Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

“FERMENTASI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : 1. SRI OKTAVIA NINGSIH (1604084)


2. MIFTA HUSYALAM (1604087)
3. YOLIF ZULWINDA (1604093)
4. SALSABILA (1604129)
KELAS :A
DOSEN PEMBIMBING : MUTHIA MIRANDA ZAUNIT, S.Pd, M.Si

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA PERINTIS PADANG


YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-
varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara
maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning,
dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-
penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan
tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari
polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan
bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui


aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut
menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=
penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Jadi,
sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan.
Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh
mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi bisa diartikan
suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang,
atau dapat dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia
Ada beberapa macam pemanfataan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk pada bidang Kefarmasian, kedokteran dan pertanian. Adapun contoh
pemanfataannya yaitu pada Fermentasi.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah Louis
Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang terjadi dalam pembuatan anggur merupakan hasil
kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi
antara lain tempe, tape, sake (berasal dari Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt (Kuswanti,
2008:114).
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat
dengan menggunakan jasa bakteri.

Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu
yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya
dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara telah dikenal dan
digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan:
1. Mikroba sebagai inokulum
2. Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal.
3. Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba.
Proses Fermentasi Produk Bioteknologi fermentasi menyngkut hal-hal yang berkaitan
dengan proses industri fermentasi yang meliputi:
1. Sifat Fermentasi
2. Prinsip Kultivasi Mikroba dalam Sistem Cair
3. Desain Bioreaktor (fermenter)
4. Desain Media
5. Instrumentasi dan Pengendalian Proses dalam Bioreaktor
6. Tenik Pengukuran
7. Pemindahan Massa dan Energi
8. Peningkatan Skala
9. Fermentasi substrat padat.

B. Prinsip-prinsip Fermentasi

Agar fermentasi dapat berjalan dengan optimal, maka harus memperhatikan prinsip-
prinsip berikut ini:

1. Aseptis: bebas kontaminan.

2. Komposisi medium pertumbuhan.

3. Penyiapan inoculum

4. Kultur

5. Tahap produksi akhir

C. Faktor-faktor Fermentasi

Fermentasi bahan pangan merupakan hasil kegiatan beberapa mikroorganisme. Agar


proses fermentasi dapat berjalan dengan baik, tentunya beberapa faktor yang mempengaruhi
kegiatan dari mikroorganisme perlu pula diperhatikan. Sehingga apabila kita berbicara
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi, tentunya tidak lepas dari
kegiatan mikroorganisme itu sendiri. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi proses
fermentasi :
1. Suhu

Suhu sebagai salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi dan
menentukan macam organisme yang dominan selama fermentasi. Beberapa hal sehubungan
dengan suhu untuk setiap mikroorganisme dapat digolongkan sebagai berikut :

a) Suhu minimum, di bawah suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tidak terjadi lagi.
b) Suhu optimum, sebagai suhu yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme paling
cepat.
c) Suhu maksimum, di atas suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tidak mungkin terjadi
lagi.

2. Oksigen

Udara atau oksigen selama proses fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk
memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Setiap mikroba
membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertumbuhan atau membentuk sel-sel
baru dan untuk fermentasi.

3. Substrat

Seperti halnya makhluk lain, mikroorganisme juga membutuhkan suplai makanan


yang akan menjadi sumber energi, dan menyediakan unsur-unsur kimia dasar untuk
pertumbuhan sel. Substrat ( makanan ) yang dibutuhkan oleh mikroba untuk kelangsungan
hidupnya berhubungan erat dengan komposisi kimianya. Kebutuhan mikroorganisme akan
substrat juga berbeda-beda.

Ada yang memerlukan substrat lengkap dan ada pula yang tumbuh subur dengan
substrat yang sangat sederhana. Hal itu karena beberapa mikroorganisme ada yang memiliki
sistem enzim ( katalis biologis ) yang dapat mencerna senyawa-senyawa yang tidak dapat
dilakukan oleh mikro organisme lain. Komposisi kimia hasil pertanian yang terpenting adalah
ptotein, karbohidrat dan lemak. Pada pH 7,0 protein mudah sekali digunakan oleh bakteri
sebagai substrat. Karbohidrat seperti pektin, pati dan lainnya merupakan substrat yang baik
bagi kapang dan beberapa khamir.

4. Air
Mikroorganisme tidak dapat tumbuh tanpa adanya air. Air dalam substrat yang
digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme dinyatakan dalam istilah water activity atau
aktivitas air = aw, yaitu perbandingan antara tekanan uap dari larutan (P) dengan tekanan uap
air murni (Po) pada suhu yang sama.

D. Sifat Fermentasi

1. Aerob memerlukan adanya oksigen.

2. Anaerob tidak memerlukan adanya oksigen.

E. Manfaat fermentasi:
1. Memperkaya variasi makanan dengan mengganti aroma, rasa, dan komposisi
makanan
2. Mengawetkan makanan dengan mereproduksi sejumlah asam laktat, alkohol, dan
asam asetat dalam besaran yang relevan. Memperkaya nutrisi makanan dengan
menambahkan sejumlah protein, asam amino, bersama vitamin
3. Mengeliminasi senyawa anti nutrien
4. Mengemat waktu dan sumber kapasitas yang dibutuhkan dalam memproses makanan

F. Jenis-Jenis Fermentasi
a) Fermentasi alkohol adalah suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil
alkohol) dan karbondioksida. organisme yang berperan adalah Saccharomyces
cerevisiae (fermen) untuk produksi tape, roti atau minuman keras. reaksi kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
b) Fermentasi asam laktat fermentasi asam laktat ialah respirasi yang berlangsung pada
sel hewan atau orang, saat keperluan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu
berat Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan indikasi kejang otot dan
keletihan. Laktat yang terhimpun sebagai produk kotoran dapat menyebabkan otot
lelah dan sakit, akan tetapi secara perlahan-lahan dibawa oleh darah ke hati untuk
diganti kembali menjadi piruvat.
c) Fermentasi asam cuka adalah suatu contoh fermentasi yang terjadi dalam kondisi
aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan
substrat etanol. Daya yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari daya yang dihasilkan oleh
fermentasi alkohol secara anaerob.

G. Produk Fermentasi

1. Keju

Keju juga termasuk produk fermentasi. Munculnya rasa asin akibat adanya
fermentasi. Proses fermentasi juga mengubah laktosa menjadi asam laktat.

2. Yogurt

Yogurt terbuat dari susu yang diolah melalui proses fermentasi dan diberi tambahan
organisme hidup. Seperti bakteri lactobacillus bulgaricus, streptococcus thermophilus,
ataupun bifidobacterium. Proses fermentasi membuat yogurt bertekstur kental dengan citarasa
asam segar. Konon yogurt dibuat karena tak sengaja. Makanan ini sudah ada sejak tahun
1700an, saat imigran Turki mempromosikannya ke luar Turki.

3. Tempe

Selain tahu, tempe merupakan makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai. Proses
pembuatannya melibatkan kapan Rhyzopus, yaitu jamur yang membuat tempe mudah dicerna
ditubuh. Untuk proses pembuatan tempe sendiri kacang kedelai harus direndam selama 12-18
jam, lalu nanti akan dibungkus selama 2 hari

4. Kecap

Kecap merupakan fermentasi dari kacang kedelai. Bumbu dapur ini berasal dari
China. Muncul ketika Kaisar Wu dari Dinasti Han memonopoli perdagangan garam. Kecap
pun digunakan berbagai negara sebagai bahan masak. Seperti soy sauce di Jepang dan Korea.
Di Indonesia sendiri, muncul kecap manis yang difermentasi dengan tambahan gula merah.

5. Cokelat

Cokelat termasuk makanan yang difermentasi. Buah cokelat melalui proses fermentasi
selama seminggu. Fermentasinya menggunakan getah dalam buah cokelat. Proses tersebut
menghasilkan citarasa khas cokelat. Ini juga menghilangkan rasa pahit dan sepat dalam biji
kakao.

6. Wine
Wine dan minuman beralkohol lainnya berasal dari fermentasi ragi. Biasanya anggur
difermentasi dengan ragi yang dibudidayakan. Proses fermentasi mengubah gula buah
menjadi alkohol. Fermentasi dapat berlangsung selama 10 hari atau lebih dari 1 bulan.

7. Acar

Acar merupakan proses mengawetkan makanan melalui fermentasi. Baik disimpan


dalam air garam atau cuka. Proses pengacaran sudah ada sejak 4000 tahun lalu di India
menggunakan mentimun. Sekarang acar punya berbagai varian. Tiap negara memiliki acar
andalannya. Misalnya sauerkraut di Jerman. Di Indonesia biasa acar terdiri dari mentimun,
wortel, cabai rawit dan bawang. Kemudian diberi cuka, gula dan garam. Buah juga bisa
diolah acar seperti pepaya dan nanas.

8. Kombucha

Kombucha merupakan teh probiotik yang terbuat dari fermentasi. Berasal dari China,
minuman warna cokelat ini biasanya diletakkan dalam botol kaca berpenutup kain. Di
permukaan teh ada lempengan kenyal warna putih yang merupakan kultur kombucha terdiri
dari bakteri dan ragi. Kultur tersebut memfermentasi teh hitam. Sehingga kombucha punya
gelembung-gelembung seperti soda. Rasanya sendiri disebut seperti paduan champagne dan
cuka apel berkarbonasi. Meski begitu, konon kombucha punya berbagai manfaat kesehatan.
Seperti membuang racun dari tubuh, menguatkan sistem kekebalan, baik bagi pencernaan dan
fungsi hati.

9. Tahu

Kacang kedelai adalah salah satu bahan makanan yang banyak digunakan sebagai
bahan fermentasi, salah satunya adalah tahu. Fermentasinya sendiri melalui berbagai proses,
dari perendaman, perebusan hingga pengendapan dan penambahan asam cuka.

H. Peralatan Proses Fermentasi

Alat utama yang digunakan untuk proses fermentasi adalah bioreaktor atau biasa
disebut Fermentor. Fermentor adalah Tangki atau wadah dimana di dalamnya seluruh sel
(yaitu mikrobia) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk
sampingan. Fermontor Sering disebut dengan bioreaktor. Fermentor umunya dilengkapi
dengan pengaduk, saluran aerasi, dan perlengkapan lainnya. Fungsi utama fermentor adalah
menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia agar dapat menghasilkan
biomassa, enzim, metabolit dan sebagainya.

Syarat Fermentor :

1. Tangki dapat dioperasikan secara aseptik, agitasi dan aerasi.


2. Energi pengoperasian serendah mungkin.
3. Temperatur harus terkontrol;.
4. Kontrol pH.
5. Tempat pengambilan sampel.
6. Penguapan berlebihan dihindari.
7. Tangki didesain untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan
perawatan.
8. Peralatan general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan,
murah.

I. Tahapan Proses Fermentasi


1. Formulasi medium yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, baik
pada Enrichment (pengkayaan) maupun pada Proses Produksi
2. Sterilisasi Medium, Fermentor dan Perlengkapannya
3. Produksi kultur murni atau campuran yang cukup untuk menginokulasi pada tahap
produksi
4. Optimasi produksi pada tahap Fermentasi produk dengan kondisi Optimum
5. Ekstraksi (Pemanenan hasil) dan Purifikasi atau pemurnian produk
6. Pembuangan effluen (limbah medium) yang dihasilkan selama produksi

BAB III

PENUTUP

  Kesimpulan

Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi= penerapan)
dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Jadi, sebenarnya
bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan.
Ada beberapa macam pemanfataan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
pada bidang Kefarmasian, kedokteran dan pertanian. Adapun contoh pemanfataannya yaitu
pada Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu
yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya
dimanfatkan sebagai minuman atau makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Madigan, M.T., J.M. Martinko, and J. Parker. 2009. Biology of Microorganisms. 12 th ed.
New York: Prentice Hall International.

Muhidin, D. 2001. Agroindustri papain dan pektin. Jakarta: Penebar Swadaya.

Belitz, H. D., Grosch, W., Schieberle, P. 2009. Food Chemistry. Edisi 4 Revisi.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lehninger, Albert. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai