dosis 200mg oleh Terdakwa Haura Nabila
A.Md.Keb.
 Bahwa setelah Korban Alya Khairani meminum 3 tablet Mifepristone, Terdakwa
Haura Nabila A.Md.Keb memasukan 1 tablet Misoprostol dengan dosis 200mg
kedalam vagina Korban Alya Khairani. Beberapa menit kemudian korban Alya
Khairani merasakan kram pada perutnya dan mengeluarkan flek darah.
 Bahwa Sekitar 30 menit kemudian Haura Nabila A.Md.Keb. memasukan 1 tablet
lagi misoprostol dengan dosis sama dikarenakan janin belum luruh.Tak lama setelah
itu perut korban semakin tidak nyaman dan mengalami muntah-muntah. Melihat
kejadian tersebut Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb meminta Saksi Feby Kartika
memeriksa detak jantung Korban karena Korban mulai sesak nafas, detak jantung
Korban Alya Khairani melebihi batas normal dan tidak teratur sedangkan janin
masih belum luruh. Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb memberikan domperidon
dengan dosis 10mg agar sesak nafas dan detak jantung Korban Alya Khairani
kembali normal. Detak jantung Korban Alya Khairani 90-140, yang harusnya detak
jantung orang dewasa adalah 60-100
 Bahwa Setelah Korban Alya Khairani dalam keadaan stabil kembali, Terdakwa
Haura Nabila A.Md.Keb memasukan kembali misoprostol dengan jumlah dan dosis
yang sama. Namun setelah itu terjadi pendarahan tak henti hingga korban pingsan.
sekitar 30 menit kemudian setelah itu, korban sadar dan janin keluar dengan
sendirinya.
 Bahwa Janin tersebut dimasukan kedalam plastic oleh Terdakwa Haura Nabila
A.Md.Keb kemudian Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb menyuruh Saksi Feby
Kartika untuk mengubur janin tersebut di halaman belakang rumah bidan di Jl.
Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat.

| 12
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa setelah sadar dan keadaan lemas, Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb malah
mengizinkan korban untuk pulang ke kostan Korban Alya Khairani di Jl. Paseban
Timur, GG. 4 No. 7, Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat.
 Bahwa Korban Alya Khairani Jalan Kaki ke Kostan sesampainya dirumah Korban
Alya Khairani menelpon ibunya Saksi Rizky Fardazilah Korban Alya Khairani dan
menceritakan semua bahwa Korban Alya Khairani baru saja melakukan aborsi
karena kehamilan yang disebabkan oleh pemerkosaan. Korban mengatakan dan
berkata “Mama perut aku keram dan mual-mual” namun di tengah percakapan telepon
putus dengan sendirinya.
 Bahwa sekitar pukul 18.10 WIB,berdasarkan keterangan Saksi Theodora Patricia
menghampiri kamar Korban Alya Khairani untuk mengecek keadaan Korban Alya
Khairani. Saksi Theodora Patricia melihat Korban Alya Khairani tidak sadarkan
diri dan sudah kelilingi muntahan dan darah disekitar tubuh Korban Alya Khairani.
akhirnya Korban Alya Khairani dibawa kerumah sakit menggunakan Taksi Online,
namun ditengah perjalanan nyawa Korban Alya Khairani tidak dapat tertolong lagi.

Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana sebagaimana diatur Dan


diancam pidana dalam Pasal 194 Jo. Pasal 75 ayat (1) Undang – Undang Republik
Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.

SUBSIDAIR

------ Bahwa ia Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb. baik bertindak secara bersama – sama
dengan Saksi Feby Kartika (didakwa dalam perkara terpisah) pada hari Minggu 10 Maret
2019 sekitar pukul 15.10 WIB atau setidak –tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2019
bertempat di Jl. PasebanTimur I No. 2 Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat Atau setidak-
tidaknya di tempat lain yang masih berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

| 13
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara. melakukan, menyuruh melakukan, turut
serta melakukan perbuatan Seorang dokter atau bidan atau juru obat dengan sengaja
membantu melakukan pengguguran kandungan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuanya dan mengakibatkan matinya wanita tersebut yang dilakukan terdakwa
dengan cara – cara sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------------------

 Berawal pada tanggal 10 Maret 2019, Korban Alya Khairani mendatangi praktik
mandiri bidan Haura Nabila seorang diri, bertujuan untk melakukan konsultasi tentang
kehamilan

 Bahwa ia Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb, melakukan pemeriksaan kehamilan


dengan melakukan pemeriksaan detak jantung, pengukuran lingkar lengan atas dan
sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir menstruasi, usia
kehamilan Alya sudah memasuki 12 minggu. Dan memberi tahu kondisi janin tidak
sehat sistem saraf bayi tidak tumbuh, pertumbuhan hati pada bayi tidak baik
dikarenakan kandungan alcohol yang dibawa darah melewati plasenta, dikarenakan
ibu mengkonsumsi alcohol pada saat mengandung

 Bahwa setelah mendengar fakta kehamilan yang telah memasuki 12 minggu, Korban
meminta Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb untuk melakukan Pengguguran
Kandungan kepada dirinya.

 Bahwa Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb menolak untuk melakukan pengguguran


kandungan dan memberitahu konsekuensi jika melakukan tindakan Pengguguran
Kandungan tersebut. Konsekuensinya adalah pendarahan berat, rusaknya kondisi
rahim akibat infeksi atau aborsi yang tidak tuntas,kemandulan

 Bahwa setelah Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb, menceritakan mengenai dampak


Pengguguran Kandungan tersebut, Korban Alya Khairani menangis kemudian
menceritakan kepada Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb bahwa ia adalah korban
pemerkosaan, merasa sangat trauma dan depresi berat sehingga Korban Alya Khairani
mengkonsumi alcohol dan menyayat – nyayat tangan,dan malu untuk bertemu dengan
orang – orang,

 Bahwa setelah mendengar cerita dari Korban Alya Khairani, Terdakwa Haura Nabila
A.Md.Keb merasa iba kemudian menyetujui untuk melakukan Pengguguran
Kandungan dengan mengisi surat persetujuan yang di tanda tangani oleh Terdakwa

| 14
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Haura Nabila A.Md.Keb dan Korban Alya Khairani yang di saksikan oleh Saksi Feby
Kartika.

 Bahwa setelah menandatangani Surat Persetujuan tersebut, Terdakwa Haura Nabila


A.Md.Keb menanyakan kembali kepada Korban Alya Khairani apakah benar – benar
ingin melakukan Pengguguran Kandungan. Namun Korban Alya Khairani tetap ingin
melakukan Pengguguran kandungan tersebut.

 Bahwa setelah menandatangani Surat Persetujuan Pengguguran Kandungan, Terdakwa


Haura Nabila A.Md.Keb menyiapkan obat –obatan dengan menyuruh Saksi Feby
Kartika untuk menyiapkan Obat-obatan tersebut. Obat – obatan tersebut berupa
Mifepristone dan Misoprostol, kemudian korban Alya Khairani diminta meminum 3
tablet mifepristone dengan dosis 200mg oleh Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb.

 Bahwa setelah Korban Alya Khairani meminum 3 tablet Mifepristone, Terdakwa


Haura Nabila A.Md.Keb memasukan 1 tablet Misoprostol dengan dosis 200mg
kedalam vagina Korban Alya Khairani. Beberapa menit kemudian korban Alya
Khairani merasakan kram pada perutnya dan mengeluarkan flek darah.

 Bahwa Sekitar 30 menit kemudian Haura Nabila A.Md.Keb. memasukan 1 tablet lagi
misoprostol dengan dosis sama dikarenakan janin belum luruh.Tak lama setelah itu
perut korban semakin tidak nyaman dan mengalami muntah-muntah. Melihat kejadian
tersebut Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb meminta Saksi Feby Kartika memeriksa
detak jantung Korban karena Korban mulai sesak nafas, detak jantung Korban Alya
Khairani melebihi batas normal dan tidak teratur sedangkan janin masih belum luruh.
Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb memberikan domperidon dengan dosis 10mg agar
sesak nafas dan detak jantung Korban Alya Khairani kembali normal. Detak jantung
Korban Alya Khairani 90-140, yang harusnya detak jantung orang dewasa adalah 60-
100

 Bahwa Setelah Korban Alya Khairani dalam keadaan stabil kembali, Terdakwa Haura
Nabila A.Md.Keb memasukan kembali misoprostol dengan jumlah dan dosis yang
sama. Namun setelah itu terjadi pendarahan tak henti hingga korban pingsan. sekitar
30 menit kemudian setelah itu, korban sadar dan janin keluar dengan sendirinya.

 Bahwa Janin tersebut dimasukan kedalam plastic oleh Terdakwa Haura Nabila
A.Md.Keb kemudian Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb menyuruh Saksi Feby

| 15
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Kartika untuk mengubur janin tersebut di halaman belakang rumah bidan di Jl.
Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat.

 Bahwa setelah sadar dan keadaan lemas, Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb malah
mengizinkan korban untuk pulang ke kostan Korban Alya Khairani di Jl. Paseban
Timur, GG. 4 No. 7, Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat.

 Bahwa Korban Alya Khairani Jalan Kaki ke Kostan sesampainya dirumah Korban
Alya Khairani menelpon ibunya Saksi Rizky Fardazilah Korban Alya Khairani dan
menceritakan semua bahwa Korban Alya Khairani baru saja melakukan aborsi karena
kehamilan yang disebabkan oleh pemerkosaan. Korban mengatakan dan berkata
“Mama perut aku keram dan mual-mual” namun di tengah percakapan telepon putus
dengan sendirinya.

 Bahwa sekitar pukul 18.10 WIB,berdasarkan keterangan Saksi Theodora Patricia


menghampiri kamar Korban Alya Khairani untuk mengecek keadaan Korban Alya
Khairani. Saksi Theodora Patricia melihat Korban Alya Khairani tidak sadarkan diri
dan sudah kelilingi muntahan dan darah disekitar tubuh Korban Alya Khairani.
akhirnya Korban Alya Khairani dibawa kerumah sakit menggunakan Taksi Online,
namun ditengah perjalanan nyawa Korban Alya Khairani tidak dapat tertolong lagi

Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana sebagaimana diatur Dan


diancam pidana dalam Pasal 349 jo 346 jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana

III. FAKTA-FAKTA TERHADAP SURAT DAKWAAN

Majelis hakim yang mulia

Penuntut umum yang terhormat

Serta hadirin sidang yang berbahagia

| 16
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Setelah mempelajari dan mendengar secara seksama Surat Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum, dalam surat dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum, kami menemukan adanya
kekurangan-kekurangan maupun kelemahan-kelemahan dalam penyusunan surat dakwaan.
Adapun kelemahan tersebut setidak-tidaknya ada 3 (tiga) alasan terhadap Surat Dakwaan
Penuntut Umum, antara lain :

- Kelemahan Pertama
Baha seharusnya surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak dipisah (spitsing)
- Kelemahan Kedua
Bahwa Surat Dakwaan Tidak Cermat, Tidak Jelas dan Tidak Lengkap (obscuur
libel)

Adapun dari kelemahan tersebut yang akan kami jabarkan berdasarkan ketentuan pasal 156
ayat (2) KUHAP, yang sebagai berikut :
1. Kewenangan pengadilan mengadili perkara;
2. Dakwaan tidak dapat diterima;
3. Surat Dakwaan harus dibatalkan.

A. KEBERATAN BAHWA SURAT DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA

1. Tidak dapat diterimanya Surat Dakwaan Penuntut Umum karena


Perkara tidak seharusnya dipisah (splitsing)

Berdasarkan penjelasan Rudy Satrio, ahli hukum pidana Universitas


Indonesia menjelaskan bahwa splitsing dapat menyulitkan Penuntut Umum
dalam membuktikan hubungan pelaku satu dengan pelaku lainnya.
Pasalnya, dalam tindak pidana yang dilakukan oleh beberapa orang otomatis
diperlukan pembuktian antara pelaku. Jika perkaranya di-split bagaimana
bisa mengetahui hubungan antar pelaku. Akibat penentuan kualitas
deelneming (penyertaan) yang tidak jelas mengakibatkan perbedaan
penerapan hukum. Padahal tidak mungkin terbukti unsur penyertaan jika
tindak pidana yang dilakukan berbeda. Apabila tindak pidana yang
dilakukan berbeda atau pasal yang dikenakan berbeda, tentu tidak dapat
dikatakan penyertaan (deelneming).

Maka berdasarkan penjelasan sebelumnya sudah cukup membuktikan


bahwa dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum dapat dinyatakan
TIDAK DAPAT DITERIMA.

| 17
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

C. KEBERATAN MENGENAI SURAT DAKWAAN HARUS DINYATAKAN


BATAL DEMI HUKUM

1. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Cermat, Tidak Jelas, dan Tidak
Lengkap atau Obscuur Libeel
1.1. Tidak Cermat

Berdasarkan buku pedoman Surat Dakwaan yang diterbitkan Kejaksaan


Agung Republik Indonesia halaman 22 yang menyebutkan cermat adalah
ketelitian ketentuan umum dalam mempersiapkan Surat Dakwaan yang
didasarkan pada Undang-Undang yang berlaku bagi Terdakwa, serta tidak
terdapat kekurangan atau kekeliruan yang dapat dibuktikan antara lain misalnya :

 Apakah penerapan hukum atau ketentuan pidananya sudah tepat ;


 Apakah terdakwa dapat dipertanggung jawabkan dalam melakukan tindak
pidana tersebut ;
 Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluarsa ;
 Apakah tindak pidana yang didakwaan tidak nebis in idem ;

Berdasarkan Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum tidak dibuat
dengan penuh ketelitian, kehati-hatian, dan juga tidak disertai suatu ketajaman dan
keteguhan. Selain itu, Penuntut Umum tidak cermat dalam menilai kesesuaian
antara rangkaian peristiwa maupun tindakan-tindakan yang dilakukan Terdakwa
dengan pasal yang didakwakan dalam perkara ini

Dapat dilihat dalam uraian fakta mengenai rangkaian perbuatan dalam Surat
Dakwaan sama sekali tidak mengungkapkan adanya uraian fakta secara spesifik
bahwa memang adanya unsur yang didakwaan oleh Penuntut Umum kepada
Terdakwa sebagaimana merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam
konstruksi Pasal 194 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, melainkan dalam uraian fakta mengenai rangkaian perbuatan
tindak pidana tersebut lebih merujuk kepada Terdakwa Haura Nabila ,
A.Md.Keb. dalam memenuhi unsur dari tindak pidana yang didakwakan oleh
Penuntut Umum, yaitu PRIMAIR Pasal 194 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan “Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun

| 18
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Jo. Pasal 75
ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia “Setiap orang dilarang melakukan
aborsi” Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan. SUBSIDAIR Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak
untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan. jo 346 Seorang
wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun. jo 348 (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dipidana sebagai
pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan
yang turut serta melakukan perbuatan.

1.2. Tidak Jelas

Berdasarkan dakwaan dari Surat Dakwaan Penuntut Umum, menegaskan bahwa


dakwaan tersebut sangat TIDAK JELAS. karena suatu hal yang mustahil bagi
Terdakwa Haura Nabila, A.Md.Keb. sebagai Pemilik dari Bidan Mandiri Haura
untuk melakukan tindak Pengguguran Kandunagan yang tak beralasan medis,
karena pada dasarnya Terdakwa Haura Nabila, A.Md.Keb. memiliki wewenang
dan tugas khusus didalam melakukan tindakan tersebut, karena kondisi ibu janin
mengalamin trauma yang sangat parah mengakibatkan kondisi janin tidak
memungkinkan untuk hidup ,di karenakan ibu janin juga mengonsumsi minuman
beralkohol tinggi/miras yang membuat perkembangan janin tidak sempurna.
Kriteria janin yang ada dalam kandungan tersebut yaitu daraka dari itu bukanlah
merupakan perbuatan yang secara langsung dilakukan oleh terdakwa yang menjadi
dasar dakwaan dari Penuntut Umum, sedangkan Penuntut Umum pun tidak dapat
menguraikan secara jelas mengenai perbuatan yang secara langsung dilakukan
oleh Terdakwa, sehingga unsur-unsur perbuatan yang didakwakan oleh Penuntut
Umum bukan merupakan perbuatan dari Terdakwa. Maka kami tegaskan bahwa

| 19
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
pada kutipan ini Surat Dakwaan Penuntut Umum kembali mengalami suatu
kekaburan yang menyebabkan tidak jelasnya suatu dakwaan yang berkaitan
dengan unsur-unsur materiil dan penjabaran dari peristiwa pidana yang tertuang
dalam Surat Dakwaan.

1.3. Tidak Lengkap

Apabila dianalisa dakwaan Penuntut Umum tidak menerangkan Locus


Delicti dan Tempus Delicti dari penyampaian hasil riset oleh Tim Pemasaran.
Sehingga kami dari Penasehat Hukum menganggap bahwa kekurangan yaitu tidak
adanya Locus Delicti dan Tempus Delicti adalah menunjukkan bahwa Surat
Dakwaan tersebut cacat dan hanya berdasarkan subjektifitas Penuntut Umum saja,
karena sudah seharusnya Penuntut Umum menguraikan secara lengkap tindak
pidana, serta unsur deliknya secara terperinci sebagaimana diatur di dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Berdasarkan uraian diatas maka terlihat jelas bahwa Surat Dakwaan


Penuntut Umum TIDAK JELAS, TIDAK CERMAT DAN TIDAK
LENGKAP dalam menguraikan unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan dengan fakta-fakta yang sebenarnya, oleh karena itu Surat
Dakwaan Penuntut Umum BATAL DEMI HUKUM “Van Rechtswege
Neitig”.

Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana yang telah disebut, pada akhirnya kami


Penasihat Hukum berkesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa perkara tidak seharusnya dipisah (splitsing);

2. Bahwa Dakwaan Kabur (Obscuur Libeel) menunjukkan ketidakmampuan Jaksa


Penuntut Umum dalam menganalisa kronologi peristiwa untuk kemudian
menghasilkan dakwaan yang Tidak cermat, Tidak jelas, dan Tidak Lengkap.

Berdasarkan uraian diatas maka terlihat jelas bahwa Penuntut Umum tidak
lengkap dalam menguraikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan
dengan fakta sebenarnya, oleh karena itu Surat Dakwaan Penuntut Umum
BATAL DEMI HUKUM.

IV. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

| 20
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

Analisis fakta persidangan ini merupakan pembahasan fakta-fakta yang ditemukan


dalam proses persidangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan HUKUM pembuktian
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan ketentuan hukum lain yang
mengatur atau memberikan rambu atau kriteria mengenai jalannya proses pembuktian di
persidangan agar kiranya didapatkan pemahaman yang mendalam atas fakta-fakta tersebut.

Fakta-fakta adalah bagian yang sangat penting yang menentukan dalam menilai
perbuatan Terdakwa. Bagian inilah yang merupakan dasar utama untuk menilai perbuatan
Terdakwa. Dalam menyusun Tuntutan, Penuntut Umum harus didasari kepada fakta-fakta
yuridis yang tentunya harus melalui pengujian, analisis, dan pengolahan yang benar-benar
optimal sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku untuk memenuhi apa yang disebut
sebagai hukum pembuktian.

Alat bukti keterangan saksi adalah bukti utama untuk membuktikan sesuatu perkara
pidana. Sedemikian pentingnya alat bukti keterangan saksi ini, sehingga alat bukti ini diatur
sedemikian rupa oleh undang-undang agar keterangan-keterangan yang diberikan saksi sesuai
dengan ketentutan perundang-undangan dan mencapai tujuannya yakni dapat mengungkapkan
fakta/kejadian yang sebenarnya dan bukan membuat kabur dan/atau untuk menutupi
perbuatan pihak lain.

Berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para ahli di bawah
sumpah, keterangan Terdakwa dan surat-surat bukti yang diajukan di Persidangan ini
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

Bahwa perlu diingat bahwa pembuktian untuk mencapai suatu keadilan yang hakiki
khususnya pada kasus tindak pidana pelanggaran hak cipta kali ini dapat atau tidaknya
seorang saksi dipercaya bergantung dari banyak hal yang harus diperhatikan oleh hakim.
Pasal 185 ayat (6) KUHAP menyebutkan bahwa “Dalam menilai kebenaran keterangan
seorang saksi, hakim harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan :

a. Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain;


b. Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain;
c. Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang
tertentu;
d. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat
mempengaruhi dapat atau tidaknya keterangan itu dipercaya.”

| 21
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

Jika hakim harus berpegang pada ketentuan tersebut maka setiap saksi harus dinilai
mengenai cara hidup serta segala sesuatunya yang pada umumnya dapat mepengaruhi cara
hidup dan kesusilaan, seperti adat istiadat, martabat dan lain-lain, dapatkah dibayangkan hal
itu tidak mudah dilaksanakan. Oleh karena itu diberikan kebebasan kepada hakim untuk
menilainya. Dalam setiap kesaksian harus disebut alasan saksi untuk memberikan keterangan
itu (pasal 185 ayat (6) sub c) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) atau
dengan kata lain: segala sebab-musabab ia mengetahui, melihat, dan mengalami peristiwa itu.
Suatu keterangan saksi yang tidak disertai sebab-musababnya atau alasan pengetahuannya,
harus dianggap sebagai alat bukti yang tidak sempurna. Kemudian dalam pasal 185 ayat (5)
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) ditegaskan bahwa “Baik pendapat
maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan merupakan keterangan
saksi.” Jadi, suatu rekaan pendapat dari hasil akal (Ratio Conccludendi) tidak dianggap
sebagai keterangan saksi.

Bahwa keterangan saksi yang dinyatakan di muka persidangan mengenai apa yang dia
lihat, dia rasakan dan dia alami adalah keterangan sebagai alat bukti yang ada di dalam pasal
185 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) bahwa “Keterangan
saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan”.

Dengan ini kami Tim Penasihat Hukum dari Terdakwa akan melampirkan keterangan
setiap saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan demi menciptakan kejelasan dalam
membuktikan Fakta-Fakta yang terungkap di dalam persidangan yang merupakan salah satu
faktor untuk menegakkan keadilan

A. Keterangan Saksi-Saksi

Saksi Penuntut Umum

1. Keterangan saksi RIZKY FARDAZILAH Lahir di Jakarta, 17 Juli 1974, Umur


45 Tahun, Perempuan, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negri Sipil, Jl Kebon
Kosong No 2 Kel. Kampung Bali, Kec. Tanah Abang. Di bawah Sumpah secara
Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut

| 22
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar saksi adalah Ibu dari Korban
 Bahwa benar pada hari Minggu,10 Maret 2019 sekitar pukul 18.10 Wib
saksi menerima telpon dari korban, Korban mengatakan “Mama perut
aku keram dan mual-mual” namun di tengah percakapan telepon putus
dengan sendirinya.
 Bahwa benar pada hari Minggu,10 Maret 2019 sekitar pukul 18.10 Wib
saksi menelpon Saksi Theodora Patricia yang dimana dia pemilik rumah
indekost yang ditempati oleh korban. Dan meminta tolong untuk
memeriksa keadaan Korban di dalam kamarnya
 Bahwa benar pada hari Minggu, 10 Maret 2019 sekitar pukul 20.00 Wib
Saksi menerima kabar Dari Saksi Theodora Patricia bahwa nyawa
Korban tidak dapat diselamatkan
 Bahwa benar pada hari Selasa, 12 Maret 2019 sekitar pukul 09.10 Wib
Saksi melaporkan kejadian tersebut ke kantor Kepolisian Sektor Senen
Jl Stasiun Senen, RW.3, Senen, RW.3, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410

Bahwa berdasarkan keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua


Keterangan yang diberian Saksi benar.

2. Keterangan saksi PUTRA PURWANTO Lahir di Solo, 30 Juni 1998, Umur 21 Tahun,
Laki – Laki, Mahasiswa, Agama Islam, Jl Kramat III No 31 Kec. Kwitang, Senen, Jakarta
Pusat Di bawah Sumpah secara Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan
keterangan sebagai berikut

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

| 23
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tinda
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar bahwa saksi adalah teman korban
 Bahwa benar Saksi pernah mengutarakan cinta kepada korban lalu ditolak
sehingga saksi sakit hati, dan merasa dendam
 Bahwa benar Saksi mengikuti kegiatan Malam Keakraban Fakultas Hukum
Universitas Yarsi di Villa Ciloto Indah Permai, Jl. Raya Puncak, Cianjur
No. 69 Ciloto Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Jawa barat
 Bahwa benar pada hari Minggu sekitar pukul 00.30 Wib Saksi mengobrol
dengan korban dan memberikan minuman bersoda yang sudah
dicampurkan dengan cairan insto dan membuat korban pusing
 Bahwa benar pada hari Minggu Sekitar pukul 00.30 Wib. Saksi melakukan
hubungan badan dengan korban
 Bahwa benar Saksi melakukan hubungan badan dengan korban dengan
kedua temanya
 Bahwa benar pada hari Senin, 4 Maret 2019 sekitar pukul 11.20 Wib. Saksi
meneriman pesan Whatsapp dari korban yang berisikan bahwa, korban
telah hamil karena perbuatan Saksi
 Bahwa benar Saksi berniat untuk bertanggung jawab. Tetapi Korban sudah
terlanjur menggugurkan kandunganya

Bahwa keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak semua


Keterangan yang diberikan saksi Kurang tepat.

3. Keterangan saksi THEODORA PATRICIA Lahir di Jakarta, 24 April 1969, Umur


50 Tahun, Perempuan, Agama Kristen, Pekerjaan Wiraswasta, Jl. Paseban Timur,
GG. 4 No. 7, Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara
Kristen, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

| 24
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar Saksi adalah pemilik rumah indekost di Jl. Paseban Timur,
GG. 4 No. 7, Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Yang ditempati
oleh Korban
 Bahwa benar pada hari Minggu,10 Maret 2019 sekitar pukul 18.00 Wib
Saksi menerima Telpon dari ibu korban, dan dimintai tolong oleh ibu
korban untuk memeriksa kondisi korban di kamarnya
 Bahwa benar pada hari Minggu,10 Maret 2019 sekitar 18.00Wib saksi
memeriksa kondisi korban di kamarnya, dan melihat korban tergeletak di
lantai dan sudah tak sadarkan diri dengan muntahan dan darah yang
berceceran disekitar tubuh korban
 Bahwa benar pada hari Minggu,10 Maret 2019 sekitar pukul 19.30 Wib
saksi membawa korban menggunakan Taksi Online yang dipesan menuju
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jl. Salemba Raya Jl. Pangeran
Diponegoro No. 71, RW. 5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Namun
nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberikan Saksi benar.

4. Keterangan saksi BAMBANG PURWADI Lahir di Brebes, 8 Januari 1971, Umur


48 Tahun, Laki – laki, Agama Islam, Pekerjaan Satpam di Praktek Bidan Mandiri
Haura, Jl Kramat Sawah VI No E256 Kec. Senen, Kel. Paseban, Jakarta Pusat.Di
bawah Sumpah secara Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan
sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

| 25
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tinda


Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar saksi adalah satpam di Praktek Bidan Mandiri Haura di Jl.
Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat
 Bahwa benar saksi tidak mengenal korban
 Bahwa benar pada hari Minggu, 10 Maret 2019 sekitar pukul 14.15 Wib,
Saksi melihat korban datang seorang diri tanpa menggunakan kendaraan
apapun ke Praktik Mandiri Bidan Haura di Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel.
Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Saksi sempat menyapa korban dan
bertanya tujuan dari korban datang ke Praktik Mandiri Haura “Selamat
siang mba, ada yang bisa saya bantu ?” lalu korban menjawab “saya ingin
konsultasi masalah kehamilan pak” saksi langsung mengarahkan korban
untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu ke resepsionis

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberian Saksi benar

5. Keterangan saksi AFRA SETIOSO Lahir di Tanggerang, 21 Agustus 1998, Umur 21


Tahun, Laki – laki, Agama Islam, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Yarsi, Jl
Kramat III No 31 Kec. Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara
Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tinda
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar saksi adalah teman dari saksi PUTRA PURWANTO dan
tidak mengenal korban ALYA KHAIRANI
 Bahwa benar saksi pada Pada 15 Desember 2018 Saksi mengikuti
kegiatan Malam Keakraban Fakultas Hukum Universitas Yarsi di Villa

| 26
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Ciloto Indah Permai, Jl. Raya Puncak, Cianjur No. 69 Ciloto Kec.
Cipanas, Kab. Cianjur, Jawa barat
 Bahwa benar saksi ikut serta dalam pemerkosaan korban ALYA
KHAIRANI dan saksi hanya diajak dan tidak mengetahui bahwa saksi
PUTRA PURWANTO ingin memperkosa korban ALYA KHAIRANI

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberikan Saksi benar

6. Keterangan saksi AGUNG PAMUNGKAS Lahir di Bekasi, 19 November 1997,


Umur 22 Tahun, Laki – laki, Agama Islam, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Yarsi, Jl. H. Naim, Jatiwaringin, Kec. Pondok Gede. Bekasi Tmur.Di bawah Sumpah
secara Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tinda


Pidana Khusus Bareskrim Polri

 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;

 Bahwa benar saksi adalah teman dari saksi PUTRA PURWANTO dan
tidak mengenal korban ALYA KHAIRANI

 Bahwa benar saksi pada Pada 15 Desember 2018 Saksi mengikuti


kegiatan Malam Keakraban Fakultas Hukum Universitas Yarsi di Villa
Ciloto Indah Permai, Jl. Raya Puncak, Cianjur No. 69 Ciloto Kec.
Cipanas, Kab. Cianjur, Jawa barat

 Bahwa benar saksi ikut serta dalam pemerkosaan korban ALYA


KHAIRANI dan saksi hanya diajak dan tidak mengetahui bahwa saksi
PUTRA PURWANTO ingin memperkosa korban ALYA KHAIRANI

| 27
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang
diberikan Saksi benar

7. Keterangan saksi WIDYA OLIVIA SAGITA Lahir di Jakarta, 16 Februari 1996,


Umur 23 Tahun, Perempuan, Agama Kristen, Pekerjaan Resepsionis Praktek Bidan
Mandiri Haura Nabila, Jl. Teladan, No. 21,RT.16/RW.4 Kel. Johar Baru, Kec. Johar
Baru, Jakarta Pusat.Di bawah Sumpah secara Kristen, Yang pada pokoknya saksi
memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak


Pidana Khusus Bareskrim Polri

 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;

 Bahwa benar saksi tidak mengenal korban

 Bahwa benar saksi bekerja sebagai resepsionis di Praktek Bidan Mandiri


Haura. Dan saksi melihat saksi datang seorang diri ke Praktek Bidan
Mandiri Haura di Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen,
Jakarta Pusat pada hari Minggu, 10 Maret 2019 sekitar pukul 14.15 Wib.

 Bahwa benar saksi menerima pendaftaran korban untuk konsultasi


masalah kehamilan

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberikan Saksi benar

8. Keterangan saksi ANANDA FRISKI Lahir di Jakarta, 20 November 2000, Umur 19


Tahun, Laki – laki, Agama Islam, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Yarsi, l
Kramat III No 31 Kec. Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara
Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;

| 28
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tinda


Pidana Khusus Bareskrim Polri

 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;

 Bahwa benar saksi adalah kekasih korban

 Bahwa benar pada hari Sabtu, 2 Februari 2019 sekitar pukul 00.00 Wib
saksi dan teman – teman korban mendatangi rumah indekost yang di
tempati korban di Jl. Paseban Timur, GG. 4 No. 7, Kel. Paseban, Kec.
Senen, Jakarta Pusat. Untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun
tetapi korban tidak keluar dari kamarnya, saksi mencoba untuk
menghubungi ibu korban yaitu saksi RIZKY FARDAZILAH tetapi sia –
sia

 Bahwa benar pada hari Sabtu, 2 Februari 2019 sekitar pukul 10.00 Wib
bertemu dengan pemilik rumah indekost yaitu Saksi THEODORA
PATRICIA, Saksi memberikan nomor orangtua korban kepada saksi
THEODORA PATRICIA

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberikan Saksi benar

Saksi Penasihat Hukum

1. Keterangan saksi FEBY KARTIKA Lahir di Jakarta, 9 Mei 1994, Umur 25 Tahun,
Perempuan, Agama Islam, Pekerjaan Asisten Bidan, Jl Pangeran Antasari No 22
Cilandak Selatan. Kec. Cilandak Jakarta Selatan.Di bawah Sumpah secara Islam, Yang
pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 jhuh Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani;

| 29
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;

 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak


Pidana Khusus Bareskrim Polri

 Bahwa benar saksi dan terdakwa pernah sama-sama menuntut ilmu di


Akademi Kebidanan Prestasi Agung di Jl. Sunan Giri No.5, RW.15,
Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta

 Bahwa benar saksi bekerja sebagai asisten bidan di Praktik Mandiri


Bidan Haura di Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen,
Jakarta Pusat

 Bahwa benar pada saksi mendengar dan melihat korban konsultasi


dengan terdakwa pada hari Minggu, 10 Maret 2019 sekitar pukul 14.20
Wib. Dan mendengar dan melihat korban meminta untuk melakukan
pengguguran kandungan kepada Terdakwa.

 Bahwa benar saksi melihat dan mendengar persetujuan yang dibuat oleh
terdakwa dan korban, persetujuan tersebut berisikan konsekuensi dan
tanda tangan dari terdakwa dan korban

 Bahwa benar saksi membantu dalam proses pengguguran kandungan,


saksi di suruh untuk Feby menyiapkan obat mifepristone dan
misoprostol, setelah proses pengguguran selesai sekitar pukul 17.00 Wib.
Saksi dimintai untuk membantu terdakwa mengubur jasad janin yang
dimasukan kedalam plastic klip berukuran 30 x 40 di belakang rumah
atau tempat biasa terdakwa menjalankan praktek bidan mandiri di Jl.
Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang


diberian Saksi benar

2. Keterangan Saksi LINTANG RIZANO PRATAMA Lahir di Jakarta, 10 Juli 1989,


Umur 30 Tahun, Laki-laki , Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negri Sipil, Jl. Paseban
Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara Islam,
Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut

| 30
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa benar saksi adalah suami sah dari Terdakwa;
 Saksi membenarkan bahwa Terdakwa berprofesi sebagai bidan utama di
praktik bidan mandiri Haura di jalan Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel.
Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat;
 Bahwa benar Terdakwa berpofesi sebagai bidan selama 2 tahun;
 Bahwa benar Terdakwa bekerja sesuai dengan prosedur yang sesuai
dengan Undang-undang dan Terdakwa berprilaku baik di lingkungan
keluarga;
 Bahwa benar saksi juga mengetahui Terdakwa sangatlah ramah
bersossialisasi dilingkungan masyarakat;
 Bahwa benar Saksi tidak mengtahui sama sekali proses praktik aborsi
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang
diberian Saksi benar

3. Keterangan Saksi ROMADIN MASAITN Lahir di Cepu, 7 April 1971, Umur 48


Tahun, Laki-laki , Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Jl. Paseban Timur I No. 85
Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara Islam, Yang pada
pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa benar saksi adalah Ketua Rukun Tetangga (RT) 007
 Bahwa benar Saksi mengetahui keluarga Terdakwa dan sangat
mengenal akrab suami Terdakwa;
 Bahwa benar saksi mengetahui profesi Terdakwa adalah bidan
kandungan;
 Bahwa benar saksi mengetahui Terdakwa membuka praktik bidan
mandiri Haura di jalan Paseban Timur I No. 2 Kel. Paeban, Kec. Senen,
Jakarta Pusat yang sudah beroprasi selama 2 tahun;

| 31
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar saksi mengetahui prilaku keluarga Terdakwa sangat ramah
di lingkunagn masyarakat dan cendrung tidak tertutup;
 Bahwa benar Saksi tidak mengtahui sama sekali proses praktik aborsi
yang menmpa Korban;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang
diberian Saksi benar

4. Keterangan Saksi NATHALIE AWANTARA Lahir di Jakarta, 27 Januari 1991, 27


Umur Tahun, Perempun , Agama Kristen, Pekerjaan Bidan kandungan, Jl. Cikini Raya
No.73, RW.2, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat. Di bawah Sumpah secara
Kristen, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak
Pidana Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa benar saksi adalah kerabat terdakwa;
 Bahwa benar saksi bersekolah Bersama di Akademi Kebidanan Prestasi
Agung;
 Saksi membenarkan bahwa Terdakwa berprofesi sebagai bidan utama di
praktik bidan mandiri Haura di jalan Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel.
Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat;
 Bahwa benar Terdakwa bekerja sesuai dengan prosedur yang sesuai
dengan Undang-undang di sumpah bersamaan saat lulus pendikan
kebidanan ;
 Bahwa benar saksi terkadang masih menanyakan kabar Terdakwa;
 Bahwa benar Saksi tidak mengtahui sama sekali proses praktik aborsi
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan semua Keterangan yang
diberian Saksi benar

B. Keterangan Ahli-Ahli

Bahwa yang dimaksud dengan keterangan ahli dan pengertian lainnya adalah
berdasarkan Pasal 1 butir 28 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), diberi
pengertian umum tentang keterangan ahli yang menyebutkan bahwa keterangan ahli ialah
keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang
diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. Pasal

| 32
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
186 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menyebutkan pengertian
keterangan ahli dalam proses pemeriksaan sidang yaitu apa yang dinyatakan oleh seorang ahli
dalam sidang.

Dari keterangan pihak ketiga untuk memperoleh kebenaran sejati, hakim dapat meminta
bantuan seorang ahli, dalam praktek sering disebut sebagai keterangan ahli (Expertis,
Deskundigen). Keterangan ahli merupakan keterangan yang diberikan oleh seorang yang
dimiliki keahlian khusus dan objektif dengan maksud membuat terang suatu perkara atau
guna menambah pengetahuan hakim sendiri dalam suatu hal.

Sebagai asas dalam peradilan, yaitu hakim tidak boleh menolak suatu perkara yang
diajukan kepadanya sekalipun hukum atau undang-undang tidak mengaturnya (ius curia
novit). Maka dari itu Hakim harus menemukan hukum itu (rechtsvinding). Hal itu bukan
berarti hakim dianggap tahu segalanya atau dianggap sebagai manusia serba tahu, karena itu
hakim membutuhkan dan menggunakan keterangan seorang Ahli agar memperoleh
pengetahuan yang mendalam tentang suatu hal yang menyangkut perkara yang ditanganinya.

Mengenai keterangan ahli diatur dalam pasal 160 ayat (4) Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menetapkan bilamana pengadilan menganggap perlu,
seorang ahli wajib bersumpah dan berjanji sesudah ahli itu selesai memberikan keterangan,
dan dalam pasal 161 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
ditentukan keterangan ahli yang tidak disumpah atau mengucapkan janji tidak dapat dianggap
sebagai alat bukti yang sah tetapi hanya merupakan keterangan yang dapat menguatkan
keyakinan hakim.

Mengenai siapa atau apa yang disebut sebagai ahli tidak diberi penjelasan oleh Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), sehingga dengan demikian tentang ahli
atau tidaknya seseorang tidak ditentukan oleh pengetahuan atau keahliannya yang khusus,
tetapi ditentukan oleh karena panggilan pengadilan yang wajib dipenuhi. Oleh karena itu,
seorang ahli yang disidik oleh penyidik dalam rangka membuat terang suatu perkara, bila
merasa dirinya tidak mempunyai keahlian khusus wajib mengundurkan diri. Dalam praktek di
negara kita, Penyidik formal yang menjadi ukurannya, dan seharusnya perlu ditambahkan
syarat pengalaman dalam salah satu bidang.

Apabila dibandingkan antara keterangan saksi dan keterangan ahli, maka ada perbedaan
antara kedudukan saksi dan kedudukan ahli, antara lain sebagai berikut:

| 33
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
1. Saksi memberi keterangan sebenarnya mengenai peristiwa yang saksi alami, saksi
dengar, saksi lihat, dan saksi rasakan dengan alat panca inderanya, sedangkan ahli
memberi keterangan mengenai kemampuannya dalam hal-hal yang sudah ada dan
mengambil kesimpulan mengenai sebab dan akibat dalam suatu perbuatan
Terdakwa;
2. Pada saksi dikenal adanya asas Unus Testis Nullus Testis yang tidak dikenal pada
ahli, sehingga dengan keterangannya perlu diperkuat dengan alat-alat bukti yang
lain;
3. Saksi dapat memberikan keterangan lisan dan ahli dapat memberikan keterangan
lisan maupun tulisan;
4. Hakim bebas menilai keterangan saksi dan hakim tidak wajib turut kepada
keterangan, pendapat dan kesimpulan dari ahli bilamana bertentangan dengan
keyakinan hakim;
5. Kedua alat bukti dari saksi dan ahli digunakan hakim dalam mengejar dan
mencari kebenaran sejati.

Ahli Penuntut Umum

1. Ahli Dr.SANTOSO COKRO KUNCURO, SpOG. Lahir di Jakarta, 14 Februari 1975,


Umur 44 Tahun, Laki – laki, Pekerjaan Spesialis Dokter Kandungan di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jl. Salemba Raya Jl. Pangeran Diponegoro No. 71, RW. 5, Kenari, Kec.
Senen, Jakarta Pusat, Agama Islam, Alamat rumah Jl Cilosari No. 73 kelurahan Cikini
Kecamatan Menteng Jakarta PusatDi bawah Sumpah secara Islam, Yang pada pokoknya
saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak Pidana
Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar Saksi berprofesi sebagai Dokter spesialis kandungan yang bekerja
di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jl. Salemba Raya Jl. Pangeran Diponegoro
No. 71, RW. 5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat
 Saksi menjelaskan pengguguran kandungan boleh saja dilakukan jika, janin tidak
tumbuh atau sakit dan membahayakan kesehatan ibu, dan legal jika dilakukan
ketika usia janin belum lebih dari 40 hari. Aborsi dapat menimbulkan efek

| 34
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
samping yang bisa dibilang berbahaya seperti; Pendarahan, infeksi, kerusakan
pada rahim dan vagina, lalu masalah psikologis b
 Bahwa benar saksi telah menerima hasil Visum Et Repertum dari janin yang
ditemukan di belakang rumah atau tempat yang biasa dijadikan tempat praktek
oleh terdakwa, di Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel. Paseban Kec. Senen, Jakarta
Pusat.dari hasil visum menjelaskan bahwa: Janin tersebut adalah janin manusia
1. Panjang janin tersebut 12,5cm
2. Berat janin tersebut 100gram
3. Janin berusia 12 minggu
4. Jenis kelamin janin belum bisa di tentukan karena janin baru bisa
ketahuan jenis kelamin nya pada usia 5 bulan
 Bahwa saksi membenarkan bahwa fungsi dari obat Mifepristone, atau yang juga
dikenal sebagai RU 486 adalah obat yang biasanya digunakan untuk aborsi. Obat
ini berfungsi untuk menghambat progesteron dalam tubuh. Progesteron sendiri
merupakan hormon seks wanita yang diproduksi indung telur dan kelenjar
adrenal. Hormon ini bertugas untuk menjaga kehamilan dan tumbuh kembang
embrio di dalam rahim. Dengan minum obat ini, proses kehamilan akan terhenti.
Mifepristone tidak boleh digunakan jika Anda mengalami kehamilan di luar
kandungan/rahim (kehamilan ektopik). Pasalnya, obat ini tidak akan
menyebabkan janin luruh, justru akan menyebabkan kandungan pecah dan
mengakibatkan perdarahan yang sangat serius. Efek samping dari obat
Mifepristone yang paling umum dan kerap dikeluhkan di antaranya:
 Mual dan muntah

