Anda di halaman 1dari 2

PATOMEKANISME GATAL, ERITEMA, DAN KULIT BERSISIK.

PROSES MASUKNYA ANTIGEN DAN MENIMBULKAN GEJALA GATAL, ERITEMA, DAN KULIT BERSISIK
(SKUAMA)

Aktivasi sel T dalam pembuluh limfe terjadi setelah sel makrofag penangkap antigen (antigen
persenting cell/APC) melalui major histocompatibility complex (MHC) mempresentasikan antigen
tersangka dan diikat oleh ke sel T naif. Pengikatan sel T terhadap antigen tersebut selain melalui
reseptor sel T harus dilakukan pula oleh ligan dan reseptor tambahan yang dikenal dengan kostimulasi.
Setelah sel T teraktivasi sel ini berproliferasi menjadi sel T efektor dan memori kemudian masuk dalam
sirkulasi sistemik dan bermigrasi ke kulit.

ERITEMA

Merah pada muka karena tersipu (blushing) disebabkan oleh vasodilatasi temporer. Eritema
terdapat pada banyak dermatosis, penyakit infeksi (akut atau kronik) dan erupsi. Eritoderma dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit sistemik, misalnya leukemia, retikuloendoteliosis, karsinoma dan
mieloma multipel. Eritromelalgia atau akromelalgia ialah vasodilatasi lokal kutan pada kaki (jarang pada
tangan) dan disebabkan oleh kelainan inervasi. Gejala terdiri atas kemerahan, nyeri neurologik, dan
kenaikan suhu lokal. "Muka merah" dapat disebabkan oleh hipertensi, penyakit jantung (misalnya
stenosis mitral), diabetes melitus, atau obat-obat vasodilatansia (misalnya histamin atau nitrit). Bila
penyebabnya intoksikasi CO (karbon monoksida), maka kulit wajah berwarna merah membara.
Sebaliknya intoksikasi poliglobulin menimbulkan warna biru-merah. Pada cuaca dingin warna wajah
merah kebiru-biruan.

PRURITUS
Pruritus ialah sensasi kulit yang tidak nyaman dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.
Pruritus merupakan gejala dan pelbagai penyakit kulit. Bila tidak disertai kelainan kulit, maka disebut
pruritus esensial atau pruritus sine materia. Pruritus esensial disebabkan oleh atau berasosiasi dengan
banyak keadaan, yang akan dibahas di bawah ini. Ada kalanya juga disebut sebagai pruritus simtomatik.

Rasa gatal disalurkan melalui ujung saraf bebas serabut-C yang terletak di taut dermoepidermal
atau epidermis. Aktifator saraf termasuk histamin, neuropeptide substansi-P, serotonin, bradikinin,
protease (mis. triptase sel mas), dan endotelin (merangsang penglepasan nitrit oksida). lmpuls
disalurkan lewat ganglion dorsalis ke traktus spinotalamikus.

KULIT BERSISIK (SKUAMA)

Kulit bersisik atau kemunculan skuama diakibatkan oleh adanya pelepasan mediator inflamasi
yang nantinya akan merangsang aktivitas di lapisan basal sehingga respons sel akan meningkat, sehingga
terjadi peningkatan siklus keratinisasi yang menimbulkan perbanyakan dari jumlah keratinosit. Hal
tersebut akan menyebabkan lapisan kulit memadat dan berkumpul sehingga lapisan pada stratum
korneum terlepas, maka akan terjadi hal yang disebut sebagai penampakan sisik pada kulit/skuama.

REFERENSI:

Adhi, Djuanda. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai