Anda di halaman 1dari 11

Lusmilasari L, et al. Belitung Keperawatan Journal. 2017 Februari; 3 (1): 41-51.

Diterima: 29 Januari 2017


http://belitungraya.org/BRP/index.php/bnj/

© 2017 Keperawatan Belitung Journal


Ini adalah sebuah artikel Open Access didistribusikan di bawah ketentuan Creative Commons Atribusi 4.0
License Internasional yang memungkinkan terbatas penggunaan non-komersial, distribusi, dan reproduksi dalam
media apapun, asalkan karya asli benar dikutip

PENELITIAN ORIGINAL ISSN: 2477-4073

HUBUNGAN KETAATAN, SELF EFFICACY, SOSIAL


DUKUNGAN, KUALITAS KESEHATAN, DAN PENANGGULANGAN
PSIKOLOGIS parens MENUJU KUALITAS HIDUP ANAK DENGAN
TUBERKULOSIS DI
YOGYAKARTA, INDONESIA

Lely Lusmilasari 1 *, Akhmadi 1, Rochma Dwi Rahayu 2, JEKI Rahmawati 2,


Ardhy Khartika 2, Sefti Rukmana 2

1 Dosen, Sekolah Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Indonesia


2 Keperawatan Mahasiswa, Sekolah Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

* Korespondensi:
Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D
Sekolah Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada 55281, Indonesia
E-mail: lely_psik@ugm.ac.id
ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas hidup meliputi aspek fisik, emosi, fungsi sosial, kesejahteraan dan persepsi tentang kehidupan. Kualitas hidup
anak-anak dengan tuberkulosis dianggap lebih rendah dari kualitas hidup anak-anak yang sehat. Sedikit yang diketahui tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan kualitas hidup anak-anak dengan TBC, terutama di Yogyakarta, Indonesia.

Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kepatuhan, dukungan sosial, kualitas kesehatan, self efficacy, dan respon psikologis
orang tua terhadap kualitas hidup anak-anak dengan tuberkulosis di Yogyakarta, Indonesia.

metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasi cross-sectional, yang dilakukan dari bulan April sampai November 2016, dan melibatkan 41
pengasuh dan anak-anak dengan tuberkulosis menurut penelitian kriteria. Sebuah contoh berturut-turut digunakan untuk menentukan ukuran
sampel. Data dianalisis dengan bivariat dan analisis multivariat menggunakan SPSS dengan tingkat p signifikan = 0,05 dan interval kepercayaan =
95%.
hasil: Temuan menunjukkan hubungan yang signifikan antara dukungan sosial, respon psikososial, terutama kecemasan dan stres (p <0,05) dengan
kualitas hidup. Sementara kepatuhan, self-efficay, dan kualitas kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan (p> 0,05) dengan kualitas hidup.
Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan r = 0,305 (CI95%: 0,134-0,188; p = 0,026), respon
psikososial dari pengasuh, terutama tingkat stres dengan r = 0,425 (CI95%: - 1,369-0,126; p = 0,007) dan kecemasan dengan r = 0,378 (CI95%:
-0.107-1.692; p = 0,03) dan kualitas hidup anak-anak ( R = persegi 0,278). Variabel terkuat yang berhubungan dengan kualitas hidup anak-anak
adalah respon psikososial (kecemasan) dari orang tua (r = 0,425).

kesimpulan: Kualitas hidup pada anak dengan TB terkait dengan dukungan sosial dan respon psikososial orang tua. Faktor dominan adalah
tanggapan psikososial kecemasan.

Kata kunci: Kualitas hidup, anak-anak, Tuberkulosis, Faktor Terkait

41
  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017
PENGANTAR fungsi mengacu pada penilaian terhadap aktivitas
terapi jangka panjang diperlukan untuk anak-anak dengan fisik, energi, tenaga dan kebugaran; fungsi
tuberkulosis. karena
Itu emosional mengacu pada assesment terhadap
obat terdiri dari Fixed dise Kombinasi (FCD) status depresi, mood dan stres; dan fungsi sosial
paket, yang berisi multidrugs dan kebutuhan lebih mengacu pada penilaian terhadap hubungan
dari 6 bulan antara pasien TB dengan orang lain (tetangga,
untuk menyelesaikan obat. Secara tidak teman dll).
langsung, jangka panjang terapi meningkat
depresi, gangguan mood, dan kelelahan bahwa Kualitas hidup anak-anak dengan TB harus
kualitas dampak hidup. 1,2 Sastra juga menunjukkan mendapat perhatian lebih karena dampak dari
bahwa pasien dengan TB berusia 20-55 memiliki penyakit untuk anak-anak dan keluarga mereka,
kualitas rendah hidup. 3 seperti kesulitan dalam integrasi dengan
Namun, kualitas hidup terkait dengan indikator rekan-rekan, kecemasan, dan disfungsi keluarga. 8 Selain
kesehatan yang mempengaruhi aspek fisik, psikis, itu, komunikasi dengan rekan-rekan dan hubungan
aspek sosial, dan kehidupan orangtua-anak umumnya juga akan terganggu. 9
fungsi.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi
yang menyerang saluran pernapasan. Ini adalah Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
penyakit menular, dan pembunuh kedua setelah HIV anak-anak termasuk keluarga, kesehatan dan lingkungan
/ AIDS di dunia. Angka kematian tertinggi yang sosial, 10 jadi jika faktor-faktor ini tetap positif, kualitas
berkaitan dengan kematian pasien TB di 2010 hidup dari anak-anak mungkin akan meningkat. Hal ini
adalah di Asia, yang 60% kematian global. 4 Global sejalan dengan penelitian sebelumnya menunjukkan
Tuberculosis Laporan WHO (2014) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
prevalensi TB pada 2011 di Indonesia mencapai 5 th rank anak-anak adalah gangguan perilaku pada masa bayi,
di dunia setelah India, Nigeria, Pakistan, status kesehatan, kesehatan mental ibu, dukungan
Bangladesh. 4 sosial, dukungan keluarga, dan orang tua. 11