 Diare

 Badan terasa lemas dan tidak bertenaga

 Sakit kepala ringan

 Pusing

 Kram perut

 Perdarahan vagina

 Mengantuk

 Nafsu makan menurun

| 35
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Sakit punggung

 Bahwa benar saksi juga menjelaskan fungsi dari obat Misoprostol adalah obat
yang berfungsi mencegah tukak lambung selama mengonsumsi obat-obatan
NSAID, seperti aspirin, ibuprofen, serta naproxen. Dokter paling sering
meresepkan obat ini pada orang yang punya riwayat atau berisiko tinggi terkena
tukak lambung.Obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam di lambung.
Dengan minum obat ini, risiko terjadinya luka atau perdarahan di lambung dapat
diminimalisir.Selain mencegah tukak lambung, misoprostol adalah salah satu obat
yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan, alias aborsi. Efek samping yang
tidak begitu serius lainnya juga dapat terjadi. Beberapa di antaranya seperti:

 Muntah-muntah

 Perut kembung

 Sembelit

 Sakit kepala

 Pusing

 Kram menstruasi, bercak, atau haid tidak teratur

 Bahwa saksi membenarkan kematian korban disebabkan oleh pendarahan hebat


yang disebabkan oleh pengguguran kandungan

2. Ahli Prof. RIFAN KRESNADI. S.H, M.H,. Lahir di Blitar, 5 Maret 1961, Umur 58
Tahun, Laki – laki, Pekerjaan Dosen Hukum Pidana di Fakultas Hukum Universitas
Jayabaya Jl. Pulomas Selatan Kav. No.23, Kayu Putih, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Agama Islam, Alamat rumah Jl. Kayu Putih
Empat, RT.8/RW.6, Pulo Gadung, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Di bawah Sumpah secara Islam, Yang pada pokoknya saksi
memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak Pidana
Khusus Bareskrim Polri

| 36
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa Saksi membenarkan paraf dan tanda tangan Saksi dalam BAP;
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsure-unsur didalam dakwaan Penuntut
Umum pada pasal 349 jo 346 jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana adalah sebagai berikut;

Pasal 349 jo 346 jo 348 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana


 Seorang dokter atau bidan atau juru obat
 Dengan sengaja membantu melakukan pengguguran kandungan
atau mematikan kandungan seorang wanita
 Dengan persetujuanya
 Dengan mengakibatkan kematian

Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana

 mereka yang melakukan


 yang menyuruh melakukan
 yang turut serta melakukan perbuatan

 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur pertama didalam dakwaan penuntut umum
mengenai bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur kedua didalam dakwaan penuntut umum
mengenai kesengajaan adalah suatu tindakan yang memiliki niat
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur ketiga didalam dakwaan penuntut umum
mengenai persetujuan adalah suatu ikatan antar individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, secara sadar, tanpa paksaan, dan sah
menyepakati suatu hal.
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur keempat didalam dakwaan penuntut umum
mengenai mengakibatkan kematian adalah jika suatu tindakan melawan hukum telah
menghilangkan nyawa seseorang.
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur kelima, keenam, dan ketujuh didalam dakwaan
penuntut umum dijelaskan melalui suatu teori menurut R. Soesilo dalam bukunya
yang berjudul Kotab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal menjelaskan mengenai apa yang dimaksud

| 37
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
dengan “orang yang turut melakukan” (medepleger) dalam Pasal 55 KUHP.
Menurut R. Soesilo, “turut melakukan” dalam arti kata “bersama-sama melakkan”.
Sedikit-dikitnya harus ada dua orang, ialah orang yang melakukan (pleger) dan
orang uang turut melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau
elemen dari peristiwa tindak pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan
perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika
demikian, maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi
dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam asal 56 KUHP

Ahli Penasihat Hukum

1. Ahli I PUTU AGAM MANGKUBUMI, S. Psi. sebagai Psikolog dari Rumah Sakit
Pusat Pertamina (RSPP), setelah disumpah di hadapan persidangan yang menerangkan
di bawah sumpah hal-hal sebagai berikut:

 Bahwa benar ahli tidak mengenal terdakwa dan tidak memiiki hubungan
darah maupun pekerjaan. Bahwa benar ahli tidak mengenal Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun pekerjaan.

 Bahwa benar ahli merupakan psikolog dari Rumah Sakit Pusat Pertamina
(RSPP).
 Bahwa benar terdakwa melakukan aborsi karena iba. Terdakwa merasa sangat
iba terhadap korban, karena kondisi korban pada saat setelah pemeriksaan
kandungan terlihat sangat putus asa.
 Bahwa benar berdasarkan teori psikologi, korban mengalami Post-traumatic
Stress Disorder (PTSD). Dikarenakan korban telah mengalami pemerkosaan.
 Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan yang terjadi pada
seseorang setelah mengalami atau menyaksikan kejadian mengerikan. Pada
kasus terdakwa, korban yang bernama Alya Khairani mengalami kejadian
mengerikan tersebut.
 Berdasarkan fakta, seseorang yang mengalami Post-traumatic Stress Disorder
(PTSD) memiliki kemungkinan 80% memiliki gangguan mental lain. Hal
tersebut terbukti bahwa Korban memiliki luka sayatan ditangannya, dan
korban mengaku lebih memilih mengakhiri hidupnya. Korban juga sudah
mengalami depresi.

| 38
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Penyebab dari PTSD yaitu keterpaparan pada kematian atau kejadian yang
mendekati kematian, luka serius aau kekerasan seksual. Korban disini telah
mengalami kekerasan seksual.
 Penderita PTSD juga memilih untuk menghindar dari tempat, orang, atau
percakapan yang dapat menimbulkan rasa tidak menyenangkan yang berkaitan
dengan kejadian traumatis.
 Gejala dari PTSD adalah seorang penderita akan teringat dengan memori
negatif dan mimpi buruk tentang kejadian traumatis, mengalami reaksi yang
membuatnya merasa atau berperilaku seolah-olaah kejadian traumatis terjadi
kembali, dan aka merasakan tidak nyaman dan mengalami reaksi tubuh yang
intens dan bertahan lama.
 Seseorang dengan PTSD mengalami perubahan negatif pada cara berfikir dan
suasana hati yang berhubungan dengan kejadian traumatis. Perubahan tersebut
berupa amnesia psikologis, harapan dan kepercayaan yang keliru terhadap
orang lain maupun diri sendiri, pemikiran tidak tepat tentang penyebab dari
kejadian traumatis, kondisi emosional yang cenderung negatif, dan penurunan
minat pada kegiatan tertentu.

2. Ahli CHAIRU SILATURRACHMI ANZALI, Sp. OG,. Lahir di Batu licin, 27


Maret 1960, Umur 59 Tahun, Perempuan, Pekerjaan Dokter Spesialis Kandungan dari
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) Jl. Abdul Rahman
Saleh Raya No.24 6 1, RT.10/RW.5, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Agama Islam, Alamat rumah Jl. Budi Utomo No.7, Ps. Baru,
Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Di
bawah Sumpah secara Islam, Yang pada pokoknya saksi memberikan keterangan
sebagai berikut:

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak Pidana
Khusus Bareskrim Polri
 Bahwa benar Saksi berprofesi sebagai Dokter spesialis kandungan yang
bekerja di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) Jl.

| 39
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Abdul Rahman Saleh Raya No.24 6 1, RT.10/RW.5, Senen, Kec. Senen,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
 Saksi menjelaskan pengguguran kandungan boleh saja dilakukan jika, janin
tidak tumbuh atau sakit dan membahayakan kesehatan ibu, dan legal jika
dilakukan ketika usia janin belum lebih dari 40 hari. Aborsi dapat
menimbulkan efek samping yang bisa dibilang berbahaya seperti;
Pendarahan, infeksi, kerusakan pada rahim dan vagina, lalu masalah
psikologis b
 Bahwa benar saksi telah menerima hasil Visum Et Repertum dari janin yang
ditemukan di belakang rumah atau tempat yang biasa dijadikan tempat
praktek oleh terdakwa, di Jl. Paseban Timur I No. 2 Kel. Paseban Kec.
Senen, Jakarta Pusat.dari hasil visum menjelaskan bahwa: Janin tersebut
adalah janin manusia:
 Panjang janin tersebut 12,5cm
 Berat janin tersebut 100gram
 Janin berusia 12 minggu
 Jenis kelamin janin belum bisa di tentukan karena janin baru
bisa ketahuan jenis kelamin nya pada usia 5 bulan
 Bahwa saksi membenarkan bahwa fungsi dari obat Mifepristone, atau yang juga
dikenal sebagai RU 486 adalah obat yang biasanya digunakan untuk aborsi. Obat
ini berfungsi untuk menghambat progesteron dalam tubuh. Progesteron sendiri
merupakan hormon seks wanita yang diproduksi indung telur dan kelenjar
adrenal. Hormon ini bertugas untuk menjaga kehamilan dan tumbuh kembang
embrio di dalam rahim. Dengan minum obat ini, proses kehamilan akan terhenti.
Mifepristone tidak boleh digunakan jika Anda mengalami kehamilan di luar
kandungan/rahim (kehamilan ektopik). Pasalnya, obat ini tidak akan
menyebabkan janin luruh, justru akan menyebabkan kandungan pecah dan
mengakibatkan perdarahan yang sangat serius. Efek samping dari obat
Mifepristone yang paling umum dan kerap dikeluhkan di antaranya:

 Mual dan muntah


 Diare

 Badan terasa lemas dan tidak bertenaga

 Sakit kepala ringan

| 40
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Pusing

 Kram perut

 Perdarahan vagina

 Mengantuk

 Nafsu makan menurun

 Sakit punggung

 Bahwa benar saksi juga menjelaskan fungsi dari obat Misoprostol adalah obat
yang berfungsi mencegah tukak lambung selama mengonsumsi obat-obatan
NSAID, seperti aspirin, ibuprofen, serta naproxen. Dokter paling sering
meresepkan obat ini pada orang yang punya riwayat atau berisiko tinggi terkena
tukak lambung.Obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam di lambung.
Dengan minum obat ini, risiko terjadinya luka atau perdarahan di lambung dapat
diminimalisir.Selain mencegah tukak lambung, misoprostol adalah salah satu obat
yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan, alias aborsi. Efek samping yang
tidak begitu serius lainnya juga dapat terjadi. Beberapa di antaranya seperti:

 Muntah-muntah

 Perut kembung

 Sembelit

 Sakit kepala

 Pusing

 Kram menstruasi, bercak, atau haid tidak teratur

 Bahwa saksi membenarkan kematian korban disebabkan oleh pendarahan hebat


yang disebabkan oleh pengguguran kandungan

 Bahwa saksi membenarkan jika kondisi di mana janin sudah tidak berkembang lagi
yang dimana akan membahayakan ibu si janin, alangkah lebih baik nya malakukan tindak
aborsi yang sudah di atur dlam undang-undang kesehatan dan sesuai dengan Pasal 75
ayat 2 karena. Umur kandunagn Korban sudah memasuki 12 minggu namun

| 41
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
kondisi janin sudah tidak berkembang kembali yang dimana kondisi tersebut
dapat mengancam nyawa dari Korban.

3. Prof. ROBERT CHARLES WAGIMAN. S.H, M.H,. Lahir di Buton, 6 Mei 1951,
Umur 68 Tahun, Laki – laki, Pekerjaan Dosen Hukum Pidana di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia Jl. Prof. Mr Djokosoetono, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota
Depok, Jawa Barat Agama Katolik, Alamat rumah Jl. Panglima Polim V No.30,
RW.9, Melawai, Kecamatan. Kebayoran. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Di bawah Sumpah secara Katolik, Yang pada pokoknya saksi
memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
 Bahwa benar saksi dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa benar saksi telah diperiksa oleh penyidik di Direktorak Tindak Pidana Khusus
Bareskrim Polri
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsure-unsur didalam dakwaan Penuntut Umum pada
pasal 349 jo 346 jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
adalah sebagai berikut;

Pasal 349 jo 346 jo 348 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana


 Seorang dokter atau bidan atau juru oat
 Dengan sengaja membantu melakukan pengguguran kandungan
atau mematikan kandungan seorang wanita
 Dengan persetujuanya
 Dengan mengakibatkan kematian

Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana

 mereka yang melakukan


 yang menyuruh melakukan
 yang turut serta melakukan perbuatan

 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur pertama ddidalam dakwaan penuntut umum
mengenai bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

| 42
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur kedua didalam dakwaan penuntut umum
mengenai kesengajaan adalah suatu tindakan yang memiliki niat
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur ketiga didalam dakwaan penuntut umum
mengenai persetujuan adalah suatu ikatan antar individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, secara sadar, tanpa paksaan, dan sah
menyepakati suatu hal.
 Bahwa benar ahli menjelaskan unsur keempat didalam dakwaan penuntut umum
mengenai mengakibatkan kematian adalah jika suatu tindakan melawan hukum telah
menghilangkan nyawa seseorang.

Bahwa benar ahli menjelaskan unsur kelima, keenam, dan ketujuh didalam dakwaan penuntut
umum dijelaskan melalui suatu teori menurut R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kotab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal
Demi Pasal menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan “orang yang turut
melakukan” (medepleger) dalam Pasal 55 KUHP. Menurut R. Soesilo, “turut melakukan”
dalam arti kata “bersama-sama melakkan”. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang, ialah
orang yang melakukan (pleger) dan orang uang turut melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi
melakukan anasir atau elemen dari peristiwa tindak pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya
melakukan perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika
demikian, maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi dihukum
sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam asal 56 KUHP

C. Keterangan Terdakwa

Terdakwa HAURA NABILA , A.Md.Keb., pada persidangan memberikan keterangan


sebegai berikut :

 Bahwa benar pemilik dari “PRAKTIK MANDIRI BIDAN HAURA”yang


bergerak dibidang Kebidanan, yang beralamat di Jalan. Paseban Timur I
Nomer . 2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta;
 Terdakwa juga bekerja sebagai Bidan Utama di “PRAKTIK MANDIRI
BIDAN HAURA” ;
 Bahwa benar dalam menjalankan praktik mandir tersebut Terdakwa di
temani oleh satu orang asisten yaitu saudari FEBY KARTIKA ;
 Terdakwa membenarkan bahwa Korban ALYA KHAIRANI datang ke
tempat Praktik Mandiri Bidan Haura pada Minggu, 10 Maret 2019 sekitar
pukul 14.15 untuk memastikan kandungan nya;

| 43
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Bahwa benar Terdakwa melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan detang jantung, pengukuran lingkar lengan atas dan
sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir
menstruasi, usia kehamilan Korban sudah memasuki 12 minggu namun
dengan kondisi janin yang tidak lagi bertumbuh ;
 Bahwa benar Terdakwa diminta oleh Korban untuk melakukan praktik
pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa menolah tindakan praktik
tersebut;
 Selanjutnya Terdakwa menjelaskan konsekuensi kepada Korban jika tetap
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi itu dapat menyebabkan
kehilangan nyawa ibu janin;
 Bahwa benar Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban untuk
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut, Terdakwan
terus dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut karena Korban menangis
dengan kencang dan mengatakan bahwa jika praktik pengguguran
kandungan/aborsi tidak dilakukan, Alya lebih memilih untuk mengakhiri
hidupnya dikarenakan rasa malu dan penyesalan besar atas apa yang terjadi
dan terus membujuk Terdakwa;
 Selanjutnya Terdakwa merasa iba dan dengan pertimbangan kondisi medis
janin yang sudah tidak bertumbuh (normal). Korban tetap berikukuh untuk
tetap melakun praktik tersebut walaupun sudah mengetahui konsekuensi
yang telah disampaikan Terdakwa hingga Terdakwa menyetujui praktik
pengguguran kandungan/aborsi tersebut ;
 Bahwa benar Terdakwa membuat surat pernyataan persetujuan pengguguran
kandunagn yang di sepakati dan ditandatangani oleh Terdakwa, Korban, dan
asisten Terdakwa yang sekaligus menjadi saksi atas peristiwa tersebut ;
 Bahwa benar Terdakwa meminta Asisten Terdakwa menyiapkan
mifepristone danmisoprostol. Sebelum berbaring Korban diminta meminum
3 tablet mifepristone dengan dosis 200mg. Setelah 30 menit, Terdakwa
memasukan 1 tablet misoprostol dengan dosis 200 mcg kedalam vagina
Korban. Beberapa menit kemudian Korban merasakan kram pada perutnya
dan mengeluarkan flek darah 30 menit kemudian Haura memasukan 1 tablet
lagi misoprostol dengan dosis sama dikarenakan janin belum luruh. Tak
lama setelah itu perut Korban semakin tidak nyaman dan mengalami
muntah-muntah.Terdakwa meminta Asisten Terdakwa memerika detak

| 44
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
jantung Korban karena Korban mulai sesak nafas, detak jantung Korban
melebihi batas normal dan tidak teratur sedangkan janin masih belum luruh.
Terdakwa memberikan domperidon dengan dosis 10mg. Setelah Korban
stabil, Terdakwa memasuka kembali misoprostol dengan jumlah dan dosis
yang sama. Setelah itu terjadi pendarahan tak henti hingga Korban pingsan.
30 menit setelah itu Korban sadar dan janin keluar dengan sendirinya. Janin
tersebut dimasukan kedalam plastik oleh Terdakwa dan Asisten Terdakwa
menguburnya di halaman belakang.

Bahwa benar keterangan yang diberikan oleh Terdakwa pada saat di persidangan
bahwa terdakwa dengan pertimabanagan sangat matang memutuskan untuk
melakukan praktik pengguguran kandunagn yang disepakati oleh korban dan
disaksikan oleh Asisten Terdakwa, semoga keterangan ini dapat dijadikan
pertimbangan oleh Majelis Hakim untuk memutus perkara ini.

D. BUKTI DALAM PERSIDANGAN

Bukti T-1 1 (satu) Surat Pernyataan Persetujuan Pengguguran Kandungan

Bukti T-2 1 (satu) Daftar data forensic Korban

Bukti T-3 1 (satu) Daftar data forensic Janin

Bukti T-4 1 (satu) rekaman vidio 1 IGTV (Instagram video) diakun bernama
DepressedAlya966, berjudul “Maaf “ yang berisikan tentang
kesaksian Korban tentang kondisinya.

Bukti T-5 1 (satu) Screen Shot rekaman vidio 2 IGTV (Instagram video)
diakun bernama DepressedAlya966, berjudul “Nothingnessss6666”
yang berisikan vidio Korban menyayat lengannya.

Bukti T-6 1 (satu) Screen Shot rekaman vidio 3 IGTV (Instagram video)
diakun bernama DepressedAlya966, berjudul “The Deepest Level”
yang berisikan video curahan amarah Korban.

Bukti T-7 1 (satu) Screen Shot rekaman vidio 4 IGTV (Instagram video) diakun
bernama DepressedAlya966, berjudul “cover” yang berisikan vidio
korban mencurahkan kekecewaan nya dengan meinkan lagu berjudul
Last Hope dari Band Paramore di iringi instrumen gitar.

Bukti T-8 1 (satu) Screen Shot percakapan via Whats App Korban dan Saksi

| 45
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
(Putra).

Bukti T-9 1 (satu ) Screen Shot riwayat panggilan telfon via Whats App
Korban dan Saksi (Putra).

V. ANALISIS TERHADAP FAKTA PERSIDANAGAN

Analisa persidangan ini merupakan pembahasan fakta-fakta yang ditemukan dalam proses
persidangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan hukum pembuktian berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan ketentuan hukum lain yang mengatur atau
memberikan rambu kriteria mengenai jalannya proses pembuktian di persidangan agar
kiranya didapatkan pemahaman yang mendalam atas fakta-fakta tersebut.

Fakta-fakta adalah bagian yang sangat penting yang menentukan dalam menilai perbuatan
Terdakwa. Bagian inilah yang merupakan dasar utama untuk menilai perbuatan Terdakwa.
Dalam menyusun Tuntutan, Penuntut Umum harus didasari kepada fakta-fakta yuridis yang
tentunya harus melalui pengujian, analisis, dan pengolahan yang benar-benar optimal sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku untuk memenuhi apa yang disebut sebagai hukum
pembuktian.

Alat bukti keterangan saksi adalah bukti utama untuk membuktikan suatu perkara pidana.
Sedemikian pentingnya alat bukti keterangan saksi ini, sehingga alat bukti ini diatur
sedemikian rupa oleh undang-undang agar keterangan-keterangan yang diberikan saksi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan dan mencapai tujuannya yakni dapat mengungkapkan
fakta/ kejadian yang sebenarnya dan bukan malah membuat kabur dan/atau untuk menutupi
perbuatan pihak lain.

Pasal 185 ayat (1) KUHAP menyebutkan bahwa :


“keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan disidang
Pengadilan”

Selanjutnya berkenaan dengan keterangan saksi yang diberikan di sidang Pengadilan, Pasal 1
butir 27 KUHAP menyebutkan bahwa keterangan saksi adalah:
“keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat
sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya ini.”
Namun demikian, tidak semua keterangan saksi yang diberikan di sidang.

| 46
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Majelis hakim yang terhormat,

Penuntut Umum yang kami hormati,

Serta Sidang yang kami Muliakan.

Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang analisa terhadap fakta yang terungkap
dalam persidangan, dengan harapan adanya analisa terhadap fakta persidangan ini duduk
perkara akan lebih jelas dan terang.

Bahwa Bahwa saksi yang terdapat dalam Berita Acara Pemeriksaan berjumlah 10 (sepuluh)
saksi fakta sedangkan saksi yang dihadirkan dipersidangan berjumlah 8 (delapan) saksi, 2
(dua) ahli yang dihadirkan oleh Penuntut Umum :

1. Rizky Fardazilah
2. Putra Purwantoro
3. Theodora Patricia
4. Bambang Purwadi
5. Afra Setioso
6. Agung Pamungkas
7. Widya Olivia Sagita
8. Ananda Friski

Ahli :
1. Dr. Santoso Cokro Kuncoro Sp.OG.
2. Prof. Rifan Kresnadi S.H,M.H.

Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan oleh Jaksa
Penuntut Umum, ataupun ahli yang dihadirkan oleh Terdakwa selanjutnya dilakukan
pemeriksaan Terdakwa.

Dari keterangan-keterangan saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan, maka


terbukti:

1. Terdakwa melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tidak


kesengajaan namun paksaan dari korban
Fakta ini didukung oleh alat bukti berupa :
a. Keterangan Saksi :

| 47
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Feby Kartikan yang diperiksa pada intinya menjelaskan :
- Bahwa benar Saksi membenarkan bahwa Korban ALYA KHAIRANI datang
ke tempat Praktik Mandiri Bidan Haura pada Minggu, 10 Maret 2019 sekitar
pukul 14.15 untuk memastikan kandungan nya;
- Bahwa benar Saksi mendampingi melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan detang jantung, pengukuran lingkar lengan atas dan
sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir
menstruasi, usia kehamilan Korban sudah memasuki 12 minggu namun
dengan kondisi janin yang tidak lagi bertumbuh ;
- Bahwa benar Saksi mendengar Terdakwa diminta oleh Korban untuk
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa menolah
tindakan praktik tersebut;
- Bahwa benar Saksi mendengarkan Terdakwa menjelaskan konsekuensi
kepada Korban jika tetap melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi
itu dapat menyebabkan kehilangan nyawa ibu janin;
- Bahwa benar Saksi melihat Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban
untuk melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut, Terdakwan
terus dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut karena Korban menangis
dengan kencang dan mengatakan bahwa jika praktik pengguguran
kandungan/aborsi tidak dilakukan, Alya lebih memilih untuk mengakhiri
hidupnya dikarenakan rasa malu dan penyesalan besar atas apa yang terjadi
dan terus membujuk Terdakwa;

b. Keterangan Terdakwa
- Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa Korban ALYA KHAIRANI datang ke
tempat Praktik Mandiri Bidan Haura pada Minggu, 10 Maret 2019 sekitar
pukul 14.15 untuk memastikan kandungan nya;
- Bahwa benar Terdakwa melakukan pemeriksaan kehamilan dengan melakukan
pemeriksaan detang jantung, pengukuran lingkar lengan atas dan sebagainya.
Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir menstruasi, usia
kehamilan Korban sudah memasuki 12 minggu namun dengan kondisi janin
yang tidak lagi bertumbuh ;
- Bahwa benar Terdakwa diminta oleh Korban untuk melakukan praktik
pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa menolah tindakan praktik
tersebut;

| 48
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
- Bahwa benar Terdakwa menjelaskan konsekuensi kepada Korban jika tetap
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi itu dapat menyebabkan
kehilangan nyawa ibu janin;
- Bahwa benar Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban untuk melakukan
praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut, Terdakwan terus
dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut karena Korban menangis dengan
kencang dan mengatakan bahwa jika praktik pengguguran kandungan/aborsi
tidak dilakukan, Alya lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya dikarenakan
rasa malu dan penyesalan besar atas apa yang terjadi dan terus membujuk
Terdakwa;

Berdasarkan Fakta-Fakta yang terungkap dipersidangan tersebut maka benar


Terdakwa melakukan praktik pengguran kandungan/aborsi tidak dengan kesengjaan
namun paksaan dari korban .

2. Terdakwa melakukan praktik pengguran kandungan/aborsi dengan


pertimbangan matang.
Fakta ini didukung oleh alat bukti berupa :
a. Keterangan Saksi :
Feby Kartika yang diperiksa pada intinya menjelaskan :
- Bahwa benar Saksi mendampingi Terdakwa melakukan pemeriksaan
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan detang jantung, pengukuran
lingkar lengan atas dan sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari
pertama dan hari terakhir menstruasi, usia kehamilan Korban sudah
memasuki 12 minggu namun dengan kondisi janin yang tidak lagi
bertumbuh ;
- Bahwa benar Saksi mendengar Terdakwa diminta oleh Korban untuk
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa
menolah tindakan praktik tersebut;
- Bahwa benar Saksi mendengar Terdakwa menjelaskan konsekuensi
kepada Korban jika tetap melakukan praktik pengguguran
kandungan/aborsi itu dapat menyebabkan kehilangan nyawa ibu janin;
- Bahwa benar Saksi melihat Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban
untuk melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut,
Terdakwan terus dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut karena
Korban menangis dengan kencang dan mengatakan bahwa jika praktik
pengguguran kandungan/aborsi tidak dilakukan, Alya lebih memilih

| 49
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
untuk mengakhiri hidupnya dikarenakan rasa malu dan penyesalan besar
atas apa yang terjadi dan terus membujuk Terdakwa;
- Bahwa benar Saksi mengetahui Terdakwa merasa iba dan dengan
pertimbangan kondisi medis janin yang sudah tidak bertumbuh (normal).
Korban tetap berikukuh untuk tetap melakun praktik tersebut walaupun
sudah mengetahui konsekuensi yang telah disampaikan Terdakwa hingga
Terdakwa menyetujui praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut ;
- Bahwa benar Saksi membantu Terdakwa membuat surat pernyataan
persetujuan pengguguran kandunagn yang di sepakati dan ditandatangani
oleh Terdakwa, Korban, dan asisten Terdakwa yang sekaligus menjadi
saksi atas peristiwa tersebut ;
-
b. Keterangan Terdakwa
- Bahwa benar Terdakwa melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan detang jantung, pengukuran lingkar lengan atas
dan sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir
menstruasi, usia kehamilan Korban sudah memasuki 12 minggu namun
dengan kondisi janin yang tidak lagi bertumbuh ;
- Bahwa benar Terdakwa diminta oleh Korban untuk melakukan praktik
pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa menolah tindakan
praktik tersebut;
- Selanjutnya Terdakwa menjelaskan konsekuensi kepada Korban jika tetap
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi itu dapat menyebabkan
kehilangan nyawa ibu janin;
- Bahwa benar Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban untuk
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut, Terdakwan
terus dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut karena Korban menangis
dengan kencang dan mengatakan bahwa jika praktik pengguguran
kandungan/aborsi tidak dilakukan, Alya lebih memilih untuk mengakhiri
hidupnya dikarenakan rasa malu dan penyesalan besar atas apa yang
terjadi dan terus membujuk Terdakwa;
- Selanjutnya Terdakwa merasa iba dan dengan pertimbangan kondisi medis
janin yang sudah tidak bertumbuh (normal). Korban tetap berikukuh untuk
tetap melakun praktik tersebut walaupun sudah mengetahui konsekuensi

| 50
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
yang telah disampaikan Terdakwa hingga Terdakwa menyetujui praktik
pengguguran kandungan/aborsi tersebut ;
- Bahwa benar Terdakwa membuat surat pernyataan persetujuan
pengguguran kandunagn yang di sepakati dan ditandatangani oleh
Terdakwa, Korban, dan asisten Terdakwa yang sekaligus menjadi saksi
atas peristiwa tersebut ;

Berdasarkan Fakta-Fakta yang terungkap dipersidangan tersebut maka diketahui


bahwa Terdakwa melakukan praktik pengguran kandungan/aborsi dengan
pertimbangan matang di dukung dengan bukti forensik janin dan korban.

c. Keterangan Ahli

 I PUTU AGAM MANGKUBUMI, S. Psi. sebagai Psikolog yang di periksa pada


intinya menjelaskan :

Bahwa benar berdasarkan teori psikologi, korban mengalami Post-traumatic Stress


Disorder (PTSD). Dikarenakan korban telah mengalami pemerkosaan. Post-
traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan yang terjadi pada
seseorang setelah mengalami atau menyaksikan kejadian mengerikan. Berdasarkan
fakta, seseorang yang mengalami Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) memiliki
kemungkinan 80% memiliki gangguan mental lain. Hal tersebut terbukti bahwa
Korban memiliki luka sayatan ditangannya, dan korban mengaku lebih memilih
mengakhiri hidupnya. Korban juga sudah mengalami depresi dan di perkuat
dengan Instagram Video serta kesaksian pacar ANANDA FRISKI yang sudah
lama tidak mendapatkan kabar Korban.

 CHAIRU SILATURRACHMI ANZALI, Sp. OG,. Sebagai Dokter Spesialis


Kandungan yang di periksa pada intinya menjelaskan:

Dari bukti forensic tersebut menjelaskan bahwa umur janin sudah masuki usia
kanduang 12 minggu, namun menurut saya kondisi janin tersebut terlihat sangat
berbeda dengan janin yang beruur 12 minggu pada umum nya, karena terlihat
bahwa kondisi dari janin tersebut tidak berkembang sama sekali, pada umum nya
kondisi normal jani ber umur 12 bulan sudah bertambah semakin besar lagi di
minggu keduabelas ini. Kini, ukuran tubuh Si Kecil sudah sebesar buah jeruk
dengan berat sekitar 15 gram dan panjang badan dari kepala sampai kaki sekitar 5
sentimeter. Wajah janin pun sudah lebih mirip manusia. Matanya yang semula
muncul di bagian sisi kepala, kini sudah bergeser menjadi lebih rapat. Kuku

| 51
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Namun pada saat pengecekan forensic
janin tersebut tidak sesuai dengan yang saya sudah sebutkan di atas. Kondisi
dimana janin tidak bisa berkembang secara sempurna Oleh karena itu jika kondisi
di mana janin sudah tidak berkembang lagi yang dimana akan membahayakan ibu
si janin, alangkah lebih baik nya malakukan tindak aborsi yang sudah di atur dlam
undang-undang kesehatan dan sesuai dengan Pasal 75 ayat 2 karena. Umur
kandunagn Korban sudah memasuki 12 minggu namun kondisi janin sudah tidak
berkembang kembali yang dimana kondisi tersebut dapat mengancam nyawa dari
Korban.

VI. ANALISIS YURIDIS TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM

I. TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Bahwa dalam surat tuntutan penuntut Nomor Register Perkara : PDM-


34/223/PID.SUS/1/2019/PN.JKT.PST yang telah dibacakan oleh penuntut umum pada
sidang tanggal 20 Agustus 2019 telah menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat memutus sebagai berikut :

MENUNTUT

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, memutuskan :

1. Menyatakan Terdakwa HAURA NABILA A.Md. Keb terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Aborsi dalam Pasal Pasal 349 jo 346
jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana

2. Menjatuhkan pidana terhadapTerdakwa HAURA NABILA. A.Md.Keb denganpidana


penjara selama 9 (sembilan) Tahun dengan dikurangi selama terdakwa dalam tahanan

3. Menyatakan barang bukti berupa :

 1 (satu) Box Mifepristone


 1 (satu) Box Misoprostol
 1 (satu) Plastik Klip Ukuran 30 x 40 Berisi janin yang diperkirakan janin
sudah berusia 12 minggu

| 52
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 2 (dua) Pasang sarung tangan karet bekas pakai
 Kapas bekas pakai
 2 (dua) masker bekas pakai
 1 (satu) buah vakum dan 1 alat USG,
 1 (satu) buah tempat tidur (tempat pasien dilakukan aborsi),
 4 (empat) pack berisi kassa dan jarum suntik,air infus,
 1 (satu) buah alat automatic blood pressure,
 1 (satu) pack alat tespek,
 1 (satu) botol larutan antiseptic,
 1 (satu) bundel buku catatan,
 1 (satu) set perlengkapan operasi,
 1 (satu) bundel buku catatan,
 1 (satu) set perlengkapan operasi,
 1 (satu) buah tabung oksigen,
 Uang tunai senilai Rp 5.000.000

4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp.5.000, (lima ribu rupiah).

II. ANALISISIS TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM


A. ASAS HUKUM PEMBUKTIAN DALAM PIDANA

Definisi Hukum Pembuktian yang ada dalam buku “Hukum Pembuktian dalam
Perkara Pidana” Halaman 10 yang disusun oleh Drs. Harry Sasangka, S.H., M.H. dan
Lily Rosita, S.H., M.H. menjelaskan bahwa hukum pembuktian merupakan sebagian dari
hukum pidana yang mengatur macam-macam alat bukti yang sah menurut hukum.

Sistem dalam hukum pembuktian juga dijelaskan pada buku karangan Martiman
Prodjohamidjojo, S.H. “Pembahasan Hukum Acara Pidana Dalam Teori Dan Praktek”
halaman. 113, menjelaskan bahwa secara mendetail agar kita sebagai masyarakat yang
menanti datangnya sebuah keadilan di tanah Indonesia ini. Bahwa kewajiban hakim pada
perkara pidana dalam menerapkan hukum pembuktian dan alat-alat bukti guna memperoleh
kebenaran sejati ditujukan terhadap:

| 53
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
1. Perbuatan-perbuatan manakah yang dapat dianggap terbukti menurut pemeriksaan
persidangan;
2. Apakah telah terbukti bahwa Terdakwa bersalah atas perbuatan-perbuatan itu;
3. Tindak pidana apakah yang dilakukan sehubungan dengan perbuatan-perbuatan
itu;
4. Hukuman apakah yang harus dijatuhkan kepada Terdakwa bukan pekerjaan yang
mudah.

Wiroyono Prodjodikoro menyatakan bahwa kebenaran itu biasanya hanya mengenai


keadaan-keadaan tertentu pada masa yang sudah lampau. Oleh karena kebenaran atas keadaan
pada masa lampau, maka sukar bagi hakim untuk menyatakan kebenaran masa lampau, tidak
mungkin dicapai. Maka Hukum Acara Pidana hanya dapat menunjukkan jalan untuk berusaha
guna menghendaki sebanyak mungkin persesuaian antara keyakinan hakim dan kebenaran
sejati.
Menelusuri kebenaran sejati sangat luas aspeknya, oleh karena dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) ada beberapa tahapan mencari kebenaran sejati, yakni:
melalui penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan sidang.

Membahas mengenai beberapa teori dari suatu sistem pembuktian, yakni:

1. Sistem pembuktian keyakinan belaka (bloot gemoed lijke overtuiging,


conviction intime); peraturan ini tidak membutuhkan suatu peraturan tentang
pembuktian dan menyerah kan segala sesuatu kepada kebijaksanaan dan kesan
hakim yang bersifat subjektif;
2. Sistem pembuktian menurut undang-undang secara positif (positif wettelijke
bewijs theorie); Aliran ini dengan sistem pembuktian menurut undang-undang
secara positif berhadapan dengan sistem pembuktian menurut keyakinan belaka.
Bahwa undang-undang menetapkan alat-alat bukti mana yang dapat dipakai oleh
hakim, cara bagaimana hakim mempergunakan alat-alat bukti serta kekuatan
pembuktian dari alat-alat bukti sedemikian rupa;
3. Sistem menurut undang-undang secara negative (negatief wettelijke bewijs
theorie); sistem pembuktian menurut undang-undang secara negatif menghendaki
alasan-alasan yang disebutkan itu hanya yang disebut oleh undang-undang sebagai
alat bukti (Wettelijke bewijsmiddelen);
4. Sistem keyakinan atas alasan logis (beredeneerde overtuiging, conviction
raisonnee); hakim baru mewajibkan menghukum orang apabila hakim yakin
bahwa perbuatan yang bersangkutan terbukti kebenarannya dan lagi bahwa

| 54
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
keyakinan harus disertai penyebutan alasan-alasan yang berdasarkan atas suatu
rangkaian buah pikiran (Logika);

Bahwa syarat-syarat dan tata cara mengajukan bukti tersebut serta keweenangan hakim
untuk menerima, menolak dan menilai suatu pembuktian. Senada dengan hal tersebut,
Martiman Prodjohamidjojo (1983:11) mengemukakan membuktikan mengandung maksud
dan usaha untuk menyatakan kebenaran atas suatu peristiwa, sehingga dapat diterima akal
terhadap kebenaran peristiwa tersebut.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana sistem pembuktian diatur dalam pasal
183 yang unsurnya adalah:

“Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada sseorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah melakukannya”

Dari uraian yang dijelaskan dalam Pasal Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
tersebut, maka sistem pembuktian yang dipakai ialah pembuktian negative wettelijke (Drs.
Harry Sasangka, S.H., M.H. dan Lily Rosita, S.H., M.H. 2003 halaman 16)

Sistem Pembuktan negatif (negatief wettelijke) ialah sistem yang menuntut hakim
dalam mengambil keputusann tentang salah satu atau tidaknya seseorang Terdakwa oleh
Undang-Undang dan keyakinan (nurani) hakim sendiri. Jadi didalam sistem negatif ada 2
(dua) hal yang merupakan syarat untuk membuktikan kesalahan Terdakwa, yakni:

1. Wettelijke : adanya alat bukti yang sah yang telah ditetapkan oleh Undang-
Undang.
2. Negatif : adanya keyakinan (nurani) dari hakim, yakni berdasarkan bukti-bukti
tersebut hakim meyakini kesalahan Terdakwa.
Alat bukti yang telah ditentukan undang-undang tidak bisa ditambah dengan alat bukti lain,
serta berdasarkan alat bukti yang diajukan dipersidangan seperti yang ditentukan di undang-
undang belum bisa memaksa seorang hakim menyatakan Terdakwa bersalah telah melakukan
tindak pidana yang didakwakan.

Maka berdasarkan pengertian tersebut apabila dihubungkan dengan fakta-fakta yang menjadi
dasar tuntutan Penuntut umum, sebagai berikut :
1. Perbuatan-perbuatan manakah yang dapat dianggap terbukti menurut pemeriksaan
persidangan;
2. Apakah telah terbukti bahwa Terdakwa bersalah atas perbuatan-perbuatan itu;

| 55
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
3. Tindak pidana apakah yang dilakukan sehubungan dengan perbuatan-perbuatan
itu;
4. Hukuman apakah yang harus dijatuhkan kepada Terdakwa bukan pekerjaan yang
mudah.

B. Asas Praduga Tidak Bersalah Dikedepankan Selama Proses Persidangan


(presumption of innosence)

Pada hakikatnya, asas praduga tidak bersalah (presumption of innocent) mengandung


makna essensial untuk menjamin hak asasi dari tersangka ataupun Terdakwa agar selama
belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap menyatakan dirinya tidak bersalah.
Ketentuan asas praduga tak bersalah diatur dan dijamin baik dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana maupun Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.

Dalam KUHAP, Asas praduga tak bersalah dijelaskan dalam Penjelasan Umum
KUHAP butir ke 3 huruf c yaitu:

“Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan dimuka
sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang
menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.”

Sedangkan dalam Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman, Asas


praduga tak bersalah diatur dalam Pasal 8 ayat (1), yang berbunyi:

“Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di depan
pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang
menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.”

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Trisakti Prof. Andi Hamzah berpendapat
bahwa asas presumption of innocent (praduga tidak bersalah) tidak bisa diartikan secara
letterlijk (apa yang tertulis). Menurutnya, kalau asas tersebut diartikan secara letterlijk, maka
tugas kepolisian tidak akan bisa berjalan. Prof. Andi berpandangan, presumption of innocent
adalah hak-hak tersangka sebagai manusia diberikan. Hak-hak yang dia maksud misalnya
kawin dan cerai, ikut pemilihan dan sebagainya.

| 56
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Salah satu bentuk penerapan asas praduga tidak bersalah pada saat bergulirnya proses
pemeriksaan dipersidangan adalah pengaturan dalam Pasal 166 Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang menyatakan sebagai berikut :

“pertanyaan yang bersifat menjerat tidak boleh diajukan baik kepada Terdakwa maupun
kepada saksi”

Untuk memahami maksud Pasal 166 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),
perlu kita simak apa yang dijelaskan, yaitu:

“Jika dalam salah satu pertanyaan tersebut oleh Terdakwa atau tidak dinyatakan oleh saksi,
tetapi dianggap seolah-olah diakui atau dinyatakan, maka pertanyaan yang sedemikian itu
dianggap sebagai pertanyaan yang menjerat. Pasal ini penting karena pertanyaan yang
bersifat menjera itu tidak hanya tidak boleh diajukan kepada Terdakwa, akan tetapi juga
tidak boleh diajukan kepada saksi. Ini sesuai dengan prinsip bahwa keterangan Terdakwa
atau saksi harus diberikan secara bebas di semua tingkat pemeriksaan. Dalam pemeriksaan
penyidik atau Penuntut Umum tidak boleh mengadakan tekanan yang bagaimanapun
caranya, lebih-lebih didalam pemeriksaan di sidang pengadilan. Tekanan itu, misalnya
ancaman dan sebagaimana yang menyebabkan Terdakwa atau saksi menerangkan hal yang
berlainan dari pada hal yang dapat dianggap sebagai pernyataan pikirannya yang bebas.”

Adapun pengaturan tersebut tentu memiliki makna agar dalam proses pembuktian dalam
persidangan hak asasi Terdakwa tetap dihormati dan tetap dianggap tidak bersalah sampai
dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah oleh Hakim. Dalam hal ini pula,
Penuntut Umum dituntut untuk dapat membuktikan perbuatan Terdakwa tanpa harus
melanggar hak asasi dari Terdakwa seperti mengajukan pertanyaan yang menjerat Terdakwa
dalam persidangan.

C. Mengenai Unsur-Unsur yang Didakwakan

Setelah mendengarkan tuntutan pidana oleh Penuntut Umum kepada Terdakwa, maka
tibalah saatnya kami menyampaikan Nota Pembelaan (pledoi) sebagai hak dari Terdakwa
sebagaiman diatur dalam pasal 182 ayat (1) KUHAP. Pembelaan yang kami buat ini bukanlah
untuk meringankan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, melainkan Pembelaan
yang kami buat ini untuk menghapuskan segala tuduhan yang dipersalahkan oleh Jaksa
Penuntut Umum, demi keadilan yang akan menyelimuti Negara ini. kami Penasehat Hukum
mengajak Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum untuk bersama menciptakan keadilan
bagi Negeri Tercinta ini.

| 57
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

Sebagai seseorang yang saat ini berstatus sebagai Terdakwa, harus tetap kita berikan
porsinya sebagai subyek, bukan obyek dari perkara yang sedang berjalan. Oleh karena itu
sangat tepat dan pas jika kondisi riil yang ada dan yang terkait dalam fakta-fakta yang
terungkap di persidangan harus dalam koridor yang signifikan, karena elemen penegakan
hukum dan keadailan tidak menafikan kondisi empiris dan realita yang mempengaruhi
lingkungan hukum yang ada.

Dalam mengajukan nota pembelaan (pleidooi) ini akan kami sampaikan untuk
menanggapi surat Tuntutan yang disampaikan penuntut umum pada persidangan yang lalu,
Surat Tuntutan yang 95 % hanyalah merupakan penulisan ulang surat dakwaan, catatan
persidangan dan uraian barang bukti, hanya sekiatr 5% yang merupakan hasil buah fikir
Penuntut Umum. Sungguh amat disayangkan jika hanya mengandalkan bukti empiris yang
belum terbukti realitanya Penuntut Umum dengan tega menuntut Terdakwa HAURA
NABILA A.Md.Keb.
MELANGGAR :

PRIMAIR:

Pasal 194 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah)”. Jo. Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia “Setiap orang
dilarang melakukan aborsi” Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum
Pidana Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan.

SUBSIDAIR:

Pasal 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan. jo 346 Seorang wanita yang
sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. jo 348 (1) Barang
siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita

| 58
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam
bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun. jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang
Hukum Pidana Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan.

Bahwa terhadap dakwan Penuntut Umum yang disusun secara subsidiaritas tersebut
Penuntut Umum dalam tuntutannya mengganggap dakwaan Subsidair terhadap Terdakwa
telah terpenuhi, sehingga unsur-unsur dalam dakwaan Primair tidak dibuktikan.

Bahwa dengan demikan, kami selaku penasihat Hukum Terdakwa akan menganalisa
secara Yuridis, Keseluruhan apa yang telah Penuntut Umum Dakwaan kepada terdakwa,
sehingga Kami mendapatkn hasil analisa yang sebenar-benarnya mengenai apakah benar
perbuatan HAURA NABILA A.Md.Keb. telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal Pasal
349 jo 346 jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana , dengan
unsur-unsur sebagai berikut :

1. Seorang Dokter/Bidan/Juru obat;


2. Dengan sengaja membantu melakukan pengguran kandungan atau mematikan
kandungan serang wanita;
3. Dengan persetujuannya;
4. Dan mengakibatkan matinya wamita tersebut;
Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
1. Melakuakn
2. Menyuruh melakuakn
3. Turut serta melakukan perbutan;

1. Unsur “kesengajaan sengaja”

Kesengajaan (dolus/opzet) merupakan bagian dari kesalahan ( schuld ). Kesengajaan


pelaku mempunyai hubungan kejiwaan yang lebih erat terhadap suatu tindakan dibanding
dengan kelalaian (culpa). Karenanya ancaman pidana pada suatu kesengajaan jauh lebih berat,
apabila dibandingkan dengan kelalaian.

Istilah kesengajaan dalam KUHP dapat temui dalam beberapa pasal dengan penggunaan
istilah yang berbeda namun makna yang terkandung adalah sama yaitu sengaja/dolus/opzet.
Beberapa contoh pasal tersebut antara lain ;

1. Pasal 338 KUHP menggunakan istilah “dengan sengaja”

| 59
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
2. Pasal 164 KUHP menggunakan istilah “mengetahui tentang”

3. Pasal 362,378,263 KUHP menggunakan istilah “dengan maksud”

4. Pasal 53 KUHP menggunakan istilah “niat”

5. Pasal 340 dan 355 KUHP menggunakan istilah “dengan rencana lebih dahulu”

Ada beberapa tindakan tertentu, jika dilakukan dengan kealpaan, tidak merupakan
tindakan pidana, yang pada hal jika dilakukan dengan sengaja, ia merupakan suatu kejahatan.
Contohnya ada pada delik penggelapan( pasal 372 KUHP ) atau merusak barang-barang
( pasal 406 KUHP )

Berdasarkan Memorie van Toelichting (MvT) yang kemudian menjadi Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana tahun 1951, kesengajaan adalah dengan sadar berkehendak yang
ditujukan untuk melakukan suatu kejahatan tertentu.

Dalam Crimineel Wetboek (Kitab Undang – Undang Hukum Pidana) tahun 1809
menjelaskan pengertian kesengajaan adalah kemauan untuk melakukan atau tidak melakukan
perbuatan – perbuatan yang dilarang atau diperintahkan oleh undang-undang.

Pengertian “kesengajaan” dalam hukum pidana dikenal 2 (dua) teori, yaitu:

1. Teori Kehendak (Wilstheorie)

2. Teori Membayangkan (Voorstellingstheorie);

Teori Kehendak (Wilstheorie) dikemukakan oleh VON HIPPEL dalam bukunya Die
Grenze Vorsatz und Fahrlassigkeit tahun 1903, yang menyatakan kesengajaan adalah
kehendak membuat suatu tindakan dan kehendak menimbulkan suatu akibat dari tindakan itu.
Akibat dikehendaki apabila akibat itu yang menjadi maksud dari tindakan tersebut;

Teori membayangkan (Voorstellingstheorie) dikemukakan oleh FRANK dalam


bukunya Festschrift Gieszen tahun 1907 yang menyatakan bahwa manusia tidak mungkin
dapat menghendaki suatu akibat; manusia hanya dapat mengingini, mengharapkan dan
membayangkan (voorstellen) kemungkinan adanya suatu akibat;

Teori tentang kehendak terbagi menjadi 2 (dua) ajaran, yaitu:

 Determinisme, berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kehendak bebas.


Manusia melakukan suatu perbuatan didorong oleh beberapa hal, baik yang berasal
dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya;

| 60
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Indeterminisme, aliran ini muncul sebagai reaksi dari aliran determinasi, yang
menyatakan bahwa walaupun untuk melakukan sesuatu perbuatan dipengaruhi oleh
bakat dan milieu, manusia dapat menentukan kehendaknya secara bebas;

Aliran Determinisme tidak dapat diterapkan dalam hukum pidana karena akan
menimbulkan kesulitan dalam hal pertanggungjawaban. Sehingga muncul Determinisme
Moldern yang menyatakan bahwa Manusia adalah anggota masyarakat, dan sebagai anggota
masyarakat apabila melanggar ketertiban umum, maka ia bertanggungjawab atas
perbuatannya;

Secara umum, para ahli hukum pidana menyebutkan adanya 3 (tiga) macam bentuk
kesengajaan (opzet), yaitu:

 Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk);

 Kesengajaan dengan keinsafan pasti (opzet als zekerheidsbewustzijn);

 Kesengajaan dengan keinsafan kemungkinan (dolus eventualis).

Sengaja sebagai maksud menurut MvT adalah dikehendaki dan dimengerti;

Kesengajaan dengan keinsafan pasti yaitu si pelaku menyadari bahwa dengan


melakukan perbuatan itu, pasti akan timbul perbuatan lain;

Kesengajaan dengan keinsafan kemungkinan (dolus eventualis) disebut juga


“kesengajaan dengan kesadaran kemungkinan”, bahwa seseorang melakukan perbuatan
dengan tujuan untuk menimbulkan suatu akibat tertentu

Dalam hal seseorang melakukan sesuatu dengan sengaja dapat dibedakan ke dalam 3 (tiga)
bentuk sikap batin, yang menunjukkan tingkatan dari kesengajaan sebagai berikut:

 Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk) untuk mencapai suatu tujuan
(dolus directus).

Dalam hal ini pembuat bertujuan untuk menimbulkan akibat yang dilarang.

 Kesengajaan dengan sadar kepastian (opzet met


zekerheidsbewustzijn  atau noodzakkelijkheidbewustzijn).

Dalam hal ini perbuatan berakibat yang dituju namun akibatnya yang tidak diinginkan tetapi
suatu keharusan mencapai tujuan, contoh Kasus Thomas van Bremenhaven.

 Kesengajaan dengan sadar kemungkinan (dolus


eventualis  atau voorwaardelijk-opzet).

| 61
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
Dalam hal ini keadaan tertentu yang semula mungkin terjadi kemudian benar-benar terjadi,
contoh: meracuni seorang bapak, yang kena anaknya.

Kesengajaan memiliki 2 (dua) sifat, yaitu:

1.Kesenggajaan berwarna (gekleurd)

Sifat kesengajaan itu berwarna dan kesengajaan melakukan sesuatu perbuatan


mencakup pengetahuan si pelaku bahwa perbuatanya melawan hukum (dilarang). Jadi
harus ada hubungan antara keadaan batin si-pelaku dengan melawan hukumnya
perbuatan. Dikatakan, bahwa sengaja disini berarti dolus malus, artinya sengaja untuk
berbuat jahat. Jadi menurut pendirian yang pertama, untuk adanya kesengajaan perlu
bahwa si pelaku menyadari bahwa perbuatannya dilarang. Penganutnya antara lain
Zevenbergen, yang mengatakan bahwa:

“Kesengajaan senantiasa ada hubungannya dengan dolus molus, dengan perkataan lain
dalam kesengajaan tersimpul adanya kesadaran mengenai sifat melawan hukumnya
perbuatan.”

Untuk adanya kesengajaan, di perlukan syarat, bahwa pada si pelaku ada kesadaran,
bahwa perbuatannya dilarang dan/ atau dapat dipidana.

2.Kesengajaan tidak berwarna (kleurloos)

Kalau dikatakan bahwa kesengajaan itu tak berwarna, maka itu berarti bahwa untuk
adanya kesengajaan cukuplah bahwa si pelaku itu menghendaki perbuatan yang
dilarang itu. Ia tak perlu tahu bahwa perbuatannya terlarang/ sifat melawan hukum.
Dapat saja si pelaku dikatakan berbuat dengan sengaja, sedang ia tidak mengetahui
bahwa perbuatannya itu dilarang atau bertentangan dengan hukum.

Di Indonesia sendiri menganut kesengajaan tidak berwarna karena di Indonesia


menganut doktrin fiksi hukum (seseorang dianggap mengetahui hukum yang ada).

Dalam doktrin ilmu hukum pidana, kesenggajaan (dolus) mengenal berbagai macam
kesenggajaan, antara lain:

 Aberratio ictus, yaitu dolus yang mana seseorang yang sengaja melakukan
tindak pidana untuk tujuan terhadap objek tertentu, namun ternyata mengenai
objek yang lain.

 Dolus premeditates, yaitu dolus dengan rencana terlebih dahulu.

| 62
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
 Dolus determinatus, yaitu kesengajaan dengan tingkat kepastian objek,
misalnya menghendaki matinya.

 Dolus indeterminatus, yaitu kesengajaan dengan tingkat ketidakpastian objek,


misalnya menembak segerombolan orang.

 Dolus alternatives, yaitu kesengajaan dimana pembuat dapat memperkirakan


satu dan lain akibat. Misalnya meracuni sumur.

 Dolus directus, yaitu kesengajaan tidak hanya ditujukan kepada perbuatannya,


tetapi juga kepada akibat perbuatannya.

 Dolus indirectus, yaitu bentuk kesengajaaan yang menyatakan bahwa semua


akibat dari perbuatan yang disengaja, dituju atau tidak dituju, diduga atau tidak
diduga, itu dianggap sebagai hal yang ditimbulkan dengan sengaja. Misalnya
dalam pertengkaran, seseorang mendorong orang lain, kemudian terjatuh dan
tergilas mobil (dolus ini berlaku pada Code Penal Perancis, namun KUHP
tidak menganut dolus ini).

Maka berdasarkan penjelasan diatas, sejatinya tidak seperti pembahasan yang dilakukan oleh
Penuntut Umum dalam surat Tuntutannya dimana dengan jelasnya menyatakan Terdakwa
bersalah atas perbuatan yang dilakukannya, bahkan sebelum perbuatan tersebut terbukti
menurut rumusan delik sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum (strafbaarfeith).
Sehingga dalam dakwaan subsidair mengenai unsur kesengajaan Penuntut Umum telah keliru
penerapannya karena yang dimaksud dengan kesengajaan dalam kasus ini berkaitan dengan
tindakan Terdakwa dalam pengaborsian kandungan.

Bahwa berdasarkan hal tersebut, apabila dihubungkan dengan fakta-fakta yang


diperoleh dalam persidangan, didapat fakta-fakta sebagai berikut :

 Bahwa benar Terdakwa Korban ALYA KHAIRANI datang ke tempat


Praktik Mandiri Bidan Haura beralamat di Jalan. Paseban Timur I Nomer .
2 Kel. Paeban, Kec. Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta; pada Minggu, 10
Maret 2019 sekitar pukul 14.15 untuk memastikan kandungannya;
 Bahwa benar Terdakwa melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
melakukan pemeriksaan detang jantung, pengukuran lingkar lengan atas
dan sebagainya. Berdasarkan pemeriksaan hari pertama dan hari terakhir
menstruasi, usia kehamilan Korban sudah memasuki 12 minggu namun

| 63
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
dengan kondisi janin yang tidak lagi bertumbuh dan berpotensi mengancam
nyawa sang ibu;
 Bahwa benar Terdakwa diminta oleh Korban untuk melakukan praktik
pengguguran kandungan/aborsi namun Terdakwa menolah tindakan praktik
tersebut. Selanjutnya Terdakwa menjelaskan konsekuensi kepada Korban
jika melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi itu dapat
menyebabkan kehilangan nyawa ibu janin;
 Bahwa benar Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban untuk
melakukan praktik pengguguran kandungan/aborsi tersebut, Terdakwa
terus dipaksa/didesak melakukan praktik tersebut. Korban menangis
terisak-isak dan mengancam akan mengakhri hidupnya jika praktik
pengguguran kandungan tidak dilakukan;
 Terdakwa membenarkan melakukan praktik aborsi tersebut karena
tertekan dan dengan paksaan dari Korban yang mengancam akan
mengakhiri hidupnya.

Dengan demikian, berdasarkan fakta-fakta diatas sudah jelas bahwa Terdakwa


tidak memenuhi unsur “Dengan Sengaja” karena terdakwa tidak melakukan perbuatan
yang dimaksud oleh Penuntut Umum. Dalam Crimineel Wetboek (Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana) tahun 1809 menjelaskan pengertian kesengajaan adalah
kemauan untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan – perbuatan yang dilarang
atau diperintahkan oleh undang-undang. Terdakwa dalam menjalankan tugasnya
menjadi Bidan sudah sesuai mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam Undang-
undang kesehatan dengan baik dan penuh tanggung jawab yang menjalankan tugasnya
menjadi seorang Bidan. Berdasarkan fakta-fakta yang telah dibuktikan dalam
persidangan Terdakwa bukan sengaja untuk melakukan tindakan aborsi/pengguran
kandunagan, melaikan Terdakwa terus dipaksa/didesak oleh Korban untuk melakukan
praktik pengguguran kandungan/aborsi, berdasarkan dalil-dalil tersebut maka
penempatan terdakwa bukanlah menjadi dasar untuk menarik seluruh perbuatan dan
menyudutkan kepada terdakwa sendiri sebagai orang yang taat hukum. Oleh karena
itu, penempatan terdakwa dalam kasus ini tidaklah berdasar, dimana Terdakwa
HAURA NABILA. A.Md.Keb. hanya dijadikan sebagai alat untuk melempar kesalahan
dari Penuntut Umum (Manus Ministra) sehingga asas Equality Before The Law tidak
dapat ditegakan dengan adanya diskriminasi dari Penuntut Umum untuk memaksakan
perkara ini kedalam persidangan.

| 64
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

BAHWA DENGAN DEMIKIAN UNSUR DENGAN SENGAJA TIDAK


TERPENUHI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN

2. Unsur “Dengan persetujuannya”

Definisi perjanjian telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata) Pasal 1313, yaitu bahwa perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Kata
persetujuan tersebut merupakan terjemahan dari perkataan overeekomst dalam bahasa
Belanda. Kata overeekomst tersebut lazim diterjemahkan juga dengan kata perjanjian. Jadi
persetujuan dalam Pasal 1313 KUH Perdata tersebut sama artinya dengan perjanjian
Menurut Subekti, suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa di mana seseorang
berjanji kepada orang lain, atau di mana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal. R. Setiawan, menyebutkan bahwa perjanjian ialah suatu perbuatan hukum di
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, berpendapat bahwa perjanjian
merupakan perbuatan hukum dimana seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
seorang lain atau lebih.
Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih (Pasal 1313 BW). Pengertian
perjanjian ini mengandung unsur :
 Perbuatan
Penggunaan kata “Perbuatan” pada perumusan tentang Perjanjian ini lebih
tepat jika diganti dengan kata perbuatan hukum atau tindakan hukum, karena
perbuatan tersebut membawa akibat hukum bagi para pihak yang
memperjanjikan;
 Satu orang atau lebih terhadap satu orang lain atau lebih,

Untuk adanya suatu perjanjian, paling sedikit harus ada dua pihak yang saling
berhadap-hadapan dan saling memberikan pernyataan yang cocok/pas satu
sama lain. Pihak tersebut adalah orang atau badan hukum.
 Mengikatkan dirinya,

Di dalam perjanjian terdapat unsur janji yang diberikan oleh pihak yang satu

| 65
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
kepada pihak yang lain. Dalam perjanjian ini orang terikat kepada akibat
hukum yang muncul karena kehendaknya sendiri.
penelitian awal tentang masing-masing pihak sampai dengan konsekuensi yuridis yang dapat
terjadi pada saat perjanjian tersebut dibuat.
Setelah subjek hukum dalam perjanjian telah jelas, termasuk mengenai kewenangan
hukum masing-masing pihak, maka pembuat perjanjian harus menguasai materi atas
perjanjian yang akan dibuat oleh para pihak. Dua hal paling penting dalam perjanjian adalah
objek dan hakikat daripada perjanjian serta syarat-syarat atau ketentuan yang disepakati.
Syarat Sahnya Perjanjian
Menurut Pasal 1320 KUH Perdata, suatu perjanjian itu sah harus terpenuhi 4 syarat, yaitu:
- Adanya kata sepakat;
- Kecakapan untuk membuat perjanjian;
- Adanya suatu hal tertentu;
- Adanya causa yang halal.

Syarat pertama dan kedua adalah syarat yang harus dipenuhi oleh subyek suatu perjanjian,
oleh karena itu disebut sebagai syarat subyektif Syarat ketiga dan keempat adalah syarat yang
harus dipenuhi oleh obyek perjanjian oleh karena itu disebut syarat obyektif

VII. KESIMPULAN

Majelis hakim yang mulia


Penuntut umum yang terhormat
Serta hadirin sidang yang berbahagia

Setelah membaca, memahami dan menganalisa secara cermat dan lengkap Surat
Dakwaan dan Surat Tuntutan Penuntut Umum, serta setelah mengikuti seluruh proses
persidangan panjang dengan seksama perkara atas nama Terdakwa HAURA NABILA ,
A.Md.Keb, maka kini tibalah kami pada kesimpulan bahwa telah terjadi misscarrage of
juctice atau kegagalan keadilan yang dilakukan oleh Penuntut Umum bukan hanya dalam
proses persidangan namun sejak pelimpahan perkara dari Kejaksaan Negeri Yogyakarta ke
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Mengutip pernyataan yang diutarakan oleh Prof. Satjipto Rahardjo dalam Bukunya yang
berjudul Hukum Progresif : Hukum yang membebaskan, halaman 3, mengatakan bahwa:

| 66
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
“Hukum adalah suatu institusi yang bertujuan mengantarkan manusia kepada kehidupan
yang adil, sejahtera dan membuat manusia menjadi bahagia sehingga dengan diciptakannya
Hukum adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya”

Pernyataan bahwa hukum adalah untuk manusia diartikan pula bahwa hukum hanyalah
sebagai “alat” untuk mencapai kehidupan yang adil, sejahtera dan bahagia bagi umat
manusia. Oleh karena itu menurut hukum progresif, hukum bukanlah tujuan semata dari
manusia, melainkan hukum hanyalah alat sehingga keadilan subtantif harus lebih diutamakan
ketimbang keadilan prosedural, hal ini semata-mata agar dapat menempatkan hukum kembali
pada ruhnya yang menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan kemanusiaan yang
belakangan ini banyak sekali pengak hukum yang masih terjebak pada paradigma romantisme
positivisme hukum sehingga institusi hukum tersebut melihat hakikat hukum sebenarnya
bersifat final dan mutlak tanpa melihat hakikat hukum yang sebenarnya adalah hukum yang
selalu dalam proses menjadi hidup dan akan tampak bergerak, berubah dan mengikuti
dinamika kehidupan manusia dengan mengutamakan keadilan dan kesejahteraan.

Serta seperti ungkapan yang kami kutip dari William van Caegem, New Trends in
Illegal Evidence in Criminal Procedure, pada halaman 1 buku ini mengatakan “illegally or
improperly obtained evidence was not a category of evidence axcluded by operation of law
and was admissible, whatever it’s whatever is character whether brought into existance by
the illegality or not”. Mengingat berdasarkan pernyataan tersebut, maka apabila suatu
prosedur pengambilan alat bukti tidak sesuai maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan
sebagai alat bukti. Bahwa dalam proses persidangan, Penuntut Umum telah mendasarkan
dalil-dalil dalam Surat Tuntutan dengan alat bukti yang tidak sah menurut hukum.

Bahwa dalam proses persidangan, Penuntut Umum sangat tidak mengedepankan asas
“presumption of innocence” atau praduga tak bersalah, karena dalam membuat tuntutan lebih
mendasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) daripada fakta yang terungkap di
persidangan.

karena terbukti tidak ada fakta yang sah dalam menerapkan unsur dalam dakwaan,
namun seperti yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum sesuai Dakwaan SUBSIDAIR
Pasal 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan
yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam
mana kejahatan dilakukan. jo 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana

| 67
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
penjara paling lama empat tahun. jo 348 (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. jo 55 ayat (1) ke-1
Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dipidana “sebagai pelaku tindak pidana mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan.’

Maka dengan jelas dan secara tegas bahwa keseluruhan unsur yang didakwakan terhadap
Terdakwa tidak terbukti secara sah dan menyakinkan dan berdasarkan alat bukti yang sah,
yaitu Keterangan saksi, keterangan ahli, Surat, Petunjuk serta keterangan Terdakwa kami
penasihat hukum Terdakwa tetap pada pendirian kami bahwa :

Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dan dianalisis secara yuridis maka kesalahan tidak
sepenuhnya terdapat pada diri Terdakwa dikarenakan :

1. Terdakwa melakukan praktik pengguran kandungan/aborsi tidak dengan kesengajaan


namun dengan paksaan Korban.
2. Terdakwa melakukan praktik pengguran kandungan/aborsi dengan pertimbangan yang
matang.

Berdasarkan rangkaian kesimpulan tersebut diatas dengan dugaan pengguran


kandungan/aborsi yang mengakibatkan hilang nya nyawa janin dan ibu janin yang
dijatuhkan pidana penjara selama 9 Tahun. Hal tersebut tentunya tidak dapat dibenarkan
karena seluruh Tuntutan yang didalilkan oleh Penuntut Umum tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan.

VIII. PERMOHONAN DAN PENUTUP

Majelis hakim yang mulia

Penuntut umum yang terhormat

Serta hadirin sidang yang berbahagia

Sebagai bahan pertimbangan hakim yang mulia untuk memutus perkara dengan seadil-
adilnya sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat An-Nisa ayat 58 :

“Sesungguhnya allah menyuruh menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan menyuruh (kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya allah memberi pengajaran yang

| 68
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
sebaik-baiknya kepadamu, sesungguhnya allah adalah maha pendengar lagi maha
melihat. (QS An-Nisaa :58)”

Maka sejatinya untuk melihat keadilan yang bertujuan untuk menemukan hukum yang
saedil-adilnya, seharusnya dalam melakukan setiap tindakan yang dianggap melanggar hukum
harus dibuktikan dengan bukti yang kuat.

Perlu kami kemukakan disini bahwa Terdakwa HAURA NABILA , A.Md.Keb,


dikenal sebagai pribadi yang baik yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat yang baik
dengan menjungjung nilai-nilai adat istiadat serta perpegang teguh terhadap ptinsip-prinsip
budaya sekitar, Terdakwa juga dikenal sebagai pribadi yang bertanggungjawab dan
professional dalam menjalankan kewajibannya serta dalam menjalankan roda perusahaan
selalu mengedepankan Prinsip Good Corporate Governance, Terdakwa juga aktif dalam
berbagai bidang kegiatan yang bersifat akademis, sosial, dan spiritual. Terdakwa juga
memiliki banyak tanggungjawab yang masih harus dilaksanakan dan memiliki anak yang
belum menikah sehingga harus diberikan tanggungjawab secara moril layaknya seorang Ayah
terhadap anaknya. Menurut hemat kami, Terdakwa tidak pernah berpikiran atau ada i’tikad
untuk melakukan tindak pidana Pengguguran kandungan/Aborsi. Kami mohon kepada
Majelis Hakim agar mempertimbangkan dengan sesuai keterangan yang telah disampaikan
oleh Terdakwa di persidangan merupakan kepribadian orang yang jujur. Maka kami mohon
kepada Majelis Hakim agar mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas dalam memutus
perkara ini nanti.
Kami Penasihat Hukum Terdakwa telah berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan pembahasan secara objektif terhadap proses persidangan atas diri Terdakwa,
akan tetapi hasilnya telah menunjukkan hal-hal sebagai berikut: bahwa secara objektif harus
diakui, bahwa yang didakwakan kepada Terdakwa telah melakukan tindak pidana
Pengguguran Kandungan tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan dikarenakan ada
unsur-unsur yang tidak terpenuhi selain itu ada beberapa catatan sesuai fakta yang terungkap
dalam persidangan yang bersifat meringankan Terdakwa.

Bahwa oleh karena seluruh fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan telah selesai
kami sampaikan dan didukung dengan bukti-bukti yang ada, maka dengan segala kerendahan
hati kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa Haura Nabila A.Md.Keb telah melakukan
tugas untuk mencari keadilan yang sejatinya serta telah membantu penegak hukum untuk
mengadili perkara dengan berdasarkan ketuhanan yang maha ESA , oleh karena itu kami
Memohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili perkara ini
untuk memutus sebagai berikut:

| 69
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729
1. Menyatakan Terdakwa TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN
telah melakukan tindak pidana seperti yang tertera dalam dakwaan Jaksa Penuntut
Umum yakni Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur Dan diancam pidana dalam Pasal 349 jo 346 jo 348 jo 55 ayat (1) ke-1 Kitab
Undang – Undang Hukum Pidana

2. Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan-Dakwaan tersebut sesuai dengan Pasal


191 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau setidak-tidaknya
melepaskan Terdakwa dari semua Tuntutan hukum sesuai Pasal 191 ayat (2)
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
3. Memulihkan segala Hak Terdakwa dalam Kemampuan, Kedudukan, Nama Baik,
serta Harkat dan Martabatnya dalam keadaan seperti semula;
4. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Negara.

Atau

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, maka kami mohon untuk putusan
yang seadil-adilnya (ex aquo et bono) dan seringan-ringannya berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang berlaku. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keteguhan Hati Nurani
Majelis Hakim untuk memutuskan perkara ini

Majelis hakim yang terhormat lebih baik membebaskan 1000 orang yang bersalah daripada
menghukum 1 orang yang tidak bersalah

Jakarta, 26 Agustus 2019

Hormat Kami.
TIM PENASEHAT HUKUM TERDAKWA
HAURA NABILA , A.Md.Keb.

KHARIS FIKRI UTOMO, S.H., M.H.

| 70
UTOMO AND PARTNERS
Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10
Jalan. Jendral Sudirman No.53, Jakarta Selatan, 12190
Telp. (021) 30422800, Fax. (021) 5207729

MUHAMMAD GHOFI, S.H., M.M.

| 71

Anda mungkin juga menyukai