Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Destilasi Uap

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara
memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah
perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang
memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi,
sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau
mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara
destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa
yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang
dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan
langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu
pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih
rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Distilasi uap biasanya digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai
200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari
distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing
senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam
air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.

2.2 Prinsip Destilasi Uap

Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang tinggi
dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi
sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih. Campuran
substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen dan deskripsi
sifatnya memerlukan hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan mempertimbangkan
akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari deviasi positif adalah dalam diagram hubungan
antara tekanan dengan temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari hukum rault, dua komponen
dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis memberikan tekanan total yang
merupakan jumlah total dari tekanan masing-masing. Dimana bunyi dari hukum Raoult adalah:
“Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang
terkandung dalam larutan tersebut”.

Secara matematis ditulis sebagai:

P larutan = Xterlarut . P pelarut

Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih
rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Secara matematis dapat dituliskan :

Po = P1 + P2

2.3 Proses DestilasiUap

Skema umum distilasi uap

Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort, kondensor dan
pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan dibawah ini :

a. Retort

Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau tanaman yang memiliki senyawa
yang kita inginkan (aromatik). Uap akan masuk lewat bawah seperti yang ditunjukan (steam in) dan akan
masuk melalui lubang lubang kecil yang ada dibawahnya dan mulai memberikan tekanan uap pada
tanaman. Setelah itu uap akan melewati retort ini juga tanaman tadi dengan membawa hasil (senyawa
yang diinginkan) dengan menjenuhkannya bersama air / uap. Uap tersebut akan melalui pipa yang
terhubung melalui condenser.

b. Kondenser

Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian kondensor yang berbentuk
tabung yang berisi spiral panjang panjang itu yang berbentuk seperti tabung yang melingkar. Air/uap ini
didinginkan oleh air yang mengalir didalam tabung tersebut. Hasil dari kondensor ini berupa 2 fasa yaitu
air dan senyawa aktif yang akan keluar dari kondensor secara bergantian sesuai dengan daya
grafitasinya masing masing.

c. Seperator / Pemisah.
Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada tabung sepertor ini dan akan
bercampur, walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan terlihat dengan munculnya senyawa aktif/ zat
yang diinginkan dibagian atas sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua bagian ini terlihat memisah
maka air atau hydrolat akan dibuang melalui bagian bawah tabung seperti ditunjukan (hydrolat from
bottom seperation) sedangkan senyawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Destilasi uap

Kelebihan :

Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan titik didih yang tinggi
sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan uap atau air mendidih. Dengan destilasi uap ini
senyawa yang dimurnikan tidak dihawatirkan akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan sebelum
mencapai titik didihnya, berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada destilasi sederhana dan
destilasi bertingkat, dimana senyawa yang akan dimurnikan dipanaskan hingga mendidih ( mencapai titik
didihnya ) sehingga hanya dapat dilakukan pada senyawa-senyawa teretentu yang tidak rusak akibat
pemanasan yang berlebih.

Kelemahan:

Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap panas jadi, Proses ini
melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui dipanaskan dengan campuran bahan baku

Anda mungkin juga menyukai