Anda di halaman 1dari 1

Anggie Kharissa M – 2018730114

Apa dampak dari sindroma metabolik?

IMT adalah suatu cara sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa. Berat badan yang
kurang lebih berisiko terserang penyakit infeksi. Berat badan yang berlebihan berisiko terserang
penyakit degeneratif. (Iswanto, 2007)

Status gizi lebih memiliki pengaruh yang paling besar dalam terjadinya sindroma metabolik.
Ditemukan bahwa seluruh penderita sindroma metabolik sebesar 31,1% memiliki status gizi obesitas.
Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa status gizi di atas normal lebih berhubungan
dengan sindrom metabolik. Pola makan yang salah dapat mengarah ke kejadian sindrom metabolik.

Kebanyakan individu obesitas (IMT > 30 kg/m2) memiliki hyperinsulinemia postprandial dan
sensitivitas insulin yang rendah. Obesitas sentral dianggap menjadi faktor risiko yang sangat
berpengaruh dalam mencetuskan resistensi insulin. Dibandingkan sel lemak perifer, sel lemak sentral
lebih resisten terhadap efek metabolik dari insulin dan lebih sensitive terhadap hormone lipolitik.
Dengan demikian, peningkatan pelepasan asam lemak bebas ke aliran darah yang masuk ke sistem
portal hati menyebabkan pertambahan substrat untuk sintesis trigliserida hepatic dan mengganggu
metabolisme insulin. Pada akhirnya, resistensi insulin dan peningkatan kadar trigliserida dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai