PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses Profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah jangka panjang yang
melibatkan berbagai pihak,baik dari kalangan keperawatan sendiri maupun dari kalangan non
keperawatan.Hal ini berarti perawat harus mau
berubah dan mengikuti perubahan kearah yang lebih baik.Dengan demikian,perawat harus berani
menghadapi konsekuensi-konsekuensi dan implikasi-implikasi guna menampilkan cirri
professional dalam dirinya,yaitu sebagai perawat professional.
Keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan konsep dan terjadi pergeseran yang
sangat penting.Salah satu pergeseran penting yang terjadi dalam proses profesionalisasi
keperawatan.Pada awalnya,penekanan lebih kearah prosedur tanpa adanya penekanan terhadap
landasan pengetahuan ilmiah dan metode ilmiah yang bersifat logis dan sistematis.Sekarang
keduanya berjalan sering dikenal sebagai proses keperawatan.
Antara profesionalisme keperawatan dengan dokumentasi proses keperawatan saling
terkait.Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangatlah penting.Tuntutan profesi
adalah dokumentasi keperawatan yang bertanggung jawab baik dari aspek etik ataupun aspek
hukum.
1.3 Tujuan
Tujuan di tulisnya makalah ini diantaranya untuk :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan model dokumentasi keperawatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan model dokumentasi POR
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan model dokumentasi SOR
4. Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari model dokumentasi SOR dan
POR.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Dokumentasi Keperawatan
Aspek komunikasi,dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi merupakan tiga apek
penting dalam pendokumentasian.Perawat harus memahami aspek tersebut dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan demi upaya meningkatkan kualitas pendokumentasian
keperawatan.
a. Komunikasi
Komunikasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada rekan
sejawat atau tenaga keperawatan lainnya tentang apa yang sudah,sedang ,dan yang akan
dilakukan.
b. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.Proses keperawatan merupakan metode yang tepat dan
memberi konstribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan dengan baik dan benar.
c. Standar Dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur kualitas dan kuantitas
dokumentasi keperawatan.Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pedoman praktik dalam
memberikan tindakan keperawatan.
Model Dokumentasi Keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-data klien
dimasukkan kedalam format,catatan dan prosedur dengan tepat yang akan memberikan
gambaran perawatan yang lengkap dan akurat.Dalam catatan ini dapat diketahui secara jelas
siapa yang mencatat,dimana catatan dibuat,bagaimana cara mencatat,kapan catatan dibuat dan
dibutuhkan,dan dalam bentuk apa catatan tersebut dibuat.Sedangkan teknik dokumentasi
keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan kedalam proses
keperawatan. Ada beberapa model pendokumentasian yaitu model pendokumentasian secara
POR (Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented Record), Progress Notes, CBE
(Charting By Exception), PIE (Problems Intervention & Evaluation), Focus.
2.2 Model Dokumentasi Keperawatan POR
Model dokumentasi keperawatan POR diperkenalkan oleh Dr.Lawrence Weed dari Amerika
Serikat pada tahun 1969. Model dokumentasi POR (problem-oriented-record) merupakan model
dokumentasi yang berorientasi pada masalah. Dimana model ini berpusat pada data klien yang
didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien.Dalam format aslinya pendekatan
berorientasi masalah ini dibuat untuk memudahkan pendokumentasikan dengan catatan
perkembangan yang terintegrasi,dengan sistem ini semua petugas kesehatan mencatat
observasinya dari suatu daftar masalah.
Ada empat komponen dasar model dokumentasi keperawatan POR ,yaitu :
a. Data Dasar
Data Dasar merupakan alat untuk mengumpulkan data sesaat pasien masuk.Data dasar ini
meliputi data subjektif dan data objektif.Data subjektif merupakan hasil anamnesis pasien
meliputi identitas,keluhan utama,riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya,riwayat penyakit
keluarga.Sedangkan data objektif meliputi data hasil pemerisaan fisik,pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Data dasar bertujuan untuk mengenal masalah pasien dan sebagai dasar untuk bahan
perbandingan dalam menilai kondisi pasien.Data dasar akan membantu dokter,perawat,bidan
untuk menentukan prioritas dan membuat rencana asuhan yang tepat.
b. Daftar Masalah
Daftar masalah merupakan suatu daftar inventaris masalah yang sudah dinomori menurut
prioritas.Untuk mencapainya daftar masalah ini berada didepan dari catatan medik.Daftar
masalah ini dapat mencerminkan keadaan pasien,masalah-masalah ini diberi nomor sehingga
akan memudahkan bila perlu dirujuk kemasalah tertentu dalam catatan klinik tersebut.Bila
masalah sudah teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal kapan masalah teratasi dan petugas
yang mengidentifikasi masalah tersebut untuk pertama kalinya.Dengan demikian,daftar masalah
ini berfungsi sebagai indeks maupun gambaran dari klien tersebut.
1. Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar,kemudian
disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah.
2. Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien atau
orang yang diberi tanggung jawab
3. Daftar masalah dapat mencakup masalah fisologis, psikologis , sosiokultural
,spiritual,tumbuh kembang,ekonomi dan lingkungan
4. Daftar masalah berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi
tanggal,nomor,dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut.
Tanda tangan
Keterangan :
Sumber : P :Perawat
D :Dokter
F : Fisioterapi
G : Ahli gizi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model Dokumentasi Keperawatan merupakan model dokumentasi dimana data-data klien
dimasukkan kedalam format,catatan dan prosedur dengan tepat. Model dokumentasi POR
(problem-oriented-record) merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada masalah.
Dimana model ini berpusat pada data klien yang didokumentasikan dan disusun menurut
masalah klien. sedangkan Model dokumentasi keperawatan SOR (source-oriented-record)
merupakan model dokumentasi yang berorientasi pada sumber informasi.Model ini
menempatkan catatan atas dasar displin orang atau sumber yang mengelola
pencatatan.Dokumentasi. tekhnik pendokumentasian dengan menggunakan metode POR dan
SOR memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga pendokumentasi harus lebih teliti dalam
tekhnik mendokumentasikan.
3.2 Saran
Demikian penyusunan makalah model dokumentasi keperawatan, kami
sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan. Dengan demikian, kritik maupun saran sangat dibutuhkan
demi kemajuan dalam pembuatan makalah kami.