Secara global, kejadian tuberkulosis pada tahun


2013 diperkirakan 9 juta dan jumlah lebih lima faktor keluarga menjadi faktor penting
ratus ribu kasus menderita untuk anak-anak. 5 stregthen kualitas hidup anak dengan
tuberkulosis, seperti kepatuhan medis
Hasil survei memperkirakan bahwa itu orangtua, Efikasi Diri,
prevalensi TBC pada anak-anak di Indonesia sekitar respon psikologis dari anak-anak, dukungan sosial, dan
5% -6% dari total kasus dalam setahun. 6 Hal ini lebih dukungan perawatan kesehatan sebagai faktor extenal.
dari lima ratusan ribu anak-anak pada tahun 2014
menderita TBC, dan angka kematian global yang Kepatuhan adalah perjanjian antara dokter dan
mencapai lebih dari tujuh puluh ribu atau sekitar 8% pasien tentang pengobatan mereka. Dalam konteks
dari total kematian. Berdasarkan hasil keperawatan anak, kepatuhan adalah proses yang
kompleks karena pengambilan keputusan dari
penelitian pendahuluan, itu anak-anak menuju pengobatan dan perawatan yang
kejadian TB pada anak-anak di Yogyakarta adalah tergantung pada orang tua. 12 Tingkat kepatuhan orang
tinggi (8% per 100.000 penduduk), dan data saat ini tua dapat mempengaruhi pemulihan anak-anak.
dilaporkan 37 kasus tuberculosis pada anak-anak. 4,5 Dengan demikian, peran orang tua dalam memberikan
benar perawatan yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, kualitas hidup chidren
meliputi penilaian fungsi fisik, emosional dan
sosial. 7 Fisik Kedua, self-efficacy dari orang tua adalah

42   Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017


keyakinan mengenai kemampuan diri sebagai orang tua dalam mengukur respon psikologis pengasuh, 17 Cooper
memberikan pelayanan kesehatan yang positif kepada anak-anak. 13 Parental Perilaku Self-Efficacy Skala-anak
Kesehatan (CPS-CHB) untuk self-efficacy, PedsQL
Ketiga adalah psikologis faktor Generik Inti Timbangan Versi 4.0 untuk mengukur
termasuk reaksi emosional dan perhatian dari kualitas hidup anak-anak,
orang tua. Faktor lain adalah dukungan sosial baik dan dimodifikasi
faktor internal maupun eksternal seperti famility, instrumen kualitas layanan kesehatan. Validitas
teman, tetangga atau petugas kesehatan. 13 Kualitas dan reliabilitasnya semua instrument yang
hidup adalah penting diperiksa 31
indikator untuk menilai responden sebelum pengumpulan data. Hasil penelitian
keberhasilan intervensi perawatan kesehatan yang menunjukkan validitas dan keandalan yang baik dengan
diberikan selain morbiditas, mortalitas, kesuburan koefisien korelasi r =
dan cacat. 0,402-0,921 dan alpha pada inteval 0.702-
Perawat dan petugas kesehatan lainnya 0.78. 18
memainkan peran penting dalam meningkatkan status Data adalah dianalisis menggunakan
kesehatan dan kualitas hidup anak-anak dengan analisis univariat, bivariabel, dan
tuberkulosis. Namun, sedikit yang diketahui tentang analisis multivariabel. Analisis univariat
studi tentang kualitas hidup pada anak-anak dengan rata dihitung skor,
tuberkulosis di Indonesia, dikategorikan dalam tinggi, sedang, dan rendah
khususnya di Yogyakarta, menggunakan rumus, mengindikasikan rendah yang
Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji dengan X <(Mean - 1,0SD), medium dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada anak-anak
mean-1,0SD) <X> (Mean + 1,0SD), dan tinggi dengan
X> (mean + 1,0SD). 19
dengan tuberkulosis.
uji korelasi Spearman juga tersirat untuk penelitian
METODE ini.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan Persetujuan etis diperoleh dari Komite Etik
desain cross sectional. Hal itu dilakukan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
April-November 2016. Ada 41 orang tua yang memiliki pada bulan April 2016. Sebelum pengumpulan
anak dengan tuberkulosis direkrut oleh consecutive data, persetujuan informasi yang diperoleh dari
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini responden.
adalah dukungan sosial dari pengasuh kuesioner yang
dimodifikasi
dari Sosial Dukung HASIL
Kuesioner (SSQ) dari Sarason et al, 14 Karakteristik responden
kepatuhan kuesioner dikembangkan berdasarkan Ada 41 pasangan dari orang tua (pengasuh)
konsep kepatuhan dan pengobatan untuk pasien TB direkrut dalam penelitian ini, dengan anak-anak
sesuai dengan tata kelola yang baik tuberkulosis (usia 0-18 tahun) menderita TBC di Yogyakarta,
diluncurkan oleh WHO, 4 Departemen Kesehatan Indonesia. Tabel I menunjukkan bahwa
Indonesia, 2
itu
IDAI, 15 dan CDC cit. Gonzalez et al. 16 Instrumen lain responden terdiri dari ayah (2,4%) dan ibu
yang Parental Stres Scale (PSS) oleh Berry & (98,6%). Dari 73,2%
James, dan Psikologis Well-Being Index (PGWBI) responden dewasa muda dan kebanyakan dari
yang berfokus hanya domain kecemasan untuk mereka (53,7%) memiliki latar belakang SMA.

  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017 43


Tabel 1. Karakteristik responden (n = 41) Karakteristik

Frekuensi Persentase (%)


Jenis kelamin

laki-laki 1 2,40
Perempuan 98.60
40 1
Hubungan dengan Anak-anak
Ayah ibu 40 2,40
98.60
Usia dewasa muda (21-40 tahun) 30

73.20
11
Kedewasaan Tengah (40-65 tahun) 26,80
pendidikan
Pendidikan Dasar (SD ke Sekolah SMP) 8 19.50

22
Sekunder pendidikan Pendidikan (SMA) College (D1 / 53,70
D2 / D3 / D4 / S1 / S2 / S3 11 26,80

Anak-anak menderita TBC dalam studi ini termasuk anak-anak perlu mengambil per hari sebagian besar
balita, anak-anak dan remaja. Tabel 2 menunjukkan lebih dari 3 tablet. Data juga menunjukkan bahwa
bahwa kelompok balita adalah kelompok penderitaan anak-anak memiliki keluarga lain seperti ayah,
yang paling dengan tuberkulosis (17,07%) nenek, kakek dan bibi (di samping ibu)
dari yang lain untuk kontrol mereka
kelompok. Jumlah obat yang obat.

Tabel 2. Karakteristik Anak dengan Tuberkulosis (n = 41)

karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia Balita (> 5 tahun)


14 58,54
Anak (5-11 tahun) Remaja (12-20 24,39
10 7
tahun) 17,07
25
Jenis kelamin

laki-laki 16 60,98
Perempuan 39,02
11
Panjang pengobatan
30
fase awal fase 26,83
lanjutan 34 7 73,17
PMO selain ibu
10
ya 82,93
12
Tidak 17,07
Jumlah obat per hari 13 6
1x1 tablet 1x2 24,39
1 10
tablet 1x3 29.27
30
tablet 1x4 31,71
tablet 14,63
pemberi dukungan

Tidak ada Utama keluarga 2,44


Diperpanjang keluarga 24,39
73,17

Deskripsi kualitas hidup anak-anak dengan TB terkait dengan optimalisasi fungsi tubuh pada
tingkat perkembangan dan perasaan yang
Kualitas hidup anak-anak menderita TB berhubungan dengan fungsi fisik, emosional dan
didefinisikan sebagai status individu sosial. Kualitas

44   Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017


kehidupan anak-anak dipandang dengan skor terendah adalah pada fungsi emosional. Tiga
membandingkan total skor, skor tertinggi pada aspek-aspek lain berada di tingkat
kualitas hidup dalam fungsi sosial, dan rendah-menengah. (Tabel 3 & 4)

Tabel 3. Kualitas Hidup Skor Anak menderita Tuberkulosis (n = 41)


Kualitas hidup Kualitas Hidup Skor
Maksimum minimum Mean ± SD
fungsi fisik 53.10 100.00 85,98 ± 12,68
fungsi emosi 42.00 100.00 73,82 ± 16,01
fungsi sosial 50.00 100.00 89,87 ± 13,66
Jumlah fungsi 50.00 100.00 79.58 ± 12,65

Tabel 4. Tingkat Kualitas Hidup Anak dengan Tuberkulosis (n = 41) Kualitas Hidup
Tingkat Kualitas Hidup Jumlah n (%)
Rendah n (%) Sedang n (%) n tinggi (%)
fungsi fisik 6 (14,63) 32 (78,05) 3 (3,00) 41 (100)
fungsi emosi 10 (24,39) 27 (65,85) 4 (7.32) 41 (00)
fungsi sosial 9 (21,95) 32 (78,05) 0 (0.00) 41 (100)
Jumlah fungsi 3 (7.32) 30 (73,17) 8 (19,51) 41 (100)

Deskripsi kepatuhan orang tua dalam memberikan Deskripsi kepatuhan orang tua dalam memberikan
perawatan dan kualitas hidup anak-anak perawatan dan kualitas hidup anak-anak dijelaskan
dalam Tabel 5:

Tabel 5. Tingkat kepatuhan dari orang tua dalam memberikan perawatan anak dengan TB (n = 41)

Aspek kepatuhan Kualitas Hidup Skor


Minimum Maksimum Mean ± SD
kepatuhan terhadap pengobatan

- Rendah 65,38 90,38 77,79 ± 9,4


- Medium 55,77 100.00 82,76 ± 13,94
- Tinggi 50.00 84,62 73,31 ± 11,09
kepatuhan gizi
- Rendah 22.00 25.00 23,80 ± 1,30
- Medium 26.00 30.00 28,06 ± 1,22
- Tinggi 30.00 30.00 30.00 ± 0.00
Infeksi kepatuhan
Pengendalian
- Rendah 19.00 22.00 21,22 ± 1,09
- Medium 23.00 29.00 26,04 ± 1,74
- Tinggi 29.00 30.00 29,71 ± 0,30
Kepatuhan kepedulian
- Rendah 68.00 75.00 72,85 ± 2,67
- Medium 74.00 85.00 80,53 ± 2,95
- Tinggi 86.00 90.00 88,25 ± 1,48

kepatuhan orang tua dalam memberikan perawatan kepada orang tua dan kualitas hidup anak-anak dengan
anak-anak adalah tingkat perilaku orang tua untuk memberikan tuberkulosis. Dapat disimpulkan bahwa tingkat yang
obat-obatan, memberikan diet yang memadai, dan menerapkan lebih tinggi dari orang tua kepatuhan, semakin tinggi
gaya hidup sehat sebagai tindakan pencegahan dan tingkat kualitas hidup anak-anak.
pengendalian infeksi. Tabel 5 menggambarkan tingkat
kepatuhan

  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017 45


Deskripsi tingkat kualitas pelayanan dan kualitas aspek komponen teknis, akses ke layanan, hubungan
hidup anak-anak interpersonal, keamanan dan kenyamanan. Tabel 6
Tingkat kualitas pelayanan adalah penilaian orang menunjukkan bahwa semua tingkat kualitas perawatan
tua terhadap kualitas tenaga kesehatan dalam hampir memiliki skor yang sama pada kualitas hidup
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. anak-anak.
Penilaian ini meliputi

Tabel 6. Tingkat Kualitas Pelayanan Kesehatan (n = 41) kualitas

Perawatan Kualitas Hidup Skor


Maksimum minimum Mean ± SD
kualitas perawatan

- Rendah 61,54 88,46 76,68 ± 10,09


- Medium 55,77 100.00 80,97 ± 12,43
- Tinggi 50.00 100.00 77,74 ± 16,75

respon psikologis dari orang tua dan kualitas Respon dari orang tua semakin buruk. Tabel 7 menunjukkan
hidup anak-anak bahwa kualitas kehidupan anak-anak lebih baik dengan orang
respon psikologis orang tua mengacu pada tua yang memiliki tingkat rendah stres. Sementara kualitas
orangtua emosional reaksi dan anak-anak hidup lebih tinggi dengan orang tua yang memiliki
perasaan. Dalam penelitian ini, respon psikologis terkait tingkat tengah kecemasan dibandingkan dengan tingkat tingkat
dengan tingkat stres dan kecemasan. skor total yang kecemasan yang lebih tinggi dan lebih rendah dari orang tua.
lebih tinggi yang diperoleh, tingkat stres yang lebih tinggi
dan kecemasan tingkat induk, yang menunjukkan bahwa
itu

Tabel 7. Respon Psikologi orang tua dengan anak-anak tuberculosis (n = 41)


tanggapan Kualitas Hidup Skor
psikologis Maksimum minimum Mean ± SD
Respon stress
- Rendah 84,62 100.00 94,23 ± 7,36
- Medium 61,54 100.00 79,79 ± 11,74
- Tinggi 50.00 92,31 74,70 ± 12,58
respon kecemasan
- Rendah 55,77 100.00 79.98 ± 12.86
- Medium 68,85 100.00 83,05 ± 12,44
- Tinggi 50.00 90,38 75,29 ± 12,33

tingkat Self-efficacy dari orang tua dan kualitas hidup anak-anak dengan perawatan TB di arah yang positif.
anak-anak Tabel 8 menunjukkan bahwa kualitas hidup anak-anak
Self-efficacy adalah kepercayaan dari orang tua untuk lebih tinggi dengan orang tua yang memiliki media
kompetensi mereka sendiri sebagai orang tua, atau persepsi self-efficacy.
kemampuan mereka untuk membawa

Tabel 8. Self-efficacy Orang Tua dengan Anak-anak dengan Tuberkulosis (n = 41)


Efikasi Diri Kualitas Hidup Skor Minimum
Maksimum Rata-rata ± SD
Efikasi Diri
- Rendah 55,77 100.00 79,80 ± 16,89
- Medium 61,54 100.00 81,17 ± 11,58
- Tinggi 50.00 88,46 75,76 ± 11,79

46   Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017


Tingkat dukungan sosial dan kualitas hidup anak-anak
dukungan sosial dalam penelitian ini meliputi tingkat kepuasan dukungan sosial yang dirasakan oleh orang tua dalam memberikan
perawatan untuk anak-anak dengan tuberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media dan tingkat tinggi dukungan sosial memiliki
kualitas yang sama dari nilai kehidupan.

Tabel 8. Dukungan Sosial dan kualitas hidup anak-anak dengan tuberkulosis (n = 41)
Kepuasan Kualitas Hidup Skor Minimum
Dukungan Sosial Maksimum Rata-rata ± SD
Dukungan sosial
- Rendah 55,77 84,62 69,87 ± 9,47
- Medium 50.00 100.00 81,39 ± 12,97
- Tinggi 65,38 90,38 80,38 ± 10,12

Hubungan kualitas anak-anak hidup dengan penting correlationships dengan itu


tuberkulosis dan faktor terkait kualitas hidup anak-anak dengan tuberkulosis (p <0,05)
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dukungan meskipun itu kekuasaan dari
sosial, respon psikososial dari pengasuh (stres dan korelasi lemah (r = 0,291-0,378).
kecemasan) memiliki

Tabel 9. Analisis bivariat Faktor Terkait Untuk Kualitas Hidup Anak-anak dengan Tuberkulosis (n = 41)
Variabel Mean ± SD r p
Kepatuhan orang tua 80,73 ± 5,39 0,23 0,838
Dukungan sosial 128,43 ± 26,33 0,291 0,012 *
Kualitas pelayanan kesehatan 74,08 ± 5.17 0,183 0,253
respon psikologis: kecemasan 16.26 ± 0,71 - 0,378 0,015 *
respon psikologis: stres 20,46 ± 0,94 - 0,363 0,002 *
Orang tua self-efficacy 121,65 ± 10,83 0,069 0,541
* Statistik signifikan (p <0,05)

Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi Tingkat termasuk stres (r = -0,425 (CI95%: -
kualitas anak hidup dengan TB 1,369-0,126; p = 0,007) dan
Hasil analisis multivariat atas meja 10 menunjukkan bahwa kecemasan (r = -0,378 (CI95%: -0.107-1.692; p = 0,03)
faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kualitas yang paling variabel dominan yang memiliki hubungan
anak-anak hidup dengan TB dengan kualitas hidup.
sosial dukung (R = 0,305; anak-anak dengan TBC adalah
CI95%: 0,134-0,188; p = 0,026), psikososial tanggapan (kegelisahan) dari
psikososial tanggapan pengasuh pengasuh (r = -0,425).

Tabel 10. multivariat Analisis Faktor-faktor Terkait dengan Kualitas Hidup Anak-anak dengan Tuberkulosis
Variabel r 95% CI p
Dukungan sosial 0,305 0,134-0,188 0.026 *
respon psikologis: kecemasan - 0.425 - 1,369-0,126 0.007 *
respon psikologis: stres - 0,378 - 0,107-1,692 0,03 *
* Statistik signifikan (p <0,05)

Sementara meja 11 menunjukkan bahwa 27,8% (R tingkat stres dan kecemasan berkontribusi terhadap kualitas
Square = 0,278) dari kualitas hidup anak-anak anak-anak tuberkulosis, sedangkan
dengan tuberkulosis dipengaruhi oleh variabel 62,2% itu disebabkan oleh faktor-faktor lain (Tabel 11).
sosial dukung,
tanggapan psikososial orang tua, yang

  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017 47


Tabel 11. Anak Dukungan Sosial Tuberkulosis (n = 41) Model
R R Disesuaikan R Std. kesalahan p
Square Square dari estimasi
dukungan sosial, respon psikologis dari kecemasan 0,527 0,278 0.220 11.17 0.007
dan stres pada kualitas hidup
* Statistik signifikan (p <0,05)

DISKUSI dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan


Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh waktu perawatan dari dimulainya ke penghentian
anak-anak menderita TB yang terlibat dalam penelitian terapi. 22 Dalam penelitian ini, data menunjukkan bahwa
ini adalah toodlers (usia 0-5 tahun), dan kebanyakan semakin tinggi tingkat kepatuhan orang tua, semakin
dari mereka mengambil obat muka dengan 3 tablet per tinggi tingkat kualitas hidup anak-anak. Tapi,
hari, dan dikendalikan oleh ibu mereka dan keluarga itu
lainnya anggota. analayis bivariabel menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara orang tua kepatuhan dan kualitas
Insiden TB pada balita masih tinggi. hidup anak-anak dengan tuberkulosis. Temuan ini tidak
Departemen Kesehatan Indonesia menyebutkan sejalan dengan pola asuhan keperawatan oleh orang
bahwa salah satu faktor tua yang berhubungan dengan kualitas hidup. 21 Hasil ini
meningkatkan jumlah TB adalah sistem kekebalan tubuh mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang
yang rendah. 2 Jumlah anak laki-laki dengan TB lebih berhubungan dengan kualitas hidup anak-anak, seperti
tinggi dari anak-anak perempuan. 20 perawatan kesehatan, lingkungan rumah, keluarga
hubungan sosial, sosial
Anak-anak dengan tuberkulosis memerlukan
pengobatan jangka panjang, dan mungkin mempengaruhi dukung, Efikasi Diri, dan
kualitas hidup anak-anak. Kualitas hidup menurut Preedy respon psikologis. 7,23,24
& Watson penelitian (2010) tidak terbatas pada fungsi Di sisi lain, temuan dalam penelitian ini
fisik, sosial dan emosional, tetapi juga kesejahteraan atau menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
perasaan tentang kehidupan. 21
signifikan antara pandangan orang tua tentang kualitas
pelayanan dan kualitas hidup anak-anak. Ini berarti
Dalam penelitian ini, kualitas hidup dalam bahwa pelayanan kesehatan tidak mempengaruhi
fungsi emosional lebih rendah dari kualitas hidup kualitas hidup anak-anak dengan tuberkulosis. Hal ini
dalam fungsi fisik dan sosial. fungsi emosional karena kualitas pelayanan kesehatan tidak langsung
termasuk perasaan takut dan kecemasan, kesedihan, mempengaruhi kualitas hidup anak-anak, tetapi kualitas
lekas marah, dan insomnia. Temuan menunjukkan penyedia layanan kesehatan terkait erat dengan
bahwa lebih dari separuh responden kadang-kadang kepatuhan dari orang tua
merasa mudah marah, dan hampir setengah dari di
responden juga menemui gangguan tidur dan menyediakan perawatan anak-anak.
merasa ketakutan. Kondisi psikologis ini terjadi ketika Upaya orang tua untuk meningkatkan kualitas
anak dalam kondisi yang buruk. Mereka yang hidup anak-anak berhubungan dengan respon
mengalami TB akan memiliki masalah repiratory psikologis mereka. Dalam penelitian ini, respon
yang mungkin mempengaruhi fungsi emosional, psikologis dari orang tua termasuk tingkat stres dan
seperti rasa mudah marah dan memiliki emosi kecemasan. Temuan menunjukkan bahwa semakin
uncontroled. 22
tinggi skor tingkat stres dan kecemasan, semakin
rendah tingkat kualitas
kehidupan anak-anak.
Kepatuhan didefinisikan sebagai tingkat di mana Analisis statistik menunjukkan bahwa psikososial
pasien mengikuti instruksi yang diberikan kepada mereka orangtua respon memiliki signifikan
dalam menentukan pengobatan hubungan dengan kualitas hidup

48   Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017


anak-anak. Hubungan ini terjadi karena orang tua adalah kepatuhan terhadap pengobatan, yang penting bagi
pemberi perawatan primer untuk anak-anak. Case Western orangtua sebagai pengasuh yang mengawasi dan
Reserve University menyatakan bahwa penyakit tertentu menyediakan perawatan untuk anak-anak dengan
orangtua-anak melaporkan mereka mengalami stres saat tuberkulosis untuk pulih. Jika tidak, orang tua yang memiliki
melihat anak sakit. 25 Secara umum, stres orang tua tidak rendah self-efficacy akan berdampak pada psikologi,
berhubungan dengan panjang dan tingkat keparahan kesehatan, perilaku, dan caffect proses pengobatan.
penyakit, tetapi lebih terkait dengan saat anak dalam
periode sakit dan nyeri, 26,27 yang mungkin bisa membuat
Faktor lain adalah dukungan sosial yang diterima
orang tua putus asa. 27
oleh orang tua dalam merawat anak-anak dengan
tuberkulosis. Lebih dari separuh responden mendapat
Sastra menyatakan bahwa orang tua sering merasa dukungan sosial media. Sastra menunjukkan bahwa
cemas dengan perkembangan anak-anak mereka, dukungan informasi memiliki dampak yang signifikan
pengobatan, regulasi, keadaan di rumah sakit, dan biaya terhadap penyakit serius pasien. 31 Hal ini juga

perawatan. 28 Respon ini dapat disebabkan oleh penyakit menyatakan bahwa dukungan sosial terbesar yang
diterima oleh pasien dengan TB adalah dari anggota
kronis pada anak-anak, kurang menguntungkan dari
keluarga dan petugas kesehatan. 32
pengobatan, dan tingkat ekonomi
keluarga.
Informasi untuk orang tua harus diberikan terus menerus ada yang signifikan
Secara statistik,
berdasarkan tahap perkembangan kondisi child'ren untuk hubungan antara dukungan sosial dan kualitas
mengurangi kecemasan orang tua. 29 Dalam penelitian ini, hidup anak-anak tuberculosis dalam penelitian ini.
kualitas hidup anak-anak lebih tinggi dengan kelompok dukungan sosial dari tenaga medis
orang tua dengan tingkat menengah kecemasan. Hal ini untuk menyediakan layanan kesehatan
sejalan dengan penelitian sebelumnya menyebutkan yang optimal dapat meningkatkan kualitas hidup
bahwa kecemasan pada individu dapat memberikan anak-anak. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa
motivasi untuk mencapai sesuatu, dan itu adalah sumber faktor-faktor seperti dukungan sosial, dan respon
penting dalam upaya untuk menjaga keseimbangan hidup. psikologis, terutama stres dan kecemasan memiliki
Dalam hal ini, orang tua memiliki keinginan yang kuat untuk kontribusi 27,8% di
meningkatkan kualitas hidup anak-anak seperti yang
mempengaruhi kualitas hidup anak-anak dengan TB.
diarahkan oleh petugas kesehatan. 30

KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, kualitas hidup anak-anak dukungan sosial dan respon psikologis dari orang tua,
juga lebih tinggi dengan orang tua yang memiliki tingkat baik stres dan kecemasan terkait dengan kualitas hidup
menengah self-efficacy, dibandingkan dengan orang tua anak-anak dengan TB. Faktor dominan yang
yang memiliki rendah dan tinggi tingkat self-efficacy. berhubungan dengan kualitas anak-anak hidup dengan
khasiat diri orangtua adalah keyakinan orangtua untuk TB merupakan respon psikologis dari orang tua,
perawatan mereka sendiri kompetensi mengambil terutama tingkat kecemasan. Penelitian di masa depan
anak-anak, atau persepsi orangtua tentang kemampuan diperlukan untuk meneliti faktor-faktor internal dan
mereka untuk membawa anak-anak ke arah yang positif. eksternal terhadap kualitas hidup anak-anak dengan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada TB.
korelasi yang signifikan antara orangtua self-efficacy dan
kualitas hidup anak-anak. Mungkin self-efficacy secara
langsung berkaitan dengan kepatuhan orang tua PENGAKUAN
daripada kualitas hidup. Orang tua dengan baik Para penulis mengakui penyedia layanan kesehatan untuk
self-efficacy acara yang baik terlibat dalam pengumpulan data, dan terima kasih kepada
semua orang tua dengan

  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017 49


anak TBC untuk berpartisipasi dalam penelitian 10. Jirojanakul P, Skevington SM, Hudson
ini. J. Memprediksi kualitas anak muda hidup. ilmu
sosial & obat-obatan.
REFERENSI 2003; 57 (7): 1277-1288.
1. WHO. Laporan Global Tuberculosis: 11. Octaria Y, Sibuea S. Faktor-faktor
SIAPA Perpustakaan Katalog-in Yang Berhubungan Terhadap
Publikasi data; 2014. Kepatuhan Ibu / Bapak hearts
2. Depkes. Pedoman nasional Pengobatan Tuberkulosis Anak di Poli Anak
Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar
Jendral Pengendalian Lampung. Lampung, Fakultas Kedokteran
penyakit Dan penyehatan Universitas Lampung;
Lingkungan; 2014. 2013.
3. Yunikawati RA. KUALITAS Gambaran 12. Landier W. Umur rentang menantang: kepatuhan
Hidup Penderita tuberkulosis Penghasilan kena pajak dalam onkologi pediatrik. Makalah disampaikan
mengikuti rekan terapi kelompok pendukung di rumah pada: Seminar di nursing2011 onkologi.
sakit KHUSUS paru resoira UPKPM Yogyakarta,
Universitas 13. Chani K. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Gadjah Mada; 2013. untuk pengobatan TB di Andara Kavango
4. WHO. Ditetapkan dalam pedoman: perawatan nutrisi dan wilayah Namibia 2010.
dukungan untuk pasien dengan tuberkulosis. 2013; 14. Sarason IG, Levine HM, Basham RB, Sarason
BR. Menilai dukungan sosial: sosial
https://extranet.who.int/iris/restricted/h andle / dukung daftar pertanyaan.
10665/94836. diakses 20 Jurnal kepribadian dan psikologi sosial. 1983;
Desember 2016. 44 (1): 127.
5. WHO. Tuberkulosis 2015. 2015; 15. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis Jilid
http://www.who.int/tb/country/data/pro file / en 1: Pusat Ikatan Dokter Anak
/. Diakses 20 Juni 2015. Indonesia; 2010.
6. Haryani. faktor Risiko Yang 16. Gonzalez-Angulo Y, Geldenhuys H, Van Seperti
Berhubungan DENGAN Kejadian TB Anak di D, et al. Pengetahuan dan penerimaan
kabupaten sleman Daerah Istimewa dari pasien-spesifik
Yogyakarta. Yogyakarta, Universitas Gadjah infeksi langkah-langkah pengendalian untuk
Mada; 2007. paru TBC. Amerika
7. Varni JW. Scaling dan Scoring The Pediatric majalah dari infeksi kontrol.
Kualitas Hidup Persediaan PedsQL. 2013; 41 (8): 717-722.
2014; 17. Berry JO, Jones WH. Stres orangtua
http://www.pedsql.org/PedsQL- skala: Awal psikometrik
Scoring.pdf 2014. bukti. Jurnal Sosial dan Pribadi
8. Remi W. Hubungan ANTARA derajat Hubungan.
rhinitis alergika DENGAN KUALITAS Hidup Anak 1995; 12 (3): 463-472.
DENGAN rhinitis alergika. 18. Polit DF, Beck CT. Essentials of
Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada; penelitian keperawatan: Menilai bukti untuk
2013. praktek keperawatan: Lippincott Williams &
9. Vila G, Hayder R, Bertrand C, et al. Wilkins; 2010.
Psikopatologi dan kualitas hidup bagi remaja 19. Azwar S. Penyusunan Skala psikologi:
dengan asma dan orang tua mereka. Pustaka Pelajar; 1999.
Psychosomatics. 20. Depkes. Riset Kesehatan Dasar
2003; 44 (4): 319-328. (RISKESDAS) Badan Penelitian Dan

50   Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017


Pengenbangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Lyon, Prancis: Mapi Penelitian
RI; 2013. Lembaga. 2004.
21. Preedy VR, Watson RR. Handbook of 28. Apriany D. Hubungan Antara
Penyakit membebani dan kualitas hidup yang Hospitalisasi Anak DENGAN Tingkat Kecemasan
diukur: Springer New York; 2010. Orangtua. The Soedirman Journal of Nursing. 2013;
22. Gabr WM, Shams MEE. Kepatuhan terhadap 8 (2): 92-104.
pengobatan antara rawat jalan 29. Theofanidis D. KRONIS SAKIT DI MASA
remaja dengan epilepsi. Saudi KECIL: PSIKOSOSIAL ADAPTASI DAN
farmasi Jurnal. KEPERAWATAN DUKUNGAN UNTUK
2015; 23 (1): 33-40. ANAK DAN KELUARGA. Ilmu Kesehatan
23. Ratnasari N. Hubungan Dukungan sosial Journal.
DENGAN KUALITAS Hidup PADA Penderita 2007 (2).
tuberkulosis paru (TB Paru) dibalai 30. Sugihartiningsih. Gambaran Tingkat
Pengobatan penyakit paru (BP4) Yogyakarta Kecemasan Orangtua Terhadap
Satuan Minggiran. Hospitalisasi Anak di RSUD Dr. Moerwadi. Jurnal
Jurnal tuberkulosis Indonesia. Profesi. 2016; 13 (2).
2011; 8: 7-11. 31. Faraji E, Sardashti S, Firouzeh MM, Aminabad
24. Duyan V, Kurt B, Aktas Z, Duyan GC, Kulkul FJ, Alinaghi SAS,
DO. Hubungan antara kualitas hidup dan Hajiabdolbaghi ​M. dirasakan dukungan sosial
karakteristik pasien rawat inap dengan mempengaruhi mengatasi penyakit di antara orang
tuberkulosis. yang hidup dengan HIV: sebuah penelitian di Teheran,
Itu Internasional majalah dari Iran. Asia Pacific Journal of Disease Tropis. 2015; 5 (5):
Tuberkulosis dan Penyakit Paru. 412-417.
2005; 9 (12): 1361-1366. 32. Sutarno, Utama GA. Faktor-faktor Yang
25. Parenting stres di kalangan pengasuh anak-anak Mempengaruhi Motivasi Berobat Penderita
dengan ilness kronis. 2013; http: //www.news- Tuberkulosis di Kota
Pekalongan Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Widya. 2013;
medical.net/news/20130919/Parenting- stres di 1 (2): 135-140.
kalangan-pengasuh-of-anak-anak-dengan-kronis-penyakit-A-systematic-
review.aspx 2016. Mengutip artikel ini sebagai: Lusmilasari L,
Akhmadi, Rahayu RD, Rahmawati J, Khartika A,
26. Cousino MK, Hazen RA. Parenting stres di Rukmana S. Hubungan Kepatuhan, Self Efficacy,
kalangan pengasuh anak-anak dengan Dukungan Sosial, Kualitas Pelayanan Kesehatan,
penyakit kronis: review sistematis. dan Respon Psikologi Orang Tua terhadap Kualitas
majalah dari pediatrik Hidup Anak dengan Tuberkulosis di Yogyakarta,
psikologi. 2013; 38 (8): 809-828. Indonesia. Belitung Keperawatan Journal 2017; 3
27. Chassany O, Dimenas E, Dubois D, Wu A. (1): 41-51.
psikologis umum dengan baik makhluk
Indeks (pgwbi) manual.

  Bel i tung Keperawatan Journal, Volume 3, Edisi 1, Januari-Februari 2017 51

Anda mungkin juga menyukai