Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MEMBUAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebidanan Komunitas
yang diampu oleh Ibu Fenty Agustini, S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh :
Lussy Iskandriyani 0200180013

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
TASIKMALAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja
Sub Pokok Bahasan:
  Pengertian kesehatan reproduksi Remaja
  Hak-hak kesehatan reproduksi
  Tumbuh kembang remaja
  Fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita
  Fungsi reproduksi pria dan tanda-tanda kematangan pria
  Penyakit menular seksual (PMS)
SASARAN : Remaja.
HARI/TANGGAL : Jum’at, 20 Maret 2020
TEMPAT : Graha Bakti Respati
WAKTU : Pukul 07.00
Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat
memahami dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Tujuan Khusus
  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan pengertian
kesehatan reproduksi
  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang hak-hak
kesehatan reproduksi
  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tumbuh kembang
remaja
  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang fungsi
reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan wanita.
  Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang penyakit
menular seksual.

B.      Materi (terlampir)


C. Daftar Pustaka
       Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

D. Proses penyuluhan/ kegiatan


No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan          Mengucapkan salam Mendengarkan 5 menit
pembuka dan
         Memperkenalkan diri memperhatikan
         Menyebutkan topik
penyuluhan

2 Penyajian          Menjelaskan materi Mendengarkan 25


sesuai dengan topik dan menit
penyuluhan memperhatikan
         Memberikan
kesempatan pada untuk
bertanya
         Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
remaja
3 Penutup          Menyimpulkan materi 5 menit
yang disajikan.
         Melakukan evaluasi
terhadap remaja dengan
menganjukan beberapa
pertanyaan secara lisan
         Mengucapkan salam
penutup
E. Alat/ Media
Media : Laptop
F. Evaluasi
Bentuk : Pertanyaan
Jenis : Lisan/ Tanya jawab

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A.PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu
keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu
menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa
dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia))
adalah 12 sampai 24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka
ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan
lagi remaja masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan
kedalam kelompok remaja (BKKBN,2007).
B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI
Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap
manusia dari segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status
ekonomi,social,dan pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja
juga mempunyai hak reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang
lain. Hak remaja atas kesehatan reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada
Konvensi Hak-hak anak tahun 1989,yaitu:
1.      Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2.      Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3.      Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan
reproduksinya.
4.      Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
5.      Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran atau
masalah jender
6.      Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan
reproduksinya.
7.      Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.
Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang haruis dipahami adalah:
a.      Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ,mengingat di banyak Negara
kesehatan reproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri sedangkan remaja
kurang mendapat perhatian.oleh karena itu, remaja mempunyai hak atas pelayanan
kesehatan reproduksinya yang menyeluruh serta mudah diakses bagi seluruh remaja
dari semua golongan.
b.      Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.
c.       Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya dapat
dilakukan oleh dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan bebas dari
paksaan pihak lain.
d.      Kelahiran dan kontrasepsi.
e.      Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak aman
dalam hal (KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang membahayakan kehidupan
remaja,kita berhak untuk terhindar dari resiko ini dan mendapatkan akses terhadap
pelayanan yang aman.
f.        Infeksi menular seksual.
g.      Kekerasan seksual
C. TUMBUH KEMBANG REMAJA
Masa remaja dibedakan dalam :
1.      Masa remaja awal, 10-13 tahun
2.      Masa remaja tengah, 14- 16 tahun
3.      Masa remaja akhir , 17-19 tahun
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki ,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yaitu :

1.      Remaja lebih senang berkumpul siluar rumah dengan kelompoknya.


2.      Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
3.      Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri
4.      Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.
D. FUNGSI REPRODUKSI WANITA
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
1.      Mulai menstruasi
2.      Payudara dan bokong membesar
3.      Indung telur membesar
4.      Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
5.      Vagina mengeluarkan cairan
6.      Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
7.      Tumbuh bertamabah tinggi

E.    MENSTRUASI ATAU HAID


Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi
sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi.Hal ini
memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur
dan akan berjalan terussecara teratur sampai usia 50 tahun.Bila seorang wanita
berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
1.      Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi
yang akan dating
2.      Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahimmenebal.
3.      Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan
4.      Bila tidak ada pembuahan , selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan
terjadi perdarahan.Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.Ada yang 26
hari,28 hari, 30 hari,atau bahkan ada yang 40 hari.Lama menstruasi pada umumnya 5
hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5
hari.Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30-80 ml. Selama masa
haid yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dengan mengganti pembalut sesering
mungkin.
F.       PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular
seksual, yakni :
1.      GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho
Gejalanya :
  Pada laki-laki antara lain :
-          Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
-          Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
  Pada perempuan antara lain :
-          Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau
tidak sedap
-          Alat kelamin terasa bau dan gatal
-          Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual.
2.      SIPILIS (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
  Timbul benjolan disekitar alat kelamin
  Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang
dengan sendirinya tanpa diobati.
3.      HERPES
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
  Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
  Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika
pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri
  Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
  Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4.      KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
  Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
  Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5.      TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
  Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
  Gatal pada kemaluan
  Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6.      HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
  AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit
akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.

  Cara penularannya :
-          Darah ,bisa berbentuk luka
-          Cairan sperma
-          Cairan vagina
 AIDS tidak ditularkan melalui :
-          Hidup serumah dengan penderita AIDS
-          Berjabat tangan atau cium pipi
-          Berenang dikolam renang
-          Menggunakan fasilitas bersama
-          Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
-          Bersin
 Bagaimana pencegahannya
-          No free Sex
-          Not to use second spuit
-          Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
-          Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
-          Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan
beri ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya
perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut
penekanan yang cukup berarti. Dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan
seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit
kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk
memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan
berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal
sex tersebut.

Anda mungkin juga menyukai