Kelas : II B
Iodimetri atau titrasi langsung adalah analisa titrimetric untuk zat –zat reduktor
dengan menggunakan larutan baku iodium.Vitamin C (Asam askorbat) bersifat sangat
sensitif terhadap pengaruh-pengaruh luar yang menyebabkan kerusakan seperti suhu,
oksigen, enzim, kadar air, dan katalisator logam. Asam askorbat sangat mudah
teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat yang masih mempunyai keaktivan sebagai
vitamin C. Asam dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami
perubahan lebih lanjut menjadi asam diketogulonat yang tidak memiliki keaktivan vitamin
C lagi.Untuk itu, maka perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kadar vitamin C yang
terkandung dalam sediaat tablet. Sehingga masyarakat mengkonsumsi jumlah vitamin c
sesuai dengan kadar yang tertera pada label sediaan tablet tersebut.
I2 +KI → KI3, sehingga bentuk reaktifnya adalah ion triiodida (I3-). Oleh karena reaksi
tersebut bolak balik sehingga dalam reaksi tetap dituliskan sebagai molekul iod (I2).
Farmakope Indonesia menggunakan arsen trioksida(hati-hati, senyawa ini sangat toksik)
sebagai baku primer untuk membakukan larutan iod. Arsen trioksida sangat sukar larut
dalam air, oleh karena itu pada proses pembakuan terlebih dahulu arsen trioksida
dilarutkan dalam larutan alkali (NaOH) membentuk garam arsenit. Kemudian
pengasaman larutan dengan HCl diperlukan karena reaksi oksidasi arsen oleh iod
berlangsung dalam suasana asam.
Prinsip dan Reaksi Penetapan kadar vitamin C ini didasarkan dengan prinsip
reaksi redoks menggunakan larutan iodium sebagai oksidator. Sebagai larutan titer
iodium terlebih dahulu dibakukan dengan arsen trioksida sebagai baku primer. Reaksi
yang terjadi antara arsen trioksida dengan iodium pada proses pembakuan ini adalah
sebagai berikut :
berat As 2O 3
N Iod=
BE As 2O 3 X V iod
berat vit c
VIod x N Iod =
BE vit c