1. Jelaskan secara singkat hubungan antara Piagam Jakarta dengan alinea IV Pembukaan
UUD Negara RI Tahun 1945.
Hubungan yang dimiliki oleh Piagam Jakarta dan juga Pembukaan Undang Undang Negara Republik
Indonesia 1945 (Alinea ke-4) adalah sebagai berikut:
1. Di dalam penggunaannya, Piagam Jakarta (Jakarta Charter) adalah sebuah naskah yang
dimana terdapat rumusan awal dari sebuah dasar negara yang kemudian dikenal dengan
Undang-Undang Negara Republik Indonesia.
2. Kemudian, di dalam perumusan dari Piagam Jakarta pada sila pertama yang memiliki bunyi
bahwa ketuhanan yang dimana memberikan sebuah kewajiban untuk menjalankan sebuah
syariat Islam yang dimana bagi pemeluk agama dari dia adalah sebuah bentuk terhadap
melakukan perendahan pada sebuah agama yang berasal di Indonesia dan juga memiliki
memiliki unsur yang aneh pada sebuah agama yang pada akhirnya dilakukan sebuah
perubahan pada penetapan UUD 1945 dan juga kemudian pada sila 1 tersebut kemudian
dilakukan perubahan yang sebelumnya hanya menyebutkan Islam, pada saat ini dilakukan
perubahan sehingga menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemukakan latar belakang dilakukan amandemen UUD 1945 terkait dengan masa jabatan
Presiden.
Tujuan perubahan UUD 1945 untuk menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan
rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan hukum. Perubahan tersebut
sebagai respon tuntutan reformasi pada waktu itu. Tuntutan tersebut antara lain dilatar belakangi oleh
praktek penyelenggaraan negara pada masa pemerintahan rezim Soeharto. Masa Orde Baru
dikendalikan oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun sehingga dilakukan perubahan besar-besaran
dalam sistem perpolitikan di Indonesia, termasuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945.
4. Jelaskan Pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam bidang politik dan berikan salah
satu contoh.
7. Kemukakan pandangan sdr terkait dengan pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
apakah sudah sesuai dengan Pancasila.
Pelaksanaan HAM masih terbentur oleh banyak norma-norma tidak tertulis di masyarakat, terlebih
adat istiadat yang kuat sehingga membuat pelaksanaan HAM menjadi tidak seragam di Indonesia.
Contohnya, beda hukuman yang diterima sesuai peraturan yang berlaku di Aceh kentara sekali
berbeda dengan pelaksanaan hukuman dan pemberian hak-hak yang longgar di daerah tertentu di
Indonesia. Perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut agar pelaksanaan HAM dapat berjalan dengan
baik dan menghasilkan output yang bisa sama-sama diterima oleh seluruh warga Indonesia.